62 EXT.SURYA DAN IKBAL KE BEBERAPA PENGUNGSIAN — SORE
Cast :Surya,Ikbal,extras
Iqbal dan Surya sudah berada di pengungsian lain. tempat ini yang pernah di kunjungi Surya bersama pak Herman untuk mencari adiknya Pak Herman.
Terlihat Surya dan Ikbal begitu sibuk mata mereka mengawasi setiap orang-orang ada di depannya, lalu Surya mampir ke posko panitia pengungsian dengan menunjukan identitas yang tergantung di leher Surya dan Ikbal, mereka akhirnya saling berbagi nomor handphone antara Surya dan panitia pengungsian agar saling memberi informasi.
Tanpa lelah Surya dan Ikbal motornya melaju kembali untuk mengunjungi setiap posko relawan, terik matahari membuat perjalanan mereka cukup melelahkan, debu sepanjang jalan ada sebagian masih penuh dengan lumpur, mereka berhenti di warung kecil di pinggir jalan dengan muka yang merah terlihat kusam, dan mereka menghapus keringat yang membasahi wajah mereka dengan dengan baju yang mereka pakai.
Ikbal
Surya
Surya dan Ikbal sambil minum teh botol sambil duduk di bangku papan sebelah warung di pinggir jalan
Ikbal
Surya
Ikbal
Surya
Surya mengalihkan pembicaraannya agar Ikbal tidak larut dalam kesedihan, dan akhirnya mereka menjalankan motornya dan kali ini Surya yang mengendarainya untuk bergantian.
FADE OUT.
63 EXT. PENGUNGSIAN DI BUKIT LHOK MATA IE — SORE
Cast :Muti,Helmi,Deni, 25-30 anak extras
Disebuah bukit yang yang cukup sepi dari jalan raya, ada area yang dijadikan tempat pengungsian korban tsunami, dataran yang begitu luas dengan sedikit berundak-undak,
Mutiah, Deni dan Helmi sedang riang di antara anak-anak. Mutiah terlihat sedang menghadap beberapa anak perempuan seakan sudah paham bagaimana mengambil hati anak-anak, anak perempuan sekitar lima belas mengitari Mutiah sambil bernyanyi dengan iringan tepuk tangan.
Sedangkan Deni dan Helmi berusaha senang dengan anak laki-laki yang sedikit liar, bercanda di antara mereka.
Deni
Deni berusaha untuk bisa mengendalikan anak-anak dengan dijanjikan sebuah hadiah. Mutiah sedang menyalami satu persatu anak perempuan, setelah selesai mengajak anak perempuan bermain. Nampak seorang anak perempuan di depannya, melihat anak itu Mutiah pun menghampirinya dan bertanya kepada gadis itu.
Mutiah
dengan posisi menunduk,pelan memegang bahu gadis,sambil merapikan rambutnya yang terurai berantakan ke wajahnya.
Inong
Mutiah
Helmi
Mutiah
Sambil mengusap wajah Inong yang sedikit kusam dengan bajunya terlihat dekil. Mutiah memperlakukan Inong seakan Mutiah merasakan bagaimana anak-anak senang bermain dengannya dan hanya merasakan kebahagiaan sesaat.
Motor Helmi terlihat sudah berjalan menuruni bukit dengan pelan sambil menunggu Deni yang akan memboncengi Mutiah, disaat Mutiah sudah naik di belakang motor Deni, dia tidak menyadarinya jika dompet Mutiah jatuh dari kantong belakang celananya.
Inong pun melihat dompet Mutiah yang terjatuh, Inong berusaha mengejar dan memanggil Mutiah, namun terlihat motor Deni lebih cepat, dan menghilang di antara belokan yang terhalang pohon-pohon, perlahan Inong berhenti dengan tatapan yang polos masih memandang jalanan yang sepi. Inong terdiam sambil berdiri memegang dompet, dengan menunduk perlahan dia berjalan balik menuju tenda.
CUT TO.