Lima Teman
2. #2

Ext. Sebuah tempat di tepian sungai - sore

Awan berdiri di depan delapan anak berusia 6-12 tahun yang duduk di tanah tanpa alas. Mereka sedang bernyanyi lagu ABC dengan pelafalan bahasa inggris.

Semuanya terlihat senang dan ceria. Kecuali satu anak yang duduk di paling belakang sebelah kanan, wajah anak laki-laki berusia 12 tahun itu terlihat bete, kesal dan marah.

Saat lagu selesai, semuanya tepuk tangan.

Boni
(sambil mengangkat tangan dan berdiri)
Ka, aku boleh pulang duluan gak?

AWAN
Kenapa? Kamu sakit?

Boni
(meringis sambil memegang perut dan bokongnya)
Mules, Ka. Pengen berak. Aduh, aduh. Udah di ujung, Ka.

Nita
Bohong, ka! Boni cuma alasan tuh! Palingan juga cuma pengen nonton Naruto.

Boni
Sumpah samber geledek, ka. Beneran mules banget.

Awan
(tersenyum kecil)
Ya udah. Sana pulang.

Boni girang, lalu buru-buru mengambil buku dan pensilnya di tanah, lalu berlari.


Nita
Kok diizinin sih, ka?

Awan
Gak apa-apa.

Leha
Ka Awan. Ka Nathan ke mana? Kok gak datang?

Awan menatap Leha sejenak.


Awan
Ka Nathan lagi ada urusan. Besok datang, kok. Leha dijanjiin sesuatu ya sama Ka Nathan.

Leha terlihat panik dan geleng-geleng kepala.

Adam tiba-tiba berdiri.

Awan melihat Adam tampak ingin pergi.

Awan
Kamu mau ke mana?

Adam bergeming. Dia berbalik dan melihat Awan berjalan mendekat.

Awan
Kelasnya kan belum selesai.

Adam
(tersenyum sinis)
Bodo amat. Daripada duduk di sini kayak orang dongo, mending nyari duit.

Nita
Adam! Kalo ngomong sama Ka Awan yang sopan.

Awan
(tersenyum lembut)
Kaka kan udah bilang. Kaka bakalan bayar waktu kamu. Asalkan kamu belajar di sini sama teman-teman yang lain.

Adam
(masih ngotot)
Gak perlu. Aku bisa cari duit sendiri.

Adam pun pergi. Awan diam. Ketika Adam hilang dari pandangan Awan, Awan berjalan kembali ke depan anak-anak. Dia menyapu pandang melihat wajah anak-anak yang terlihat tegang.

Awan
Kok pada tegang gitu mukanya? Ya udah. Untuk sore ini cukup dulu, ya. Dan untuk PR, kaka mau kalian tulis nama-nama barang yang ada di rumah kalian dengan dengan bahasa inggris.

Ketujuh anak itu mengangguk.

Lalu, satu per satu berdiri dan berbaris untuk mengambil bungkusan plastik berisi cemilan. Lantas mereka mencium tangan Awan dan pamit pulang.

Awan
Nita. Titip ini ya buat boni

Nita melihat kantung plastik yang diulurkan Awan. Lalu menerimanya.

Awan berdiri dan tersenyum memandangi anak-anak itu yang berjalan menjauh.

DiSSOLVE TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar