Kirim izin baca kepada penulis skrip ini?
Blurb
Rumah yang dulu penuh dengan canda tawa, kini menjadi ruangan hampa. Tidak ada suara saling sapa, yang ada hanya lagu Metallica. Penghuninya seolah buta akan penghuni yang lain. Karena yang mereka lihat hanya senyum ceria, senyum yang tak pernah pudar, dan senyum yang tiap harinya mereka rindukan.
Kehilangan sosok ibu dalam sebuah keluarga adalah mimpi buruk bagi 3 orang lelaki dengan sifat yang sama; dingin, cuek, dan irit bicara. Mau tidak mau, mereka harus selalu ada satu sama lain. Tapi apakah mereka bisa, tertawa tanpa ada seorang pencair suasana?
Kehilangan sosok ibu dalam sebuah keluarga adalah mimpi buruk bagi 3 orang lelaki dengan sifat yang sama; dingin, cuek, dan irit bicara. Mau tidak mau, mereka harus selalu ada satu sama lain. Tapi apakah mereka bisa, tertawa tanpa ada seorang pencair suasana?
Premis
Menceritakan bagaimana sebuah keluarga menjalani hidup tanpa adanya sosok Ibu. Dengan sifat mereka yang dingin, cuek, dan irit bicara membuat mereka sulit untuk membuka diri satu sama lain.
Pengenalan Tokoh
Kehilangan sosok Ibu dalam sebuah keluarga adalah mimpi buruk. Tapi Edgar, Dans, dan Nigel harus menelan mimpi buruk itu. Semenjak kepergian Rani, rumah yang dulu ramai kini menjadi ruangan hampa. Penghuninya sibuk untuk menenangkan diri masing-masing. Namun nyatanya mereka gagal. Dans mengacaukan pertandingannya, Nigel bolos dan suka ngebut-ngebutan di jalan, sementara Edgar —kepala rumah tangga— sibuk akan bisnis yang sudah diambang kebangkrutan.
Terpaksa, mereka bertiga pindah
ke sebuah kontrakan kecil yang hanya memiliki 2 kamar. Edgar baru sadar jika seharusnya mereka harus ada untuk satu sama lain. Namun, Dans dan Nigel tetap tidak membuka diri meski Edgar sudah berusaha dengan keras. Hidup dengan orang-orang yang memiliki sifat sama; cuek, dingin, dan irit bicara, memang menyusahkan. Ketiganya tidak tahu cara untuk memecahkan dinding diantara mereka. Namun, dihati terdalam mereka, ada rasa ingin untuk menanyakan keadaan atau hanya sekedar menyapa.
Nigel berusaha membantu Ayah dan Abangnya untuk mencari uang. Namun ternyata dia tidak sejago itu. Dari sinilah Nigel dan Dans mulai berjanji untuk membuka diri satu sama lain. Mereka melakukan apa yang dilakukan adik kakak pada umumnya. Menonton bola bersama, bermain sepak bola, dan bergandeng tangan. Terlihat geli jika dilihat, tapi Nigel suka itu.
Keterbukaan Dans dan Nigel membuat kedua remaja itu sadar. Jika apa yang dikatakan Edgar untuk ada satu sama lain memanglah benar. Karena itulah kedua remaja itu berusaha untuk membuka diri kepada sang Ayah. Ternyata itu tidak sesulit yang mereka bayangkan. Semenjak itulah, Edgar selalu ada untuk Dans dan juga Nigel. Begitu juga sebaliknya. Mereka hidup akur lebih dari mereka yang dulu. Meskipun tidak ada keberadaan Rani. Tetapi bagi mereka, Rani selalu ada disamping mereka dan dihati mereka.
Terpaksa, mereka bertiga pindah
ke sebuah kontrakan kecil yang hanya memiliki 2 kamar. Edgar baru sadar jika seharusnya mereka harus ada untuk satu sama lain. Namun, Dans dan Nigel tetap tidak membuka diri meski Edgar sudah berusaha dengan keras. Hidup dengan orang-orang yang memiliki sifat sama; cuek, dingin, dan irit bicara, memang menyusahkan. Ketiganya tidak tahu cara untuk memecahkan dinding diantara mereka. Namun, dihati terdalam mereka, ada rasa ingin untuk menanyakan keadaan atau hanya sekedar menyapa.
Nigel berusaha membantu Ayah dan Abangnya untuk mencari uang. Namun ternyata dia tidak sejago itu. Dari sinilah Nigel dan Dans mulai berjanji untuk membuka diri satu sama lain. Mereka melakukan apa yang dilakukan adik kakak pada umumnya. Menonton bola bersama, bermain sepak bola, dan bergandeng tangan. Terlihat geli jika dilihat, tapi Nigel suka itu.
Keterbukaan Dans dan Nigel membuat kedua remaja itu sadar. Jika apa yang dikatakan Edgar untuk ada satu sama lain memanglah benar. Karena itulah kedua remaja itu berusaha untuk membuka diri kepada sang Ayah. Ternyata itu tidak sesulit yang mereka bayangkan. Semenjak itulah, Edgar selalu ada untuk Dans dan juga Nigel. Begitu juga sebaliknya. Mereka hidup akur lebih dari mereka yang dulu. Meskipun tidak ada keberadaan Rani. Tetapi bagi mereka, Rani selalu ada disamping mereka dan dihati mereka.
Sinopsis
Disukai
7
Dibaca
3.3k
Tentang Penulis
Alifia Sastia
si kelelawar yang sedang bermimpi menjadi manusia.
Bergabung sejak 2020-05-04
Telah diikuti oleh 150 pengguna
Sudah memublikasikan 4 karya
Menulis lebih dari kata
Rekomendasi dari Drama
Novel
Orange Breeze
Cemung
Novel
Harta Tahta Renata
Ratih widiastuty
Novel
Pelangi Hitam
ab
Novel
KELINDAN
Hilda KiandraAesha
Novel
My Real Espresso
Kandil Sukma Ayu
Novel
Retak Seribu
Endang Hadiyanti
Skrip Film
Keluarga Tanpa Ibu (Script)
Alifia Sastia
Flash
Tiket Mahal Say!
Emma Kulzum
Novel
Mengikat Irama Jiwa
Rosidawati
Novel
Patu: (Bukan) Cerita Cinta
Yudha Mahawani
Skrip Film
The barbershop
fasya aditya
Skrip Film
INE
Aruna Magda
Novel
My Little Princess
Natasha Dialove
Novel
(Not) Sister
Yamsyina Hawnan
Novel
THE SLICES OF HEART (Iris-Irisan Hati)
Bhina Wiriadinata
Rekomendasi