INT. KANTOR — SIANG
BARA duduk di meja kerja, menggulir laman, membaca ulang form pengajuan cuti di smartphone miliknya, melamun.
Formulir sudah terisi lengkap tanpa keliru, namun Bara tetap bolak-balik membaca ulang, ragu dengan keputusannya.
Suasana kantor tidak terlalu ramai, ada kumpulan orang berdiri di area tidak jauh dari meja Bara, beberapa orang lain terlihat berlalu lalang, semua lampu hidup terang benderang menaungi open coworking space, tapi suasana terasa kusam.
Salah seorang dari kumpulan tadi berjalan ke meja Bara. Orang itu memakai pakaian berpola flannel.
RAKA
BARA
(terlepas dari lamunan, menengok ke Raka)
RAKA
BARA
RAKA
BARA
RAKA
(mengendikkan bahu)
BARA
(melirik ke sesuatu di belakang Raka)
Raka menyadari lirikan Bara. Ia memutar lehernya ke belakang. Agak jauh dari tempat mereka ada sepasang orang sedang berjalan sambil berbincang. Salah satu dari orang itu menggunakan pakaian dengan motif floral dan gaya rambut french bob. Perempuan ini bernama Amelia, ia adalah sosok yang Bara perhatikan. Raka berbalik menghadap Bara.
RAKA
BARA
(menatap Raka, alisnya agak menyimpul)
Raka
(mengangguk-angguk pelan)
BARA
(mengangguk, alisnya masih meyimpul)
RAKA
(mengangguk-angguk lebih pelan)
BARA
RAKA
(mendengus, bibirnya tertarik ke samping, kecewa bukan tersenyum)
(menggestur dengan dagu ke arah Amelia)
BARA
(memicingkan mata menatap Raka, alisnya makin tersimpul)
RAKA
(mengangkat tangan ke samping bahu)
BARA
(memutar mata ke belakang)
RAKA
Raka mengetuk-ngetuk meja dengan jari telunjuk dua kali, mengurangi tensi serius.
BARA
(mendengus lemah, tersenyum pasrah)
(mengangkat tangan, meminta tos)
RAKA
(balas tersenyum, memberi tos dengan gerak menampar)