LANTAI 9
2. Pembunuhan

TOMMY, LUKAS, JUWI & ANDY Menghentikan usahanya membuka pintu lift.

ANDY (CONT’D)

Perasaanku gue gak enak neh,...

TOMMY

(terengah-engah)

Sudah hilangkan emosi negatif!

Malah bikin suasana tambah gak enak.

SIFA

Eng...Temen-temen.

Semua menoleh ke SIFA.

SIFA (CONT’D)

Apa mungkin ini kita sedang dikerjain, acara prank yang di youtube...

LUKAS

Ooo yang prank, yang jahil-jahil itu...

Semua melihat-lihat sekeliling, seperti mencari camera tersembunyi.

SIFA

(Mengangguk)

Barangkali...

LUKAS

(teriak)

OK Boss! Kami menyerah, acara anda lucu sekali!

Ok kita akan subscreibe dan like, Sekarang sudah saatnya anda mengakhiri ini dan mari kita pulang.

Semua melihat-lihat sekeliling, seperti mencari camera tersembunyi. Hening.

TOMMY

Oke, acara kalian sudah selesai!

Cepat keluarkan kami dari sini sekarang!

LUKAS

(teriak)

Ayolah! Ini tidak lucu kawan!

ANDY

Sepertinya tidak ada camera, tidak ada prank.

LUKAS

Aku benci prank!

LUCY datang, dari Toilet. 

JUWI

Ini ada yang gak beres.

Ada yang ngerjain kita neh.

SIFA

Ngerjain orang kayak begini, huh kebangeten banget!

JUWI

Sepertinya ini akan menjadi malam yang panjang.

SINU datang, dari Toilet. 

LUKAS

(Menatap JUWI)

Maksudmu?

JUWI

(Angkat bahu)

Errhhh... Aku ingin keluar dari sini.

(Menendang pintu Lift)

SFX: “THING!” (suara Bel Lift)

Pintu Lift no.6 terbuka. Cahaya terang dari dalam Lift menerangi depannya.

Semuanya menoleh ke lift 6 dengan pandangan heran.

SINU

(Menatap JUWI)

Apa yang kamu lakukan?

JUWI Menggeleng dengan ekspresi heran.

Semuanya berjalan pelan mengendap-endap untuk melongok melihat di dalam lift No.6.

Semua ekspresi cemas, takut, heran.

CAMERA SLIDE (REVEAL): Sisi Luar Lift, lalu terkuak (terlihat) yang di dalam Lift, tampak AGUS duduk dikursi, kepala tertunduk dengan tangan terikat. Darah berceceran di lantai lift dan membasahi kemejanya.

LUKAS Jengkirat kaget melihat yang di dalam Lift

LUCY & SIFA

Aaa...!!

(Menjerit kaget)

TOMMY dan LUKAS mendekati mayat AGUS, memeriksanya. SINU terbelalak, melihat ke sekeliling. JUWI menutup hidung dan mulutnya. SIFA dan LUCY berangkulan menangis.

ANDY masuk lift mendekat TOMMY dan LUKAS, melepaskan ikatan AGUS.

Yang lain masih terpana dan bengong melihat AGUS.

SIFA

Hik...Ini pembunuhan...

JUWI menutup mulut, mual-mual.

SIFA dan Lucy menangis. SINU heran melihat ASGUS dengan tatapan menyelidik. Tommy geleng geleng, berjalan berputar, tanda pusing.

SINU

Siapa dia ini?

SEmua menatap SINU, sambil geleng dan angkat bahu. LUKAS menatap mayat AGUS, lalu melihat sekeliling.

LUKAS

Kita tidak bisa membiarkannya disini.

TOMMY

Kita pindahkan keluar sana.

LUKAS, TOMMY dan ANDY membopong mayat AGUS, meletakkan di sisi selatan, depan pintu besi.

LUCY

Aku ingin pulang,...

LUKAS

Aku tidak percaya ini...

ANDY

Aku tak percaya, ini benar-benar sungguh terjadi!

Semua terdiam, memandang ANDY. 

LUKAS

(Ke ANDY heran)

Apa maksudmu?

ANDY

Minggu lalu, aku mendapat kiriman email kayak peringatan

“Akui dan hentikan perbuatan dosamu, maka kau akan diampuni.”

TOMMY

Siapa pengirimnya?

ANDY

(Menggeleng)

Tidak kenal.

ANDY (CONT’D)

Mungkin kalian juga menerima email seperti itu?

SIFA

Aku juga mendapat email kayak gitu. Ada link video sadis.

Aku kira itu hanya orang iseng saja.

SINU

Tiap hari aku mendapat puluhan email dari orang ga dikenal.

Aku ga pernah membukanya.

TOMMY Berjalan masuk Lift no.6, mulai memencet-mencet tombol Lift.

Semuanya melihat dan memperhatikan TOMMY.

ANDY

Apa yang kamu lakukan? Mau naik?

TOMMY

Ada pembunuhan di sini! Kita harus melakukan sesuatu.

Barangkali ada telpon, sinyal atau apa kek di lantai lain.

SIFA

(Masuk Lift No.6)

Aku ikut.

SINU

Lift nya mati, ga bisa jalan.

LUCY

Kayak di film-film, biasanya di atas Lift suka ada pintu,...

 

LUKAS

(Masuk Lift no.6, melihat sekeliling, mendongak)

Apa ada pintu di situ?

TOMMY Mendongak, terus melihat LUKAS.

SINU

Mau naik ke atas Lift? Terus mau ngapain?

Memanjat ke lantai atas?

JUWI Menengok SINU, sambil menggeleng-geleng kepala, ekspresi kesal.

TOMMY

(Menggeleng kepala)

Terlalu tinggi.

LUKAS

(Berdiri di atas kursi, menatap atas menggelengkan kepala)

Sepertinya harus pake obeng untuk membukanya.

TOMMY

(Berjalan ke arah pintu darurat. Lalu mulai menendang-nedangnya)

Kita harus cepat keluar dari sini.

Sepertinya kita harus membuka paksa pintu ini.

LUKAS

(Ikutan mendobrak pintu darurat. Tidak bisa)

(Menghela nafas)

Heh mungkin kita bisa membuat korslet listriknya.

Terus ada teknisi yang akan datang memeriksanya.

TOMMY

Instalasi listrik gedung, didesain terpisah.

Corslet listrik disini hanya mencetotkan saklar CB,

memutus jaringan local di sini saja.

Tidak mempengaruhi jaringan listrik yang lain.

LUKAS

Pake bahasa sederhana bro.

TOMMY

Korslet di sini, hanya mati lampu di sini.

Teknisi sendiri tidak akan tahu kalau tidak ada yang lapor.

LUKAS Menghela nafas.

SINU

Lagian mau bikin konslet pake apa? Bisa-bisa malah kesetrum sendiri. 

ANDY

(Berdiri di dekat Kaca sisi utara)

Mungkin kita bisa memanggil para satpam di bawah sana.

(Menuding ke bawah lewat kaca dinding depan)

CUT TO

EXT – NIGHT – HALAMAN GEDUNG PERSADA TOWER

Seorang petugas security, sedang berdiri, pandangan menyapu ke sekelilingnya. Di backgroundnya, Gedung Persada menjulang tinggi.

Beberapa saat Petugas security berjalan ke kanan, sambil memegang radio HT-nya.

SECURITY #3

Sentral, Pos satu aman.

CUT TO

INT – NIGHT – DEPAN LIFT

Berdiri mendempet poada dinding kaca sebelah utara.

SIFA

(Menggebrak-gebrak kaca, melihat ke luar bawah, sambil teriak)

Pak! Pak! Di atas sini!

ANDY

Kita di lantai 9, tingginya 30 meter lebih.

Tidak kedengeran dari bawah sana.

TOMMY

(Melihat ke sekeliling dinding kaca)

Tidak ada jendela.

LUKAS

Atau kita mungkin bisa memecahkan kaca ini?

ANDY

(Menoleh ke LUKAS, heran)

Lalu?

LUKAS

Kita jatuhkan sesuatu.

Menarik perhatian orang-orang yang di bawah sana.

ANDY

Di ketinggian ini, angin sangat kencang. Bahaya.

SINU

(Melihat ke sekeliling, heran)

Si wanita baju kuning kemana?

Semua melihat ke SINU heran, lalu saling melihat ke sekeliling. YULI tidak ada!

Lalu semua pandangan tertuju ke rongga sebelah Lift, lorong ke TOILET.

CAMERA TRACK IN: Celah Rongga lorong menuju TOILET.

LUKAS beranjak, melangkah bergegas menuju ke TOILET.

ANDY, SINU, TOMMY mengikuti LUKAS. LUCY & SIFA juga menyusul. JUWI terakhir.

.

INT – NIGHT – TOILET

LUKAS membuka pintu toilet wanita, lalu masuk.

LUKAS

(Teriak)

Nona..?! Ini tidak main-main nona?!

(Masuk ke ruang toilet Wanita)

Ada 3 pintu closet. 1 tertutup. LUKAS mengendap-endap mendekat pintu closet yang tertutup. TOMMY dan ANDY di belakang LUKAS ikut mengendap-endap. Yang lainya di belakang ANDY, melihat dengan cemas dan tegang.

Pelan-pelan tangan LUKAS menggapai pintu closet yang tertutup.

Deg-degan.

Kemudian, ketika tangan sudah agak dekat, dengan cepat membuka pintunya dan,...Kosong!

Semuanya kaget!

ANDY

Di mana dia?!

Kemana dia pergi?

TOMMY Melihat sekeliling.

SIFA

(Memegang bahu LUCY)

Takuuut...

SINU Melirik SIFA dengan pandangan sinis, sambil Menggelengkan kepalanya.

JUWI Melirik ke LUKAS, SINU, ANDY, TOMMY bergantian.

LUKAS

(Melihat ke JUWI)

Ada sesuatu?

JUWI

Nampaknya ada wanita yang pernah kalian sakiti...

LUKAS

(Mengeryitkan dahi)

Kau bicara apa?

JUWI

(Melihat LUKAS, ANDY, TOMMY, SINU)

Wanita yang kalian sakiti, sepertinya dia ingin membalas sakit hatinya.

LUKAS

(Menggeleng)

Kau ada-ada saja.

SINU

(Menggeleng)

Khayalanmu luar biasa non.

SIFA

(Melihat LUKAS, ANDY, TOMMY, SINU)

Huh kalian memang tidak kenal wanita.

JUWI

Jangan remehkan wanita.

Kalau dia nekat, bisa melakukan hal yang lebih buruk

dari yang pernah kalian bayangkan.

SINU

Kenapa wanita selalu mengaitkan segala sesuatu dengan kehidupan asmara.

Bahkan ketika itu hal yang tidak ada hubungannya sama sekali.

JUWI

Dan laki-laki selalu menghindar ketika bicara tentang perasaan wanita, komitmen.

Huh.

SINU

Atau justru diantara kalian, wanita nih, yang pernah merebut pacar dari si wanita ini.

Maka si wanita ini marah dan...

LUKAS

Heh, kalian bisa simpan perdebatan asmara kalian!

Ini bukan podcast Oprah.

Ada orang terbunuh di sini!!

TOMMY Melihat semuanya bergegas berjalan keluar toilet. Semuanya berjalan ke luar toilet.

.

INT – NIGHT – DEPAN LIFT

Semua muncul dari arah Toilet.

TOMMY Berjalan mengambil botol pemadam api.

SINU

Hei apa yang akan kamu lakukan?

TOMMY

Aku ingin keluar dari sini sekarang.

(Melempar botol ke arah dinding kaca)

Dhar!

Botol pemadam api membentur kaca, terpental, jatuh ke lantai. Dinding kaca bergetar, tidak pecah.

Semua kaget, ngeri.

SINU

Kamu sudah gila ya?! Mau meloncat keluar?!

JUWI

Kau yang akan menanggung biaya ganti ruginya tahu?!

Aku gak mau ikut.

TOMMY, mengambil botol pemadam api, lalu mengambil jarak mundur dan melempar botol pemadam api ke kaca lagi.

DHAR!!

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar