21. EXT. KORIDOR SEKOLAH, JAM ISTIRAHAT — SIANG HARI
Keseruan bersama anak-anak X-6.
Nasayau membetulkan letak poninya kemudian tersipu malu.
Semua menoleh ke arah Endy.
Nasayu malu, menenggelamkan wajahnya ke bahu Indi.
Semua riuh ke arah Nasayu, tertawa lepas sambil berjalan menuju kantin sekolah.
22. EXT. GERBANG SEKOLAH, PULANG SEKOLAH — SIANG HARI
Keseruan bersama anak-anak X-6.
Endy berlari kecil, mengejar langkah perempuan di depannya.
Nita menoleh.
Nita melemparkan pandangan ke arah Gian dan Namna. Ragu, lalu menjawab.
Endy dengan cepat menyodorkan handphone miliknya ke arah Nita.
Nita melemparkan pandangan lagi ke arah Gian dan Namna.
Nita meraih handphone Endy, dengan ragu, mengetik sederet angka, mengembalikan kembali handphonenya ke Endy.
Endy tersenyum ke arah Nita, kemudian pergi.
23. INT. KAMAR GIAN, HARI LIBUR — SIANG HARI
Keseruan bersama anak-anak X-6.
Beberapa hari kemudian, di kamar Gian saat ia sedang tidur siang sepulang dari sekolah. Handphonenya berdering.
Mata Gian yang masih separuh terbuka, langsung melotot.
24. EXT. KORIDOR SEKOLAH, JAM ISTIRAHAT — SIANG HARI
Keseruan bersama anak-anak X-6.
Gian tersenyum sebisanya.
Nasayu menarik nafas, menegakan kepala, tersenyum tegar.
Gian mengelus punggung tangan Nasayu. Menguatkan.
Nasayu menyeka air matanya, tersenyum sebisanya.
Slevy mengelus punggung tangan Nasayu. Menguatkan.
25. EXT. KORIDOR SEKOLAH, JAM ISTIRAHAT — SIANG HARI
Keseruan bersama anak-anak X-6.
Tiga orang anak perempuan kelas lain, berjalan tepat di samping Gian dan Namna.
Gian menoleh ke arah tiga anak perempuan tsb.
Namna menatap Gian penuh tanya
Gian mengangkat bahu.
26. EXT. KORIDOR SEKOLAH, JAM ISTIRAHAT — SIANG HARI
Keseruan bersama anak-anak X-6.
Gian menempelkan foto baru mereka (anak-anak X6) di album bersama.
Namna mendengus sebal.
Nimas berteriak dari arah belakang Gian dan Namna.
Nimas berucap lantang, lalu pergi menghilang di balik koridor kelas.
Gian dan Namna berpandangan. Bingung.
27. EXT. DEPAN LAB. IPA, JAM ISTIRAHAT - SIANG HARI
Keseruan bersama anak-anak X-6.
Gian membaca pesan singkat di handphone-nya tanpa membalas, lalu segera berjalan sendiri ke tempat yang Nimas minta.
Nimas berdiri di depan pintu ruang lab.
Gian menghela nafas.
Nimas berjalan pelan meninggalkan Gian di depan ruang lab.
Gian menatap Nimas sungguh-sungguh, sampai Nimas hilang di balik koridor kelas.
28. EXT. KORIDOR KELAS, JAM ISTIRAHAT — SIANG HARI
Keseruan bersama anak-anak X-6.
Deyan menunjuk hidung Indi dengan gemas.
Indi memundurkan wajahnya dari Deyan.
29. INT. KELAS, JAM PELAJARAN KOSONG — SIANG HARI
Keseruan bersama anak-anak X-6.
Damar berjalan santai mendatangi kumpulan anak-anak perempuan yang sedang berkumpul, bercanda gurau.
Damar menyerahkan buku tulis.
Juwita memutar-mutar buku yang dibawa Damar. Mencoba membaca grafity yang dibuatnya.
Slevy menyambar buku yang di pegang Juwita. Lalu memukul berkali-kali ke lengan Damar.
Damar menyodorkan telapak tangannya ke Gian.
Gian reflek merogoh kantong seragamnya, memberi selembar uang seribu yang diminta Damar.
Nasayu membolak-balik buku ditangan Slevy. Memastikan itu buku miliknya.
Damar kocar-kacir berlari menjauh, menuju gerbang sekolah. Jajan kentang dan cimol di luar gerbang sekolah. Jajannya lewat lubang di handle gerbang.
30. EXT. KORIDOR KELAS, KERJA BAKTI — SORE HARI
DUA TAHUN KEMUDIAN. SEMUA ANAK-ANAK KELAS X-6 TERPISAH KELAS DI XII IPA DAN IPS
Gian berjalan cepat, lalu berhenti tiba-tiba, hampir menabrak seseorang di belokan koridor kelas.
Seseorang di balik koridor ikut mengentikan langkahnya. Sambil memakan satu slice semangka.
Gian mendongakan kepala, tersenyum setelah tau siapa yang akan ditabrak.
Daksa mengangkat sepotong semangka yang hampir tinggal kulitnya saja.
Gian menunjuk dengan mata ke arah musholah di ujung koridor sekolah.
Daksa tersenyum, melihat jam tangannya. Membuang kulit semangka ke tempat sampah di sisi koridor.
Gian berjalan pelan mendahului Daksa. Agar senyumnya tidak terlihat.
Daksa mengekor langkah Gian, tersenyum juga.