Menata Cerah Di Tanah Si Mbah
7. Obat Pegal Linu, Katanya!

76. EXT. PASAR – TERAS TOKO - PAGI

Nunik sedang berbelanja di pasar, lalu Nunik melihat keranjang bakul yang dijual oleh Joyo. Tiba-tiba Nunik teringat kembali kata anak buah Karta bahwa akhir-akhir ini Joyo jadi lebih sering ke kantor desa.

NUNIK

Mbahmu kemana Yo?, ko’ tumben engga bareng kamu disini?

JOYO

Mbah lagi sedikit kurang sehat bude jadi istirahat dulu di rumah.

NUNIK

Oh iya Yo, akhir-akhir ini kamu saya perhatikan sering ke kantor desa ya, ngapain toh?

JOYO

Iya bude, saya sering ke kantor desa untuk ke perpustakaannya.

NUNIK

Loh emang boleh kamu masuk kesana?, itu khusus karyawan kantor situ loh perpustakaannya.

JOYO

Boleh bude soalnya saya izin langsung ke pak Arya.

NUNIK

Izin langsung ke pak Arya?

JOYO

Iya bude pak Arya yang bantu-bantu kita bikin surat tanah. Lagi juga di perpustakaannya sering kosong dan terkadang hanya ada saya dan pak Arya jika beliau sedang istirahat. Sayang katanya kalau perpustakaan ada tapi tidak dimanfaatkan jadi saya diperbolehkan untuk kesana selama diizinkan.

NUNIK

Loh jadi kamu sudah sering ketemu dan ngobrol dengan pak Arya?

JOYO

Iya bude.

Nunik mengangguk-anggukkan kepalanya.

NUNIK (VO)

Ini kesempatan untuk mempercepat rencanaku.

Lalu Nunik melanjutkan obrolannya dengan Joyo,Nunik pun berkata sambil mengeluarkan sebungkus obat.

NUNIK

Wah kebetulan kalo gitu Yo, bude mau minta tolong sama kamu. Ini obat pegel linu pesenan pak Arya, langsung seduh aja dicampur ke kopinya pak Arya nanti ya, pak Arya udah biasa ko’ minum ini. Nanti kamu kasihkan aja ke pembantu di kantor desa, minta diseduhin gitu biar pak Arya tetap sehat selalu untuk membantu warga desa kita membuat surat tanah kan Yo.

JOYO

Baik bude nanti saya kasih ke pembantu kantor desa.

NUNIK

Ya sudah, bude mau beli bakul ini Yo, berapa harganya Yo?

JOYO

10.000 aja bude.

NUNIK

Nih bude kasih 15.000, bonus sebab kamu sudah tolongin bude.

JOYO

Waah makasia bude.

Ucap Joyo sambil memberikan bakulnya ke Nunik, lalu Nunik berkata.

NUNIK

Jangan lupa obatnya loh Yo, amanah loh itu.

JOYO

Baik bude.

CUT TO

77. EXT. JALANAN UTAMA – SIANG

Jam di pasar menunjukan pukul 14.05 saat Joyo mengayuh sepedanya pulang dari pasar, lalu langsung menuju ke kantor desa.

CUT TO

78. EXT. KANTOR DESA – LAPANGAN - SIANG

Arya yang masih di lapangan terlihat merenggangkan tangannya sambil menggerakkan pinggangnya ke kanan dan ke kiri. Arya yang melihat kedatangan Joyo langsung saja berkata.

ARYA

Langsung masuk saja ya Yo.

JOYO

Terima kasih pak.

Joyo sempat melihat Arya yang merenggangkan tangannya sambil mengerakkan pinggang seolah sangat pegal. Lalu Joyo berjalan ke arah ke kantor desa sambil berkata.

JOYO (VO)

Pantes aja pak Arya pesan obat pegal, keliatan pegal banget sepertinya pak Arya.

CUT TO

79. INT. KANTOR DESA – DAPUR - SIANG

Joyo langsung ke dapur dan bertemu Runi.

JOYO

Mba permisi, ini obat pegal pesenan pak Arya. Minta tolong untuk dicampur ke kopi ya mba, terima kasih mba.

Tanpa memperhatikan obat tersebut Runi langsung mencampurkan obat tersebut ke kopinya Arya sambil masih memikirkan Arya.

RUNI (VO)

Kasihan pak Arya sampai pegal-pegal begitu. Semangat pak Arya.

CUT TO

80. INT. RUMAH KARTA – RUANG TENGAH - SIANG

Karta dan Nunik sudah siap-siap ke kantor desa. Sari juga sudah menunggu di ruang tengah rumah Karta bersama Nunik.

SARI

Bude, setelah pekerjaan ini selesai, saya minta tolong sekali untuk hapus videonya ya bude dan tolong jangan libatkan saya lebih dari ini bude, saya minta tolong sekali.

NUNIK

Tenang saja mba Sari. Saya itu pantang ingkar janji. Kalo nanti mba Sari sudah melakukan pekerjaan sesuai dengan yang saya perintahkan maka saat itu juga saya akan hapus videonya, oke mba Sari.

Terlihat Sari hanya tertunduk. 

NUNIK

Paaak! ayo cepetan dong gimana sih nanti bisa telat, cepet!

KARTA

Iya iya bu ini sudah selesai.

Ucap Karta yang baru keluar dari kamarnya.

KARTA

Ayo bu, de’ Sari. Moga semua ini berhasil ya bu.

NUNIK

Harus pak.

CUT TO

81. EXT. JALANAN UTAMA – SORE

Karta, Nunik dan Sari berjalan menuju kantor desa.

CUT TO

82. EXT. POS RONDA – SORE

Jarwo dan Jono seperti biasa masih duduk-duduk di pos ronda selepas bercocok tanam di sawah. Mereka melihat Karta, Nunik dan Sari sedang menuju ke arah pos ronda.

JARWO

Jon liat tu Jon.

JONO

Apaan pakde?

JARWO

Bidadari surga itu Jooon.

Ucap Jarwo sambil menunjuk ke arah Sari yang sedang ingin melewati pos ronda.

JONO

Ealah pakde, Runi baru bidadari surga pakde.

Jarwo tidak menghiraukan ucapan Jono.

JARWO

Jon tolong potoin de’ Sari diem-diem cepet Jon mumpung dia enggak liat kesini Joon cepet.

JONO

Iya pakdeku iya.

Jono mengarahkan hp-nya ke arah Sari dan mengambil poto Sari.

JARWO

Gimana Jon gimana?, aman Jon?

JONO

Ni pakde, makjos toh?

Jono memperlihatkan hasil jepretannya kepada Jarwo.

JARWO

Master e kamu Jon, manjoss ini.

Sesaat kemudian, Karta, Nunik dan Sari tepat melewati depan pos ronda.

JARWO

Mau kemana de Sari?

Sari hanya terlihat menunduk, lalu Nunik berkata.

NUNIK

Hey, sudah dibilang berkali-kali, kamu urusi saja pos ini jangan banyak mau tau urusan orang, gendeng.

Karta, Nunik dan Sari langsung melanjutkan perjalanan.

JARWO

Ealah, aku nanya Sari yang jawab malah saru.

CUT TO

83. INT. KANTOR DESA – RUANG ADMINISTRASI TANAH – SORE

Runi masuk ke dalam ruang Arya.

SERUNI (VO)

Pak Arya masih di luar, lelahnya dia. Hmm ini kopi dibuat pake cinta loh pak jadi pasti abis minum ini bapak langsung semangat dan hilang lelahnya.

Runi berjalan keluar dari ruangan Arya lalu tak lama Arya masuk ke ruangan dan melihat kopi yang biasa Runi buatkan saat jam akhir layanan di atas mejanya, lalu Arya mulai menyeruput kopinya.

CUT TO

84. EXT. KANTOR DESA – GERBANG KANTOR DESA - SORE

Waktu menunjukkan pukul 15.10, terlihat Karta dan Nunik sedang memperhatikan ruangan Arya dari gerbang masuk kantor desa. Sedangkan Sari masih hanya menunduk.

CUT TO

85. INT. KANTOR DESA – RUANG ADMINISTRASI TANAH – SORE

Arya terlihat menggeleng-gelengkan kepala sambil matanya terpejam, lalu Arya keluar dari ruangannya.

CUT TO

86. EXT. KANTOR DESA – GERBANG KANTOR DESA – SORE

Karta dan Nunik yang sedang memperhatikan ke arah kantor desa, tiba-tiba melihat Arya keluar dari ruangannya menuju perpustakaan.

NUNIK

Pak ayo pak, tu liat, obatnya udah bekerja kayanya. Ayo pak kita masuk.

KARTA

Sebentar bu sebentar sabar, kita tunggu 2 menit lagi sampai reaksi dari obat itu benar-benar bekerja.

CUT TO

87. INT. KANTOR DESA – PERPUSTAKAAN - SORE

Arya masuk ke dalam perpustakaan lalu melihat Joyo.

ARYA

Yo, saya berasa ngantuk ni jadi saya istirahat sebentar ya, kamu lanjutin saja ya, oke.

JOYO

Oh pak Arya, iya pak monggo.

Terlihat Arya sudah langsung tertidur.

CUT TO

88. EXT. KANTOR DESA – GERBANG KANTOR DESA – SORE

Karta dan Nunik sudah tak sabar untuk masuk.

KARTA

Bu, Sari, ayo kita masuk.

Karta, Nunik dan Sari berjalan menuju ke arah perpustakaan.

CUT TO

89. INT. KANTOR DESA – PERPUSTAKAAN - SORE

Karta, Nunik dan Sari sudah masuk ke dalam perpustakaan lalu Karta agak kaget sebab ada Joyo.

KARTA

Hei Joyo, kamu keluar dulu sana. Saya ada sesuatu yang mau dibicarakan dengan pak Arya.

Joyo juga kaget dengan kedatangan Karta, Nunik dan Sari.

JOYO

Eh ada pakde, iya baik pakde monggo, saya permisi dulu.

Joyo pun menyudahi aktifitasnya lalu berjalan keluar dari perpustakaan.

KARTA

Aman bu aman, waktunya eksekusi.

CUT TO

90. INT. RUMAH JOYO – BELAKANG RUMAH – SORE

Joyo sudah berada di bagian belakang rumahnya.

JOYO

Yeeeeeeeeeey!!!

Teriakan Joyo membangunkan si mbah. Lalu simbah langsung ke belakang rumah menemui Joyo.

NARTO

Joyo hei, kenapa Yo kenapa?

JOYO

Owalah mbah, maafin Joyo ya mbah maafin gara-gara Joyo mbah jadi kebangun.

NARTO

Engga apa-apa Yo mbah juga udah enakan. Mbah mau tau aja kenapa kamu teriak begitu toh Yo?

JOYO

Ini loh mbah jam peninggalan ibu bisa udah hidup lagi, ni mbah liat deh.

Joyo memperlihatkan jamnya ke Narto.

NARTO

Loh ko’ bisa Yo?

JOYO

Bisa dong mbah, siapa dulu mbahnya.

NARTO

Ealah Yoo Yo macem dukun aja kamu tu, dukun jam ya.

CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar