Misteri Gunung Halilintar
3. Kedatangan Unsur SAR

17 EXT./INT. SPBU PARUNG - BOGOR

ENDEUNG (36), preman poros BOGOR memutar kunci motornya.

P.O.V ENDEUNG: Mobil Polres dan motor Eka lewat SPBU Parung. 

Motor butut Endeung keluar SPBU, berbelok masuk ke dalam gang, tak jauh dari SPBU tersebut. Kedua kendaraan yang dilihatnya diparkir di depan Basecamp Parung “Mamah Teteh”.

18 EXT. BASECAMP PARUNG - BOGOR

Mobil Polsek muncul, Artayana keluar dengan GENTA ATMAN (35), relawan TAGANA dan KIRAN SAFIA (31), unit PMI. Disusul dengan mobil Tim SAR Bogor. 

Waluya, Tata, Tirta dan Galang turun. Galang terhenyak dengan apa yang dilihatnya di sana. 

GALANG:
Kiran?

Kiran menoleh. Sama kagetnya.

KIRAN:
Galang?!
(perlahan mendekat)

Galang menarik tangan Kiran ke tempat yang agak sepi.

GALANG:
Kamu ngapain di sini? Kamu masih di Dipati Ukur?
KIRAN:
Aku dapat penugasan di Bogor... Dan aku lagi ada urusan tanah di Gunung Bungsu. Aku... Aku nggak nyangka bakal ketemu lagi sama kamu...
GALANG:
Banyak yang harus kita bicarakan, tapi ini bukan saat yang tepat. 
(setengah berbisk)
Mari berharap, kita semua diselamatkan dalam pencarian ini.
(tegas)

Kiran menunduk. Galang memberi kode “ayo” dengan kepalanya.

Di b.g, tampak tiga unit Gabungan; ANANDA (32), DICK (31), NICK (30), dengan GUIDO (43), Ketua Pos Awal Pendakian saling menautkan tangan kompak bersama empat unit SAR Unpad; ASHLEY (20), ANDINI (21), TIARA (20) dan SAFINA (19). 

19 EXT. LEMBAH - GUNUNG HALILINTAR

Rio kehausan, ia mulai linglung. Seorang laki-laki tua muncul memanggul cangkul dari arah berlawanan. 

RIO:
Hapunten, Ki... Aki tahu, ini wilayah mana? Saya tersesat, Ki...

KI WARSA (80), menaruh cangkulnya di tanah.

KI WARSA:
Ini teh daerah Kawah Katumbiri di Utara Gunung Halilintar. Ieu mah wilayah larangan, Jang... Ambil arah ke barat we yang deket. Nanti nyampe ke Kampung Situ Mojang. 
RIO:
Haturnuhun, Ki... 

Ki Warsa menyerahkan botol air yang dibawanya.

KI WARSA:
Sok, sing salamet...

Rio mengangguk, lalu pergi. Ketika menoleh, Ki Warsa raib.

20 EXT. POS 1 PARUNG - GUNUNG HALILINTAR 

Tiga anak berandal kampung, ACE (27), IJANG (25), UNDANG (23) duduk-duduk di warung sambil asyik main gitar dan minum kopi. 

ACE:
Cuaca yang syahdu begini, pas buat ngopi dan ngobrol, coy.
(tangannya memetik snar)

Suara sumbang senar terdengar, JRENG! Ijang dan Undang tertawa fals senada dengan senar. Mirip kaset pita yang soak.

ACE:
Oooh, life... 
IJANG:
Is bigger...
UNDANG:
Is bigger than you...
ACE:
And you are not me!
(menoyor kepala Undang)

Tiba-tiba, terdengar suara BISING yang mulai mendekat. Motor yang digas Endeung meloncat di jalan terjal, meletup-letupkan asap knalpot menuju lokasi penggalian pasir. 

21 EXT. POS 1 PARUNG - GUNUNG HALILINTAR 

20 Unsur SAR bergerak maju ke Pos 3 Tarawangan, sesuai regu masing-masing secara berurutan. 

22 EXT. POS 2 CURUG PARUNG - GUNUNG HALILINTAR 

Galang dan Kiran merayapi tebing yang licin. Terdengar gemuruh dari puncak. Tangan Kiran terpeleset, tapi dengan cepat ditangkap oleh Galang. Guido menyusul Kiran dengan enteng.

GUIDO:
Suara guruh tersebut sering terjadi akhir-akhir ini. Warga lokal khawatir akan terjadinya erupsi, tapi menurut BMKG nggak ada laporan aktivitas apa-apa...
KIRAN:
Kayak ada kekuatan yang menguasai dataran tinggi BOGOR ini...

Terdengar suara Waluya dari walky-talky Galang. 

WALUYA: (V.O.)
Sedikit toleran sama empat Srikandi kita. Mari istirahat barang sepuluh menit saja...

Mereka beristirahat sambil duduk di atas ransel masing-masing. Empat Srikandi UNPAD menyedot minuman masing-masing.

SAFINA:
Akhirnya, kesampean juga mendaki di Miniatur Semeru ini. 
ANDINI:
Bagi para pecandu ketinggian, ini belum apa-apa dibandingkan sama trek summit Sang Mahameru...
ASHLEY:
Jangan ngeremehin gunungnya si Thor ini, Din... Di atas puncak masih ada puncak lagi... Kalau udah sampe yang ke 4, pasti mulai takut...
ANDINI:
Takut apa?
ASHLEY:
Takut nggak bisa kembali menikmati pemandangannya yang indah...!

Safina menggosok-gosok kedua lengannya, menghangatkan diri.

SAFINA:
Aku heran... Kenapa, koq penemu rute Parung ini katanya orang Perancis, tapi namanya Junghun, kayak Permen Korea aja?
(polos)
ASHLEY:
Itu mah Jong Un, Neng... 
TIARA:
Kan, namanya juga Thunder Mountain, jadi ada bunyi “hun”-nya...

Terdengar CEKIKIKAN empat Srikandi. Waluya memberi kode “lanjut”. Perjalanan dilanjutkan ke Pos 3 Tarawangan.

23 EXT. PUNCAK BAYANGAN - GUNUNG HALILINTAR

Seorang laki-laki tua bungkuk mengenakan kupluk abu-abu meneropong pergerakan itu, lalu mendaki tanpa kendala.

24 EXT. CAMP AREA - GUNUNG HALILINTAR

Kedatangan empat regu SAR itu mengagetkan para pendaki yang berkemah di camp area. Eka meminta mereka turun, pendakian ditutup untuk sementara. Para pendaki itu meruntuhkan tenda masing-masing.

Keempat Ketua Regu; Eka, Faisal, Waluya dan Galang berkumpul untuk menetapkan tahap Pemagaran, Deteksi dan Tracking. Mereka membawa dua orang anggota masing-masing melakukan pencarian.

Dua orang anggota regu lainnya mendirikan tenda-tenda. 

CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar