9. 9
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

63. EXT. DI HALAMAN KANTOR API PEREMPUAN. SORE

Cast: Mona, Leni.

Beberapa rekan kantor berjalan, hendak pulang. Mona dan Leni berhenti di halaman.

MONA

Gimana ya langkah pertama nyari alamatnya?

LENI

Susah juga sih..

Seorang rekan kerja perempuan lewat dan menyapa Mona dan Leni.

PEREMPUAN#1

Mon, Len, enggak pulang?

MONA

Bentar lagi..

PEREMPUAN#1

Ooh oke deh. Gue duluan, ya..

MONA

Oke..

LENI

Hati-hati, ya..

Mona dan Leni terlibat perbincangan lagi.

MONA

(menghela nafas)

Gue udah bilang ke Yu Parti buat nyari anak dan bapak dari anaknya itu

LENI

Ah, gue tau Mon!

MONA

Apaan?

LENI

Lu kepikiran enggak sih kalau yang ngirim surat pembaca ke redaksi tu pasti orang yang tahu betul seluk-beluk Bendawuluh?

MONA

Lalu?

LENI

Siapa tau nih kan, ternyata yang ngirim surat pembaca itu pacarnya Yu Parti yang dulu

MONA

(tersenyum dan mencubit hidung Leni)

Encer juga ya otak lu

LENI

Iih, sakit tahu

Besok kita minta alamatnya ke Mbak Lilik

MONA

Kenapa enggak sekarang aja?

LENI

Mbak Lilik udah pulang, cantiik

MONA

O ya, ya

LENI

Ke mana nih kita?

MONA

Gue pengen buku baru nih..

LENI

Gas!

64. INT. RUANG MBAK LILIK. SIANG.

Cast: Mbak Lilik, Mona.

Mbak Lilik sedang membacai dokumen. Mona tiba-tiba masuk.

MBAK LILIK

Eh, Mon.. duduk..

MONA

(duduk)

MBAK LILIK

Ada apa, Mon?

MONA

Mau tanya, Mbak, di mana alamat pembaca yang mengirim surat agar kita liputan di Bendawuluh?

MBAK LILIK

Sebentar, Mon..

(mengecek dokumen beberapa lama, lalu membawa secarik kertas berisi alamat)

Ini, Mon..

65. EXT. DI SEBUAH JALAN. SORE.

Cast: Mona

Jalanan itu cukup ramai dengan lalu-lintas pengendara motor dan cukup banyak orang berlalu-lalang. Mona berdiri di sebuah trotoar dan memandangi sekitar.

MONA (VO)

(memandangi secarik kertas bertuliskan alamat dari Mbak Lilik)

Gue udah muter-muter daerah ini empat kali, juga uda nanya ke sepuluh orang, dan enggak ada yang tahu alamat ini. Apa jangan-jangan ini alamat palsu?

66. INT. DI SEBUAH RESTORAN. MALAM.

Cast: Mona, Leni.

Mereka berdua sedang makan, dan kondisi restoran cukup sepi. Hanya ada beberapa meja yang terisi.

MONA

Alamatnya enggak ketemu, Len

LENI

Serius?

MONA

(mengangguk)

Gue udah muter-muter empat kali di daerah itu dan enggak ketemu jalan yang ada di alamat itu

LENI

Kok bisa, yah?

MONA

(menyuapkan makanan ke mulutnya)

LENI

Ada cara lain, sih, sebenarnya..

MONA

Apa?

LENI

Tapi lu yakin?

MONA

Yakin. Gue udah janji ke Yu Parti

LENI

Tenang. Bakal gue bantuin

67. INT. RUANG MBAK LILIK. PAGI.

Cast: Mbak Lilik, Mona.

Mona sudah duduk di hadapan Mbak Lilik.

MONA

Mbak, minta alamat semua langganan kita yang ada di Jakarta

MBAK LILIK

(mengambil sebuah dokumen, lalu menyerahkan kopiannya)

68. INT. CAFÉ. SORE.

Cast: Mona, Leni, Marko.

Mona dan Leni duduk berhadap-hadapan. Di kafe itu pula Mona pernah menunggui Marko. Di meja mereka, terdapat daftar alamat para langganan API PEREMPUAN yang berada di Jakarta.

LENI

Lu bener-bener mau nyari anak Yu Parti?

MONA

(meminum minumannya)

Sebenarnya mustahil. Gue ibarat nyari jarum di tumpukan jerami..

LENI

(memegang daftar alamat)

Gila tapi lu kalau ndatengin satu per satu alamat ini terus lu nanya, apakah benar dengan bapak.. bapakk (lupa nama tepatnya) bapak siapa, Mon?

MONA

Herlambang

LENI

Apakah benar ini dengan bapak Herlambang, kekasih Yu Parti?

(terdiam)

Tapi di daftar ini enggak ada satu pun nama Herlambang, Mon..

MONA

(tersenyum)

Minta bantuan detektif conan aja kali gue ya..

(tertawa)

LENI

Mon..

(memandangi Marko yang berada di luar)

MONA

(tak menyadari kehadiran Marko)

Apaan?

LENI

Mon, Mon..

MONA

Apaan, sih, Len?

(menengok ke belakang)

Marko berjalan masuk ke dalam kafe, lalu memesan menu di kasir. Marko tak menyadari ada Leni dan Mona. 

LENI

Mon, lu enggak papa, kan?

MONA

(diam dan murung)

LENI

Mon..

(memegang tangan Mona)

MONA

(menangis)

Marko berjalan ke sisi kafe yang lain. Ia duduk sendiri lalu membuka laptop.

LENI

Udah, ya, Mon..

MONA

(menangis)

Dulu sebelum gue berangkat ke Bendawuluh, gue minta dia buat datang ke sini. Gue udah nunggu dari pagi sampe sore tapi dia enggak dateng juga

LENI

(mengusap tangan Mona)

MONA

Len, ayo pulang

LENI

Ayo, Mon..

Mona berjalan di depan Leni dengan wajah tertunduk. Mona sempat menengok ke arah Marko, namun Marko sibuk dengan laptopnya. Leni menggandeng Mona untuk pulang.

69. EXT. DI JALANAN. SIANG.

Cast: Mona.

Jalanan itu cukup sepi. Mona membawa daftar orang yang berlangganan majalah API PEREMPUAN yang tinggal di Jakarta. Alamat-alamat itu sudah dicoreti oleh Mona. Masih ada sepuluh alamat yang belum ia kunjungi.

MONA (VO)

Udah tiga bulan gue muter-muter nyari alamat ini, tapi belum ada satu orang pun yang kenal sama Yu Parti.

(menghela nafas lalu berjalan ke sebuah arah)

70. EXT. DI SEBUAH HALAMAN RUMAH. SORE.

Cast: Mona, Leni, seorang lelaki pemilik rumah.

Mona dan Leni bertanya kepada si pemilik rumah yang sedang menyirami tanaman di halan rumahnya.

LENI

Permisi, Pak..

LELAKI

Ya, Mbak? Ada apa?

MONA

Apakah bapak berlangganan majalah API PEREMPUAN?

LELAKI

Kebetulan istri saya yang berlangganan, Mbak..

MONA

Apakah bapak dan istri bapak pernah mengirim surat pembaca kepada kami yang isinya sebuah permintaan liputan ke sebuah desa bernama Bendawuluh?

LELAKI

Ya, pernah, Mbak. Itu itu istri saya yang mengirimkannya..

MONA – LENI

(berpandangan, dan menangis)

DIIRINGI MUSIK HARU 

LELAKI

Surat itu dikirim istri saya tadi pagi, Mbak. Ternyata udah dibaca, ya? Apakah salah satu di antara mbaknya ada yang asli Bojonegoro, Jawa Timur? Istri saya asli Bojonegoro, asal desanya Bendawuluh..

MONA-LENI

(berpandangan dengan raut muka kecewa)

71. INT. RUANG TAMU RUMAH MONA. MALAM.

Cast: Mona, Papa, Mama.

Mona baru pulang. Papa duduk termenung di sofa. Mona lewat dan Papa memandanginya.

PAPA

Mon..

MONA

Apa?

PAPA

Maafkan kami, Mon..

MONA

Udah, Pa..

(berjalan menuju kamar)

PAPA

Mon

MONA

(berhenti dan menengok ke arah Papa)

PAPA

Kamu adalah anak Papa

MONA

(berjalan lagi menuju kamar)

Mama datang dari dapur.

MAMA

Mon..

MONA

(berhenti dan menengok ke Mama)

MAMA

(tersenyum canggung dan berusaha ramah)

Mama udah masak buat kamu. Kamu belum makan, kan?

72. INT. DAPUR RUMAH YU PARTI. PAGI. (MONA FLASHBACK)

Mona teringat ketika Yu Parti mengambilkan nasi dan lauk untuknya (SCENE 38)

FLASHBACK BERAKHIR.

73. INT. RUANG TAMU RUMAH MONA. MALAM.

Mona memandang Mama dan air matanya perlahan tumpah.

MAMA

(tersenyum)

Ayo, Mon. Makan dulu, nanti keburu dingin

(mendekat kepada Mona dan memegang kedua bahu Mona dari samping)

MONA

Mona udah makan, Ma…

(pergi ke kamar)

74. INT. KAMAR MONA. MALAM.

Mona duduk di ambang tempat tidur dan menangis. Ia lalu membuka ponselnya dan melihat-lihat foto Yu Parti yang ia potret secara diam-diam.

INTER CUT

75. INT. RUANG TAMU RUMAH MONA. MALAM.

Sementara itu Mama menangis. Papa memandangi Mama dengan tatapan kasihan. Papa mencoba mendekati Mama, ingin memeluknya, namun Mama lekas masuk ke kamar.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar