MATA HATI / #17. Anak-Anak Datang

Sekitar jam setengah delapan malam, cuaca begitu terang walaupun malam hanya sedikit bintang, di luar tenda Surya duduk santai berada di tengah tenda dengan beralas terpal dan berapa karpet yang sudah disiapkan, di depan Surya sebuah api kecil dari ranting-ranting pohon yang sudah menyala dibakar oleh Surya.

Surya mengeluarkan harmonika dan memainkanya, Irama yang dimainkan musik blues namun alunan tiupanya membuat malam menjadi terisi dengan suara dari mulut Surya. Dari balik tenda hanya banyang yang nampak, karna lampu tenda yang hanya 5 watt cukup menerangi.

Lara dan Mutiah sedang Asik bersolek layaknya seorang wanita, mereka berbincang, seakan mendengar suara mendayu-dayu musik harmonika di telinga, membuat mereka terhipnotis menghentikan percakapannya. Sedangkan Musa masih merapikan pakaiannya. Selang berapa lama Mutiah dan Lara Pun keluar dari tenda seakan mereka masuk rayuan untuk melihat Surya bermain yang penuh penghayatan.

Mutiah

Aduuh.. Enak banget bang Surya main Harmonikanya

puji Mutiah

Lara

Iya kita kaya gadis Senorita..

olok Lara ikut memujinya.

Candaan Lara membuat Surya berhenti bermain Harmonikanya.

Surya

Iya habis iseng sendiri, kalian masih asik didalam? tutur Surya

Musa

Wah uda rapi ya semuanya..

Musa pun ikut keluar setelah selesai berganti pakaian.

Lara

Uda lama Surya suka main harmonika?

kata Lara

Surya

Kalau pergi jauh saja, cuma ini obat kerinduan, habis mau bawa piano kegedeaan! guraunya

Lara

Nanti kalau rindu dengan kita, mainin harmonikanya ya biar kita datang! canda Lara

Mereka pun tertawa kecil

Surya

Pasti aku mainkan. Kecuali kalau rindu dengan Musa aku mainkan gendang.

lalu mereka tertawa lagi..

Musa

Tidak sekalian tidak pukul bedug aja di masjid.

sahut Musa sambil tersenyum

Suasana di antara mereka semakin dekat dengan candaan yang sudah tidak malu-malu lagi dalam tim.

Musa

Oiya Helmi dan Ikbal mana yak ko dari tadi tidak kelihatan.

Surya

Mungkin masih mandi. Tadi waktu di sumur aku selesai mereka baru tiba..

Sedang asyiknya mereka berbincang dari balik belakang tenda, datang gerombolan anak Sekitar ada delapan, lima anak laki-laki dan tiga anak perempuan salah satunya Arif yang ditemui oleh Surya.

"Assalamualaikum." Terdengar suara kompak memberi salam, Lara, Mutiah, Musa dan Surya sontak langsung menoleh ke arah anak-anak membalas salam mereka, wajah anak-anak terlihat senang dengan kehadiran kawan-kawan dari Word C.

Musa

Ayo sini gabung.. ajak Musa

Lara

Arif.. Ayuk kemari

Surya

Sini duduk..

Mutiah

Ayuk sini Kumala, intan, Gebrina

Mutiah sambil mendekati anak perempuan yang masih malu malu.

Musa

Aku pergi dulu yah ke posko pengungsian mau balikin data..

Sudah di komputer semua datanya, Sekalian aku belum kenalan dengan mereka.

ujarnya

Surya

Iya benar, mereka takutnya menunggu datanya.

tegas Surya

Musa lalu meninggalkan Surya dan anak laki-laki yang sudah mendekat duduk menghadap Surya, mereka malu-malu terlihat di wajah lugu dan polos dari wajah mereka. lara dan Mutiah pun membawa anak perempuan ke tenda bermain.

Surya menanyakan namanya satu persatu sambil diajak bercanda agar mereka tidak terlalu malu diajak berbicara.

Arif

Bang tadi aku mendengar ada suara orang main harmonika. Abangkah yang memainkannya.

Surya

Iya Rif benar

jawab Surya dengan pelan

Arif

Ajarin kita dong bang, Atau abang mainkan lagi, kita mau dengar!

pinta Arif dengan wajah serius.

Surya

Bole tapi joget ya.. abang gak main ah kalau kalian gak ada yang joget.. gurau Surya

Anak anak saling tunjuk menunjuk agar, Surya tidak kehilangan akal, lalu Surya mulai memaikan harmonikanya dengan berdiri, Surya pun memainkannya dengan nada yang cukup membuat anak-anak bergoyang di tambah Surya memainkan harmonika sambil berjoget untuk memancing anak-anak.

lagu yang dibawakan Surya lagu naik-naik kepuncak gunung dengan tipuan harmonikanya, dan Surya Pun berhasil membuat anak-anak terlihat girang dan mereka mengikuti Surya di belakangnya sambil mengelilingi api unggun kecil yang masih nyala.

terlihat Lara dan Mutiah sedang bercerita bersama anak perempuan, malam pertama tim Words C, sudah membalikkan kebahagiaan anak-anak yang sudah terenggut oleh tsunami.

FADE OUT.

60 EXT. TUGAS PERTAMA TIM - CENTER WORD C — PAGI

Cast :All tim

Jam tujuh pagi matahari sudah menampakan rasa hangatnya, membuat suasana di kamp pengungsian sudah bergerak dengan kesibukannya.

Setelah berapa menit tim Word C, dengan koordinator musa,Surya Helmi ,Ikbal ,Mutiah, Deni, dan Iqbal. sudah berkumpul di tengah tengah tenda dengan memakai rompi words C, Musa sudah membuka pembicaraan untuk tugas kepada Timnya.

Musa

Baiklah kawan-kawan dari yang sudah kita ketahui bahwa tugas sebagai volunteer Word C yang yang harus kita lakukan pendampingan untuk anak pengungsian..

semalam Surya, Mutiah, Lara, sudah berkenalan dengan adik-adik, dan smereka sebentar lagi pasti datang ke tenda kita.

yang kedua kita juga harus mencari data keluarga yang hilang, siapa tau kita dapat menemukan kembali untuk keluarga yang terpisah..

untuk itu kita bagi tugas siapa yang mencari data ke tempat pengungsian yang ada di Banda Aceh, bagaimana? ada usulan dari kalian..

tegas Musa sambil menatap kawan-kawan.

Musa seakan melontarkan jawabanya agar tindakannya dalam mengambil tugas tidak ada yang merasa dirugikan.

Surya

Kalau usulan saya, sebaiknya kamu sebagai Koordinator berjaga di kantor! takutnya ada tamu yang ingin mencari keluarganya..

dan Lara juga di mari karena memang dia lulusan psikologi. Jadi biar untuk pendampingan sangat pas untuk Dia.

tutur Surya

Ikbal

Benar Musa! kalau saya sekalian ingin mencari keluarga juga.

Akhirnya Musa membagi tiga kelompok,Surya dan Ikbal menuju kamp pengungsian yang ada di sekitar Banda Aceh ,Ikbal ,Mutiah, Deni, pergi ke pengungsian di bukit Lhok Mata Ie, sedangkan Musa dan Lara mereka standby berjaga di kamp.

FADE OUT.

61 INT-EXT. MUSA,MUTI, LARA MERAPIKAN TENDA — PAGI

Cast :Surya,Helmi,extras

Musa dan Lara ditenda untuk anak-anak bermain dan belajar, disamping ada tenda kecil ada rak sebuah buku-buku bacaan yang tersusun di rak, di sebelah rak ada juga kotak tempat mainan untuk balita.

Musa mengambil pel dan ember kecil yang sudah terisi air, ia mulai membersihkan tenda bermain, mengepel semua dalam tenda agar nyaman untuk anak-anak bermain, terlihat Lara juga sedang merapikan buku-buku di tenda memang khusus untuk membaca.

Selang tidak berapa lama datanglah anak-anak,ada yang berkelompok ada juga yang datang sendiri. Musa dan Lara menyambut mereka dengan senang.

16. #16. Tiba Kamp Pengungsian

18. #18. Surya dan Ikbal Ke Beberapa Pengungsian

Suka

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar