Kirim izin baca kepada penulis skrip ini?
Blurb
Kematian Ibunya membawa Maudy pulang ke kampung halaman. Dalam perjalanan pulang, Maudy bertemu Hansi, seorang laki-laki yang ingin menulis surat permintaan maaf. Sepanjang perjalanan, Maudy dan Hansi saling bertukar cerita dan mengobati luka masa lalu. Sampai kemudian, Maudy mengetahui kebenaran di balik sosok Hansi.
Premis
Kematian Ibunya membawa Maudy pulang ke kampung halaman. Dalam perjalanan pulang, Maudy bertemu Hansi, seorang Hantu yang memiliki hutang masa lalu.
Pengenalan Tokoh
TWIST
Sosok Hansi yang selama ini menemani Maudy ternyata adalah korban meninggal dari insiden kecelakaan kereta api.
RINGKASAN PER SEQUENCE
1. Maudy mendapat kabar kalau Ibunya meninggal. Maudy mencoba bunuh diri tapi gagal, sampai akhirnya memutuskan pulang kampung naik kereta.
2. Maudy bertemu Hansi, laki-laki yang ingin menulis surat permintaan maaf untuk teman perempuannya (Alya) yang akan menikah.
3. Hansi menceritakan masa lalunya dengan Alya
4. Hansi menceritakan perpisahannya dengan Alya
5. Kereta tidak bisa melanjutkan perjalanan. Maudy dan Hansi menginap. Maudy cerita tentang kematian Ibunya.
6. Hansi menemani Maudy pergi ke makam dan rumah lamanya.
7. Hansi menghibur Maudy dengan mengajaknya pergi ke danau. Namun, keesokan harinya Hansi menghilang
8. Maudy menemui Alya untuk memberikan surat dan mencari kebenaran di balik sosok Hansi
SINOPSIS
Maudy tidak menangis waktu Ibunya meninggal. Dia bahkan tidak datang ke
pemakaman. Namun, kepergian Ibunya meninggalkan lubang di dalam diri Maudy. Puncaknya, Maudy pernah mencoba bunuh diri dengan menabrakan diri ke kereta api. Karena khawatir, bibinya menelpon dan meminta Maudy pulang ke kampung halaman.
Dalam perjalanan pulang naik kereta, Maudy mengingat pertemuan terakhir dengan Ibunya, yaitu saat Maudy ulang tahun yang ke 22. Waktu itu Ibunya datang karena Maudy tidak pernah pulang ke kampung halaman. Ibu memberi Maudy hadiah ulang tahun. Namun, Maudy diam-diam mengembalikannya.
Dalam perjalanan pulang Maudy juga bertemu Hansi. Seorang laki-laki yang ingin menulis surat permintaan maaf untuk teman perempuannya (Alya) yang akan menikah. Hansi tertarik pada Maudy karena Maudy membaca Norwegian Wood, buku kesukaan Alya. Hansi tidak pandai menulis surat, jadi dia meminta Maudy untuk membantunya. Awalnya Maudy menolak, tapi karena Hansi mulai membuka diri Maudy perlahan mau membantunya.
Sepanjang perjalanan Maudy dan Hansi semakin dekat. Hansi menceritakan masa lalunya dengan teman perempuannya yang bernama Alya. Alya merupakan murid pindahan waaktu Hansi kelas 2 SMA. Namun, Alya dikucilkan teman-temannya karena beredar kabar kalau ayahnya seorang kriminal. Saat itu, Hansi adalah satu-satunya teman Alya.
Memasuki tahun ketiga SMA, Kakek Alya meninggal, bertepatan dengan itu Hansi harus pindah karena pekerjaan orang tuanya. Hansi dan Alya tidak pernah ketemu sampai Alya berulang tahun ke dua puluh. Saat itu Hansi meninggalkan Ibunya yang sakit dan datang menemui Alya. Dan dalam perjalanan, Ibu Hansi meningga. Gara-gara itu Hansi menyalahkan Alya. Sejak saat itu hubungan mereka mulai merenggang.
Saat makan siang, Hansi heran karena kereta terlalu sepi. Kata Maudy, orang-orang asih trauma karena kecelakaan kereta tempo hari.
Kereta tidak bisa melanjutkan perjalanan karena jalur tertutup longsor, hal itu membuat Hansi dan Maudy harus singgah di kota. Malam itu, Maudy menceritakan kematian Ibunya pada Hansi. Ayah Maudy menghilang saat Maudy berumur dua bulan. Sejak saat itu Maudy cuma tinggal bersama Ibunya. Ibu Maudy harus mengorbankan kuliah dan karirnya untuk merawat Maudy. Karena itu, Maudy selalu menganggap dirinya hanyalah beban dan pembawa masalah.
Karena Iba dengan cerita Maudy, Hansi memutuskan untuk menyewa mobil dan mengantar Maudy ke makam Ibunya. Di sana, Maudy menumpahkan seluruh perasaannya. Setelah dari makam, Maudy pulang ke rumah lamanya. Di situ Maudy menemukan hadiah pemberian Ibunya yang tersimpan di dalam laci. Sebuah jam tangan kayu dan sepucuk surat.
Hansi coba menghibur Maudy dengan mengajaknya pergi ke danau penyesalan. Danau itu adalah tempat Hansi melarikan diri saat dia kehilangan Alya dan Ibunya. Kata Hansi, setiap kali memiliki penyesalan ambilah batu dan lempar sejauh mungkin ke tengah danau.
Saat Maudy sudah mulai tenang, Hansi meminta tolong Maudy untuk mengirimkan surat permintaan maafnya ke Alya kalau dirinya tidak sempat. Meski kebingungan dengan permintaan aneh Hansi, Maudy menerimanya. Malam harinya, Maudy memasak untuk Hansi dan mereka menghabiskan malam yang tenang. Sampai kemudian, Hansi tiba-tiba menghilang keeseokan harinya.
Maudy coba mencari Hansi dan menelponnya. Namun semua usahanya sia-sia. Hansi hanya meninggalkan surat dan buku Norwegian Wood. Teringat pesan Hansi, Maudy memutuskan untuk menemui Alya.
Maudy mengunjungi Alya di rumahya. Maudy menepati janjinya dengan memberikan surat Hansi pada Alya. Surat itu berisi permintaan maaf dan ucapan selamat karena Alya akan menikah. Saat urusannya telah selesai, Maudy mengatakan kalau Hansi sekarang menghilang dan Maudy sedang mencarinya. Hal itu membuat Alya terkejut. Alya kemudian memberi tahu Maudy kalau Hansi sudah meninggal. Maudy terkejut saat mendapati fakta kalau Hansi adalah korban kecelakaan kereta beberapa minggu yang lalu.
Sosok Hansi yang selama ini menemani Maudy ternyata adalah korban meninggal dari insiden kecelakaan kereta api.
RINGKASAN PER SEQUENCE
1. Maudy mendapat kabar kalau Ibunya meninggal. Maudy mencoba bunuh diri tapi gagal, sampai akhirnya memutuskan pulang kampung naik kereta.
2. Maudy bertemu Hansi, laki-laki yang ingin menulis surat permintaan maaf untuk teman perempuannya (Alya) yang akan menikah.
3. Hansi menceritakan masa lalunya dengan Alya
4. Hansi menceritakan perpisahannya dengan Alya
5. Kereta tidak bisa melanjutkan perjalanan. Maudy dan Hansi menginap. Maudy cerita tentang kematian Ibunya.
6. Hansi menemani Maudy pergi ke makam dan rumah lamanya.
7. Hansi menghibur Maudy dengan mengajaknya pergi ke danau. Namun, keesokan harinya Hansi menghilang
8. Maudy menemui Alya untuk memberikan surat dan mencari kebenaran di balik sosok Hansi
SINOPSIS
Maudy tidak menangis waktu Ibunya meninggal. Dia bahkan tidak datang ke
pemakaman. Namun, kepergian Ibunya meninggalkan lubang di dalam diri Maudy. Puncaknya, Maudy pernah mencoba bunuh diri dengan menabrakan diri ke kereta api. Karena khawatir, bibinya menelpon dan meminta Maudy pulang ke kampung halaman.
Dalam perjalanan pulang naik kereta, Maudy mengingat pertemuan terakhir dengan Ibunya, yaitu saat Maudy ulang tahun yang ke 22. Waktu itu Ibunya datang karena Maudy tidak pernah pulang ke kampung halaman. Ibu memberi Maudy hadiah ulang tahun. Namun, Maudy diam-diam mengembalikannya.
Dalam perjalanan pulang Maudy juga bertemu Hansi. Seorang laki-laki yang ingin menulis surat permintaan maaf untuk teman perempuannya (Alya) yang akan menikah. Hansi tertarik pada Maudy karena Maudy membaca Norwegian Wood, buku kesukaan Alya. Hansi tidak pandai menulis surat, jadi dia meminta Maudy untuk membantunya. Awalnya Maudy menolak, tapi karena Hansi mulai membuka diri Maudy perlahan mau membantunya.
Sepanjang perjalanan Maudy dan Hansi semakin dekat. Hansi menceritakan masa lalunya dengan teman perempuannya yang bernama Alya. Alya merupakan murid pindahan waaktu Hansi kelas 2 SMA. Namun, Alya dikucilkan teman-temannya karena beredar kabar kalau ayahnya seorang kriminal. Saat itu, Hansi adalah satu-satunya teman Alya.
Memasuki tahun ketiga SMA, Kakek Alya meninggal, bertepatan dengan itu Hansi harus pindah karena pekerjaan orang tuanya. Hansi dan Alya tidak pernah ketemu sampai Alya berulang tahun ke dua puluh. Saat itu Hansi meninggalkan Ibunya yang sakit dan datang menemui Alya. Dan dalam perjalanan, Ibu Hansi meningga. Gara-gara itu Hansi menyalahkan Alya. Sejak saat itu hubungan mereka mulai merenggang.
Saat makan siang, Hansi heran karena kereta terlalu sepi. Kata Maudy, orang-orang asih trauma karena kecelakaan kereta tempo hari.
Kereta tidak bisa melanjutkan perjalanan karena jalur tertutup longsor, hal itu membuat Hansi dan Maudy harus singgah di kota. Malam itu, Maudy menceritakan kematian Ibunya pada Hansi. Ayah Maudy menghilang saat Maudy berumur dua bulan. Sejak saat itu Maudy cuma tinggal bersama Ibunya. Ibu Maudy harus mengorbankan kuliah dan karirnya untuk merawat Maudy. Karena itu, Maudy selalu menganggap dirinya hanyalah beban dan pembawa masalah.
Karena Iba dengan cerita Maudy, Hansi memutuskan untuk menyewa mobil dan mengantar Maudy ke makam Ibunya. Di sana, Maudy menumpahkan seluruh perasaannya. Setelah dari makam, Maudy pulang ke rumah lamanya. Di situ Maudy menemukan hadiah pemberian Ibunya yang tersimpan di dalam laci. Sebuah jam tangan kayu dan sepucuk surat.
Hansi coba menghibur Maudy dengan mengajaknya pergi ke danau penyesalan. Danau itu adalah tempat Hansi melarikan diri saat dia kehilangan Alya dan Ibunya. Kata Hansi, setiap kali memiliki penyesalan ambilah batu dan lempar sejauh mungkin ke tengah danau.
Saat Maudy sudah mulai tenang, Hansi meminta tolong Maudy untuk mengirimkan surat permintaan maafnya ke Alya kalau dirinya tidak sempat. Meski kebingungan dengan permintaan aneh Hansi, Maudy menerimanya. Malam harinya, Maudy memasak untuk Hansi dan mereka menghabiskan malam yang tenang. Sampai kemudian, Hansi tiba-tiba menghilang keeseokan harinya.
Maudy coba mencari Hansi dan menelponnya. Namun semua usahanya sia-sia. Hansi hanya meninggalkan surat dan buku Norwegian Wood. Teringat pesan Hansi, Maudy memutuskan untuk menemui Alya.
Maudy mengunjungi Alya di rumahya. Maudy menepati janjinya dengan memberikan surat Hansi pada Alya. Surat itu berisi permintaan maaf dan ucapan selamat karena Alya akan menikah. Saat urusannya telah selesai, Maudy mengatakan kalau Hansi sekarang menghilang dan Maudy sedang mencarinya. Hal itu membuat Alya terkejut. Alya kemudian memberi tahu Maudy kalau Hansi sudah meninggal. Maudy terkejut saat mendapati fakta kalau Hansi adalah korban kecelakaan kereta beberapa minggu yang lalu.
Sinopsis
Disukai
9
Dibaca
3.3k
Tentang Penulis
Panca Lotus
Bergabung sejak 2020-01-01
Telah diikuti oleh 374 pengguna
Sudah memublikasikan 7 karya
Menulis lebih dari kata
Rekomendasi dari Drama
Skrip Film
KERETA
Panca Lotus
Novel
Dua Cinta Pertama
L
Novel
Kukira, Sendiri itu Asyik
Rina F Ryanie
Novel
LAMPA'
A. F Rianti
Flash
Mawar Tak Berduri
Herman Sim
Novel
Je taime Papa
Adlet Almazov
Novel
Hidden feeling
Asri Widyastuti
Flash
Modus Nomor Telepon
Luca Scofish
Skrip Film
CONSCIENCE
Ni Luh Putu Anggreni
Novel
Soledad
Anindya Oli
Novel
Pilihan Ganda
Muhammad Adli Zulkifli
Flash
Broken
iam_light.blue
Novel
Kamu Tidak Sendirian
Amar Ma'ruf
Novel
Cara & Caleb
Huning Margaluwih
Novel
Sekar yang Mekar di Kanvas itu
Inggita Hardaningtyas
Rekomendasi