82 INT-EXT. SURYA MENGHIBUR LARA - TENDA BERMAIN. — SORE
Cast :Lara,Surya
soundtrack sedih
Setelah buku gambar telah tersusun di depan Lara, perlahan tubuh lara bersimpuh sambil duduk, wajah murung menghadap dinding tenda, agar menutupi kesedihan sambil menyeka air mata dengan wajah menunduk, air mata terus mengalir hingga lantai tenda basah dengan tetesan air matanya.
Surya yang sedang berjalan, melihat lara di dalam tenda sendiri. Sejenak Surya terdiam melihat Lara, Surya perlahan masuk ke tenda mencoba mendekati Lara dengan perasaan ingin tahu melihat Lara duduk membelakangi arah luar tenda.
Surya
Lara.. kamu kenapa? kamu menangis yak.. tanyanya
Lara
sambil menyeka air matanya.
Aku tidak apa-apa..
Surya
Surya ikut menatap dinding tenda dengan tangan menopang tubuhnya.
Aku janji tidak akan mengatakan pada siapa-siapa jika kamu menceritakan kenapa kamu menangis.
Percayalah Lara kamu akan lebih baik mengutarakan isi hatimu pada siapapun yang kamu percayai.. setidaknya kamu sudah melepaskan apa yang kamu simpan dalam hatimu.
Lara
Benar Surya aku tidak apa-apa.. lirihnya
suara serak terdengar pelan dari bibir Lara seakan kesedihannya membuat dia ingin menangis keras sebagai wanita yang memang lemah perasaannya,
Surya
Lalu kenapa kamu menangis? Apa ada yang menyakitimu..
Surya perlahan mulai memancing Lara
Lara
Wajah Lara mulai terlihat dari pandangan Surya.
Apakah keberadaan kita di mari hanya menambah masalah! Aku sudah..
kembali isak tangis dari bibir Lara yang merah.
aku sudah berusaha memberikan yang terbaik buat mereka, tidak ada yang aku pilih-pilih..
dengan suara terbatah-batah dan terseguk, Lara akhirnya kembali lagi meneteskan air mata karena bayangan ucapan seorang ibu yang sudah memakainya masih terngiang di pikirannya.
Surya
Kalau boleh tau, apa yang membuat kamu menangis?
Lara
Baru saja ada seorang Ibu memaki aku..
sambil menyeka air matanya namun pandangannya tetap kedinding tenda agar tidak terlalu terlihat kesedihannya
aku hanya menerai anaknya yang bertengkar dengan Nanda, anaknya tidak mau berbagi pensil warnanya,
sampai akhirnya aku kesal dan memarahinya, Tapi aku tidak memukulnya. Mungkin anaknya bercerita melebihkan, hingga Ibunya begitu marah kepadaku.
Lara sudah mulai tenang sehingga dia bisa menceritakannya tanpa kesedihan dan air mata.
Surya
Lara.. kita disini sebagai relawan, kita selalu melewati suka duka, bahkan sesuatu yang pahit pasti akan kita rasakan..
yaah Supaya kita menyadari apa yang kita lakukan, belum membuat Tuhan tersenyum. ujarnya
terkadang apa yang kita lakukan, seakan terbaik yang sudah kita perbuat..
Itu yang membuat kita lupa, membuat kita menjadi sombong! seakan apa yang kita perbuat merasa tanpa campur kuasa Tuhan.
Lara.. semua nasib kita, takdir pula yang punya kuasa.. Kuasa atas hak-Nya, Hak-Nya yang ingin kita lebih baik lagi.
Lara hanya terdiam seakan hatinya sedikit tenang.
yaa anggaplah ini ujian untuk meraih Ridhonya. sebuah pelajaran pasti ada hikmah sebuah ilmu yang mungkin belum kita ketahui.
Lara
Ya tapi sikapnya itu masih terus terbayang, seakan rendahnya aku dihadapan nya!
isaknya
Surya
Terkadang perbuatan baik rendah di mata manusia, tapi tidak di hadapan-Nya..
kamu jangan memikirkan satu titik yang membuatmu lemah. Aku lebih suka memikirkan seribu titik tapi membuat ku lebih kuat..
keep smile Lara.. Tuhan menyukai orang-orang yang selalu berjuang dan tegar menjalani cobaan apapun! Sudah ahh.. Pokoknya aku tidak mau melihat kamu menangis lagi.. jelek wajahmu! Hehe
Surya mulai mengejek Lara agar dia tidak larut dari masalahnya, dan Lara pun mulai tersenyum kecil.
Lara
Yak sudah aku mau merapikan buku-buku dulu..
Surya
Yuk aku bantuin sini
pintanya
Surya dan Lara pun perlahan berdiri dan membawa buku-buku untuk di pindahkan ke tenda baca yang ada di sebelahnya, dan sore hari mulai terasa dengan sejuk, tiupan angin membuat dahan-dahan pohon berjatuhan di area tenda bermain.
FADE OUT.