67 INT. KAMAR - RUMAH MANJARI – MALAM
INSERT
Jam dinding menunjukkan pukul 20.11.
Manjari mencoba menelefon. Tapi tak ada yang mengangkat di seberang.
Manjari masih berusaha menelefon. Tapi hanya ada nada tunggu.
Manjari masih mencoba ketigakalinya, sambil menoleh ke arah jam dinding
INSERT
Jam dinding menunjukkan pukul 22.30.
CUT
68 INT. RUANG TENGAH - RUMAH NENEK DADALI - MALAM
Ruang tengah rumah Nenek Dadali nampak gelap dan sepi.
Di meja, nampak telepon berbunyi.
SLOW MOTION
POV Menuju Telefon di meja.
CUT
69 EXT. RUMAH SAKIT – SIANG
Gedung Rumah Sakit yang tak terlalu besar berdiri di pinggran kota.
CUT
70 INT. SELASAR - RUMAH SAKIT – SIANG
Nenek Wanda datang bersama Solehan yang membawa buah-buahan. Di kursi penjenguk, duduk Nenek Asih dan Kakek Udin serta Pak RT.
Untuk sesaat, Menek Wanda menatap ke arah kaca panjang di sisi pintu, sebelum akhirnya ia membuka pintu, dan masuk ke dalam.
CUT
71 INT. RUANG INAP - RUMAH SAKIT – SIANG
Nenek Wanda menatap Nenek Dadali yang masih terbaring.
Untuk sesaaat Solehan menempatkan buah-buahan yang dibawanya di meja pasien.
Solehah hanya mengangguk.
Solehah hanya mengangguk.
Solehah mendekati Nenek Wanda, dan menepuk-nepuk pundaknya.
Nenek Wanda memilih duduk di kursi.
Tak lama Nenek Asih dan Kakek Udin masuk ke dalam ruangan.
Nenek Wanda hanya bisa terdiam.
Ia kemudian memilih ke luar ruangan untuk menelefon.
CUT
72 EXT. RUMAH BAPAK SANTOSO – SIANG
Rumah sederhana yang baru selesai di bangun.
CUT