1 year Timelapse no audible dialogue montage
Pergi Tanpa Pesan by The Panturas starts playing.
INT. KANTOR — PAGI
Suara lift terbuka. BARA berjalan menuju meja kerjanya. RAKA melihat Bara datang dan beranjak menuju Bara dengan senyum dan tangan terbuka lebar.
INT. KANTOR - KANTIN — PAGI
Kantin ramai dipenuhi orang berlalu lalang. BARA dan RAKA duduk berhadapan, terlihat sepiring makanan dan minuman di depan masing-masing orang. Di meja lebar dan bangku mereka hanya ada mereka berdua.
Bara terlihat bercerita sesuatu kepada Raka yang sedang menyuap makan siang, mata Raka tetap melihat Bara. Suara Bara tidak terdengar karena riuhnya suasana. Selama Bara berbicara, ekspresi Raka berubah-ubah. Tersenyum girang sambil menahan makanan tidak keluar dari mulutnya, terkejut dengan mulut sedikit terbuka, menunduk sediit sambil geleng-geleng, lalu wajah pasrah penuh empati seraya menghela nafas.
Saat Raka bebicara dengan wajah penuh empati, Bara memainkan makanannya. Terakhir Bara menatap langsung wajah Raka, tersenyum dan mengibaskan tangan tanda Raka tidak perlu cemas memikirkannya.
Orang-orang yang berlalu lalang di sekitar Bara dan Raka hanya tampak sebagai kumpulan bayangan kabur.
INT. KANTOR - COWORKING SPACE — PAGI
BARA terlihat berkumpul dengan beberapa orang di sebuah meja lebar di area coworking space. Terlihat beberapa laptop, kertas, dan alat tulis di atas meja. Seseorang berbicara, orang lain berganti berbicara, Bara memperhatikan. Ada AMELIA dan RAKA di antara orang-orang yang semeja dengan Bara.
INT. KANTOR - MEJA BARA — SIANG
BARA terlihat sedang mengetik dengan mata fokus ke laptop.
INT. KANTOR - COWORKING SPACE — PAGI
BARA duduk di meja coworking space yang sama dan orang-orang yang sama dengan kemarin. Orang-orang berbicara bergantian termasuk Bara, AMELIA, dan RAKA. Di depan Amelia terdapat notebook tulis bermotif bunga.
INT. SEBUAH CAFE — SORE
BARA duduk di meja sebuah cafe dengan sebagian orang dari scene coworking space sebelumnya. AMELIA terlihat tapi Raka tidak. Mereka semua terlihat membuka laptop sambil kadang berbicara ke satu sama lain.
EXT. KANTOR - ATAP — SIANG
BARA terlihat merokok di atas atap kantor besama RAKA dan beberapa orang. Raka dan Bara mendengarkan koleganya yang sedang berbicara. Mereka tersenyum, tertawa, bercengkerama. Bara terlihat memegang bungkus rokok dengan merk yang berbeda dengan rokok yang Anikka tinggalkan.
INT. KANTOR - MEJA BARA — PAGI
BARA terlihat sedang mengetik laptop, ia mengambil minuman dalam jangkauan tangan, lalu minum, dan menaruh tumblr kembali ke meja tanpa melepaskan pandangan dari laptop.
INT. RESTORAN — SORE
Orang-orang yang sebelumnya terlihat di coworking space semua hadir di sebuah meja. Mereka terlihat gembira, proyek mereka baru selesai, mereka bercengkrama dan makan sambil tersenyum. RAKA mengajak tos BARA dengan semangat, yang disambut Bara dengan energi yang tidak seintens Raka tapi tetap terlihat semangat. Orang-orang lain kemudian ikut meng-tos orang di samping mereka, sampai akhirnya semua orang meng-tos satu sama lain tanpa pengecualian. Terlihat Bara juga meng-tos AMELIA.
INT. RESTORAN — MALAM
Kolega-kolega BARA sudah mulai beranjak pulang. Beberapa masih berbincang satu sama lain. BARA terlihat sedang mendengarkan seseorang kolega berbicara panjang lebar dengan penuh perhatian. Kolega itu berhenti berbicara, Bara terlihat berpikir sejenak, bola matanya melihat ke atas seperti sedang mempertimbangkan sesuatu. Bara kembali menatap si kolega dan menggangguk.
INT. KANTOR - MEJA BARA — SIANG
BARA menatap fokus laptop berkerja, matanya terlihat seperti sedang membaca, jarinya tidak lepas dari cursor.
INT. KANTOR - MEJA BARA — SORE
BARA masih menatap fokus laptop berkerja, ia terlihat berpikir, lalu mengetik-ngetik, lalu jarinya bergerak di atas cursor.
INT. KANTOR - MEJA BARA — SIANG
BARA menatap laptop terlihat sedang berkerja.
INT. KANTOR - KANTIN — SIANG
BARA dan RAKA terlhat sedang makan siang sambil berbincang di kantin. Suasana kantin terlihat sedikit suram.
INT. SEBUAH CAFE — SORE
BARA dan koleganya terlihat bercengkrama dan membuka laptop berkerja bersama.
INT. KANTOR - COWORKING SPACE — PAGI
Bara terlihat sedang berkerja sendiri di sebuah meja lebar.
EXT. KANTOR - ATAP — SIANG
BARA dan RAKA terlihat merokok berdua saja di atas atap, langit terlihat berawan agak mendung. Bara menggenggam bungkus rokok yang sama seperti sebelumnya
INT. KANTOR - COWORKING SPACE — SORE
BARA dan koleganya terlihat sedang berkerja di sebuah meja lebar. AMELIA hadir di meja yang sama sedang menulis sesuatu di notebook bunga miliknya.
INT. KAMAR BARA — MALAM
Bara terlihat masih berkerja di meja kamar dengan baju rumahan. Kamarnya terang benderang.
INT. KANTOR - COWORKING SPACE — PAGI
BARA dan AMELIA beserta beberapa kolega lain terlihar bekerja bersama di sebuah meja.
INT. KANTOR - MEJA BARA — SORE
BARA terlihat fokus berkerja di depan laptop.
INT. SEBUAH CAFE — SORE
BARA dan AMELIA terlihat berkerja bersama kolega-koleganya.
INT. KANTOR — SIANG
BARA terlihat sedang mempresentasikan sesuatu ke depan kolega-koleganya.
INT. SEBUAH CAFE — SORE
BARA dan AMELIA terlihat berkerja berdua. Mereka tidak banyak berbicara, fokus ke laptop, kadang Amelia mengangkat notebook bunga miliknya dan membalik-balikkan halaman buku itu. Kantung mata Bara dan Amelia terlihat sedikit gelap.
INT. KANTOR - CONFERENCE ROOM — SIANG
BARA terlihat sedang presentasi ke petinggi-petinggi perusahaan yang menggunakan pakaian kerja lebih formal dari yang Bara dan koleganya biasa gunakan. BARA tampil dengan pakaian formal namun masih tak seformal orang-orang yang mendengarkan dirinya.
INT. KANTOR — SORE
BARA dan AMELIA beserta kolega-kolega lainnya terlihat gembira telah menyelesaikan proyek, terlihat ada makanan dan minuman terjaja.
EXT. KANTOR - ATAP — SIANG
BARA merokok bersama RAKA, beberapa orang lain juga terlihat di sekitar area atap. Bara masih memegang bungkus rokok dengan merk yang sama. Awan terlihat gelap dan suasana suram karena mendung.
INT. KAMAR BARA — MALAM
BARA terlihat masih berkerja di meja kamar, belum mengganti baju. Wajahnya terlihat lebih ramping, berat badannya turun. Hanya lampu mejanya yang hidup.
INT. KANTOR - COWORKING SPACE — PAGI
BARA terlihat sedang berkerja sendiri di sebuah meja lebar.
INT. SEBUAH CAFE — SORE
BARA terlihat sedang berkerja sendiri di depan laptop.
INT. KANTOR - MEJA BARA — SIANG
BARA terlihat sedang berkerja sendiri di depan laptop. Kantung matanya mulai terlihat lebih gelap.
EXT. KANTOR - ATAP — SIANG
BARA sedang merokok sendiri tanpa Raka sambil berteduh dari hujan rintik-rintik. Dua orang terlihat merokok dan berteduh di tempat yang berbeda. Mereka tidak berinteraksi satu sama lain. Cahaya matahari tertutupi penuh dengan awan. Bara menghisap rokok dengan hisapan yang dalam, masih menggenggam rokok bermerk sama.
INT. SEBUAH CAFE — SIANG
BARA, AMELIA, dan RAKA terlihat sedang berkerja bersama kolega-koleganya di depan laptop. Mata mereka semua terlihat berkantung. Hanya meja mereka yang terisi pengunjung.
INT. KAMAR BARA — MALAM
BARA terlihat berkerja di tempat tidurnya dengan baju rumahan dalam posisi duduk. Kantung matanya terlihat lebih dalam. Lampu kamarnya sudah mati, tapi lampu mejanya masih hidup.
INT. KANTOR - KANTIN — SIANG
BARA dan RAKA makan bersama di kantin, mereka tidak berbicara, hanya fokus menelan makanan masing-masing. Lampu area kantin terlihat semakin temaram, suasana terasa semakin suram.
INT. KANTOR - MEJA BARA — SORE
BARA terlihat mengetik di laptopnya, sambil melakukan peregangan leher tanpa melepas pandangannya dari layar.
INT. KAMAR BARA — MALAM
BARA terlihat berkerja di tempat tidurnya dengan baju rumahan dalam posisi berbaring. Semua lampu di kamarnya sudah mati. Satu-satunya sumber cahaya adalah dari layar laptop yang berada di dada Bara. Cahaya yang menyorot langsung ke wajah Bara menegaskan rupa wajahnya yang lebih tirus. Mata Bara masih penuh fokus tapi ekspresinya terlihat lesu akibat kantung mata yang gelapnya menjadi lebih kentara saat terpapar cahaya langsung dari dekat.
INT. KANTOR - COWORKING SPACE — SORE
BARA terlihat sedang berkerja sendiri di sebuah meja lebar.
INT. SEBUAH CAFE — PAGI
BARA terlihat dengan pakaian kasual sedang mengetik di laptop, lehernya terlihat lebih kaku dan ekspresinya nir energi maupun antusiasme. Ia meminum air dengan cepat. Bara sesekali memijat-mijat bahunya bergantian juga meregangkan lehernya.
EXT. KANTOR - ATAP — SIANG
Keesokan harinya. Area atap kosong. Langit sepenuhnya gelap. Hujan turun sangat deras. BARA terlihat sedang merokok dan berteduh. Hanya ada Bara di area atap. Bara menghisap rokok sambil melihat ke langit yang kusam, menggenggam bungkus rokok bermerk sama. Ia menghisap dengan dalam dan menghembusnya tak kalah dalam.
Pandangan Bara berganti ke kubangan air di dekatnya, ia menunduk menatap kosong ke sana. Menatap sebuah titik imajiner di atas kubangan air yang beriak terkena tetesan hujan. Tatapan Bara seperti kosong beberapa saat.
Bara mengangkat tangannya yang memegang rokok ke wajah, masih sambil menatap kubangan, dan menghisap rokok dalam-dalam, jauh lebih dalam daripada sebelumnnya. Bara kemudian menghembus asap rokok ke arah kubangan, menutupi pandangnya dengan asap, menghalang mata melihat pantulan diri di atas kubangan.