LANTAI 9
8. Si Pembunuh

Topeng Si Pembunuh terbuka, Nampak wajah JUWI ! Mulutnya di lakban, sehingga tidak bisa bicara.

Semuanya saling pandang, terkejut, heran. TOMMY LUCY berjalan pelan mendekat ke JUWI dan DIRAN.

LUCY

JUWI...?

TOMMY

Kok bisa...?

DIRAN

(Melihat ke TOMMY dan LUCY)

Siapa dia?

Kenapa dia diikat? Dibungkam?

TOMMY

Dia salah satu dari kami...

LUCY Mengambil kunci borgol.

Sekonyong-konyong dari Lift No.6 yang pintunya masih terbuka, menyembul, muncul sosok SI PEMBUNUH, tepat di belakang DIRAN.

Semuanya berteriak, kecuali DIRAN. DIRAN menengok ke TOMMY dan LUCY, kaget, heran.

TOMMY

Di belakangmu pak!

DIRAN Menoleh ke belakang.

SFX: JLEB!

DIRAN belum sempat melakukan apa-apa, Si PEMBUNUH menusukkan pisaunya ke tangan kanan DIRAN yang memegang pisau, mengaduh, jatuh, pisaunya terlempar.

SI PEMBUNUH mendekati DIRAN, lalu menusuk DIRAN dengan pisaunya.

SFX: Jleb! Jleb! Jleb!

TOMMY, LUCY bengong, berlari menuju toilet.

SI PEMBUNUH dengan langkah pelan menuju toilet.

.

INT – NIGHT – TOILET

TOMMY, LUCY masuk ke toilet dengan tergopoh-gopoh, tangan masih di borgol.

TOMMY

(badan menahan pintu)

Buka borgolnya.

LUCY

(badan miring, sembari menahan pintu, panic, gemetar, berusaha membuka borgol TOMMY)

Ayo-ayo ayo,...

TOMMY, LUCY, posisi badan miring menahan pintu, posisi saling memunggungi, berusaha membuka borgol.

Tiba-tiba Pintu didorong dari luar!

LUCY dan TOMMY, gemeteran, mendorong balik pintu, menutup dan menahannya. LUCY masih kesulitan membuka borgol TOMMY.

TOMMY

Ayo ayo,...!

Pintu terdorong dari luar! TOMMY dan LUCY menahan dengan badannya. SI PEMBUNUH menendang-nendang pintu toilet, berusaha mendobraknya.

LUCY gemeteran kesulitan membuka borgol TOMMY.

SFX: BRAK!

Tiba-tiba, ujung pisau besar menembus pintu.

LUCY menjerit, kunci borgolnya lepas!

TOMMY

(Menunduk menghindari pisau)

Cepat ambil, cepat ambil!

LUCY terduduk berusaha mengambil kunci borgol di lantai.

SFX: BRAK! BRAK!

Ujung pisau besar menembus pintu lagi. SI PEMBUNUH berusaha merusak pintu toilet.

LUCY menjerit.

Pintu toilet mulai terbuka celah, terlihat SI PEMBUNUH berusaha melebarkan celah di pintu dengan pisaunya.

Borgol TOMMY terlepas!

TOMMY

(Membalik badan)

Mana kuncinya?

(Mengambil kunci borgol, berusaha membuka borgol LUCY)

LUCY

Cepat cepat cepat!

Celah Pintu toilet mulai melebar, SI PEMBUNUH memasukkan tangannya yang mengayunkan pisaunya, menyerang TOMMY dan LUCY.

TOMMY mundur selangkah, menarik badan LUCY. LUCY menjerit. Pintu toilet terbuka! Kunci Borgol terlepas, jatuh ke lantai!

TOMMY dan LUCY mundur, dengan posisi kaki kuda-kuda, mundur pelan merapat ke sisi dinding.

SI PEMBUNUH melangkah pelan memasuki toilet.

TOMMY menyerang, menyeruduk SI PEMBUNUH, SI PEMBUNUH menepiskan dan melemparkan TOMMY hingga terpelanting, jatuh membentur dinding.

Lalu SI PEMBUNUH, menoleh pelan ke arah LUCY, yang berdiri menangis ketakutan di pojok, dengan tangan masih di borgol.

SI PEMBUNUH berjalan mendekat ke LUCY. LUCY tambah gemeteran, menangis makin kencang. TOMMY masih kesakitan, berusaha bangkit.

SI PEMBUNUH menjambak rambut LUCY, menendang kaki dari belakang, hingga LUCY jatuh berlutut. Lalu SI PEMBUNUH menghunuskan pisaunya ke leher LUCY.

TOMMY

Hei..! Tunggu tunggu tunggu!

SI PEMBUNUH Menoleh pelan, ke TOMMY, menatap TOMMY tajam.

LUCY

(Merengek, menangis)

Tolong aku,... tolong aku,...

TOMMY

(Berdiri mengangkat kedua tangannya)

Aku di sini. Aku yang kau inginkan kan?

SI PEMBUNUH

Hmm,... Berlagak jadi pahlawan? Mau menyelamatkan gadis yang terancam?

TOMMY

(Gugup)

Ya iya,... eh,... aku disini. Kau menginginkan aku kan?

SI PEMBUNUH

Hmm,... Kau sepertinya berbeda. Letakkan kedua tangan di kepala.

TOMMY Meletakkan kedua tangan di kepala.

TOMMY

Baik-baik, apapun permintaanmu.

SI PEMBUNUH

Jalan keluar!

SI PEMBUNUH menjambak rambut LUCY, menggiring berjalan keluar dari toilet. TOMMY berjalan paling depan.

.

INT - DEPAN LIFT - NIGHT

TOMMY dan LUCY digiring oleh SI PEMBUNUH berjalan keluar dari toilet. Menuju ke sisi selatan, pintu besi. 

TOMMY

Kenapa kau melakukan semua ini?

SI PEMBUNUH

Hmm “kenapa”, pertanyaan filosofis manusia, untuk berusaha memahami peristiwa yang terjadi.

SI PEMBUNUH Menuju sisi samping pintu besi, memencet PIN.

SI PEMBUNUH Berdiri menghadap pintu, lalu Pintu besi terbuka.

SI PEMBUNUH (CONT’D)

Ayo jalan!

INT - RUANG EKSKLUSIF - NIGHT

TOMMY dan LUCY digiring oleh SI PEMBUNUH berjalan menyusuri lorong ruang eksklusif. Tergeletak mayat AGUS, YULI, SINU. TOMMY dan LUCY memandang mayat-mayat itu sambil bergidik, ngeri.

LUCY

(Berbisik ke TOMMY, setengah terisak)

Apa rencanamu?

TOMMY

(Berbisik)

Aku sedang memikirkannya!

LUCY

(Berbisik, merengek)

Aku gak mau mati,...

TOMMY

(Ke SI PEMBUNUH)

Hmm,... Kau masih belum menjawab, Kenapa kau melakukan semua ini?

SI PEMBUNUH

Duduk!

Seperti ruang tunggu, atau ruang tamu yang luas, TOMMY dan LUCY duduk di kursi. LUCY bersimpuh, tangan di belakang punggung masih di borgol. TOMMY kedua tangannya memegangi kepalanya. 

SI PEMBUNUH berjalan mengitari TOMMY dan LUCY pelan-pelan. Lalu menuju ke bivet dekat dinding, meletakkan pisaunya, kemudian mengambil minuman yang ada di bivet.

SI PEMBUNUH (CONT’D)

Arahkan pertanyaan itu ke dirimu TOMMY. Kenapa kau di sini? Dosa-dosa apa yang telah kau lakukan TOMMY?

TOMMY

Baiklah, mungkin aku memang telah melakukan dosa-dosa. Tapi aku tidak membunuh orang-orang.

SI PEMBUNUH

Dosa-dosamu lebih buruk dari membunuh TOMMY.

SI PEMBUNUH, sesaat menghadap ke dinding, membelakangi TOMMY dan LUCY. TOMMY Berlari, mendorong SI PEMBUNUH dengan tangan kirinya hingga tergencet menghadap ke dinding. Tangan kanannya menyahut pisau.

TOMMY

Permainan selesai!

TOMMY Menghunuskan pisaunya ke SI PEMBUNUH.

TOMMY (CONT’D)

Siapa kau bisa menilai dosa-dosa orang?

SI PEMBUNUH

Kau pikir ini permainan? Kau mau membunuhku?

TOMMY

(Geram)

Kau memang pantas mati.

SI PEMBUNUH

O ya? Kenapa aku pantas mati dan kau tidak pantas mati?

TOMMY

(Geram)

Kau telah membunuh mereka semua,...

SI PEMBUNUH

Mereka memang pantas mati.

TOMMY

(Geram)

Kau bukan polisi atau hakim.

(Membuka topeng SI PEMBUNUH)

SI PEMBUNUH tersingkap wajahnya: JOKO! Direktur HRD.  

TOMMY (CONT’D)

(Terkejut)

PAK JOKO...??!!

JOKO

Polisi, Hakim,... huh?

Kau masih berpikir mereka itu penegak keadilan?

TOMMY

Pak,... anda melakukan tindakan criminal?!

JOKO

Mereka pantas untuk mati, dan kau,... sepertinya sama saja.

TOMMY

Dosa-dosaku urusanku. Anda sama sekali tidak ada urusan denganku. Aku tidak sudi melakukan pengakuan dosa kepada maniak gila seperti anda.

JOKO

Kau bisa menghentikan aku? Karena aku bisa menghentikanmu dari berbuat dosa, dengan membunuhmu.

TOMMY

Aku tidak akan membiarkan psikopat seperti anda menghentikan aku!

(Menusuk JOKO dengan pisau)

Pisau yang dipegang TOMMY ternyata adalah pisau mainan, yang sangat mirip dengan aslinya. TOMMY terkejut memandangi pisaunya.

JOKO

Gimana? Sudah puas? Dia ini memang bandel, akan tetap melakukan dosa-dosanya!

TOMMY

Apa maksudmu?

JOKO

Aku tidak berbicara denganmu TOMMY.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar