18. INT/EXT. MOBIL - NIGHT - TRAVELING
Jalanan sudah gelap dan sepi . Hanya ada sawah dikanan kiri mereka. Risa,Vina,Bayu dan Taufik dalam perjalanan pulang dari rumah pak Ageng.
RISA
(Menatap keluar)
Dulu kami sangat bahagia saat pindah kerumah itu dan menjalani hari-hari paling membahagiakan yang pernah kami alami. Tidak pernah aku sangka akan menjadi awal kengerian bagi keluargaku.
TAUFIK
Kenapa sampai sejauh itu waktu bapak dan ibu memutuskan pindah ketempat itu?
RISA
Bapak dipindah tugaskan untuk mengajar di sekolah didekat dusun itu. Ibu akhirnya lebih memilih keluar dari pekerjaannya dan mengikuti bapak, lalu mereka memutuskan untuk membangun rumah yang tidak terlalu jauh dari sekolahan tempat bapak mengajar.
(Vina menatap kearah depan)
VINA
Benar ini jalannnya mas? Perasaan sudah hampir satu jam tapi kita belum ketemu sama jalan utama.
(Risa dan Taufik ikut melihat kearah luar)
TAUFIK
Bukankah itu jemabatan dan rumah yang sama. Kita sudah lewat beberapa kali disini.
(Taufik menunjuk rumah didekat jembatan)
RISA
Mereka menginginkan kita tersesat dan menjauhi rumahku.
(Vina,Taufik dan Bayu menatap Risa)
RISA
(Menunjuk kedepan dan berteriak)
Awas mas.
(Bayu, Vina dan Taufik menatap kedepan)
(Mereka melihat sosok anak kecil berada ditengah jalan)
(Bayu terkejut dan membanting setir kearah kiri lalu mengerem mendadak sebelum dia menabrak pohon besar didepannya)
(Semua terdiam, terengah-engah dan masik shock)
(Mereka melihat kebelakang dan anak kecil itu telah hilang)
(Dalam keheningan dan kegelapan,terdengar suara deritan kayu seperti tertekan, suara batang pohon yang mendapat tekanan kebawah dan menimbulkan suara deritan beraturan)
(Lalu diikuti suara tetesan air dari arah depan kap mobil)
(Perlahan mereka menoleh kearah depan, dan semua terkejut dan berteriak saat kaki busuk dan basah melayang didepan mereka diatas kap mobil)
RISA
(Berteriak)
Mas jalan.
(Bayu sadar dari shocknya dan segera menyalakan mesin mobil namun gagal beberapa kali)
(Lalu ular-ular mulai berjatuhan diatas kap mobil)
(Vina berteriak. Taufik sedang membaca doa)
(Mesin menyala, Bayu memundurkan mobil ,terlihat hantu wanita terikat lehernya diatas batang pohon didepan mereka. Bayu segera melaju mobilnya)
RISA
Kita kembali ke hotel. Besok pagi baru ke rumahku.
CUT TO
19. INT. HOTEL - NIGHT
Mereka memasuki lobi hotel. Bimo menghampiri Risa dan memeluknya.
Bayu menerima telpon, wajahnya menjadi pucat lalu menutup telponnya.
RISA
Kenapa mas?
BAYU
Kata bapak, tadi anak-anak saat tidur berteriak-teriak ketakutan dan menangis, seperti mengalami mimpi buruk. Untunglah segera bisa dibangunkan dan sudah tenang sekarang.
(Semua tampak tegang mendengar cerita Bayu)
BIMO
(Mengusap pundak Bayu menenangkannya)
Sebaiknya kita istirahat, besok baru kita selesaikan semuanya.
(Semua meninggalkan lobi dan menuju kamar masing-masing)
(Bayu menatap Risa dan Bimo yang berjalan mesra menuju kamar mereka)
CUT TO
20. INT. HOTEL - KAMAR - NIGHT
Dikamar Risa dan Bimo.
Risa mengeluarkan baju dari ranselnya dan menaruh diranjang. Bimo mendekat dan memeluknya dari belakang lalu menciumi rambut Risa.
RISA
(Tersenyum geli)
Kenapa masih memakai seragam lengkap mas?
BIMO
Kamu pernah bilang ini gayaku yang paling seksi.
(Risa tertawa lalu berbalik menghadap Bimo)
(Mereka berciuman mesra)
RISA
Mau tahu gaya yang paling seksi.
(Risa melepas baju seragam dan kaos dalam Bimo)
(Bimo hanya pasrah)
(Risa lalu megang sebuah bekas luka tembak didada Bimo)
RISA
Melihatnya masih terasa sesak, mengingat betapa takutnya aku kehilanganmu saat itu.
BIMO
(Mencium kening Risa)
Aku melihat cinta dan ketulusanmu saat itu. Tangismu dan bagaimana sabar dan telatennya kamu merawatku sampai pulih.
RISA
Jangan ragukan cintaku, dengan..
BIMO
(Telunjuknya menyentuh bibir Risa)
Tidak sedetikpun sayang.
Aku
(Bimo mencium bibir Risa)
BIMO
Sangat
(Bimo mencium bibir Risa)
BIMO
Sangat
(Bimo mencium bibir Risa)
BIMO
Mencintaimu.
CUT TO
21. INT. HOTEL - NIGHT
Dikamar mandi, Risa berendam dibath up sambil berusaha memejamkan matanya. Dia terkejut dan terbangun saat sesuatu menyentuh kakinya lalu berusaha mencari cari sesuatu di bathup. Risa kembali ke posisi semula dan memejamkan matanya. Risa kembali terbangun saat dia merasa sesuatu menyentuh punggunggunya, dia mencoba meraba-raba kedalam bathup yang tertutup busa. Risa kembali keposisi semula dan memejamkan matanya. Tiba-tiba Risa seperti terjatuh dan tenggelam kedalam bathup yang cukup dalam yang berubah menjadi gelap. Risa panik, dia tidak bisa melihat sekitar, dia berusaha untuk naik ke permukaan. Namun sesuatu menahan kakinya, seperti cengkraman yamg cukup kuat. Risa mencoba menggerakkan kakinya untuk melepaskan cengkraman dikakinya. Risa panik, dia sudah tidak bisa lebih lama lagi menahan napasnya. Risa membungkuk untuk melepaskan cengkraman itu dengan tangannya. Risa bisa melihat sosok yang mencengkram kakinya, hantu yang sama. Lalu beberapa hantu dengan wajah dan tubuh membusuk mendekat kearahnya dari kedalaman. Risa hampir kehabisan nafas dan tenaga untuk melepaskan cengkraman, lalu sosok mirip Tiara menghampirinya, memegang tangan hantu yang mencengkramnya dan membebaskannya. Risa sempat terpaku, lalu dia segera naik kepermukaan karena hampir kehabisan nafas.
(Bimo mengangkat Risa dari bathup)
(Risa terbatuk batuk dan mengeluarkan air dari hidung dan mulutnya)
(Bimo menutup badan Risa dengan handuk hotel dan segera membawanya keluar dari kamar mandi)
(Risa terisak)
(Bimo memeluk lembut Risa)
BIMO
Sudah aman sayang, sekarang sudah aman.
CUT TO
22. INT. HOTEL - NIGHT
Risa berdiri menatap Bimo yang tertidur pulas diranjang. Risa menangis.
RISA
(Berbisik)
Maafkan Risa mas.
Risa mengambil kunci mobil dan pistol milik Bimo diatas meja. Perlahan Risa keluar kamar.
Risa berjalan menuju mobil Bimo yang terparkir di halaman hotel. Risa menyalakan mobil, lalu membuka bagasi belakang. Risa mengecek dua jerigen berisi bensin yang dibeli Bimo atas permintaannya. Risa menutup pintu bagasi belakang lalu masuk kemobil. Risa mengeluarkan pematik api dari dasboard dan memasukkan kesakunya. Risa melaju mobilnya menuju rumah nya.
CUT TO
23. INT. HOTEL - NIGHT
Bimo berdiri didepan kamar Vina dam Taufik sambil mengggedor gedor pintu dan memencet bel.
Pintu dibuka Taufik lalu muncul Vina.
Bimo bertelanjang dada dan hanya mengenakan boxer.
BIMO
(Wajah khawatir)
Risa tidak ada dikamar. Mobil dan senjataku juga tidak ada.
VINA
(Terkejut)
Apa.
TAUFIK
Dia pasti kerumahnya, sudah kamu coba hubungi handphonenya.
(Bimo menunjukkan handphone Risa pada Vina dan Taufik)
VINA
Sial.
TAUFIK
Kita siap-siap kerumah itu sekarang, kamu bangunin Bayu.
(Bimo mengangguk dan meninggalkan mereka)
CUT TO
24. EXT. HOTEL - NIGHT
Bayu,Bimo,Vina dan Taufik berkumpul di parkiran hotel.
BIMO
Kamu masih ingat jalannya Vin?
VINA
Masih, tapi coba cari di map.
(Bimo mengeluarlan hpnya)
BIMO
Apa nama dusunnya?
VINA
Plosokerep.
(Bimo terkejut)
BIMO
Apa?
TAUFIK
Plosokerep.
(Bimo dan Bayu saling bertatapan dengan wajah terkejut)
(Bimo menghampiri Bayu dengan wajah marahnya lalu menarik kerah kemeja Bayu dan membanting tubuhnya ke badan mobil)
(Vina dan Taufik terkejut dan mencoba menenangkan Bimo)
VINA
Bimo kenapa?
TAUFIK.
Bimo sabar.
BIMO
Apa hubunganmu dengan semua ini.
(Emosi dengan menunjuk wajah Bayu)
BAYU
Apa maksudmu Bim, aku tidak tahu?
(Bimo menaikkan keatas kerah baju Bayu yang dia pegang erat dan tangan kanannya siap memukul wajah Bimo)
BIMO
Kamu sahabatku Bay, tapi kalau sampai kamu menyakiti dan membahayakan nyawa Risa, aku tidak segan-segan...
VINA
(Berteriak)
Bimo...
TAUFIK
Bim, sabar Bim...
(Vina menarik Bimo dan Taufik membawa Bayu agak menjauh)
VINA
Jelaskan padaku ada apa? Segera. Kita tidak punya banyak waktu.
BIMO
Itu adalah tempat kelahirannya.
(Menunjuk kearah Bayu)
Plosokerep adalah dusun tempat Bayu dilahirkan sebelum dia dibawa kabur ibunya.
(Vina dan Taufik menatap Bayu dengan terkejut)
VINA
Mas Bayu?
(Bayu menatap Vina)
BAYU
Vina aku,
VINA
(Berteriak)
Jawab mas.
BAYU
Aku dilahirkan disana Vin, tapi aku juga baru tahu kalau tempat kelahiranku sama dengan tempat Risa dibesarkan.
BIMO
Apa yang kamu rencanakan?
BAYU
Aku tidak merencanakan apa-apa Bim, buang jauh-jauh pikiran itu, dan darimana kamu mendapatkan informasi itu.
BIMO
Sama seperti kamu, aku mendatangi panti asuhan tempat kamu dibesarkan.
VINA
Risa mengetahuinya?
(Menatap Bimo, dan Bimo mengangguk)
VINA
Mbak Tiara mengetahuinya dan menyembunyikan semuanya dari mu mas.
(Menatap Bayu)
BAYU
Vin dengarkan aku Vin, aku tidak ada hubungannya dengan kejadian yang menimpa Tiara dan keluarganya.
(Vina mendekati Bayu lalu merebut kunci mobil dari tangan Bayu)
VINA
Kita susul Risa segera.
(Menyerahkan kunci kepada Bimo)
(Bimo, Vina dan Taufik masuk kedalam mobil)
BAYU
Vina, Bimo dengarkan aku...
(Menggedor gedor jendela)
(Mobil meninggalkan Bayu)
CUT TO
25. EXT. RUMAH - NIGHT
Risa tiba di rumah masa kecilnya. Rumah sederhana dengan halaman yang luas dan ada pohon besar di sisi kanan dan kiri halaman depan. Pagar dari bambu mengelilingi rumah itu. Tampak gelap ,sunyi dan tidak terawat.
Risa masih berada didalam mobil yang berhenti di depan pintu pagar. Risa mematikan lampu depan mobil, dia terkejut saat sosok lelaki tua tersorot lampu mobilnya yang perlahan padam. Risa menyalakan kembali lampu depan mobil, namun tidak ada siapa siapa didepannya. Risa mematikan lagi, dan saat lampu perlahan padam sosok lelaki tua itu muncul lagi, Risa terkejut dan menyalakan lagi lampu, namun sosok itu tidak ada disana. Risa mematikan lampu dan sosok itu tidak muncul lagi.
Risa tampak lega.
Risa berteriak dan melompat keluar dari mobil saat hantu lelaki tua itu tiba-tiba duduk disampingnya sambil membuka mulutnya dan merintih.
Risa mengatur nafasnya lalu perlahan menengok kebelakang dan hantu lelaki tua itu telah menghilang.
Risa menghidupkan lampu depan untuk penerangan lalu mengambil dua jerigen bensin dari bagasi.
Risa masuk kehalaman lalu menuju pintu depan. Dia terkejut saat tiba -tiba lampu mobil mati.
Risa masuk rumah setelah meletakkan jerigen lalu menatap sekeliling rumah yang tidak berubah sama sekali semenjak mereka tinggalkan.
Tiba-tiba pintu menutup dengan keras. Risa mencoba membuka pintu namun gagal.
IBU (VO)
Risa.
Risa tidak menghiraukan suara yang memanggilnya. Risa berhasil membuka pintu, mengambil jerigen yang dia letakkan didepan pintu lalu masuk kedalam rumah dan menuang bensin ke beberapa sudut rumah.
Risa mengambil jerigen satu lagi dan menuangnya disekeliling rumah.
Risa melempar jerigen dan mulai menyalakan pematik api, gagal beberpa kali.
Risa melihat kearah kakinya karena merasa ada yang merayap disekitar kakinya.
Risa terkejut saat sebuah akar pohon melilit kedua kakinya dengan kuat lalu memariknya dan membuatnya terjatuh . Risa berteriak saat akar itu menyeretnya menjauhi rumahnya dan menuju arah sendang.
CUT TO