Lihat Tubuhku
Daftar Bagian
1. #1 Meninggalkan Rumah Lama
Suasana Ganesh, Gemma dan Ayah pindah rumah. Diam-diam para Debt Collector mengetahui dan akan membu
2. #2 Rumah Baru dan Kehadiran Dierja
Suasana rumah baru bersama Ganesh, Gemma dan Ayah. Lalu, di Galeri Soemardja, Ganesh bertemu dengan
3. #3 Selasar Sunaryo, Cerita-Cerita Lama
Rutinitas Ganesh, Ayah, dan Gemma berdiskusi seperti biasa. Ganesh, Dierja, dan Wowok akan pergi ke
4. #4 Debt Collector dan Perasaan Getir
Ganesh, Wowok, dan Dierja menemui Pak Jaja di rumah terkait lukisan. Lukisan yang akan dijual demi m
5. Wita, Sejarah Kelam Perempuan
Ini menceritakan Ayah dan rekannya, Wawan pergi ke salah satu mantan buruh perempuan PT Karet Subagj
6. Cinta Lama Asmara dan Kabar Gembira Ayah
Di Galeri, H-1 event pameran diadakan, Ganesh bertemu beberapa narasumber termasuk Asmara untuk mela
7. #7 Pameran Telanjang Buana
Hari dimana pameran dimulai. Pameran yang diselenggarakan oleh Ganesh, Dierja, dan Wowok beserta duk
8. #8 Fenomena Perempuan dan Wowok
Pameran berlangsung dimulai dengan sesi diskusi yang dipandu Ganesh juga terdapat narasumber. Diskus
9. #9 Telfon Ayah dan Sisi-Sisi Dierja
Ayah yang menelepon. Ganesh yang penasaran dengan sikap Dierja terhadap Asmara begitu pun sebaliknya
10. #10 Perdebatan dan Interview Ayah
Situasi Dierja yang geram dan menyalahkan Wowok. Wowok tidak menerima dengan omongan Dierja hingga m
11. #11 Tidak Ada Ulang Tahun Ayah
Menceritakan Ganesh dan Gemma pergi ke rumah Ayah untuk memberi kue sederhana. Saat tiba di sana, Ay
12. #12 Bagaimana Melaluinya?
Setelah peristiwa itu, Ganesh yang menjadi korban pemerkosaan, ia berupaya membuka perjalanan hidup
10. #10 Perdebatan dan Interview Ayah
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

31. EXT. GALERI SOEMARDJA – PELATARAN GALERI – SIANG MENUJU SORE.

Cast: Dierja, Wowok, Ganesh, dan Anggota Lighting.

 

Suasana pelataran galeri yang ramai dengan panitia Event. Dierja berdua dengan anggota lighting berdiri manjauhi orang-orang yang berlalu larang di pelataran. Wowok dan Ganesh datang.  

Dierja berbicara dengan suara kecil namun menahan emosinya.

DIERJA

Lo tau kan itu lampu rental? Gue tanya, kenapa kita rental?

ANGGOTA LIGHTING

Iya, Ja... Apa perlu gue cari tempat sewa lain?

DIERJA

Lo ngga berpikir waktu, energi, budget? Belom hari H lho. Bukan soal tempat sewa lain, tanggung jawab bisa ngga sama tempat sewa yang sekarang?

 

CU > Ganesh kaget dengan cara bicara Dierja.

           

GANESH

Ja, gila ya lo.

ZURI

Iya, itu paling solusi dari gue. Untuk lampu yang pecah, gue pasti ganti. Atau lo bisa cut gue dari tim.

DIERJA

Ya itu emang jawaban yang gue mau atas konsekuensi nya...

 

Dierja menyalahi Wowok.

 

DIERJA

Elo juga, Wok. Sok-sok mau rangkul komunitas. Dari lo sendiri kan juga bisa liat mana yang layak diajak kolaborasi dan engga.

WOWOK

Lo ngga tau apa-apa gimana cara engage komunitas dengan tim inti kita. Emang dari awal aja pikiran lo aja yang ngga pernah mau tau soal komunitas.  Lo disini sebatas kurator tamu. Ngga perlu terlibat semua.

DIERJA

Gue ngga peduli itu. Ketika gue diundang untuk terlibat, gue akan bisa juga membantu mengawasi alurnya. Lo tau kan Wok seberapa besar kita mengharapkan event ini? Gue ngga mau kita wasting energi, pikiran, waktu hanya karena keteledoran kita sendiri.

 

Wowok dengan baik menyuruh anggota lighting itu kembali mengerjakan tugas.

WOWOK

Lo lanjutin aja kerja di dalem. Nanti bisa diomongin.

 

LS > Anggota tim lighting meninggalkan pelataran kembali ke dalam galeri.

WOWOK

Gue sama Ganesh punya misi besar kedepannya dengan komunitas itu di sini. Jadi, ngga usah menghakimi apa yang lo ngga tau, apalagi sampe ngga ngehargai orang.

 

LS > Dierja masuk ke dalam galeri menyudahi perdebatannya dengan Wowok dan Ganesh.

DIERJA

Oke kalau mungkin emang ini urusan lo sama mereka dan bisa jamin ngga ada kesalahan apa-apa sampai kelar nanti.

GANESH

Orang yang punya pengalaman banyak ternyata benar ya belum tentu juga bisa menjadi manusia.

DIERJA

Ngga bisa lo menilai begitu..

 

LS > Wajah Wowok dan Ganesh yang terlihat lelah.

WOWOK

Emang suka rada-rada Dierja. Bunglon apa kadal sih itu orang.

 

Ganesh tersenyum sedikit memandang Dierja dari jauh.

CUT TO

32. INT. RUMAH LAMA – RUANG TAMU – SORE HARI.

Cast: Ayah – Tim media.

 

AYAH

Saya benar-benar menunggu respon publik yang telah mengkonsumsi hasil laporan budaya kekerasan seksual di perkebunan karet tersebut. Memang miris, beragam eksploitasi terhadap buruh perempuan di perkebunan semakin meningkat jumlahnya. Kondisi yang tidak aman, tidak layak, diskriminatif, kekerasan fisik, bahkan kekerasan seksual. Selama tiga tahun berlangsung, puluhan korban kekerasan seksual telah saya temui.

 

LS > Ayah yang edang di rekam oleh cameraman dan diatur oleh tim media lain.

 

AYAH (Lanjutan)

Rata-rata buruh tersebut tidak terdaftar di Dinas Tenaga Kerja. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekerasan terhadap buruh Karet tersebut karena relasi kuasa timpang, kelas ekonomi menengah ke bawah, iming-iming kehidupan lebih baik, dan belum ada aturan yang menjamin perlidungan dan pemenuhan hak buruh perempuan tersebut.

CU > Majalah Akar di Meja dengan Headline besar Budaya Kekerasan Seksual di PT Karet Subagja.

           

AYAH

Keberadaan mereka tidak diakui hingga jadi tantangan besar dan kendala dalam perlindungan buruh perempuan itu sendiri saat hendak melaporkan kekerasan dan pelecehan yang terjadi. Walaupun masih dibawah Sawit, tapi karet termasuk salah satu andalan ekspor yang berdistribusi besar terhadap devisa negara juga. Peran buruh perempuan yang terlibat tidak main-main, tentu sangat besar.

(JEDA)

Penyebabnya, koordinasi antar instansi masih sangat lemah.

TIM MEDIA

Kami dengar, dalam proses investigasi sempat mengalami penyadapan media sosial dan sampai meja sidang?

AYAH

Saya tidak perlu menjawab. Karena saya merasa publik jauh lebih pintar siapa yang akan menerkam saya dalam penelusuran, validasi, hingga mungkin sampai evaluasi nanti. 

 

LS >  Suasana tampak memperhatikan Ayah.

LS > tim media menyelesaikan interviewnya lalu bersalaman dengan Ayah, begitupun yang lain. Menuju depan pintu, pamit pulang.

TIM MEDIA

Baik, terima kasih ya Pak. Kami se tim pamit ya, Pak.

AYAH

Iya, terima kasih kembali. Sukses untuk tim. Konsisten eksplorasi untuk jurnalisme di masa depan.

 

LS > Shot mobil mereka yang melaju cukup kencang dengan suasana cukup sunyi. Pemandangan perkebunan karet yang terlihat tidak jauh dari rumah Ayah.

Ayah menutup pintu rumah. Ayah juga menutup jendela-jendela yang masih terbuka.

CU > Ayah membuka handphone menelfon Ganesh di sofa.

OUT FRAME > Ayah sedang  menelepon Ganesh.

AYAH

Nesh, gimana hari ini?

AYAH

Ini baru selesai. Ya, begitulah, media. Oiya, besok Ayah bisa lunaskan hutang ke penagih. 

AYAH

Ya, sudah kalau kamu yang mau urus. Besok jadi kesini?

AYAH

Oke.. ditunggu Nesh.

Semakin larut malam.

CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar