KUPU-KUPU DI ATAS BATU NISAN
5. KASIH SAYANG

41. INT. KAMAR. DAY

CAST : AMINAH

Aminah sedang terbaring di kamar.

AMINAH

Pak...ambilkan Ibu air putih.

Tak ada jawaban dari suaminya, ia mencoba untuk memanggil suaminya lagi.

AMINAH

Pak.....

Tak ada jawaban sama sekali dari suaminya, lalu Aminah memutuskan untuk berjalan keluar kamar.

CUT TO:

42. EXT. DEPAN RUMAH. DAY

CAST : SUPRIONO

Supriono menggali lubang lalu menguburkan burung peliharaannya yang mati.

Ia menancapkan ranting kecil sebagai nisannya, kemudian Supriono pergi.

Tak lama Supriono pergi, hinggaplah seekor kupu-kupu di atas ranting kecil itu.

CUT TO:

43. INT. DAPUR. DAY

CAST : AMINAH

Aminah kaget melihat dapur yang berantakan, ia juga melihat kertas catatan kecil yang tertulis resep serta bahan untuk membuat bubur ayam.

Aminah tersenyum senang membaca kertas itu.

CUT TO:

44. EXT. DEPAN RUMAH. DAY

CAST : SUPRIONO

Supriono sedang menyapu daun-daun yang berserakan di halaman rumah.

CUT TO:

45. EXT. DEPAN RUMAH. DAY

CAST : SUPRIONO

Supriono menyiram tanaman di depan rumah.

CUT TO:

46. INT. DAPUR. DAY

CAST : SUPRIONO

Supriono mencuci piring dan gelas di dapur, ia juga membersihkan setiap sudut dapur.

CUT TO:

47. INT. KAMAR. NIGHT

CAST : SUPRIONO & AMINAH

Supriono dan Aminah baring di atas kasur.

AMINAH

Pak, besok beliin bubur ayam yang tadi lagi ya.

SUPRIONO

Iya besok Bapak beliin lagi.

AMINAH

Iya makasih Pak, bubur ayamnya enak banget, kayaknya itu yang bikin pasti pakai hati yang tulus dan kasih sayang.

Supriono tersipu malu.

AMINAH

Loh kenapa senyum-senyum gitu Pak?

SUPRIONO

Nggak apa-apa.

(JEDA)

Oh ya Bu, besok bakal ada orang yang datang ke rumah untuk pasang CCTV, Dimas yang bilang.

AMINAH

Kok pakai pasang CCTV Pak? Kan rumah kita aman -aman aja.

SUPRIONO

Kata Dimas biar bisa lihat kita dari handphone.

AMINAH

Ada-ada aja ya Pak zaman sekarang, dulu kita aja mau ngasih kabar mesti kirim surat dulu dan sampainya lama.

SUPRIONO

Zaman udah berubah cepat Bu, ambil sisi positifnya aja.

(JEDA)

Bu, tadi burung Bapak mati satu terus dikuburin di depan rumah. Bapak tancapin ranting kecil di atasnya.

AMINAH

Kok bisa mati, kenapa Pak?

SUPRIONO

Nggak tahu juga Bu, mungkin memang sudah waktunya Bu.

(JEDA)

kan kematian nggak ada yang tahu kapan datangnya, cuma kematian yang pasti di dunia ini.

Aminah melirik suaminya.

CUT TO:

48. INT. RUANG TENGAH. DAY

CAST : SUPRIONO & SEORANG TEKNISI CCTV

Tampak seorang teknisi selesai memasang CCTV di ruang tengah.

SEORANG TEKNISI

Ini sudah selesai ya Pak.

SUPRIONO

Iya Mas, diminum dulu Mas tehnya.

SEORANG TEKNISI

Iya Pak.

Teknisi CCTV itu meminum segelas teh hangat yang sudah disediakan Surpiono.

SEORANG TEKNISI (CONT'D)
saya pamit dulu ya Pak.

SUPRIONO

Iya Mas, terima kasih. Hati-hati di jalan.

SEORANG TEKNISI

Iya Pak.

Teknisi CCTV itu pergi.

CUT TO:

49. INT. KAMAR. DAY

CAST : SUPRIONO & AMINAH

Supriono sedang memasak bubur ayam, tak lama kemudian Aminah mengintipnya dari balik tembok dapur.

Aminah tersenyum senang melihat suaminya memasak bubur ayam, ia pun pergi kembali ke kamar.

Supriono sesekali merasakan sesak napas dan batuk, namun ia tetap melanjutkan membuat bubur ayam.

CUT TO:

50. INT. KAMAR. DAY

CAST : SUPRIONO & AMINAH

Supriono menyuapkan satu sendok bubur ayam ke istrinya.

AMINAH

Udah Pak, kenyang.

SUPRIONO

Ini suapan terakhir.

Aminah pasrah lalu membuka mulutnya.

SUPRIONO

Nah...

Supriono menyuapkan satu sendok bubur ayam ke dalam mulut istrinya.

SUPRIONO

Sekarang minum obatnya.

Aminah minum obatnya, kemudian terdengar suara telepon dari ruang tengah.

Supriono pun beranjak dari duduknya, namun Aminah memegang tangannya.

SUPRIONO

Iya aku nggak akan bilang kamu sakit.

AMINAH

Nggak, aku aja yang ngangkat.

Supriono hanya terdiam lalu kembali duduk di atas ranjang.

Aminah pun pergi ke ruang tengah.

CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar