KUPU-KUPU DI ATAS BATU NISAN
8. BERSAMA
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

71. INT. KAMAR AMINAH. NIGHT

CAST: AMINAH & DIMAS

Aminah sedang terbaring sendirian di kamar, ia menangis.

Tak lama kemudian terdengar suara ketuk pintu dari luar kamar.

DIMAS

Bu......

Aminah lalu menghapus air matanya.

AMINAH

Masuk aja Nak, nggak dikunci pintunya.

Dimas pun masuk ke dalam kamar.

AMINAH

Kenapa Nak?

DIMAS

Dimas tidur di sini ya Bu.

AMINAH

Iya Nak.

Dimas pun berbaring di samping Ibunya.

DIMAS

Bu, jangan sedih terus ya, kasihan almarhum Bapak kalau Ibu nangis terus.

AMINAH

Iya Nak.

DIMAS

Jangan nangis lagi ya Bu.

AMINAH

Udah nggak nangis lagi kok.

DIMAS

Ibu itu cantik kalau senyum.

AMINAH

Ya namanya juga kehilangan orang yang disayang Nak, wajar kalau masih sedih.

DIMAS

Dimas juga sedih Bu, tapi Dimas mencoba buat mengikhlaskan.

(JEDA)

Ibu masih punya Dimas di sini.

Dimas tersenyum dan memeluk Ibunya.

Ibunya mencium kening Dimas.

CUT TO:

72. INT. PASAR. DAY

CAST: DIMAS, AMINAH & ORANG-ORANG DI PASAR

Dimas dan Ibunya membeli sayuran serta bumbu-bumbu untuk memasak.

CUT TO:

73. INT. DAPUR. DAY

CAST : AMINAH & DIMAS

Dimas dan Ibunya sedang memasak bubur ayam di dapur.

CUT TO:

74. INT. DAPUR - MEJA MAKAN. DAY

CAST : AMINAH & DIMAS

Tampak makanan sudah tersaji di atas meja makan, lalu Dimas menghubungi istrinya melalui video call, tak lama kemudian istrinya mengangkat video call itu.

DIMAS

Assalamu'alaikum Dek.

SRI

Waalaikumssalam Mas.

DIMAS

Aku sama Ibu habis masak bubur ayam.

Dimas mengarahkan kamera handphone-nya ke makanan di atas meja, kemudian mengarahkan ke Ibu.

SRI

Bu, nanti ajarin Sri bikin bubur ayam ya.

AMINAH

Loh, kan kamu juga bisa bikin bubur ayam kan?

SRI

Tapi Mas Dimas masih bilang enak bubur ayam bikinan Ibu.

AMINAH

Iya, nanti kalau kamu ke sini, Ibu kasih tahu.

Aminah tersenyum.

Dimas mengarahkan kamera video call ke wajahnya.

DIMAS

Nah, kamu harus bisa bikin bubur ayam kayak punya Ibu ya.

SRI

Iya Mas.

DIMAS

Yaudah, Mas dan Ibu makan dulu ya. Assalamu'alaikum.

SRI

Iya Mas. Waalaikumssalam.

Dimas mengakhiri video call, lalu melihat Ibunya menangis.

DIMAS

Ibu, kenapa?

Ibu masih menangis.

AMINAH

Ibu kangen dengan almarhum Bapakmu.

DIMAS

Dimas juga kangen Bu sama almarhum Bapak. Kita doakan yang terbaik buat almarhum Bapak ya Bu.

Dimas memegang tangan Ibu, gerak tangan Dimas mencoba untuk menenangkan Ibunya.

AMINAH

Iya Nak.

DIMAS

Makanya Ibu ikut Dimas pulang ya biar Ibu nggak sendirian di rumah.

AMINAH

Nanti Ibu pikirin dulu ya Nak.

DIMAS

Soalnya besok pagi Dimas harus udah pulang, karena Dimas nggak bisa ninggalin kerjaan.

Aminah hanya terdiam.

CUT TO:

75. INT. KAMAR. NIGHT

CAST : AMINAH & DIMAS

Aminah berbaring di atas kasur, tak lama kemudian terdengar suara ketukkan pintu dari luar.

DIMAS (V.O)

Bu.... jadi ikut Dimas pulang nggak besok?

Aminah pun bergegas mengunci pintu kamarnya.

(JEDA)

Bu.........

Aminah tidak menjawabnya, raut wajah Aminah kesal.

DIMAS (V.O)

Bu....Dimas tahu Ibu belum bisa ninggalin rumah tapi Dimas juga nggak bisa ninggalin Ibu sendirian di sini.

Aminah tak memberikan jawaban apapun ke anaknya, tak lama kemudian terdengar suara Dimas sedang video call dengan anak dan istrinya.

DIMAS (V.O)

Halo Dek.

(JEDA)

Kayaknya Mas belum bisa pulang.

(MENGHELA NAPAS)

Bayu sudah tidur Dek?

Aminah seperti memikirkan sesuatu.

CUT TO:

76. EXT. DEPAN HALAMAN RUMAH. DAY

CAST : DIMAS

Dimas memberi makan burung-burung di dalam sangkar.

CUT TO:

77. EXT. DEPAN HALAMAN RUMAH. DAY

CAST : DIMAS

Dimas membersihkan daun-daun yang berserakan di depan halaman rumahnya.

CUT TO:

78. INT. DAPUR - MEJA MAKAN. DAY

CAST : DIMAS

Dimas makan sendirian di dapur, wajahnya tampak memikirkan sesuatu.

CUT TO:

79. INT. RUANG TENGAH. NIGHT

CAST : DIMAS

Dimas menonton tv sendirian di ruang tengah, lalu terdengar suara batuk Ibunya dari dalam kamar.

Dimas pun bergegas pergi.

CUT TO:

80. EXT. JALAN KAMPUNG. NIGHT

CAST : DIMAS

Dimas menaiki sepeda dengan kencang, wajahnya tampak khawatir.

CUT TO:

7. IKHLAS
8
9. AKHIR
Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar