A34. EXT/INT. RUMAH LAMA – TERAS/RUANG TAMU – MENUJU SIANG HARI.
Cast: Gemma – Ganesh – Aparat keamanan.
Suasana rumah lama sekitar jam 10:30. Suasana tampak lengang,, sepi, dan di dalam rumah gelap seperti tidak ada orang. Situasi dibuat menegangkan.
TERDENGAR SUARA BURUNG KEDASIH (OS).
OUT FRAME > aparat keamanan yang melihat mobil tiba di rumah Ayah. Ganesh dan Gemma keluar dari mobil.
LS > Ganesh dan Gemma menuju pintu depan. Ganesh sudah membawa cake ulang tahun.
LS > Ganesh melihat rumah dan perkebunan di depannya yang tampak kosong.
GANESH
Semoga Ayah ada di rumah.
GEMMA
Ngga lucu ah kalau sampe Ayah pergi ke rumah temennya.
Gemma mendekatkan matanya ke jendela untuk melihat dalam rumah.
GEMMA
Sepi banget.
XCU > Pintu tertutup namun tidak terkunci.
Gemma membuka pintunya yang tidak terkunci.
GEMMA
Nesh, ngga ke kunci kok.
Ganesh seperti mengetahui firasat buruk.
GANESH
Gem, masuk coba. Ntar Ayah lagi yang mau ngasih kejutan ke kita.
GEMMA
Ya, ngga mungkin dong.
Ganesh dan Gemma tertawa. Saat hendak masuk rumah, handphone Ganesh berbunyi mengkagetkan Gemma dan Ganesh.
GEMMA
Ya elah ngagetin banget sih handphone lo.
GANESH
Dierja ngapain telfon.
Ganesh mengangkat telfon sebentar.
GANESH
Halo, Ja. Ini gue lagi di rumah lama. Iya, besok gue udah ke Galeri lagi kok.
Ganesh masih menelepon. TERDENGAR TEMBAKAN CUKUP KENCANG (OS). Terdengar sayup-sayup suara Dierja dari handphone yang kaget mendengar suara besar. Handphone Ganesh masih dalam keadaan telfonan dengan Dierja.
CU > Ganesh dan Gemma saling tatap dan langsung buru-buru masuk rumah.
CUT TO
LS > Suasana depan rumah yang menegangkan. Dua aparat keluar dari kebun karet tersebut sambil mengamati rumah.
CUT TO
Suasana ruang tamu yang hening. Tidak Ayah di sana. Ganesh menaruh cakenya di meja. Gemma dan Ganesh mencoba menemui Ayah ke kamarnya.
LS > Di ruang tamu terdapat dua aparat keamanan menembak ke arah pintu ruang tamu sambil menyeret Ayah dari gudang. Kondisi Ayah berlumur darah dan dibekap dengan kain. Kondisi Ayah sangat lemas, tidak berdaya, babak belur di seluruh tubuhnya.
Ganesh dan Gemma keluar teriak menjerita histeris.
CU > Preman keamanan membawa Ayah ke ruang tamu yang dibekap dengan kain, dan ada darah di dahi. Kondisi Ayah sangat sangat lemas, tidak berdaya, sekarat. Matanya sangat babak belur.
Ganesh sangat menangis, teriak, menjerit tidak karuan sambil terduduk di lantai mendekati Ayah yang tampak malang.
GANESH
Ayah!
Sayup-sayup terdengar suara Dierja panik dari telepon yang masih tersambung.
Gemma mendekat ke dua aparat keamanan dengan terdiam dan sambil menundukkan wajahnya. Perasaannya terlihat sangat hancur tidak bisa berkata apa-apa.
LS > Dua aparat itu tertawa puas membawa pistol dan ada alat tusuk lain ditaro di bajunya, merasa bahagia menerkam Ayah. Gemma terdiam menatap sinis aparat keamanan.
GEMMA
Sudah cukup melukai Ayah saya.
Ayah menggenggam tangan Ganesh. Ganesh mengelus-elus tangannya. Seketika tangan Ayah diinjak oleh salah satu aparat itu. Ayah sudah tidak bisa menahan sakit.
LS > Ayah menutup matanya. Dalam beberapa detik, Ayah meninggal jatuh ke lantai.
Ganesh teriak sangat kencang.
GANESH
AYAH!
Ganesh menangis sangat tidak karuan.
CU > Aparat itu mendekati wajah Gemma.
APARAT KEAMANAN 1
Ngga usah banyak ulah kayak bokap lo!
Gemma memejamkan mata sebentar lalu menundukkan kepala dengan tabah. Aparat keamanan 1 menatap Gemma dengan sangar.
APARAT KEAMANAN 2
Jangan belagu. Jangan main-main sama hidup lo! Hidup lo itu Cuma beruntung atau engga. Dan keluarga lo adalah paling ngga beruntung. Ngerti!
Dengkul Gemma di tembak. Ganesh menjerit. Gemma terjatuh pingsan. Aparat keamanan 2 menunjuk Ganesh.
APARAT KEAMANAN 2
Dan elo!
CU > Wajah Ganesh yang sudah tidak berdaya, semakin menangis.
APARAT KEAMANAN 2
Gue tau keluarga lo gimana dari awal, kelilit utang karena keluarga Nyokap lo.
LS > Aparat keamanan itu semakin mendekati Ganesh dan melihat-lihat lekuk tubuh Ganesh.
Ganesh sambil menangis dan marah.
GANESH
Mundur lo semua dari gue!
APARAT KEAMANAN 1
Berani lo ya!
Aparat keamanan 2 memegang dagu Ganesh kasar dan mengancam.
APARAT KEAMANAN 2
Tatap mata gue. Gue ngga segan nusuk leher kalo lo ngga buka baju lo.
Ganesh sambil menunduk masih menangis kecil.
GANESH
Keparat.
PREMAN
Ulang omongan lo!
Ganesh sudah sangat kesal dan pasrah.
GANESH
KEPARAT!
LS > Tiba-tiba ganesh dipukul dari belakang hingga terjatuh dan pingsan. Dua aparat keamanan membawa Ganesh ke gudang dan terdengar suara Ganesh yang menjerit-jerit lalu berkata kasar.
TERDENGAR GANESH SEMAKIN TERIAK, MENJERIT, DAN MARAH-MARAH HANCUR (OS)
APARAT KEAMANAN (OS)
Ayolah, buka baju lo!
LS > Gemma terbangun mendengar jeritan sangat kencang. Namun, kondisinya tidak berdaya sangat lemas. Ia memejamkan mata sebentar dan menangis. Dirinya sangat hancur.
TERDENGAR SUARA GANESH YANG SEMAKIN TERIAK DAN LAMA-LAMA HENING (OS)
LS > Preman itu keluar menuju pintu.
CU > Gemma pura-pura menutup mata seperti pingsan.
TERDENGAR PREMAN MENEMBAK KACA BERKALI-KALI (OS).
LS > Suasana dalam rumah hening. Gemma menangis mencoba membangunkan dirinya yang tertembak.
INSERT > Handphone Ganesh yang tergeletak di dekat Gemma.
CU > Masih terhubung telfonnya dengan Dierja.
Gemma meraih handphonenya menahan sakit.
CUT TO BLACK