LANTAI 9
5. Pengakuan Dosa

TOMMY Menyulut kertas, hingga terbakar, lalu mendekatkan api ke sensor.

Sekonyong-konyong, api menyambar sensor, kemudian sensor meledak. Ledakan kecil. Terus menyala percikan api kecil.

TOMMY dengan sigap Meloncat dari kursi.

Sensor terbakar! Api mulai menjalar di atap sekitar sensor.

ANDY dengan sedikit gugup Menyemprotkan Pemadam Api ke atap yang kebakaran.

Dalam sekejap ruangan penuh kabut asap dari pemadam api dan asap api.

Semuanya teriak panik, ga jelas. Batuk-batuk. Mengipas-ngipas tanganya mengusir asap.

Beberapa saat asap pelan-pelan mulai memudar.

SIFA

Sepertinya tidak berhasil

LUCY

(Batuk-batuk)

Itu asap apa sih?

LUKAS

(Batuk-batuk)

Iya asapnya pekat banget.

 

ANDY

Heh, Si Baju Pink kemana?

Semua melihat sekeliling, dengan eksprei heran.

LUKAS, TOMMY, ANDY, LUCY, SIFA, dan ...JUWI tidak ada!

JUWI hilang!

LUKAS Bergegas ke TOILET.

Semua mengikuti LUKAS ke toilet.

INT – NIGHT – TOILET

Berjalan menuju closet, pelan-pelan LUKAS membuka pintu closet.

Kosong!

ANDY

Orang tidak bisa menghilang begitu saja.

SIFA

Ini bukan kelakuan manusia. Ini Hantu!

LUKAS

(Menggelengkan kepala)

Mungkin ada semacam pintu rahasia.

TOMMY Memeriksa sekeliling. Memandang ram lubang angin di atap atas closet.

Semua melihat ke ram angin di atap di atas closet.

TOMMY

Terlalu tinggi.

ANDY

Coba aku periksa.

(Memanjat closet, menginjak sekat closet, berusaha melepaskan tutup ram angin)

(Menghela nafas)

Tidak bisa dilepas!

LUKAS

Aku tidak suka berlama-lama di sini.

(berjalan keluar)

Semua mengikuti LUKAS berjalan keluar.

.

INT – NIGHT – LANTAI 9

Semua muncul dari arah toilet.

LUCY

(Mendongak, merengek)

Ya Tuhan, aku taubat.

Semuanya menengok ke arah Lucy.

LUCY (CONT’D)

Aku minta ampun, sering memecahkan gelas kopi,

tapi aku tidak bilang-bilang karena aku takut dipecat.

TOMMY Memandang LUCY, jadi ikut terharu.

LUCY

Bagaimana jika pengakuan dosa memang yang dibutuhkan untuk keluar dari perangkap ini?

Bukankan patut kita coba?

LUKAS

(Menatap LUCY)

Silahkan kamu bisa melakukannya lebih dahulu, kalau berhasil aku akan ikut melakukannya.

LUCY

(Menatap LUKAS)

Jadi kamu punya dosa-dosa juga ya?

ANDY

Video korban yang ditontonkan ke kita, mereka menyebutkan dosa-dosanya.

SIFA

Dan ini adalah hukuman buat kita...?

TOMMY Menundukkan kepalanya.

FLASH BACK

INT – DAY – RUANG KANTOR #3

TOMMY duduk berhadapan dengan KARNO di meja kerja KARNO.

TOMMY Menyerahkan dokumen ke KARNO.

KARNO Memeriksa Dokumen, menggelengkan kepalanya. TOMMY Mengeryitkan dahi.

KARNO berbicara sesuatu, sambil tangannya menunjuk dokumen. Lalu mengeluarkan amplop dari laci, diberikan ke TOMMY. TOMMY Mengangguk angguk, menerima amplop, mengambil dokumennya.

KARNO Tersenyum. TOMMY Mengangguk, angkat jempol, tangan digerakan di depan mulutnya, isyarat “mulutnya terkuci”.

.

INT – NIGHT – KLINIK

Ruang pemeriksaan dokter. TOMMY duduk bersama seorang wanita, berhadapan dengan seorang dokter, bercakap-cakap.

SI WANITA Mengelus-elus perutnya, sambil menggeleng-geleng.

TOMMY Memandang SI WANITA, menoleh ke dokter mengangguk.

BACK TO

 INT – NIGHT – DEPAN LIFT

TOMMY

(Menunduk)

Aku memaksa pacarku melakukan aborsi.

Semua memandang ke TOMMY dengan tatapan tajam.

TOMMY (CONT’D)

Waktu itu, aku belum siap menikahinya.

(Menghela nafas)

Dan aku juga menggelapkan dana sisa operasional.

Aku merekayasa laporan keuangan.

Semua memandang ke TOMMY dengan tatapan tajam.

TOMMY

(Melihat ke semua orang)

Semua orang melakukan hal-hal itu... ya kan??!

(Mengangkat bahu)

Semua menatap TOMMY.

LUKAS

Rasanya semua orang pernah berbuat dosa kawan.

Dan kita hanya sebagian kecil dari ratusan juta orang di luar sana.

Koruptor, maling, copet, penjudi, pemabok, tukang maksiyat, buanyak sekali di luar sana.

Sesaat suasana hening.

ANDY

Sepertinya ini bukan tentang “apa” perbuatan dosa kita.

Tapi mungkin ini tentang, “kepada siapa” kita berbuat dosa.

TOMMY

Maksudmu, mungkin kita pernah berbuat hal yang merugikan Si Psikopat ini?

ANDY

Mungkin saja.

SIFA

Dan dia sudah mati, lalu arwahnya sekarang gentayangan membalas dendamnya...

TOMMY

(Menatap SIFA)

Kamu sepertinya kebanyakan nonton sinetron.

LUCY

Aku jadi ingat waktu hari pertama kerja, mendapatkan briefing dari DIREKTUR HRD

FLASH BACK

INT – DAY – RUANG KELAS

Karyawan baru duduk rapi nurut, mendengarkan sambutan dari Direktur HRD yakni JOKO (L, 42 th) yang berdiri di depan kelas.

JOKO

Selamat bergabung di perusahaan PT PERSADA UTAMA.

Kalian termasuk orang-orang yang beruntung, karena PT PERSADA UTAMA ini sangat selektif dalam merekrut karyawannya.

Kita disini sangat menghargai karyawan yang professional dan jujur. Di sini kita menjunjung tinggi kekeluargaan dan keterbukaan.

Ada aturan perusahaan yang akan kalian dapatkan di divisi kalian masing-masing.

Pelanggaran aturan perusahaan akan mendapatkan sanksi.

Pelanggaran berat seperti mengkhianati perusahaan, mencuri harta atau asset perusahaan, menyalahgunakan untuk kepentingan selain perusahaan, menzalimi rekan kerja, kalian akan mengalami hal yang sangat buruk.

KARYAWAN #1

Hal sangat buruk apa itu pak?

JOKO

(Menatap karyawan #1)

Kalian akan digiring masuk ke neraka.

KARYAWAN #1 Mengangguk-angguk.

BACK TO

INT – NIGHT – DEPAN LIFT

SIFA

Aku juga ingat itu.

TOMMY

Rasanya semua karyawan di sini ingat pidato DIREKTUR HRD itu.

Mengesankan dan mencekam.

ANDY

Inikah yang dia maksud dengan neraka itu?

LUKAS

Bullshit kawan. Neraka ya neraka, adanya besok ketika di akhirat nanti.

SIFA

Ini kelakuan Hantu.

TOMMY

Sudah-sudah. Psikopat, hantu, atau apa,

yang jelas dia sedang mengincar kita semua di sini.

Sebaiknya kita focus mencari jalan keluar dari sini.

Sesaat semua diam, saling memandang, melihat sekeliling.

ANDY

Teman-teman, coba lihat, sepertinya disaat kita mencoba melakukan sesuatu,

salah satu dari kita hilang,...

TOMMY

... dan Mati.

ANDY

Yak.

LUKAS

Maksudmu?

ANDY

Coba lihat, kita mencoba membuka lift atau membuka pintu darurat, bapak ini mati.

LUCY

Dan mbak baju kuning.

SIFA

Terus si ini, si skeptis.

(Menunjuk mayat Sinu)

ANDY

Kita mencoba memecah kaca, menyalakan sensor kebakaran, si baju pink hilang.

Si maniak yang menjebak kita ini, kayak yang kamu katakan tadi,...

(Menunjuk LUKAS)

..sepertinya sudah merencanakan ini semua. Sudah mengantisipasi gerak kita.

LUCY

Maksudmu kita harus diam saja di sini?

ANDY

(Angkat bahu)

Aku Cuma menganalisa dari yang sudah terjadi.

Semuanya terdiam sejenak.

ANDY

Bagaimana jika usaha yang akan kita lakukan berikutnya memang sudah diantisipasi oleh si maniak ini, yang mengakibatkan salah satu dari kita nanti hilang atau mati?

LUKAS

Heh terus?

ANDY

(Angkat bahu)

Terus, aku juga ga tahu.

TOMMY

Mungkin kita perlu melakukan hal-hal yang sama sekali di luar dugaan,

yang tidak terprediksi oleh maniak ini.

LUKAS

Seperti apa...?

ANDY

Berpikir out of the box.

TOMMY

(Menatap ANDY, mengangguk)

Ada ide?

TOMMY (CONT’D)

(Menatap ANDY)

Heh kau orang IT. Bisa men-crack password pintu ini?

(Menunjuk tombol keybord di samping pintu besi, sisi selatan ruangan)

ANDY

(Angkat tangan)

Wow men, aku memang orang IT, tapi tidak seperti di film yang bisa membuka PIN atau password seperti ini.

(Melihat sekeliling)

Bagaimana kalau kita bikin banjir?

LUKAS

Maksudmu?

TOMMY

(Menatap ANDY, lalu tersenyum)

Kita biarkan kran air di toilet terbuka, hingga banjir.

Air akan sampai bawah, dan security pasti akan memeriksa lantai demi lantai.

LUKAS

Ide bagus! Ayo kita lakukan.

(Bergegas melangkah menuju Toilet)

Semuanya mengikuti LUKAS, menuju TOILET.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar