LANTAI 9
11. Sebuah Pengakuan

Satu sosok mendekati LUKAS dari belakang.

SECURITY PARKIR #1

Ada masalah pak?

LUKAS

(Kaget, Menoleh ke belakang)

Oo... eh iya pak. (Menghela nafas) Ini gak mau nyala. Kirain siapa...

SECURITY PARKIR #1

Hehe... kirain hantu ya..hehe.. Aki-nya kali pak?

LUKAS

Gak tahu ya. Saya kurang ngerti mesin.

SECURITY PARKIR #1

(Melihat ke mesin)

Waduh sama pak, saya juga gak ngerti. Habis lembur ya pak?

LUKAS

Eeng.. iya, lembur.

SECURITY PARKIR #2 datang, berlari kecil.

SECURITY PARKIR #2

(Ke SECURITY PARKIR #1)

Oii.. bro,..

(Ke LUKAS)

Macet pak?

LUKAS

Iya nih, gak mau start.

SECURITY PARKIR #2

(Melihat-lihat ke mesin mobil)

Coba distart lagi pak?

Tiba-tiba mobil BMW bergerak-gerak, berguncang kecil.

SFX: Dug, dug, dug (dari dalam bagasi mobil).

SECURITY #1 & #2 kaget, melangkah mundur, heran, saling memandang. LUKAS heran, melangkah mundur menjauh dari mobil, menatap heran. SECURITY PARKIR #1 Mengeluarkan senjatanya, menodongkan ke bagasi, berjalan ke bagasi mobil. SECURITY PARKIR #2 Mengeluarkan senjatanya, menodongkan ke LUKAS.

SECURITY PARKIR #1 Menatap LUKAS, mendekati bagasi.

SECURITY PARKIR #1

Bawa sesuatu pak?

LUKAS Mimik heran, menggelengkan kepala.

SECURITY PARKIR #2

(Ke LUKAS)

Tolong buka bagasi sekarang pak.

Suara dari dalam bagasi mobil: Dug, dug, dug, semakin kencang dan sering, disertai suara orang berguman gak jelas.

SECURITY PARKIR #2 (CONT’D)

(Ke LUKAS, nada lebih keras)

Tolong buka bagasi sekarang pak!

LUKAS berjalan ke bagasi, ragu-ragu memutar kunci dan membukanya.

Di dalam bagasi Satu sosok, berbaring, tangan dan kaki diikat, mulut diselotip, pakaian biru gelap,... DARMAN!

SECURITY PARKIR #2 (CONT’D)

(Ke LUKAS) )

Jangan bergerak! Angkat tangannya pak!

LUKAS Mengangkat tangan, bengong. SECURITY PARKIR #1 menghampiri DARMAN, membuka ikatanya, membantunya keluar dari bagasi.

SECURITY PARKIR #1

Tenang bro,...kalm, kalm,... Apa yang terjadi?

DARMAN Duduk, lemas, menatap LUKAS, menunjuk dengan dagunya

DARMAN

Dia pembunuh...!! Membantai banyak orang di lantai 9.

SECURITY #2 memborgol LUKAS.

FADE OUT

START MONTAGE

EXT - HALAMAN GEDUNG PERSADA - NIGHT

Beberapa mobil polisi dan mobil Ambulance berdatangan, dengan sirine berbunyi.

.

INT - CENTRAL POS SECURITY - NIGHT

Komandan SATPAM berdiri, berhadapan dengan seorang polisi, berbicara. Sesekali menggeleng sambil menoleh ke arah LUKAS. Polisi ikut menoleh ke LUKAS, sambil mengangguk.

Satpam datang membawa 2 tas. Sambil tangannya menuding ke arah LUKAS.

KOMANDAN SATPAM, menerima, memeriksa, tas dan isi-isnya, menoleh menatap ke LUKAS dengan tajam.

CU: isi Tas-1: Beberapa Emas batang, surat-surat berharga, beberapa bundle cash.

CU: isi Tas-2: Golok yang bersimbah darah, Kayu pemukul, topeng ski, kostum pembunuh yang bersimbah darah.

KOMANDAN SATPAM

(Ke POLISI)

Dia menggigau tentang, Ibu Direktur dan Bapak Direktur yang melakukan pembunuhan.

Padahal Ibu Direktur dan Bapak Direktur sedang di luar kota.

Saya sendiri yang mengantarnya ke bandara tadi siang.

POLISI Mengangguk.

INTERCUT WITH

DARMAN duduk, berbicara seorang polisi yang bediri berhadapan dengannya, sambil sesekali DARMAN menoleh dan menunjuk ke LUKAS. Polisi ikut menoleh ke LUKAS sambil mengangguk.

INTERCUT WITH

SECURITY PARKIR #1 dan #2, berdiri berbicara dengan seorang polisi sambil sesekali menoleh dan menunjuk ke LUKAS. Polisi ikut menoleh ke LUKAS sambil mengangguk.

END MONTAGE

INT - CENTRAL POS SECURITY - NIGHT

Ruang Pos security, beberapa meja kursi, tv di dinding atas, LUKAS duduk di sudut ruang, tangan di borgol.

Beberapa security lalu lalang, ramai suara radio HT, orang berbicara. KOMANDAN SATPAM membawa tablet, bersama seorang Security dan POLISI berjalan mendekati LUKAS.

KOMANDAN SATPAM

(Sambil sesekali melihat tablet)

Anda ANDRE LUKAS?

LUKAS Mengangguk.

KOMANDAN SATPAM (CONT’D)

(Sambil sesekali melihat tablet)

Data di computer mengatakan, anda bukan lagi karyawan di sini,

sejak sebulan yang lalu.

LUKAS Kaget, heran.

KOMANDAN SATPAM (CONT’D)

(Menatap tajam LUKAS)

Bagaimana anda bisa masuk ke gedung ini?

LUKAS Menggelengkan kepala, menunduk.

KOMANDAN SATPAM (CONT’D)

(Menoleh ke SECURITY)

Kasih dia minum.

(Menatap LUKAS)

Dia akan menjalani perjalanan yang melelahkan.

Diinterogasi Polisi, penjara, pengadilan. Huh.

SECURITY Memberikan LUKAS botol minuman. LUKAS Menerima botol minuman, lalu meminumnya.

KOMANDAN SATPAM Menatap tajam LUKAS, lalu berbalik meninggalkan LUKAS. LUKAS menunduk, pandangan kosong.

Tiba-tiba sebuah HP yang tergeletak di meja di dekat LUKAS bersuara, dengan speaker mode: Suara JOKO.

JOKO (OS)

LUKAS...!

LUKAS Memandang HP heran, melihat sekeliling.

JOKO (OS) (CONT’D)

Kau pikir kau pintar?

Kau pikir, kau bukan target kami malam ini?

LUKAS Mendelik, memandang HP, memandang sekeliling.

INTERCUT WITH

EXT - TERAS GEDUNG SEBERANG - NIGHT

JOKO dan LUCY, berdiri, pakaian bersih rapi, sambil menikmati kopi, menatap Gedung Persada di seberang jalan. JOKO sedang memegang HP.

INTERCUT WITH

INT - CENTRAL POS SECURITY - NIGHT

LUKAS mendengarkan dengan bengong suara di HP yang di dekatnya.

JOKO (OS / On HP)

Kau sungguh lugu, menganggap kami mudah kena pancing

seperti ikan di empang pak haji sodiq.

Sudah kubilang, kau akan mengalami hal yang tidak jauh berbeda

dengan mereka yang tergeletak itu.

LUKAS Memegangi kepalanya.

JOKO (OS / On HP) (CONT’D)

LUKAS, selamat tidur! Kau sudah meminum obat tidur milikmu sendiri.

LUKAS Kaget, menoleh ke botol minuman yang dipegangnya, terbelalak.

CU: Botol minuman yang dipegang LUKAS.

LUKAS Kemudian sempoyongan, jatuh ke lantai. Beberapa Security, bergegas menghampiri LUKAS yang tergeletak.

EXT - TERAS GEDUNG SEBERANG - NIGHT

JOKO dan LUCY berdiri di teras, sambil minum kopinya, memandangi Gedung Persada yang mulai ramai dengan mobil-mobil polisi, polisi, paramedic, security, lalu lalang.

LUCY

(Memandang JOKO)

Beres?

JOKO

(Menatap LUCY, mengangguk)

Awalnya aku ingin bilang ke dia, kalau kita akan menghabisinya nanti, ketika di penjara.

LUCY

Kau ingin membuat dia menunggu. Hmm,...

Menunggu adalah pekerjaan yang paling mencekam Jack.

JOKO

(Menatap LUCY)

Hemm... Aku tahu.

Camera POV on JOKO dan LUCY dari belakang: berjalan mendekat pelan.

Satu sosok di belakang JOKO dan LUCY berjalan pelan mendekat. Sosok itu SIFA!

SIFA

Kadang aku berpikir,...

JOKO

(Menoleh ke belakang, ke SIFA)

Ehh... kamu!

LUCY

Es.. SIFA!

FLASH BACK

INT - DI DALAM LIFT - NIGHT

JOKO, bertopeng pembunuh, menyekap SIFA. SIFA tertawa tanpa suara, kemudian menjerit. JOKO membuka topengnya, tersenyum.

EXT - AREA PARKIR - NIGHT

Area parkir, sepi. SIFA menyeret alat seperti trolly, mengangkut sosok yang terikat, pingsan: DARMAN.

SIFA Mendekati mobil BMW LUKAS, membuka bagasi belakang, lalu memindahkan DARMAN, memasukkan ke dalam bagasi.

SIFA Menutup kap mesin mobil BMW, berjalan menjauh, tangannya mengenggam seonggok kabel.

BACK TO:

EXT - TERAS GEDUNG SEBERANG - NIGHT

JOKO dan LUCY berdiri di teras, SIFA ikut bergabung.

SIFA

... kenapa mereka ini masih saja bandel?

JOKO dan LUCY Melihat SIFA.

SIFA (CONT'D)

Tausiyah Uztad seminggu sekali.

Teguran umum, tiap senin dan rabu pagi.

Sindiran dan teguran halus, lewat karyawan terdekat.

JOKO

Kalau saja kata-kata dan teguran, bisa menghentikan mereka dari berbuat dosa, kita tidak perlu melakukan ini semua SIFA.

SIFA

Juga peringatan, ancaman lewat email.

LUCY

Kita ingin menyelamatkan orang-orang yang jujur, baik, yang masih banyak di luar sana.

Kehidupan orang-orang baik ini, sering porak poranda di hancurkan predator nurani,

perusak kemanusiaan seperti mereka itu.

.

EXT - TERAS GEDUNG SEBERANG - NIGHT

JOKO, LUCY dan SIFA berdiri di teras, memandangi Gedung Persada yang mulai ramai dengan mobil-mobil polisi, polisi, paramedic, security, lalu lalang.  

JOKO

Tipe orang-orang amoral, serakah, pendosa, seperti mereka ini.

Tidak pernah mau mendengarkan suara hati nurani.

LUCY

Kepada perusahaan yang memberikan dia gaji, fasilitas, dan prestis saja masih tega membohongi, mengkhianati, dan menggerogotinya. Bayangkan saja, apa yang bisa dia lakukan pada orang lain? Masyarakat? Keluarga seperti apa yang dibangun dari orang-orang seperti mereka ini?

JOKO

Generasi yang tuli dan buta hati nuraninya! Yang selalu merusak tatanan moral, menindas.

INTERCUT WITH

START MONTAGE

INT - RUANG KANTOR - NIGHT

YULI duduk di meja, di depan layar computer, memegang dokumen dan memeriksanya.

YULI Menoleh ke kiri dan ke kanan. Lalu mengambil HP, bicara dengan HPnya dengan tangan satunya menutup mulutnya, sambil menengok kiri kanan.

INT - RUANG KANTOR - NIGHT

JUWI duduk di meja, memegang map berisi lembaran kertas. Di hadapanya seberang meja, seorang pria duduk, menatapnya.

JUWI Membaca lembaran kertas di MAP, menggeleng-gelengkan kepala, mencibir, lalu menyerahkan MAP ke pria di hadapanya.

PRIA Memberikan amplop tebal. JUWI Melihat amplop, melirik ke kiri kanan, lalu mengambil amplop dimasukan ke lacinya sambil mengangguk-angguk. Terus mengambil MAP.

INT - RUANG IT - NIGHT

ANDY mengetik di depan computer, mencolokkan kabel data ke salah satu slot computer, menengok ke kiri dan ke kanan, tersenyum, menaruh sebuah kotak (hardisk external), ditutupi sebuah kertas.

INT - RUANG TAMU - NIGHT

Sebuah set tempat duduk, sofa, LUKAS duduk bersama 3 pria.

PRIA #1 mengeluarkan dari tasnya sebuah lembaran kertas, ditaruh di meja, sebuah gambar teknik, sambil tanganya menunjuk beberapa bagian di gambar.

PRIA #2 mengeluarkan amplop, menaruhnya di samping kertas.

LUKAS Memandang amplop, mengangguk, tanganya mengambil kertas lain, menaruhnya di atas amplop.

INT - RUANG ARSIP - NIGHT

SINU membawa tas, berjalan di antara rak-rak berisi folder-folder. SINU berhenti di depan sebuah rak, menengok ke kiri-kanan, mengambil sebuah folder, bertuliskan "CONFIDENTIAL", lalu memasukkanya ke tasnya. Melihat kiri-kanan, lalu berjalan keluar.

INT - RUANG PARKIR - NIGHT

Sebuah pintu ruang gudang tertutup, lalu terbuka, keluar DIRAN sambil membenahi celananya, melihat ke kiri dan ke kanan. Di belakang DARMAN, muncul wanita cleaning service, menunduk, membenahi pakaiannya. DIRAN memegang pundak wanita, sambil mengangguk mempersilahkan pergi.

END MONTAGE

BACK TO

INT - HALAMAN GEDUNG SEBERANG - NIGHT

JOKO, SIFA dan LUCY berdiri, mengamati Gedung Persada.

SIFA

LUKAS dan TOMMY adalah profil pendosa yang paling buruk dari pendosa-pendosa yang kali ini?

LUCY

Tidak juga.

JOKO

LUCY berharap, bisa menyadarkan TOMMY menghentikan dosa-dosanya.

LUCY

(Melihat ke JOKO, melihat SIFA, menghela nafas)

Yah, kita sudah memberinya kesempatan,

ternyata TOMMY dan LUKAS sama saja.

JOKO

(Memandang LUCY)

Dan dia tadi bilang, aku ini tua...

JOKO Menggelengkan kepala.

LUCY

(Tersenyum)

Sudahlah Jack, jangan didengerin.

LUCY Menepuk pundak JOKO.

JOKO

Ouch...

(Kesakitan)

LUCY

Eh... Sorry sorry,...

Dia tadi bilang kau ini pacar tuaku. (Tersenyum)

JOKO Menatap LUCY, mengeryitkan alis.

LUCY (CONT’D)

(Tersenyum)

Sudahlah Jack.

JOKO

(Menatap LUCY)

Tapi senyummu memang manis.

LUCY

Hari gine masih percaya senyuman wanita Jack? Hahaha...

JOKO

(Menghela nafas)

Malam yang melelahkan.

LUCY

Yah,...

JOKO, LUCY, SIFA berjalan menuju mobil.

SIFA

Nampaknya kita tidak bisa melakukan eksekusi di gedung ini lagi.

JOKO

(menengok ke SIFA, mengangguk)

Sepertinya begitu

LUCY

(menengok ke JOKO, mengangguk)

Kita melakukan eksekusi berikutnya nanti, di Villa!

JOKO dan SIFA Menatap LUCY.

LUCY (CONT’D)

Besok Desember saat raker akhir tahun.

JOKO

Desember, hmm... ada waktu setahun untuk melakukan persiapan.

SIFA

Raker di Villa... Lebih banyak orang... semuanya sudah saling kenal.

Area terbuka,... Cuaca,... akan banyak variable yang tidak bisa kita kendalikan.

LUCY

Tidak ada yang memaksamu untuk ikut SIFA.

SIFA

(Menggelengkan kepala)

Bukan itu maksudku. Nampaknya eksekusi nanti akan semakin menantang.

Setting areanya lebih natural dan mencekam. Bakal seru deh!

JOKO, LUCY dan SIFA mendekati mobil mewah di halaman gedung. JOKO mengeluarkan kunci mobil, memencet alarm mobil.

LUCY

(Melihat JOKO)

O ya, eksekusi berikutnya nanti, improvisasinya jangan berlebihan Jack. Pake ada wanita digantung segala.

SIFA

Tapi itu tadi keren bingit Om. Wanita digantung, pakaiannya putih berjuntai, wow serem!

Sungguh orisinil!

JOKO Melihat ke SIFA dan LUCY heran.

JOKO

Apa yang kalian bicarakan?

LUCY

(Berdiri melihat SIFA) )

Serem sih, (Melihat JOKO) Tapi, aku tidak suka kejutan.

SIFA

Dan timingnya pas! Saya sendiri kaget beneran loh tadi om.

Joko membuka pintu mobil.

LUCY

(Melihat JOKO)

Siapa sih wanita itu tadi?

JOKO Melihat ke SIFA dan LUCY heran.

JOKO

Aku gak ngerti kalian ni bicara apa?

LUCY

(Memandang JOKO)

Aku serius Jack,...

JOKO Mengurungkan gerakan badannya hendak masuk mobil. Wajah Heran.

JOKO

Apaan!?

SIFA & LUCY Menghentikan gerakanya. Saling berpandangan, heran.

LUCY

Maksudmu, kamu tidak...?

SIFA

Bukan Om yang ...?

SIFA, LUCY, JOKO Saling berpandangan heran. Lalu mendongak, melihat ke sisi atas Gedung Persada.

CUT TO

INT - LANTAI 10 - NIGHT

Lantai 10, sebuah lorong menuju ruangan kantor yang sepi. Satu sosok, berdiri tangannya menggulung tali tambang.

Seorang wanita dengan gaun putih besar, berjuntai, tergeletak di lantai, kaku, pucat, mata melotot. Mati!

BLACK SCREEN

END

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar