11. INT. DALAM KELAS, KEJADIAN LUCU — SIANG HARI
Gian mengamati segala tingkah aneh, lucu dan jahil seiisi kelas.
Deyan berteriak dari bangkunya.
Daksa yang sedang berceloteh ria dengan Damar dan Heru, menoleh sinis ke arah Deyan.
Deyan cemberut berat, diam seribu bahasa.
Daksa berjalan, berhenti di samping bangku Gian.
Daksa tersenyum tipis sambil mengkat satu alis, menggumam sebelum menghilang dibalik pintu kelas.
12. INT. KELAS, PELAJARAN TERAKHIR — SIANG HARI
Gian mengamati segala tingkah aneh, lucu dan jahil seiisi kelas.
Seisi kelas gelisah. Pak Eja masih sibuk keliling kelas sambil menjelaskan mata pelajaran geografi.
Nimas meniup pluit di ujung gagang kipas bergambar panda, lalu segera meletakan posisi kipas tangan seperti tidak terjadi apa-apa.
Nimas meniup lagi pluit di ujung gagang kipas.
Nimas memasukan buku dan alat tulis ke dalam tas sekolahnya. Melangkah keluar pintu kelas bersamaan dengan bel pulang sekolah.
Damar mengacungkan jempol ke arah Nimas yang masih terlihat di luar jendela kelas.
Pak Eja menginggalkan kelas dengan wajah bete seada-adanya.
13. INT. KELAS, JAM PELAJARAN KOSONG — SIANG HARI
Gian mengamati segala tingkah aneh, lucu dan jahil seiisi kelas.
Martin menuliskan halam tugas yang diperintahkan.
Damar terlihat berpikir, mengambil dengan cepat tas ransel hitam polos milik Gian, lalu memendekan ukuran talinya.
Tangan Gian terlambat menggapai tasnya.
Damar berlari ke depan kelas, memakaikan tas Gian di punggung Daksa.
Daksa mengancingkan kerah baju seragamnya yang paling atas, memasukan baju seragamnya ke dalam celana dengan rapih.
Damar berlari kembali, mengambil kacamata gaya berframe hitam tebal milik Indra. Lalu segera memakaikan kacamata ke Daksa.
Daksa berjalan keliling kelas, sambil melambai ke arah setiap siswa-siswi di kelas. Lalu berhenti di samping meja Gian.
Gian tersenyum, menahan tawa.
Daksa memberikan handphone ke arah Damar, dan kembali berdiri di depan kelas.
Damar menurut, memfoto Daksa yang berpose bebas di depan kelas.
14. INT. KELAS, JAM PELAJARAN KOSONG — SIANG HARI
Gian mengamati segala tingkah aneh, lucu dan jahil seiisi kelas.
Satu kecoa kecil jatuh dari plafond kelas, dan menimpa kumpulan anak perumpuan yang sedang berbincang.
Nasayu dengan berani mencomot semacam antena di kepala kecoa.
Di perjalanan menuju tempat sampah Nasayu tersandung. Kecoa itu jatuh ke kaki Daksa.
Daksa spontan lompat ke meja di sebelahnya.
Di otak Nasayu muncul ide jahil. Nasayu mengambil kecoa yang terjatuh. Mengarahkannya ke Daksa.
Nasayu pun akhirnya kelelahan karena telah berlari mengitari kelas mengejar Daksa, dan membuang kecoa itu ke tong sampah.
Gian tersenyum di kursinya. Menyayangkan pertunjukan seru yang membuatnya dan seisi kelas tertawa.
15. INT. KELAS, JAM PELAJARAN KOSONG — SIANG HARI
Daksa menghampiri meja Gian, duduk di kursi Namna, Namna entah dimana.
Gian melepas satu headsetnya. Memberikannya ke Daksa.
Pak Eja berjalan cepat ke dalam kelas. Menarik satu headset dari telinga Daksa dengan kasar hingga terlepas.
Pak Eja dengan kasar juga merebut handphone dari tangan Gian.
Daksa berdiri, menunjuk ke seisi kelas yang panik menyembunyikan handphone ke laci meja, saku baju, serta tas.
Pak Eja membawa handphone Gian pergi, meninggalkan kelas bersamaan dengan bel pulang sekolah.
Gian bukan marah, meyakinkan telinganya. Bukan Gue Elo katanya. Tapi Daksa Gian.
16. INT. KAMAR NASAYU — SIANG HARI
Keseruan bersama anak-anak X-6.
Nita memegang dahi Nasayu.
Nasayu menarik selimut hampir menutupi seluruh wajahnya.
Semua menarik selimut Nasayu, dan mencubit pipi hingga menjambak rambutnya gemas.
17. EXT. SEPULANG SEKOLAH — SIANG HARI
Keseruan bersama anak-anak X-6.
Lestari panik setiap kali di ajak bermain bersama sepulang sekolah.
Atau,
Lestari semangat setiap ada ajakan belajar bersama sepulang sekolah.
Semua meenggelengkan kepala, keheranan.
18. INT. KELAS, JAM ISTIRAHAT — SIANG HARI
Keseruan bersama anak-anak X-6.
Rini menggeser badannya ke arah Deyan.
Deyan menggeser badannya menjauh dari Rini.
Rini menarik box desert isi jelly besar, bekal milik Laila.
Deyan menarik box desert itu menjauh dari Rini.
Rini memukul lengan Deyan dengan gemas.
19. EXT. DEPAN SEKOLAH, PULANG SEKOLAH — SIANG HARI
Keseruan bersama anak-anak X-6.
Deyan menunduk, memperhatikan gambar berbeda di sepatu kiri dan kanan Gian.
Gian melirik sebal ke arah Deyan dan firian sambil mengunyah gorengan bakwan.
Gian berhenti mengunyah, berbalik badan. Beberapa orang kakak kelas yang tidak dia kenal berdiri sambil bertolak pinggang.
Ibu Rilly mendatangi kerumunan. Matanya tajam, melihat deretan kakak kelas satu persatu.
Gian tersenyum kecut ke arah kakak kelasnya.
Ibu Rilly melangkah pergi, begitu juga rombongan kaka kelas tadi.
20. EXT. KORIDOR KELAS, JAM ISTIRAHAT — SIANG HARI
Keseruan bersama anak-anak X-6.
Gian membereskan rambut panjangnya yang ditarik jahil oleh Heru yang tibat-tiba ada disampingnya.
Heru menyodorkan tubuh seseorang laki-laki di belakangnya.
Endy tersenyum santun, menjabat tangan Gian, Namna, Nasayu dan yang lainnya satu-persatu.
Heru merangkul lelaki di sampingnya kemudian meninggalkan Gian dan yang lainnya di koridor.
Juwita langsung panik, karena Nasayu memandangnya sambil tersenyum-senyum.
Suara Nimas tertahan,tangan Nasayu membekap mulutnya.