Misteri Gunung Halilintar
1. Rio Dikejar Makhluk Halus

vACT 1

ESTABLISHING SHOT:

1 EXT. PUNCAK GUNUNG HALILINTAR - BOGOR

GOD’s EYE VIEW: Pemandangan tujuh puncak Gunung Halilintar. Menyorot Kaldera Katumbiri.

BEGIN TITLES 

MISTERI DI GUNUNG HALILINTAR

Kebakaran hutan. Api yang massive. Bayangan harimau muncul. Menerjang. Semakin membesar. Memenuhi layar dengan kegelapan.

END TITLES

2 OPENING CREDIT: 

3 EXT. KAMPUNG SITU MOJANG - GUNUNG HALILINTAR

Kehidupan kampung Situ Mojang yang damai dan asri menampilkan sosok DARMAJAYA a.k.a ABAH DARMA (70), tetua kampung Situ Mojang yang telaten merawat sawah dan kebunnya. MA IJAH (55), sang istri, datang membawa bakul makanan siang. Mereka makan siang berdua. Usai makan, Ma Ijah membawa seikat daun kangkung yang dipetik Abah Darma pulang ke rumah.

DISSOLVE TO:

4 EXT. KALDERA KATUMBIRI - GUNUNG HALILINTAR

Pemandangan mata elang menunjukkan tujuh puncak Gunung Halilintar dengan Kaldera Katumbiri. 

ANDRIO BAHRI a.k.a RIO (21) berlari ke sana ke mari, di b.g tampak Bayangan Putih dan Bayangan Hitam yang melesat seperti petir, seperti menggiringnya pergi dari tempat itu. Rio masuk ke dalam semak belukar. Kemeja flanelnya sobek. Sepasang mata Rio berkedip-kedip dalam semak. 

P.O.V RIO: Pan-view menunjukkan kondisi di luar aman. 

Rio keluar semak, sobekan flanelnya lepas, nyangkut di semak. Dia mengecek ponsel, meringis, lalu membuat keputusan cepat. Dilepasnya flanel, mengusap peluh yang mengucur di wajahnya yang pucat. Dengan bertelanjang dada, dia membuat velfie. Ponsel ia putarkan ke sekeliling.

RIO: 

Denger, gaes...

(celingukan ke belakang)

Entah apa sugesti gue, atau emang gue tiba-tiba jadi psychic, but believe it or not, gue kayak main petak umpet ama makhluk-makhluk halus gunung ini, gaes... So, sekarang gua harus balik ke sabana lagi biar lolos dari makhluk-makhluk itu. Mungkin gue harus nyari ladang ganja atau tempat penggalian pasir. Itu pun kalo gue nggak out of energy, ‘cuz makanan ama baterai gua mau abis. In case, ini kata-kata terakhir gue... Spread the peace!

(mengacungkan dua jari)

Sebelum Rio menekan tombol off, sebuah bayangan putih berkelebat di belakang Rio. 

EXTREME CLOSE SHOT: Mata Rio melotot kaget.

RIO:

(celingukan ke belakang)
Elo liat, nggak, gaes??! Bayangan putih yang melintas secepat kilat itu?
(tegang sesaat)
Suwer, gue belom pernah ke ladang ganja liar itu, jadi gue nggak high, gaes...
(mengusap muka yang pucat)
I gotta get outta here...

Rio memeriksa ponsel, yang hanya menyisakan baterai 5 persen. Ia menimang-nimang, akhirnya menghela nafas berat. 

RIO:
In case, ini kata-kata terakhir gue...
(mengulang kalimat itu, pada dirinya sendiri)

Rio mengunggah video yang barusan direkamnya ke kanal YouTube.

RIO:
Come on, come on, come on...
(bergumam tak sabar)

P.O.V RIO: Download complete! Sisa baterai tinggal 2 persen. Nomor Call Center 110 Polres BOGOR.

RIO:

Yes!

Rio memencet nomor 110. Di b.g, sebuah bayangan hitam lewat.

CUT TO:

5 INT. RUANG CALL CENTER - KANTOR POLRES - BOGOR

PETUGAS CALL CENTER 110 (30) menerima laporan pengaduan Rio. 

6 EXT. PEDALAMAN HUTAN - GUNUNG HALILINTAR

SPLIT SCREEN: 

RIO:
...Dengar, nama saya Andrio Bahri, umur 20 tahun... Saya tersesat di hutan Gunung Halilintar. Sisa baterai di ponsel saya cuman tinggal 2 persen...
(panik)

Petugas Call Center itu menanggapi dengan cermat.

PETUGAS CALL CENTER:

Kamu tahu lokasimu di mana?

RIO:

Lokasi terakhir saya di Kaldera Katumbiri. Tapi, saya sekarang ada di kawasan hutan lebat, belum turun ke lembah. Kurang tahu di mana. 

PETUGAS CALL CENTER:

Rio? Tetap berada di tempat. Tim SAR segera diberangkatkan ke sana. 

RIO:

Saya mau balik ke sabana! Di sini banyak makhluk halus! Saya nggak mengada-ada!

PETUGAS CALL CENTER:

Tenang, tenang, Rio... Kamu punya powerbank, kan?

Rio menengok baterainya, tinggal 1 persen. Dia semakin panik. 

RIO:
Powerbank saya dicuri di Pos 3...
(menengok ke arah ponsel)
Eugh... Shit!

Hubungan telepon terputus. 

CUT TO:



Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar