Lima Teman
1. #1`

ext. Jalanan kota jakarta - malam

Sebuah fortuner putih melaju kencang. Derum mesinnya terdengar keras. Sesekali, bunyi klakson terdengar dari fortuner itu dan mobil-mobil lain yang nyaris bertabrakan.

Terpaut beberapa mobil di belakang fortuner putih, sebuah mobil polisi disertai bunyi sirene tampak mengejar. 

Int. Fortuner putih - malam

LANGIT sedang menyetir. Matanya bergerak lincah melirik kaca spion tengah, samping dan memperhatikan jalan. Wajahnya basah oleh keringat.

Di jok sebelah Langit, IMAN sesekali melihat ke arah langit dengan dahi berkerut.

Di jok belakang IMAN, SATRIA berkali-kali mendengus sambil menatap tajam LANGIT dari kaca spion tengah.

Di sebelah SATRIA, HARI menatap keluar jendela dengan air mana berlinang.

Satria

Kalo lu mau nyusul Awan, sendirian aja. Jangan ajak-ajak gua. Berhentiin mobilnya sekarang!

Hari
(sambil terisak lirih)
Gua enggak mau masuk penjara.
Iman
Plis, Lang. Berhentiin mobilnya. Lebih baik kita bicara sama polisi baik-baik. Jelasin semuanya. Kalo kabur kayak gini, malah kita yang salah.
Langit
Gak! Gak ada satu pun yang boleh keluar dari mobil ini. Lu semua harus ikut bawa Awan pulang. Kita pergi sama-sama. Pulang juga harus sama-sama.
satria
Tapi ini beda. Awan mati, lang! Mati!

Wajah Langit merah. Rahangnya mengeras.

Lalu, mobil oleng. Kecuali Langit, semua kaget.

Langit membantir stir. Mobil membelok tajam. Kemudian, mobil kembali melaju melanju dengan kecepatan tinggi.

Satria
Tai! Lu bener-bener mau buat kita semua mati, hah?!
Langit
Gak ada yang beda. Kita berlima harus tetep sama-sama.

Langit membelokkan mobilnya lagi dan masuk ke sebuah gang perkampungan. Ia melirik kaca spion tengah, melihat sirene mobil polisi yang masih mengejar.

Sesampainya di halaman sebuah rumah, Langit menginjak pedal rem.

Satria, Iman dan Hari menyadari tempat itu. Ketiganya tampak frustrasi.

Langit
Seenggak cuma ini yang bisa gua lakuin buat lu, Wan. Bawa lu pulang.

Slow motion:

Mobil polisi berhenti di belakang Fortuner putih. Dua polisi berseragam turun. Dan bergerak ke fortuner putih.

Sarkinah muncul dari pintu rumah. Dia masih mengenakan mukena dan terlihat bingung melihat fortuner putih dan mobil polisi berhenti di halaman rumahnya.

Langit, Iman, Satria dan Hari keluar dari mobil.

Langit ditanyai polisi 1 .

Iman tampak memberi tahu pada polisi 2. Polisi 2 langsung bergerak ke belakang mobil.

Polisi 2 tampak berteriak memanggil polisi 1.

Polisi 1 langsung bergegas menghampiri polisi 2 ke belakang fortuner putih. Polisi 1 kaget.

Fade to BLACK.

Opening Title:

Lima Teman

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar