KARABINER
17. #16
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

46.EXT.DEPAN RUMAH WILIS – PAGI

Wilis sedang stretching, mendengar ada dua orang berbincang dengan tegang dan nada bingung. Ia menoleh ke arah pintu gerbang. Yu Ratmi nampak menenangkan Yu Marni yang terlihat sedih. Wilis berjalan ke arah mereka dengan rasa ingin tahu.


                        YU MARNI

Aku bingung iki, kudu piye. Gek Bapak lagi dines luar (mewek)

                        WILIS

                   Jangan-jangan ada sesuatu ama Hawa..


Wilis mendekat ke Yu Ratmi dan Yu Marni.


                        WILIS (CON’T)

                   YU Marni..? Hawa nggak papa, kan?

                        YU MARNI

Mbak Wiliiisss, dari kemarin pulang sekolah Mbak Hawa masuk kamar nggak keluar lagi, tak dodog-dodog juga tidak dibuka, piye iniii..

     WILIS

Waktu Yu Marni jemput di sekolah gimana?

     YU MARNI

Ya, nggak ada yang aneh. Cuma diem nggak kayak biasanya


Wilis berjalan keluar gerbang. Menuju rumah Hawa.

                                               

MOVE TO :


47.INT.RUMAH HAWA – DEPAN KAMAR HAWA

WIlis berdiri di depan pintu kamar Hawa. Mengetuk pintu dengan pelan.

                        WILIS

                   Hawa, buka pintu dong, Waa..

                        WILIS (CONT’)

                   Kamu sakit banget ya? Waa..?


Beberapa kali ketukan tidak ada reaksi. Wilis menghela nafas. Ia mencari HP di saku, tidak ada.


                        WILIS

                   Hmmpft, HP malah keri ngomah..

Wilis menepuk jidatnya dengan kesal.


                        YU MARNI

Tuh kan, aku ndak ngapusi, itu dari kemarin. aku ndak berani telpun Pak Surya karena dines luar, biasanya ke lapangan terus..


Wilis berpikir keras. Yu Ratmi terus menenangkan YU Marni yang sedih.


                                              

 CUT TO :


48.MOUNTAGES

1. Wilis dan Ranang mencoba mengetuk jendela kamar Hawa. Wilis mengintip, tetapi tertutup gorden.

2. Yu Marni melingkari kalender, masuk di hari ketiga. Lemes.

3. Suryajaya sibuk di lapangan dengan beberapa pegawai, mengamati bangunan gedung. Insert : HP ada di meja kantor, berdering tidak diangkat.

4. Wilis mencoba naik di jendela kamar Hawa, dibantu Ranang dan Yu Marni. Insert : Ventilasi berkawat nyamuk, penuh debu.

                                               

CUT TO :


49.EXT.SAMPING RUMAH HAWA – DEPAN JENDELA KAMAR – SIANG

Wilis menoleh ke bawah. Terengah-engah.

                        WILIS

                   Iki tenan aku sing penekan? Ora salah?


Ranang yang pundaknya menjadi tumpuan Wilis, satu tangan memegang kaki Wilis, satu lagi berpegangan pada tembok dekat jendela.

                        RANANG

                   Tenan! Sisan latihan panjat tebing!

                        WILIS

Aseemm! Yu Marni, ambilin apa gitu buat bersihin kawat nyamuknya, sukur-sukur bisa tak bolongi..


Yu Marni yang cemas langsung menoleh ke sekitarnya. Ia melihat ada potongan bambu di dekat tumpukan pot kosong. Ia memberikan potongan bambu itu pada Wilis.

Dengan sedikit goyah, Wilis menerima potongan kayu. Ranang berusaha memberi keseimbangan. Wajahnya mereah menahan beban.

Wilis mencoba mencongkel debu, ternyata kawat nyamuk itu rapuk. Krek! Sobek. Wilis semakin berusaha membuat sedikit lebar lubang sobekan.


POV WILIS : Hawa terkulai lemas bersandar di bawah tempat tidur. Kusut masai. Kamar masih gelap.


wilis terbelalak dan ternganga.

                        WILIS

Mas! Turunin, Mas! Cepet, buka paksa! Hawa pingsan!


Wilis turun, Ranang memberikan kruk dan menyusul Yu Marni berlari masuk. wilis terengah, bertumpu pada kruk. Ia mengambil HP, mencari direktori, muncul nama “ Babeh” ia pencet tombol panggilan. Nada tunggu (OS).


                        BIMANTARA (OS)

                   Halo, apa ,Lis?

                        WILIS

Bapaak! Hawa, Paak! Hawa pingsan, papanya lagi dines luar!

     BIMANTARA (OS)

Hah?! Ya wis, tunggu, Bapak ke situ!

                            

MOVE TO :

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar