Kami tidak baik-baik saja
2. KAMI TIDAK BAIK-BAIK SAJA 01
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

1.

Fade in


1. EXT. SEKOLAH - AREA TAMAN BELAKANG SEKOLAH - PAGI HARI

Cast : Arga, pak Tohar


ARGA, siswa SMA yang masih mengenakan seragam SMA yang bersih, tiba-tiba dari belakang mendapat pukulan batu di kepalanya hingga membuat ia terjatuh ke tanah dan melepas handphone yang sedang ia pegang.


Seorang pria tengah baya yang mengenakan kemeja rapi, PAK TOHAR, langsung menduduki perut Arga dan memukuli wajah Arga beberapa kali dengan emosi. Arga melindungi diri dengan tangannya.


PAK TOHAR

Macem-macem kamu sama saya! Anak laki ga usah ngadu-ngadu!


Pak Tohar hampir mencekik Arga, namun Arga menguatkan diri mendorong pria itu hingga menyingkir dari badannya.


Pak Tohar terjungkir ke tanah. Arga berdiri, terjatuh, namun ia tetap mencoba bangun. Tangannya meraih batu besar yang tadi dipukulkan ke kepalanya. Lalu ia menginjak dada pak Tohar, batu besar ia angkat tinggi-tinggi, lalu dihantamkannya ke arah kepala Tohar.

ARGA

Mati lu dasar PEDOFIL!!


BRAAKK!


SMASH CUT


Fade in


2. EXT. LAPANGAN SEPAK BOLA KAMPUNG - SORE HARI

Cast : Arga, Guntur, Putri, Ibu Arga, pak Tohar, Nugraha


Sepuluh tahun lalu.


Tiga orang anak kecil. ARGA, GUNTUR,dan PUTRI, sedang bermain bola di pinggir lapangan.

Arga menendang bola, Putri, gadis kecil berkepang dua dengan menggunakan setelan dres bergambar kartun mendapatkan bola itu lalu menendangnya kencang ke arah Guntur. Guntur tak bisa menahannya hingga bola itu terpental dan membobol gawangnya yang dibuat dengan sandal jepit yang diletakkan terpisah berjarak sekitar empat meter.

PUTRI

GOAL! (Bersorak bahagia, melompat sambil bertepuk tangan kecil)


Guntur berlari mengambil bola. Putri mengejek kakaknya Arga dan Guntur dengan memberi jempol ke bawah. Arga diam saja.

Seorang wanita dewasa, IBU ARGA, dengan hanya menggunakan daster dan sandal jepit, tiba-tiba menghampiri mereka.


IBU ARGA

Hei anak-anak! Ayo! Udah selese mainnya! Pulang! (Menyabet tangan Putri)

Guntur datang sembari membawa bola.

GUNTUR

Yah tante, ntar aja. Nanggung, giliran saya serang belum dapet nih.


IBU ARGA

Udah dilanjut besok! Bentar lagi maghrib! Ayo pulang! (Menarik tangan Putri dan Arga)


ARGA

Ga mau buk! (Melepaskannya) Arga masih mau main!


IBU ARGA

Heh! Kamu ini dibilangi orang tua!


PUTRI

Putri juga masih mau main buk! (Mencoba melepaskan tangannya, namun ibu Arga lebih kuat.)


IBU ARGA

(Melirik ke arah warung pak Tohar, seorang pria duduk di sana dan melihat mereka)

Udah-udah, ayo pulang pokoknya! (Kembali berpaling pada anak-anak nya)


GUNTUR

Satu ronde aja buk, nanti kita selese. (Tersenyum, memohon)


ARGA

Iya buk, boleh ya?


IBU ARGA

(Berpikir sebentar, ia melihat ke anak gadisnya)

Iya deh boleh, tapi kamu Putri pulang sekarang. (Menarik Putri pulang)


PUTRI

(Menangis)

Yah.. Ibuk.. Ibuk Putri juga masih mau main! (Meronta, namun tetap ditarik oleh ibunya)


IBU ARGA

(Menoleh pada Arga dan Guntur)

Nanti jangan sampe maghrib ya! Pulang! Awas besok ga boleh main lagi kalian klo telat!


ARGA

Iya buk, (tersenyum)


CUT TO


3. INT. WARUNG - SORE HARI

Cast : pak Tohar, Nugraha


PAK TOHAR, pria kurus berkumis itu duduk di bangku warungnya sambil memandangi ibu Arga yang berjalan pergi bersama Putri meninggalkan Arga dan Guntur.

NUGRAHA, pria tinggi besar dengan memakai jaket kulit berdiri setelah meneguk habis kopinya.


NUGRAHA

Gua cabut dulu bang, (Melangkah pergi ke motornya)


PAK TOHAR

Eh, iya-iya ati-ati. (Berpaling sebentar namun kembali menoleh ke arah Arga dan Guntur)


Nugraha menyalakan mesin motornya, lalu melaju pergi dari sana.

Pak Tohar bersiul pada Arga dan Guntur, memanggil mereka dengan wajah berseri-seri.


CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar