Kami tidak baik-baik saja
15. KAMI TIDAK BAIK-BAIK SAJA 14
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

14


93. INT. RUMAH TAHANAN - RUANG TENGOK - SORE HARI

Cast : Arga, Guntur


Arga dan Guntur duduk berhadapan di ruang tengok penjara.


ARGA

Gua ga sangka lu sampe masuk bui Gun,


GUNTUR

(Tertawa sejenak)

Sedih lu? Tenang aja, ga lama. Lagian.. Enakan di sini Ga, seenggaknya orang-orangnya ga pada munafik dan cupet kayak.. (Beat) emak gua.

(Arga diam.) oh iya, btw, gimana tuh kabar si Tohar? Hidup enak kan dia habis ngemberin gua.

(Arga tetep diam.)

Woi Ga, napa sih lu? Gimana tuh si pedo?


ARGA

Dia.. Gua denger-denger dia bakal dipindah ke bagian keamanan sekolah, kepala bagian keamanan.


GUNTUR

(tertawa lagi)

Widih, makin keren tuh. Bener yang dikatain sipir,


ARGA

Sipir?


GUNTUR

Iya, petugas sini tadi bilang katanya polisi masih mau nanya-nanya ke sekolah besok, mo ketemu ma kepala sekolah kita. Eh taunya, mau pelantikan jabatan baru? (Tertawa lucu)


Arga diam, memikirkan ucapan Guntur.

GUNTUR

Keren. Bisa ya orang kayak Tohar dapet panggung, ga dapet karma aja gitu. Klo gua bebas dari sini bakal habis tu orang.


ARGA

Ga usah aneh-aneh lagi lu, kemarin lu juga bilang gini ujung-ujungnya lu malah yg kena ma dia, mending lu benerin aja idup lu.


GUNTUR

Apa? Benerin hidup? Eh, Ga.. Gua dah pernah bilang kan ke lu? Gua.. udah.. Rusak! Mending rusakin aja sekalian yang penting tu si Tohar kena batunya!

(Beat)

Enak jadi lu Ga, ga ngerasain. Klo lu tau, apa yang si Tohar lakuin, lu pasti juga pengen bales si Tohar kayak gua. Tu orang mainin gua berulang-ulang, tiap hari, makin parah.


ARGA

Klo waktu itu lu percaya omongan gua klo lu diperkosa, dia ga bakal mainin lu berulang-ulang.


GUNTUR

Ya! Bener! Gua goblok waktu itu. Goblok banget sampe ga percaya omongan lu. Goblok, ga tau apa-apa. Ga kayak lu.. Lu pinter, diajarin apapun ma nyokap bokap lu. Jadi akhirnya, yang kena cuma gua kan?

(Arga yang menunduk ketika mendengar Guntur bilang pinter dan cuma dia yg kena)

(Diam sejenak)

Ha... Dah lah, ga usah bahas si Tohar lagi. Kita lihat aja ntar. (Berdiri dan hendak pergi dari sana)


ARGA

Ga lu doang yang jadi korbannya dia Gun,


GUNTUR

(Menoleh)

Apa?


ARGA

(Mendongak, memandang wajah Guntur)

Lu salah. Ga lu doang yang kena ma si Tohar. Gua juga kena.


GUNTUR

(Duduk kembali, tampak antusias)

Apa lu bilang?


ARGA

(Bicara lebih pelan)

Gua.. dilecehin juga ma tu orang, parah.


GUNTUR

(Bingung, kaget)

Beneran lu?


ARGA

(Mengangguk)

Gua.. Sama kayak lu. GUA JUGA GA BAIK-BAIK AJA GEGARA SI TOHAR!

(Mata berkaca, ingin menangis)


CUT TO


94. EXT. JALANAN - MALAM HARI

Cast : Arga


Arga mengebut dengan motornya di jalanan selama perjalanan pulang, benar-benar mengebut seakan menumpahkan amarah dan rasa malunya.

CUT TO


95. INT. RUMAH TAHANAN - DALAM SEL - MALAM HARI

Cast : Guntur


Guntur duduk diam di sudut ruangan. Memikirkan ucapan Arga tadi, ia tersenyum tak percaya. Beberapa napi lain lewat di dekatnya sembari menyeret dan membuli napi lain. Guntur cuma menoleh dan memandangi mereka.


CUT TO


96. EXT. RUMAH ARGA - GARASI - MALAM HARI

Cast : Arga


Arga sampai di depan rumahnya, belok ke garasi dan memarkirkan motornya. Namun belum sempat ia turun dari motor, ia lebih memilih mengeluarkan ponselnya dari saku untuk memeriksanya. Beberapa pesan masuk, dan itu dari ibunya.


IBU ARGA

Pesan:

Kamu ke mana aja Ga?!

Kenapa Putri sendirian?! Kamu jadi kakak gimana si?! Lupa pesen ibuk?

Jadi anak laki tu yang bisa jagain keluarga gitu lo! Jangan kayak si Guntur!

Awas ya kamu ngeluyur dan main aneh-aneh! JADI ANAK KOK GA BISA DENGER OMONGAN ORANG TUA!


Arga menurunkan ponselnya, sejenak ia melihat ke arah rumahnya, kesal dan muak. Tak lama ia mengangkat kembali ponselnya, menelpon seseorang.


ARGA

Halo, Don.. (Jeda) lu di rumah sekarang? Gua butuh bantuan lu. (Arga menyalakan kembali motornya)


CUT TO


97. EXT. AREA DEPAN SEKOLAH - PAGI HARI

Cast : bu Farida, pak Joseph, staf sekolah


Sebuah mobil sedan hitam mewah memasuki area depan sekolah. Berhenti di depan selasar utama. Seorang pria, JOSEPH, turun dari mobil beserta seorang asisten wanitanya. Bu Farida dan beberapa staf menyambut kedatangannya.


BU FARIDA

Selamat pagi pak Joseph, (mengulurkan tangan untuk berjabat)


PAK JOSEPH

(Tersenyum)

Selamat pagi bu, (berjabat tangan)


BU FARIDA

Mari, mari pak.. silahkan pak,

Belum sempat mereka masuk, mobil lain memasuki area itu. Dua orang pria memakai jaket kulit hitam turun dari sana.


BU FARIDA

Ehm.. Dari..


PETUGAS 1

Dari polsek bu, (menunjukkan lencana)


BU FARIDA

Oh, mari.. Mari silahkan kita langsung ke ruangan aja. 


CUT TO


98. INT. SEKOLAH - RUANG TATA USAHA - PAGI HARI

Cast : Doni, staf sekolah 1, staf sekolah 2, staf sekolah 3


Doni tiba di ambang pintu ruang tata usaha sekolah, ia mengetuk lembut sembari memberitahukan sesuatu. 


DONI

Pagi pak, buk.. 

(Staf sekolah menoleh) 


STAF SEKOLAH 1

Ada apa Don? 


DONI

Pak Mahmud, pak Teo, Bu Ani, Bu Sri, dipanggil kepala sekolah sekarang, pak kepala yayasan mau wawancara. (Tersenyum) 


STAF SEKOLAH 1

Yang bener kamu? 


DONI 

Ya udah klo ga percaya. 


Seluruh staf sekolah yang bertugas, dengan agak bingung dan penasaran meninggalkan ruangan itu.

Doni masuk ke sana, segera menutup pintu, mengambil kunci di rak kunci dan mengunci pintu, ia juga menutup semua tirai jendela. Lalu, dengan santai ia duduk di area audio, mengeluarkan handphone dan mengaktifkan speaker. 


CUT TO


99. EXT. SEKOLAH - TAMAN BELAKANG - PAGI HARI

Cast : Arga, tukang kebun sekolah


Di taman belakang sekolah, Arga berjalan menghampiri seorang pria yang sedang menyapu taman. 


ARGA

Permisi pak, 


TUKANG KEBUN SEKOLAH

Iya dek? (Menghentikan aktivitasnya) 


ARGA

(Memberikan sebuah lipatan surat) bisa tolong kasih ini ke pak Tohar? 


TUKANG KEBUN SEKOLAH

Ini.. (Bingung) 


ARGA

Udah, kasih aja pak. (Memberi tip) 


TUKANG KEBUN SEKOLAH

Wah, Terimakasih dek. 


ARGA

Sama-sama, tolong ya pak.. (Menepuk lengan dan berjalan pergi dari sana) 

CUT TO


100. INT. SEKOLAH - RUANG GURU - PAGI HARI

Cast : Pak Tohar, petugas kebersihan 1, tukang kebun sekolah


Pak Tohar duduk di sofa di depan ruang rapat sembari merapikan kemejanya yang sangat bersih dan licin. Seorang petugas kebersihan yang sedang mengelap meja menyapa. 


PETUGAS KEBERSIHAN

Wih, hebat kamu Tohar, baru beberapa hari kerja di sini udah langsung naik jabatan. 


PAK TOHAR

Cuma pindah bagian pak, bagian keamanan sekarang. 


PETUGAS KEBERSIHAN

Iya tapi kan kepalanya.. Eh, nanti jangan lupa traktir kita-kita ya Har, kan gajimu juga pasti naek.


PAK TOHAR

(Tertawa) 

Iya iya Pak, tenang aja. 


Tak lama, seorang tukang kebun yang mendapat titipan dari Arga datang ke ruangan itu. 


TUKANG KEBUN

Kamu di sini Har?


PAK TOHAR

Iya, ada apa pak? 


TUKANG KEBUN

Ini lo, ada surat buat kamu.

(Memberikan) 


PAK TOHAR

(Menerima, bingung) 

Dari siapa pak? 


TUKANG KEBUN

Dari salah satu siswa, anak cowok, kelas tiga kayaknya. 


PETUGAS KEBERSIHAN

Ada penggemar kamu Tohar? (Tertawa) 


PAK TOHAR

(Tertawa kecil) 

Ga tau pak, (membuka surat dan membaca sejenak. Tak lama ia menjadi agak serius) 


TUKANG KEBUN

Kenapa Har? 


PAK TOHAR

(Berdiri, marah) 

Ada yang coba mau main-main sama saya ini. (Beranjak dari sana) 


PETUGAS KEBERSIHAN

Lo? Tohar?! Mau kemana kamu? (Menoleh ke ruang rapat) Nanti kalo bu Farida panggil gimana?! Jangan ke mana-mana Har! 


CUT TO


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar