1. 1

Gue kan bikin daftarnya dari lagu-lagu yang lo suka.

2. #2

Di sebelah Pak Ahmad lagi sakit. Kamu kalau enggak bisa peduli paling nggak jangan bikin kerok!

3. #3

Tidur lelap, minha sol.

4. #4

Hati-hati. Itu Ibu Mira langganan baru ibu. Kamu yang sopan. Jangan bikin pelanggan ibu kabur gara-g

5. #5

Gini aja deh, elo sendiri aja belum pasti kan mau pindah ke Kalimantan apa nggak? Jadi sampai semuan

6. #6

Nila menoleh. Melirik Langit. Sebaliknya Langit malah buang muka.

7. #7

Langit mengangguk tak sabar. "Duluan, ya," katanya dan dia pun pergi. Biru memandangi Lang

8. #8

Tanpa suara, kita melihat sepasang kekasih itu bercakap-cakap dan bersenda gurau.

9. #9

Pada saat mobil itu pergi, Langit memandanginya dengan rahang mengatup.

10. #10

Langit memberikan helm padanya. Biru merasa ragu. Tapi dia masih tidak punya pilihan lain. Dia pun m

11. #11

Danial tidak mengendarai mobil. Melainkan sebuah vespa. Yang membuat Biru tertawa terkesima adalah D

12. #12

Setelah agak lama, Langit mengangkat dagunya ke Biru. Biru lalu menunjukkan handphonenya ke Langit.

13. #13

Seorang polisi lalu lintas melihat Biru yang tidak memakai helm. Dia segera menyalakan motor dan men

14. #14

Langit tidak mendengar suara ibunya menjawab. Lebih dari itu, dia merasa ada sesuatu yang mengganjal

15. #15

Biru tertawa kecil. Danial menyalakan motornya lagi. Tak lama kemudian dia pergi.

16. #16

Astuti mendengar suara motor. Dia melongok ke ruang tengah. Motor Langit ada di sana. Lewat jendela

17. #17

Biru menelan ludah. Dia susah untuk tersenyum lagi.

18. #18

Astuti menahan tangis. Dia mengedar pandang ke sekeliling. Kata-kata Imam di telepon tak bisa dideng

19. #19

Langit memandangi Ibunya penuh curiga. Dia belum juga sempat mematikan motornya.

20. #20

Astuti menghela napas. Dia buru-buru berlalu dari sana. Menghindari Langit menoleh.

21. #21

Langit menunggu selama beberapa saat. Tidak ada balasan. Dia melihat lagi pesannya. Hanya centang sa

22. #22

Dia lalu mengambil novel yang kemarin. Dia menulis beberapa kata di halaman depan novel tersebut: un

23. #23

Astuti memandangi ketiga anaknya berboncengan. Matanya nanar. Ada perasaan haru yang tak sanggup dia

24. #24

Kita akan melihat teman-teman yang lain mendekat bersama Keluarga Biru. Ada Nila juga di sana. Merek