Kirim izin baca kepada penulis skrip ini?
Blurb
Eren Pratama (27 th) sedang berjuang untuk menggapai mimpinya sebagai rockstar, disaat dia juga harus berjuang menghadapi masalah pribadinya sendiri yang penuh dengan tekanan.
Saat remaja, Eren adalah anak band SMA paling hits di sekolahnya dan dielukan banyak orang. Namun, seiring berjalannya waktu, itu semua tidak membantunya banyak dalam menjalani kehidupan di masa dewasa.
Sang ayah yang menginginkannya untuk menjadi seorang PNS menganggap kegiatan Eren di bidang musik hanyalah sia-sia.
Belum lagi, sang pacar juga sudah mendesak untuk segera dilamar dan lebih mendukung Eren mencari pekerjaan lain yang lebih realistis.
Disaat inilah Eren harus memilih antara tetap berjuang menggapai mimpinya menjadi rockstar atau mencari pekerjaan lain seperti kebanyakan orang.
Pilihan manakah yang harus dia pilih?
Saat remaja, Eren adalah anak band SMA paling hits di sekolahnya dan dielukan banyak orang. Namun, seiring berjalannya waktu, itu semua tidak membantunya banyak dalam menjalani kehidupan di masa dewasa.
Sang ayah yang menginginkannya untuk menjadi seorang PNS menganggap kegiatan Eren di bidang musik hanyalah sia-sia.
Belum lagi, sang pacar juga sudah mendesak untuk segera dilamar dan lebih mendukung Eren mencari pekerjaan lain yang lebih realistis.
Disaat inilah Eren harus memilih antara tetap berjuang menggapai mimpinya menjadi rockstar atau mencari pekerjaan lain seperti kebanyakan orang.
Pilihan manakah yang harus dia pilih?
Premis
Tentang seorang pria muda yang mengalami life quarter crisis, dimana dia harus memilih antara memperjuangkan mimpinya sebagai rockstar atau mencari pekerjaan lain yang lebih realistis.
Pengenalan Tokoh
Eren Pratama (27 tahun) adalah seorang pemuda yang populer saat remaja karena kemampuan bermusiknya yang handal. Ia memiliki band sejak SMA beranggotakan 3 orang bernama, The Ackerman.
Sepuluh tahun berlalu, kehidupan Eren menjadi sangat berbeda. Karirnya tersendat dan bandnya pun tak pernah berhasil masuk dapur rekaman. Ia hanya mampu menjadi band pengiring di festival musik lokal. Eren juga tak memiliki pekerjaan tetap karena sibuk mengejar karir menjadi seorang rockstar.
Sang ayah, Adnan Prawira (53 tahun) adalah seorang PNS senior yang sebentar lagi akan pensiun. Ia tak pernah suka dengan kegiatan bermusik Eren yang dianggapnya hanya sia-sia.
Ia pun meminta agar Eren berhenti nge-band dan mulai fokus mencari pekerjaan lain yang jauh lebih stabil. Ia menginginkan Eren untuk menjadi seorang PNS. Hal ini yang membuat hubungan Eren dan ayahnya kurang harmonis.
Disatu sisi, Rara (kekasih Eren sejak SMA) mulai mempertanyakan keseriusan Eren terhadap hubungan mereka yang telah berpacaran selama 10 tahun.
Rara mulai jengah menunggu Eren yang lebih fokus mengejar karirnya di dunia musik, ketimbang membawa hubungan mereka ke jenjang pernikahan. Ia juga menginginkan agar Eren meninggalkan bandnya dan fokus mencari pekerjaan tetap.
Di sebuah pesta pernikahan sahabat mereka, Rara menyinggung tentang pernikahan. Eren saat itu hanya bisa terdiam karena ia sadar bahwa ia belum memiliki pekerjaan yang stabil untuk mengajak Rara menikah.
Ia melihat di pesta tersebut banyak teman-temannya sudah sukses dan menikah. Beberapa diantaranya juga sudah memiliki anak. Disaat itu Eren pun mulai mempertanyakan kembali hidupnya.
Ia sadar bahwa di usianya saat ini ia tak boleh lagi main-main dan harus serius. Ada rasa takut menyelimuti pikirannya jika ternyata mimpinya tak pernah berhasil dan dia hanya menjalani hidup yang sia-sia.
Tawaran manggung di festival pun mulai berkurang berkat pandemi. Tidak ada kafe lagi yang memberikan mereka job di malam Minggu. Bandnya mengalami kemunduran. Sedangkan Aris dan Raka, teman satu bandnya juga sudah mulai susah di ajak latihan.
Dengan semua tekanan yang datang silih berganti, Eren pun mulai ciut untuk mengejar mimpinya kembali di dunia musik. Ia mulai mencari pekerjaan lain dan mencoba bekerja sebagai karyawan kantoran seperti orang kebanyakan.
Namun, setelah dijalani Eren merasa tak betah. Ia pun curhat dengan Abang Anang, pemilik studio musik tempat dia sering latihan band, sekaligus mentor bermusiknya. Abang Anang pun berpesan kepada Eren untuk mengikuti kata hatinya dan melakukan semuanya dengan yakin.
Dengan segala kegundahan hatinya, Eren berusaha untuk beradaptasi di tempat kerja. Berusaha bangun pagi, melakukan pekerjaan di kantor, bermacetan ria di jalan dan tetap berusaha sabar saat dimarahi oleh atasan. Dia memandang itu sebagai bagian dari pendewasaan hidup.
Pada suatu malam, Eren mengajak keluarganya dan Rara untuk makan malam bersama sekaligus merayakan keberhasilannya melewati masa percobaan di kantor. Rara dan sang ayah terlihat sangat bahagia melihat perubahan Eren. Hal tersebut berbeda dengan sang ibu yang dapat merasakan perasaan Eren yang sebenarnya bahwa ia tak begitu bahagia.
Saat makan malam itu, Eren melihat sekumpulan anak muda yang sedang manggung di restoran tersebut. Disana ada Meila (adik Abang Anang) ia memegang posisi sebagai bassist. Permainan musik mereka cukup bagus. Hal itu membuat Eren bersemangat. Ia seperti melihat potret dirinya dimasa lalu.
Disini, ia pun membayangkan betapa bahagianya dia saat berada di atas panggung. Berbeda saat dia berada di depan meja kantornya. Ia juga membayangkan semua hal yang sudah ia lalui bersama dengan teman band-nya selama ini.
Disaat inilah ia kembali mengingat kata-kata Abang Anang. "Semuanya harus dilakukan dengan yakin. Jangan sampai kamu memilih pilihan yang membuat kamu menyesal seumur hidup."
Pulang dari makan malam tersebut, Eren langsung menemui teman satu bandnya di studio Abang Anang. Disaat itu ia memiliki sebuah ide untuk membuat lagu baru. Dibantu oleh Aris dan Raka, mereka pun menciptakan lagu saat itu juga yang terinspirasi dari pengalaman mereka bermusik dan mengirimkannya ke label rekaman. Ia ingin mengejar kembali mimpinya sekali lagi dengan senjata terakhir yang ia punya.
Pucuk di cinta ulam pun tiba, lagu yang Eren kirimkan ke label rekaman tersebut akhirnya disetujui. Band Eren pun mulai di kontrak untuk melakukan rekaman dan juga menjalani serangkaian tur selama satu tahun penuh. Eren bersama bandnya pun diminta untuk tampil di ajang festival terbesar di Indonesia, Syncronize musik festival.
Melihat kemajuan Eren, ayah Eren pun mulai melunak, ia mulai membebaskan Eren untuk menjadi apa saja yang dia mau selama anaknya tersebut merasa bahagia.
Namun, itu tak terjadi dengan Rara. Mendengar Eren harus melakukan serangkaian tur dan keluar dari pekerjaannya, ia merasa seperti diabaikan. Rara pun merasa bahwa Eren semakin jauh dari niatan untuk membawa hubungan mereka ke arah yang lebih serius.
Mereka pun akhirnya bertengkar hebat, pertengkaran-pertengkaran itu pun membuat hubungan mereka memburuk, hingga akhirnya mereka memutuskan untuk berpisah.
Saat karir bermusiknya mulai menanjak, Eren mencoba untuk melupakan Rara dengan menyibukan diri dengan serangkaian tur. Namun, ia kembali harus menerima kenyataan pahit saat Aris, teman satu bandnya mengundurkan diri.
Dari ketiga anggota band The Ackerman, Aris adalah satu-satunya personel yang sudah menikah. Istrinya saat ini sedang hamil tua. Aris pun tidak ingin mengambil resiko meninggalkan pekerjaan tetapnya, hanya untuk fokus bermusik.
Eren kembali down. Ia merasa sudah selangkah lagi mengejar mimpinya tapi jembatan itu seakan putus di tengah-tengah. Sangat sulit mencari pengganti disaat konser sebentar lagi akan dilangsungkan. Kontrak bersama label akan dibatalkan jika The Ackerman tidak dapat mencari pengganti personel.
Eren lalu teringat bahwa Meila atau Mey-Mey dapat bermain bass. Ia meminta Abang Anang agar membujuk sang adik untuk bergabung ke grupnya. Dibutuhkan sedikit perjuangan agar remaja berusia 19 tahun tersebut mau bergabung di band Eren. Setelah dibujuk, Mey-mey pun bersedia dan personel The Ackerman pun siap untuk tampil.
The Ackerman tampil sebagai band pembuka acara tersebut. Penonton pun sangat ramai dan antusias. Saat akan naik ke panggung, tiba-tiba Eren membaca postingan di akun sahabat Rara yang mengabarkan jika Rara telah menikah. Hari pernikahannya itu pun bertepatan dengan konser Eren.
Hatinya hancur bukan main, tapi ia tetap bertindak dewasa karena itu telah menjadi piihannya untuk tetap berkarir di bidang musik yang tidak disukai Rara.
Pada penampilannya dalam konser tersebut, Eren pun membawakan sebuah lagu yang sempat ia ciptakan untuk Rara. Eren mengenang berbagai kenangan manis bersama Rara.
Disaat itu, ia pun perlahan mencoba ikhlas untuk melepaskan Rara menikah dengan orang lain. Eren berhasil menggapai mimpinya, namun ia juga harus melepaskan sang kekasih demi mimpinya tersebut. TAMAT.
Sepuluh tahun berlalu, kehidupan Eren menjadi sangat berbeda. Karirnya tersendat dan bandnya pun tak pernah berhasil masuk dapur rekaman. Ia hanya mampu menjadi band pengiring di festival musik lokal. Eren juga tak memiliki pekerjaan tetap karena sibuk mengejar karir menjadi seorang rockstar.
Sang ayah, Adnan Prawira (53 tahun) adalah seorang PNS senior yang sebentar lagi akan pensiun. Ia tak pernah suka dengan kegiatan bermusik Eren yang dianggapnya hanya sia-sia.
Ia pun meminta agar Eren berhenti nge-band dan mulai fokus mencari pekerjaan lain yang jauh lebih stabil. Ia menginginkan Eren untuk menjadi seorang PNS. Hal ini yang membuat hubungan Eren dan ayahnya kurang harmonis.
Disatu sisi, Rara (kekasih Eren sejak SMA) mulai mempertanyakan keseriusan Eren terhadap hubungan mereka yang telah berpacaran selama 10 tahun.
Rara mulai jengah menunggu Eren yang lebih fokus mengejar karirnya di dunia musik, ketimbang membawa hubungan mereka ke jenjang pernikahan. Ia juga menginginkan agar Eren meninggalkan bandnya dan fokus mencari pekerjaan tetap.
Di sebuah pesta pernikahan sahabat mereka, Rara menyinggung tentang pernikahan. Eren saat itu hanya bisa terdiam karena ia sadar bahwa ia belum memiliki pekerjaan yang stabil untuk mengajak Rara menikah.
Ia melihat di pesta tersebut banyak teman-temannya sudah sukses dan menikah. Beberapa diantaranya juga sudah memiliki anak. Disaat itu Eren pun mulai mempertanyakan kembali hidupnya.
Ia sadar bahwa di usianya saat ini ia tak boleh lagi main-main dan harus serius. Ada rasa takut menyelimuti pikirannya jika ternyata mimpinya tak pernah berhasil dan dia hanya menjalani hidup yang sia-sia.
Tawaran manggung di festival pun mulai berkurang berkat pandemi. Tidak ada kafe lagi yang memberikan mereka job di malam Minggu. Bandnya mengalami kemunduran. Sedangkan Aris dan Raka, teman satu bandnya juga sudah mulai susah di ajak latihan.
Dengan semua tekanan yang datang silih berganti, Eren pun mulai ciut untuk mengejar mimpinya kembali di dunia musik. Ia mulai mencari pekerjaan lain dan mencoba bekerja sebagai karyawan kantoran seperti orang kebanyakan.
Namun, setelah dijalani Eren merasa tak betah. Ia pun curhat dengan Abang Anang, pemilik studio musik tempat dia sering latihan band, sekaligus mentor bermusiknya. Abang Anang pun berpesan kepada Eren untuk mengikuti kata hatinya dan melakukan semuanya dengan yakin.
Dengan segala kegundahan hatinya, Eren berusaha untuk beradaptasi di tempat kerja. Berusaha bangun pagi, melakukan pekerjaan di kantor, bermacetan ria di jalan dan tetap berusaha sabar saat dimarahi oleh atasan. Dia memandang itu sebagai bagian dari pendewasaan hidup.
Pada suatu malam, Eren mengajak keluarganya dan Rara untuk makan malam bersama sekaligus merayakan keberhasilannya melewati masa percobaan di kantor. Rara dan sang ayah terlihat sangat bahagia melihat perubahan Eren. Hal tersebut berbeda dengan sang ibu yang dapat merasakan perasaan Eren yang sebenarnya bahwa ia tak begitu bahagia.
Saat makan malam itu, Eren melihat sekumpulan anak muda yang sedang manggung di restoran tersebut. Disana ada Meila (adik Abang Anang) ia memegang posisi sebagai bassist. Permainan musik mereka cukup bagus. Hal itu membuat Eren bersemangat. Ia seperti melihat potret dirinya dimasa lalu.
Disini, ia pun membayangkan betapa bahagianya dia saat berada di atas panggung. Berbeda saat dia berada di depan meja kantornya. Ia juga membayangkan semua hal yang sudah ia lalui bersama dengan teman band-nya selama ini.
Disaat inilah ia kembali mengingat kata-kata Abang Anang. "Semuanya harus dilakukan dengan yakin. Jangan sampai kamu memilih pilihan yang membuat kamu menyesal seumur hidup."
Pulang dari makan malam tersebut, Eren langsung menemui teman satu bandnya di studio Abang Anang. Disaat itu ia memiliki sebuah ide untuk membuat lagu baru. Dibantu oleh Aris dan Raka, mereka pun menciptakan lagu saat itu juga yang terinspirasi dari pengalaman mereka bermusik dan mengirimkannya ke label rekaman. Ia ingin mengejar kembali mimpinya sekali lagi dengan senjata terakhir yang ia punya.
Pucuk di cinta ulam pun tiba, lagu yang Eren kirimkan ke label rekaman tersebut akhirnya disetujui. Band Eren pun mulai di kontrak untuk melakukan rekaman dan juga menjalani serangkaian tur selama satu tahun penuh. Eren bersama bandnya pun diminta untuk tampil di ajang festival terbesar di Indonesia, Syncronize musik festival.
Melihat kemajuan Eren, ayah Eren pun mulai melunak, ia mulai membebaskan Eren untuk menjadi apa saja yang dia mau selama anaknya tersebut merasa bahagia.
Namun, itu tak terjadi dengan Rara. Mendengar Eren harus melakukan serangkaian tur dan keluar dari pekerjaannya, ia merasa seperti diabaikan. Rara pun merasa bahwa Eren semakin jauh dari niatan untuk membawa hubungan mereka ke arah yang lebih serius.
Mereka pun akhirnya bertengkar hebat, pertengkaran-pertengkaran itu pun membuat hubungan mereka memburuk, hingga akhirnya mereka memutuskan untuk berpisah.
Saat karir bermusiknya mulai menanjak, Eren mencoba untuk melupakan Rara dengan menyibukan diri dengan serangkaian tur. Namun, ia kembali harus menerima kenyataan pahit saat Aris, teman satu bandnya mengundurkan diri.
Dari ketiga anggota band The Ackerman, Aris adalah satu-satunya personel yang sudah menikah. Istrinya saat ini sedang hamil tua. Aris pun tidak ingin mengambil resiko meninggalkan pekerjaan tetapnya, hanya untuk fokus bermusik.
Eren kembali down. Ia merasa sudah selangkah lagi mengejar mimpinya tapi jembatan itu seakan putus di tengah-tengah. Sangat sulit mencari pengganti disaat konser sebentar lagi akan dilangsungkan. Kontrak bersama label akan dibatalkan jika The Ackerman tidak dapat mencari pengganti personel.
Eren lalu teringat bahwa Meila atau Mey-Mey dapat bermain bass. Ia meminta Abang Anang agar membujuk sang adik untuk bergabung ke grupnya. Dibutuhkan sedikit perjuangan agar remaja berusia 19 tahun tersebut mau bergabung di band Eren. Setelah dibujuk, Mey-mey pun bersedia dan personel The Ackerman pun siap untuk tampil.
The Ackerman tampil sebagai band pembuka acara tersebut. Penonton pun sangat ramai dan antusias. Saat akan naik ke panggung, tiba-tiba Eren membaca postingan di akun sahabat Rara yang mengabarkan jika Rara telah menikah. Hari pernikahannya itu pun bertepatan dengan konser Eren.
Hatinya hancur bukan main, tapi ia tetap bertindak dewasa karena itu telah menjadi piihannya untuk tetap berkarir di bidang musik yang tidak disukai Rara.
Pada penampilannya dalam konser tersebut, Eren pun membawakan sebuah lagu yang sempat ia ciptakan untuk Rara. Eren mengenang berbagai kenangan manis bersama Rara.
Disaat itu, ia pun perlahan mencoba ikhlas untuk melepaskan Rara menikah dengan orang lain. Eren berhasil menggapai mimpinya, namun ia juga harus melepaskan sang kekasih demi mimpinya tersebut. TAMAT.
Sinopsis
Disukai
0
Dibaca
0
Tentang Penulis
Maya andita
Trust me, I am not muggle!
Bergabung sejak 2021-02-04
Telah diikuti oleh 7 pengguna
Sudah memublikasikan 2 karya
Menulis lebih dari kata
Rekomendasi dari Drama
Novel
Perjalanan Mengalahkan Waktu
Mizan Publishing
Skrip Film
ARKANA
Sherly Amanda Islami Ramadhani
Skrip Film
Mimpi Jadi Rockstar!
Maya andita
Novel
PENGHARAPAN
Estiana
Novel
Balada Mahasiswa: FRNDS
Gie Salindri
Novel
Sepatu untuk Riyani
Vhira andriyani
Novel
Ketika Kami Kehilangan Dua Bintang
Alfania Vika
Skrip Film
Boraspati (Menagih Janji Toba)
Sagitarius Marbun
Skrip Film
ALL ABOUT G!
salwa safira
Flash
SHIKI -Tanda Kepemilikan- pt.3
Kosong/Satu
Novel
Mellifluos - The Melody of Heart
Nia Dwi Noviyanti
Novel
Majlis Malam
Forarin
Skrip Film
Kepingan Hati Milik Anggit (Script)
Yeni Shelpi Aliani
Novel
Meet Again "Devano"
shania kristiani
Novel
Host For Your Love
Senja Ariesti
Rekomendasi