LANTAI 9
9. Menjebak Pembunuh

TOMMY Kaget, menoleh ke LUCY. Tepat ketika LUCY mengayunkan pisau menyerang TOMMY. Borgol LUCY sudah lepas! TOMMY mengelak, serangan LUCY menyayat lengan kanan TOMMY.

SFX: SRET!

TOMMY terpelanting mundur, kayu pemukulnya lepas.

Wajah TOMMY melotot, menahan sakit. Lengan kanannya terluka, sulit digerakkan.

TOMMY

(Terbelalak heran menatap LUCY)

Kk.. kau..??

LUCY memegang pisau yang bersimbah berdarah.

LUCY Menatap tajam ke TOMMY, memiringkan kepala sedikit, tersenyum aneh.

JOKO berdiri, memungut kayu pemukul.

 JOKO dan LUCY menggiring TOMMY. TOMMY mundur, terpojok di dinding. 

TOMMY maju menyeruduk JOKO, JOKO menepisnya dan melemparkan TOMMY hingga terpelanting, jatuh menabrak dinding.

TOMMY terpojok, terduduk, dikepung JOKO dan LUCY.

TOMMY

(Tangan terbuka, diacungkan ke depan)

Apa yang kalian inginkan?

LUCY dan JOKO saling berpandangan.

JOKO Mengunci dan menyeret TOMMY.

LUCY

Heh di saat seperti ini, kau akan mengatakan apapun yang ingin kami dengar.

JOKO

Semua orang tahu, kalau janji di bawah ancaman, seperti janji politikus.

Pastilah palsu.

JOKO Mendudukkan TOMMY di kursi, dan mengunci tangannya.

TOMMY

(Meronta, tapi dikunci oleh JOKO)

Baiklah aku akan mengakui dosa-dosaku.

Itu yang kalian inginkan kan?

LUCY

(Berjalan di hadapan TOMMY, menatap tajam)

Kata-katamu saat ini tidak berguna.

(Membungkuk, menusuk leher TOMMY)

Darah segar mengucur dari leher TOMMY.

TOMMY melotot, menggelepar, kejang-kejang, mulut ternganga, tapi tidak bisa mengeluarkan suara.

Sesaat kemudian, TOMMY lunglai, tubuhnya merosot dari kursi, jatuh tergeletak di lantai, tidak bergerak. Mati.

Darah merembes, dari badannya membasahi lantai.

LUCY & JOKO Berdiri menatap TOMMY tajam, kemudian saling memandang. Dan Mulai melangkah menuju lorong satunya.

JOKO

Nampaknya sasaran kita yang kali ini lebih susah dari yang terakhir ya?

LUCY

Ya, sedikit.

Tapi sama saja, mereka pendosa-pendosa yang bandel.

LUCY dan JOKO berjalan menyusuri lorong ruang eksklusif.

JOKO

(Menyalakan lampu)

Identitasmu sempat nyaris ketahuan tadi.

(Berjalan menuju lorong satunya)

Di ujung lorong satunya, sebuah pintu dan di sampingnya terdapat seperti keybord ATM.

LUCY

Ya, sepertinya sudah mulai banyak yang mengenal wajahku.

JOKO

(Memencet angka-angka PIN, di samping pintu)

Sepertinya begitu.

Sesuai rencana, saatnya lanjut ke tahap berikutnya.

(Membuka pintu, lalu masuk; RUANG EKSEKUSI)

INT - RUANG EKSEKUSI - NIGHT

Di kursi, terduduk mayat ANDY bersimbah darah. JOKO masuk lalu melepaskan ikatan ANDY.

JOKO

Identitasmu sempat nyaris ketahuan tadi.

LUCY mengambil handuk di rak samping.

LUCY

Ya, sepertinya sudah mulai banyak yang mengenal wajahku.

JOKO

Sepertinya begitu.

(Menyeret mayat ANDY keluar ruangan)

Saatnya lanjut ke tahap berikutnya, Sesuai rencana.

LUCY

(Mengelap tangan dan wajahnya)

BTW, sasaran berikutnya sudah ada?

JOKO menaruh mayat ANDY di lantai Eksklusif. Melihat botol minuman di meja, mengambilnya.

JOKO

Ada beberapa sudah dapat. Ada dua orang kepala bagian.

LUCY meletakkan handuk, mengambil pakaian bersih dari rak di sisi satunya.

LUCY

Untuk next, periksa latar belakang sasaran lebih dalam lagi, oke?

LUCY Merapatkan pintu Ruang Eksekusi.

CU: Rak samping, handuk tergeletak, Majalah TEMPO, covernya adalah LUCY sedang duduk di kursi besar dengan pakaian eksekutif, rapi, tersenyum. Dan tag line majalah "ASSET TERBESAR ADALAH SDM YANG JUJUR DAN BERKWALITAS - LUCY PERSADA SARI CEO PT PERSADA UTAMA"

Pintu RUang Eksekusi sedikit terbuka, LUCY dibalik pintu.

JOKO

Oke... Next time mungkin sebaiknya kau juga di belakang layar saja.

JOKO Berjalan menuju pintu Ruang eksekusi.

LUCY (OS)

(Dari balik pintu Ruang Eksekusi)

Yaahh... Ga seru Jack! Aku harus ikut experience ketakutan dan ketegangan mereka.

JOKO Membawa botol minuman, mengetuk pintu eksekusi, menyerahkan botol minuman lewat celah pintu yang sedikit terbuka.

JOKO

Kau memang keras kepala.

Dari celah pintu, tangan LUCY menerima botol minuman.

LUCY (OS)

(Dari balik pintu Ruang Eksekusi)

Kau kerjakan bagianmu, aku kerjakan bagianku. Oke?

JOKO

(Berdiri disamping pintu eksekusi, meminum minuman dari botolnya)

Aku tidak bisa ingat, sejak kapan kau mulai mengacuhkan kata-kataku.

LUCY muncul dari pintu eksekusi, sambil merapihkan pakaiannya, formal rapi.

LUCY

Jack, aku bukan lagi gadis kecil.

LUCY Menutup pintu, meminum botol minuman.

JOKO

(Berjalan menuju gudang, bareng LUCY)

Aku tidak pernah menganggap kamu anak kecil.

INT - LANTAI 9 - NIGHT

Di depan gudang, di sebelah pintu darurat.

LUCY

(Mendekati pintu gudang)

Sudah ah, jangan sentimentil.

(memegang kepalanya)

JOKO

(Melihat ke LUCY)

Pusing?

LUCY

(Menggelengkan kepala)

Kok rasanya aneh..?

JOKO

(Memegang kepalanya)

Aku juga agak sedikit,...

LUCY Membuka pintu gudang, melihat ke sisi atas gudang.

Wajah JOKO terbelalak melihat ke atas.

Lubang angin di atap gudang! Mayat LUKAS hilang!

JOKO dan LUCY saling berpandangan heran. LUCY Sempoyongan, seperti mabuk, melihat botol minuman yang dipegangnya. LUCY dan JOKO sempoyongan,... memegangi kepala, seperti mabuk. Keduanya saling memandang, bengong, pandangan mulai kabur.

Dari balik bivet, muncul seorang sosok, berjalan pelan...LUKAS!

LUKAS melangkah pelan mendekati LUCY. LUCY dan JOKO terbelalak melihat LUKAS. Sesaat kemudian LUCY dan JOKO badannya terjatuh dan pingsan.

FADE OUT

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar