melancholic traces of ghost
1. Hari 0 (1)

INT. KANTOR — SIANG

BARA duduk di meja kerja, menggulir laman, membaca ulang form pengajuan cuti di smartphone miliknya, melamun.

Formulir sudah terisi lengkap tanpa keliru, namun Bara tetap bolak-balik membaca ulang, ragu dengan keputusannya.

Suasana kantor tidak terlalu ramai, ada kumpulan orang berdiri di area tidak jauh dari meja Bara, beberapa orang lain terlihat berlalu lalang, semua lampu hidup terang benderang menaungi open coworking space, tapi suasana terasa kusam.

Salah seorang dari kumpulan tadi berjalan ke meja Bara. Orang itu memakai pakaian berpola flannel.

RAKA

(mengetuk cepat meja Bara dua kali dengan buku jari)
Jadi cuti?


BARA

(terlepas dari lamunan, menengok ke Raka)

Jadi.


RAKA

Ngabisin semua?


BARA

Jelas.


RAKA

Serius?


BARA

He'eh. Buat aps disisain. Biarin aja itu KPI.


RAKA

(mengendikkan bahu)

Ya bebas sih. Tahun depan kali ya gue temenin.


BARA

(melirik ke sesuatu di belakang Raka)

Gampanglah itu.



Raka menyadari lirikan Bara. Ia memutar lehernya ke belakang. Agak jauh dari tempat mereka ada sepasang orang sedang berjalan sambil berbincang. Salah satu dari orang itu menggunakan pakaian dengan motif floral dan gaya rambut french bob. Perempuan ini bernama Amelia, ia adalah sosok yang Bara perhatikan. Raka berbalik menghadap Bara.

RAKA

Denger-denger Amelia juga ngambil cuti.


BARA

(menatap Raka, alisnya agak menyimpul)

Ohiya?


Raka

(mengangguk-angguk pelan)

Iya


BARA

(mengangguk, alisnya masih meyimpul)

Iya..


RAKA

(mengangguk-angguk lebih pelan)

Iya...


BARA

Iya?


RAKA

(mendengus, bibirnya tertarik ke samping, kecewa bukan tersenyum)

Barenginlah.

(menggestur dengan dagu ke arah Amelia)


BARA

(memicingkan mata menatap Raka, alisnya makin tersimpul)


RAKA

(mengangkat tangan ke samping bahu)

Terserah sih.


BARA

(memutar mata ke belakang)

Iya, iya.


RAKA

Kalau masih mau hidup tua bareng orang lain, jangan kebiasaan nyaman nyepi sendiri.


Raka mengetuk-ngetuk meja dengan jari telunjuk dua kali, mengurangi tensi serius.

BARA

(mendengus lemah, tersenyum pasrah)

Ketemu tahun depan?

(mengangkat tangan, meminta tos)


RAKA

(balas tersenyum, memberi tos dengan gerak menampar)

Ketemu tahun depan!
Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar