Love (To be) On Top
2. Part 2

7. INT. KAMAR RONA-DAY

Ada jadwal interview lagi, Rona sudah siap memakai baju blazer andalannya. Saat bersiap ia berpikir, lalu melihat jam dinding di kamarnya, jam setengah 6.

RONA

Kalau dinget-inget kemarin gue juga berangkat keawalan jam segini, akibatnya gue mules! Apa ntar-ntaran aja ya.


Rona duduk di kasur.

RONA (Cont'd)

Oke tunggu sebentar lagi.


Scene Rona yang menunggu di kamarnya memasang wajah cool, menyilangkan kaki, menggaruk-garuk kepala. Dan melihat jam sudah pukul 6.

RONA

Yak sekarang!


Rona yang berjalan keluar rumah dan pamit pada tantenya.

CUT TO

8. INT. DALAM BUSWAY-DAY

Kemudian naik busway, di busway yang cukup penuh dan hampir desek-desekan, Rona berdiri dengan satu tangan memegang pegangan, satunya memegang tas, kacamatanya miring karena kedorong.


SHOOT: Kemacetan di depan.

RONA

Duh udah macett?? Jam segini?


Jam di tangan menunjukkan pukul 7, jadwal interview Rona setengah 8. Muncullah kepanikan dalam hati. 

DISSOLVE TO


Masih macet, bis bergerak pelan layaknya keong.


Rona dan penumpang lain resah melihat-lihat jendela depan mobil.

RONA

Ni ada apaan sih?


Ternyata ada perbaikan jalan.


RONA 

Pantesann! Duh!


Jam di pergelangan tangan jam 7 lewat 10.


CUT TO

9. INT. PERUSAHAAN-DAY

Rona berlari-lari masuk ke gedung sebuah perusahaaan.


Kemudian ke lift, menunggu lift.


RONA

Ah kelamaan!


Rona beralih ke tangga darurat. Naik dengan cepat, ruangan di lantai 10. 

Rona yang menyemangati diri sendiri bisa, bisa!


Lalu scene Rona yang kecapean.

RONA

Bisa... bisa... (dengan lemas) Hahhh!


Diam sebentar, mengambil napas, lanjut lagi.

Di tangga selanjutnya juga ada seorang ibu-ibu yang kecapean berjalan lamban. Lalu pas dari atas seorang kurir membawa kotak-kotak kardus turun ke arah ibu-ibu.

Rona mau lewat tapi terhalang keduanya. Dia bilang permisi dengan cepat, menyenggol ibu itu dan ibu itu hilang keseimbangan, untung ditangkap si kurir tapi kotak-kotaknya jatuh mengenai ibu itu juga. Rona sempat melihat dan merasa gak enak tapi tetap lanjut ke atas karena sudah hampir telat. Ibu itu melihati Rona yang tak peduli.


Sesampainya di ruang interview, Rona melihat jam, kurang 5 menit lagi setengah 8. Fuuhhh untung kata Rona. Dia haus dan seret. Rona dipanggil. 

Dia pun duduk di kursi yang disediakan. Di depannya ada 2 interviewer.

INTERVIEWER

Kita menunggu satu orang interviewer lagi ya.


RONA

Oh iya pak.


Pintu ruangan terbuka dan interviewer masuk, ternyata ibu-ibu yang tadi, Rona belum ngeh karena sibuk membersihkan kacamata dan menguapkan atau meniupkannya, ini adalah ritual Rona saat bersiap untuk mulai serius.

Ibu itu duduk di depannya. Rona memakai kacamatanya dan dia kaget. Ibu itu tersenyum sinis.

IBU INTERVIEWER

Marona Jenar Ayu?


RONA

I-iya bu.

IBU INTERVIEWER

Terima kasih sudah membuat saya repot tadi, saya juga hampir kehilangan nyawa.


Dua interviewer lain bingung.


RONA

Hah (dalam hati)


IBU INTERVIEWER

Iya saya tadi hampir keseleo, kejengkang dan mungkin saya jatuh drngan posisi kepala duluan kalau tidak ditolong abang kurir tadi. Sudah tahu kan bisa fatal cedera kepala itu. Dan dia ini terus berlalu. 


RONA

Oh ma maaf bu, ma--


IBU INTERVIEWER

Saya sudah bisa menilai attitude saudara, silakan (mengarahkan ke pintu) Maaf anda tak memenuhi kualifikasi kami.


RONA

Tapi bu... saya ga sengaja... 


Tangannya tetap menunjuk. Tatapannya tegas serius.

RONA

Iya baik, maaf sekali lagi bu, pak...


RONA

Kok gini sihh.


Ternyata ibu interviewer itu pimpinan HRD dia tak meloloskan Rona.

10. INT. RUMAH/KAMAR RONA-NIGHT

Rona kepalanya dijedot-jedotin di meja pelan bilang bego, 3 kali berturut ditolak karena hal di luar akademis. Bahkan mengira dia di black list karena attitude.

RONA

Bego, bego, bego. Ini udah 3 kali masa, ditolak karena bukan masalah akademis!
Ck ah!
Kehilangan nyawa apa? Ah lebay ah, jarak dia ama bawah tangga ga jauh hhh.


Rona menyalakan komputer rumah, melihat-lihat situs, email. Kotak sent, ada email lamaran pekerjaan yang baru dikirimkannya. Lalu kotak inbox yang belum ada panggilan interview lagi. Posisi Rona memangkukan tangan ke meja. Mukanya cemberut.

MONTAGE

-Hari berikutnya Rona di runah, mengecek email lagi, tak ada email masuk.

-Hari berikutnya juga, tak ada.


-Rona sedang mencuci baju dengan mesin cuci, mengeringkannya.


-Lalu mengelap kaca-kaca.


-Membantu masak tantenya.


-Mengecek email lagi, tak ada.

END OF MONTAGE

Tak ada jadwal-jadwal interview lagi seminggu di depan. Di rumah membuat Rona tak tenang dan malah stress.

RONA

Kok ga ada, hampir seminggu ini!
Bosen! Di rumah gini-gini aja! Jiwa produktif gue meronta-ronta! Hu hu hu!
Jangan-jangan gue diblack list lagi? Hah? Tidakk!! Hu hu hu!


Rona menggelepar di kasur.

Tantenya yang lewat kamar Rona, mendengar dan masuk.

TANTE RONA

Kenapa Rona?

RONA

Ah enggak tan

TANTE RONA

Ga ada panggilan interview lagi?

RONA

Hiks iya...

TANTE RONA

Sabar... ntar juga ada, nih kue buat ngemil.

Tantenyalah yang membesarkan Rona. Orang tua Rona menitipkan pada tantenya karena mereka bekerja di luar kota dan tinggal di sana.

Tantenya menyerahkan sepiring kue bolu.

RONA

Makasih tan...


DISSOLVE TO

RONA 

Mood gue akan langsung naik dengan bunyi tanda ping! Email masuk dong!


Tak lama, Ping!


RONA

Ah! (Membaca) Akhirnyaa!


Akhirnya dapat panggilan, Rona selalu mengecek perusahaan dulu jadi tahu pas diwawancara.

RONA

Perusahaan... Multi Bintang... Perusahaan baru ya...
Coba search... Bergerak di bidang bisnis entertainment, event, manajemen artis... Hmm... jumlah karyawan 120... Berdiri... wah masih baru 
Yang penting bukan abal-abal aja. Oke besok ya.
Kira-kira posisi apa ya?


CUT TO


11. INT. RUMAH RONA-DAY


Rona sudah siap berangkat.


TANTE

Good luck ya!


RONA

Iya tante, berangkat! 


Menghabiskan susu dulu.


12. INT. KANTOR PERUSAHAAN-DAY

Rona sudah sampai tidak telat, tidak kecepetan pikirnya.

Menuju ruang interview. Melewati kumpulan karyawan ada yang terlihat modis. 

Sampai di depan pintu ruang interview, mengetuk dan membuka pintu.


Ada suara dari dalam.


COKI

Pokoknya ga mau tahu, udah 4 kali bro ganti ini, buset semua ga betah.


Sosok seorang karyawan muda, memakai kacamata bingkai hitam, kemeja yang digulung. 


REKAN KERJA

Iya bro, tenang aja


COKI

Hari ini juga harus ada orangnya, oke bro? Yuk!


Papasan dengan Rona yang masuk, Coki keluar. Sempat saling melihat sekilas.

RONA

Misi pak, saya ada jadwal interview hari ini.


INTERVIEWER

Oh oke silakan duduk.


Interview dimulai.

SKIP

Sudah beberapa menit, sampai ke pertanyaan sekian.


INTERVIEWER

Jadi paham banget dunia bisnis kan? Menangani klien?


RONA

Iya pak, mempertahankan klien itu sulit-sulit gampang, kita harus terbuka masalah perusahaan seperti revenue, nilai jual saham, klien juga investor--


INTERVIEWER

Oke oke, kalau kliennya hard to handle gimana?


RONA

Maksudnya sering ada keluhan walau sebenarmya semua baik-baik aja atau mengajukan banyak syarat bekerja sama, memperpanjang kontrak?


INTERVIWER

Tepat.


RONA

Saya yakin kalau skill kita mendukung dan amat persuasive, kita bisa menjalin kerja sama lebih panjang, saya yakin dengan skill saya dan--


INTERVIWER

Oke, nanti akan kami hubungi
Sepertinya anda bisa cocok dengan pekerjaan ini.


RONA

Iya pak? Wah saya nantikan pak
Saya jamin tidak akan salah memilih saya.

CUT TO


13. INT.RUMAH RONA-NIGHT

SFX: Bunyi telepon.

TANTE RONA

Halo?... Iya... Sebentar.
Rona telepon!


Rona gasrak-gasruk menuju telepon. Seakan tahu itu penelpon yang diharapkan.

RONA

Iya halo? Iya. Wah ini bener pak? Oke siap, besok ya? Oke makasih pak!


Langsung memeluk tantenya, kesenengan.


Di kamarnya, daftar check list Bekerja di perusahan ternama, perusahaan ternama dicoret dan hanya Bekerja saja, lalu diberi centang. Ditulis lagi ditambah daftarnya Next Bekerja di perusahan ternama (Kalau kemungkinan change job)


Rona rebahan di kasur. Senyum merekah.

FADE OUT

14. INT. KANTOR PERUSAHAAN-DAY


Rona diantar ke ruangan kerjanya, lalu ke meja kerjanya oleh senior.


STAF 

Nah ini mejanya.


Meja dengan komputer perusahaan lalu file-file, telepon, ada bekas stick note-note dari karyawan sebelumnya yang ditempel di meja.


STAF 

Oke saya tinggal ntar kamu ketemu mas Coki, belum dateng orangnya, oke?


RONA

Iya, makasih.


Rona tersenyum semangat di hari pertamanya bekerja. Dia memegang gagang kacamatanya, melepasnya, membersihkannya dengan lap, dan meniupnya, waktunya serius.

CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar