KABAYAN MASUK BUI
4. Kabayan Masuk Bui #4

46. INT – BILIK CINTA – SIANG

REGAR, SEORANG PEREMPUAN, PENJAGA BILIK, TORO, PEREMPUAN 2.

 

Tampak REGAR bersama SEORANG WANITA, sedang duduk menganti didepan BILIK CINTA.

 

REGAR
Lama kali sih, pasti sebelum masuk minum obat kuat dulu.
Gak mau rugi dia.

 

PENJAGA BILIK
Sabar bang

 

SEORANG WANITA
Inget bang perjanjian kita,
Short time, cash and carry yaa..

 

REGAR
Iya, tenang lah kau, pasti aku bayar
Jangan kau anggap seorang napi seperti aku tak punya duit.
Kalau aku mau, 10 wanita seperti kau, aku beli sekarang.
Tenang lah, gak usah khawatir tampang kau itu,
senyum lah, biar dapat chamistri kita nanti.

 

Tak lama,TORO bersama PEREMPUAN 2 keluar dari kamar bilik, PENJAGA BILIK lalu masuk untuk mengganti sprei, dan menyemprotkan pewangi ruangan


TORO
Cieh-cieh, udah lama ngantri lay

 

REGAR
Alamak, Lama pula kau

 

TORO hanya nyengir

 

TORO
Nge chat yaa (Michat yaa hehehe)

 

REGAR
Mau tau aja kau

 

TORO lalu pergi, penjaga Bilik keluar dan mempersilahkan REGAR bersama wanita pesanannya untuk masuk

CUT TO

47. INT – RUANG KUNJUNGAN - SIANG

KABAYAN, ITEUNG, AMBU, ABAH, HOTMAN, EKSTRA

 

KABAYAN, sangat lahap memakan makanan yang keluarganya bawakan, ikan asin, pete, sayur asem dll.

 

KABAYAN
Sudah lama kabayan tidak makan, makanan seenak ini

 

ITEUNG
Hayu atuh nambah

 

KABAYAN sendawa,

 
ITEUNG
Kang, ITEUNG punya kabar gembira buat akang.

 

KABAYAN
Apa itu

 

ITEUNG
ITEUNG hamil.
Anak kita kang

 

KABAYAN
Apa hamil..
Yeee, KABAYAN bakal jadi bapak.

 

KABAYAN lalu jingkrak-jingkrak ngibing kegirangan, orang-orang disekitar keheranan.

DISOLVE

48. EXT – LAPAS PAGI

KABAYAN, NARAPIDANA

 

ESTHABLISH

Pagi itu, seorang TAMPING KUNCI membuka satu per satu kamar.

 

TAMPING KUNCI
Woi. Bangun, bangun, olah raga

 

Para Napi keluar dengan kesibukannya masing masing.

KABAYAN mengeluarkan beberapa kasur, menyapu kamar, dan tugas tugas kamar lainnya.

DISOLVE

49. EXT – KAMAR MANDI UMUM – PAGI

KABAYAN, EKSTRAS.

 

KABAYAN, sedang mandi dipemandian umum, bersama seseorang.

Terlihat keisengan KABAYAN dipemandian umum tersebut, ketika seseorang sedang mencuci wajahnya dengan sabun, KABAYAN memindahkan gayung berisi air yang dipersiapkan orang tersebut untuk membasuh wajahnya yang penuh dengan sabun, KABAYAN nyengir lalu pergi dari tempat itu.

CUT TO

50. EXT – JALAN RAYA MENUJU PENGADILAN – PAGI

KABAYAN, EKSTRAS, PETUGAS

 

Mobil kejaksaan melaju menuju pengadilan negri jawa barat, didalamnya terdapat KABAYAN berpakaian rapi siap menjalani persidangan pertamanya.

CUT TO

51. EXT – PENGADILAN NEEGRI JAWA BARAT – SIANG

KABAYAN, EKTRAS CONTY 46, 47

 

Para tahanan turun dari mobil, KABAYAN tampak mencari sesuatu.

 

PETUGAS
Ayo berbaris

 

Semua tahanan berbaris, lalu digiring mesuk ke ruang tunggu di pengadilan.

CUT TO 

52. INT – RUANG TUNGGU PENGADILAN – SIANG

KABAYAN, ITEUNG, ABAH, AMBU, EKSTRAS.

 

KABAYAN tampak duduk lesu dipinggir jeruji besi, menunggu di panggil untuk sidang pertamanya, dia tampak grogi, ITEUNG, ABAH dan AMBU memandang dari luar ruangan dibalik jeruji besi, ITEUNG Mendekat jeruji, memegang tangan KABAYAN dan berkata,

 

ITEUNG
KABAYAN harus kuat dan tabah menjalani peradilan ini

 

KABAYAN tak mampu berkata apa-apa, Tanpa sadar air matanya ITEUNG mentes, KABAYAN memandang ITEUNG, menggenggam erat tangan ITEUNG dan menciumnya.

DISOLVE

53. INT – RUANG SIDANG – SIANG

KABAYAN. JPU, HAKIM KETUA, 2 HAKIM ANGGOTA, PANITERA, ITEUNG, ABAH, HOTMAN, AMBU,EXTRAS

JAKSA membacakan dakwaan / kronologi penangkapan didepan anggota sidang, KABAYAN hanya duduk mendengarkan.

 

JAKSA
Saudara kabayan terdakwa pembalakan liar (lllegal logging) atau perusakan hutan. Terdakwa dijerat dengan Pasal 12 huruf d juncto pasal 83 ayat 1 huruf A Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan.
Ancaman hukumannya lima tahun penjara. Kasus ini bermula ketika pihak polisian mengintai tempat yang dicurigai sebagai areal penebangan hutan.
Benar begitu terdakwa.

 

KABAYAN
Demi Allah yang mulia hakim Saya tidak pernah mencuri kayu, mencuri itu dosa, Kabayan hanya mengambil kayu dihutan seperlunya saja, untuk bahan bakar memasak.

 

JAKSA
Lantas kalau anda tidak melakukan hal tersebut,
mengapa anda menjadi tersangka dalam kasus ini??

 

KABAYAN berfikir dan mengingat sesuatu.

FLASH BACK

CUT TO

54. INT – RUMAH KABAYAN – PAGI

KABAYAN, ITEUNG AMBU


Waktu menunjukan pukul 8 pagi, KABAYAN masih tertidur pulas, ITEUNG mencoba membangunkan KABAYAN

 

ITEUNG
Kang, bangun atuh kang, sudah siang.

 

KABAYAN masih tertidur, dengkurannya semakin keras

 

ITEUNG
Kang bangun, AMBU marah kalau akang begini terus

 

KABAYAN
AMBU seperti tidak pernah merasakan penganten baru saja

 

Tak lama AMBU datang membawa sebaskom air, lalu menyiram KABAYAN


KABAYAN
Awas shunami…..

 

AMBU
KABAYAN, kamu sudah penganggguran, tidur terus,
bantu-bantu kek, cari kayu bakar sana, buat masak.

 

KABAYAN
Apa?
Memangnya AMBU mau masak kayu bakar?

 

AMBU
Bukan buat dimasak, tapi buat bahan bakar.

 

KABAYAN
Hari gini masih saja pakai kayu bakar, sudah gak jaman.
Bukannya sudah banyak gas LPG yang bertuliskan “ Khusus warga miskin ”

 

AMBU
Memangnya buat beli gas, gak pake duit?

 

KABAYAN
Atuh, buat apa ada tulisan “khusus warga miskin”
kalau mau menggunakannya saja harus pakai duit?

 

AMBU
Kamu tanya sama pemerintah sana.

 

KABAYAN
Iya, nanti kalau ketemu, KABAYAN tanyakan

 

AMBU
Sudah sana cepat cari kayu bakar

 

KABAYAN
Memangnya harus dicari yaa AMBU?
Gak bisa gitu, didoakan saja, lalu kayu bakarnya datang sendiri

 

AMBU
Gelo, mana bisa?

 

KABAYAN
Yasudah, kalau gitu, KABAYAN berangkat dulu.
(pada ITEUNG) doakan akang , semoga akang mendapatkan kayu bakar yang halal,
dan selamat sampai tujuan.

 

KABAYAN mengambil Totopong kepalanya lalu mencari sesuatu

 

ITEUNG
Cari apa kang?

 

KABAYAN
Barang antik

 

ITEUNG
Barang antik naon?

 

KABAYAN
Bulu ayam.

 

KABAYAN menemukan bulu ayam tersebut dikolong tempat tidur, lalu pergi meninggalkan tempat itu Dengan pakaian yang masih basah.

CUT TO

55. EXT – PEMATANG SAWAH – SIANG

KABAYAN, PETANI

 

KABAYAN sedang berjalan menelusuri pematang sawah sambil kilik-kilik kuping, tiba-tiba dia berhenti tepat didepan orang-orangan sawah dan berbicara

 

KABAYAN

Hei kamu…
Kenapa melihat saya seperti itu?
Memangnya saya AMBU, yang suka nyuruh-nyuruh seenaknya saja…
Kehed sia.


KABAYAN lalu melanjutkan perjalanannya.

CUT TO

56. EXT – HUTAN, TEPI SUNGAI – SORE

KABAYAN, BEBERAPA POLISI.

KABAYAN sampai ditepi sungai dihutan, memandangi alam sekitar yang indah, air mengalir, udara segar dengan cahaya matahari yang memantul keemasan, burung burung bernyanyi riang . KABAYAN duduk dipinggiran sungi tersebut,

 

KABAYAN
Sepertinya tempat ini cocok untuk merajut mimpi KABAYAN yang tertunda karena AMBU.
To be continue aah

 

KABAYAN mulai rebah-rebahan, mengambil sesuatu di totobongnya, sehelai bulu ayam lalu mengilik-kilik kupingnya, matanya mulai merem-melek, tak lama, seekor lalat mengganggu nya, KABAYAN mulai terganggu oleh lalat tersebut.

 

KABAYAN
Lalat Kehed,
Pasti lalat tersebut mata-mata AMBU, yang selalu siap menggangu KABAYAN

 

KABAYAN, bangun mencoba menepuk lalat tersebut, Tak sengaja mata KABAYAN tertuju pada beberapa kayu besar yang mengambang disungai


KABAYAN
Itu kayu kayu besar dari mana???
Ah lumayan buat stock kayu bakar, dari pada cape-cape nyari harus keliling hutan.

 

Tanpa pikir panjang KABAYAN lalu turun ke sungai, mencoba meraih kayu tersebut, KABAYAN menariknya kepinggir sungai dengan sekuat tenaga, tanpa ia sadari, beberapa POLISI langsung mengepung KABAYAN dengan senjata dan memborgolnya, KABAYAN bingung apa yang terjadi.

 

KABAYAN
Ada apa ini pak??
Kenapa tangan saya diikat dengan rantai besi seperti ini pak??
Memangnya saya kerbau?

 

POLISI
Jangan pura pura tidak tau, dimana teman teman kamu yang lainnya???

 

KABAYAN
Teman saya ?
 ya dirumahnya atuh pak, emangnya KABAYAN sedang main petak umpet,
dari tadi saya disini sendiri bapak.

 

POLISI
Kalau begitu, ikut kami kekantor polisi untuk keterangan lebih lanjut.


Sambil ketakutan, KABAYAN kencing dicelana dan merengek minta dilepaskan

 

KABAYAN
Memangnya apa salah saya?
Kok dibawa kekantor polisi?

 

KABAYAN lalu dibawa beberapa polisi tersebut

BACK TO REALITY

CUT TO

57. INT – RUANG SIDANG – SIANG

KABAYAN. JPU, HAKIM KETUA, HOTMAN, 2 HAKIM ANGGOTA, PANITERA, ITEUNG, AMBU,EXTRAS

 

Sidang masih berlanjut

 

JAKSA
Seharusnya saudara tau, kalau di tempat itu, bukan tempat untuk mencari kayu, mengapa saudara melakukan hal itu ?

 

KABAYAN
Saya tidak tau, kan tidak pernah dikasih tau.
JAKSA
ketidak tahuan saudara dapat membuat saudara dihukum berat pak..

 

HOTMAN
Maaf yang mulia hakim
Berikut penolakan saya atas pasal dakwaan yang digunakan oleh JPU.
Unsur- unsur Pasal 1 angka 21 memberi batasan apa yang dimaksud dengan setiap orang adalah perseorangan dan/atau korporasi yang melakukan perbuatan perusakan hutan secara terorganisasi di wilayah hukum Indonesia dan/atau berakibat hukum di wilayah hukum Indonesia.
Apa yang dimaksud dengan perbuatan perusakan hutan yang terorganisasi?
Pengertian atau batasan terorganisasi disebut dalam Pasal 1 angka 6 ialah kegiatan yang dilakukan oleh suatu kelompok yang terstruktur, yang terdiri atas 2 (dua) orang atau lebih, dan yang bertindak secara bersama-sama pada waktu tertentu dengan tujuan melakukan perusakan hutan, tidak termasuk kelompok masyarakat yang tinggal di dalam atau di sekitar kawasan hutan yang melakukan perladangan tradisional dan/atau melakukan penebangan kayu untuk keperluan sendiri dan tidak untuk tujuan komersial. Bila membaca posisi kasus, perbuatan Kabayan tidak termasuk batasan terorganisasi. Unsur-unsur tidak terorganisasi terpenuhi yaitu.
(1) kelompok masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan;
(2) melakukan penebangan kayu untuk keperluan sendiri. Bertujuan untuk buat kayu bakar dan
(3) tidak untuk tujuan komersial.
kayu bakar digunakan sendiri dan bukan untuk diperjualbelikan. Selain daripada itu perbuatan Kabayan juga tidak memenuhi unsur terorganisasi.

 

HAKIM
Baiklah untuk sementara hasil sidang ini akan kami selidiki dan dipertimbangkan lebih lanjut.
apakah jaksa ingin mengadakan saksi saksi untuk didatangkan dalam pengadilan

 

JAKSA
Iya yang mulia,
Pada sidang berikutnya kami dari JPO akan membawa saksi dari pihak kepolisian.

 

HAKIM
Baiklah, kalau begitu ,sidang akan kami tunda, minggu depan.

 

HAKIM mengetuk palu pertanda sidang ditunda. KABAYAN keluar ruangan, digiring oleh PETUGAS GEJAKSAAN, menuju ruang tunggu, ITEUNG, ABAH, AMBU, dan HOTMAN mengikuti dari belakang.

CUT TO

58. EXT – DEPAN RUANG TUNGGU PENGADILAN – SORE.

KABAYAN, PETUGAS PENGADILAN, ITEUNG, AMBU, ABAH, HOTMAN, EKSTRAS.

 

KABAYAN hendak memasuki ruang tunggu pengadilan digiring oleh PETUGAS KEJAKSAAN, sebelum dimasukan, ITEUNG memberanikan diri untuk memeluk KABAYAN.

 

ITEUNG
Yang tegar kang, banyak berdoa, dan jangan lupa shalat ya kang.

 

KABAYAN memandang ITEUNG dengan sedikit senyuman, lalu menunduk memegang perut ITEUNG dan bicara pada bayi yang didalam perut

 

KABAYAN
Kelak, ini akan menjadi cerita, untuk kamu saat besar nanti

 

KABAYAN mencium perut ITEUNG

Sementara HOTMAN menyakinkan bahwasanya KABAYAN tidak akan dihukum berat seperti ancaman Jaksa,

 

HOTMAN
Tenang, semua akan baik-baik aja, gak perlu khawatir

 

KABAYAN tersenyum, lalu masuk ke ruang tunggu.

 

    CUT TO

 

59. EXT – LAPAS / MASJID AT TAUBAH / KOLAM IKAN – PAGI

KABAYAN, USTAD IRFAN

 

KABAYAN baru saja menyelesaikan pekerjaan di masjid, dia menuju kolam ikan, duduk merenung, tak sengaja dia melihat sebuah suling bambu tergeletak tak jauh dari sana, dia mengambilnya.

 

KABAYAN
Suling siapa ini?

 

KABAYAN menup dan memainkannya.

IRFAN seorang ketua pemuda masjid datang melihat KABAYAN, geleng-geleng kepala, dia datang dengan membawa secangkir kopi dan cemilan.

 

IRFAN
Wah keren, akang jago yah main suling.

 

KABAYAN berhenti memainkan suling, melihat kedatangan IRFAN

 

IRFAN
ayo kang kita ngopi dulu.

 

KABAYAN
Hatur nuhun kang.

 

IRFAN meletakkan kopi dimeja, KABAYAN Langsung nyeruput, IRFAN melotot

 

IRFAN
Haus ya kang?

 

KABAYAN nyengir

 

IRFAN
sudah sidang?

 

KABAYAN
Kemarin saya sidang pertama.

 

IRFAN
Memangnya kenapa akang bisa ada di sini?

 

KABAYAN
saya juga bingung.
 Padahal saya tidak menebang kayu, saya hanya mengambilnya di sungai yang mengalir,
dan saya tidak tau kayu tersebut dari mana, setelah itu saya ditangkap deh.
Lucu kan.

 

IRFAN
Apapun kasusnya kang, Kita Cuma bisa berabar,
Belum tentu kan orang yang ada diluar sana bisa bertahan seperti kita disini.
Kita yang disini belum tentu seorang penjahat,
dan mereka yang diluar sana, banyak juga yang lebih jahat dari kita.

 

KABAYAN kembali meneguk kopi, dan mencelupkan cemilan kedalam gelas kopi itu

 

IRFAN
Inget kang.
ALLAH tidak akan memberi cobaan pada hambanya,
bila mana hambanya tidak sanggup menjalankannya.

 

KABAYAN mencermati kata-kata IRFAN sambil terus nyemil, IRFAN tersenym memperhatikan KABAYAN.

 

IRFAN
Akang laper?
Mau pakai nasi

 

KABAYAN
Oh tidak kang, terimakasih

 

IRFAN tersenyum, mengambil makanan ikan yang tak jauh dari tempat itu, lalu melemparkannya ke kolam.

 

IRFAN
 Disini kita bisa introspeksi diri, apa yang salah dalam diri kita.
banyak berdoa saja kang, semoga permasalahannya cepat selesai.

 

KABAYAN
ia kang, terimakasih...
kalau akang sendiri, sudah berapa lama ada disini?
semenjak saya disini saya sering melihat akang mengajar mengaji disini.

 

IRFAN
Saya sudah 11 tahun kang.
Ya Allahmdulilah semenjak saya disini, banyak mendapatkan ilmu, 
yang belum tentu bisa dicari diluar sana.

 

KABAYAN
Nah kalau akang sendiri kenapa bisa ada disini?

 

IRFAN tersenyum

 

IRFAN
Kepo yaa

Mereka tertawa

 

IRFAN
membunuh kang.

 

KABAYAN
Pembunuhan?
siapa yang akang bunuh?


IRFAN tersenyum

 

KABAYAN
Maaf kang bukannya kepo, kenapa akang tersenyum gitu?

 

IRFAN
Saya membunuh, orang yang sangat saya cintai, yaitu istri saya dan selingkuhannya.
Kejadian itu memang membuat saya terluka.
Mereka pantas mendapatkan itu.

 

KABAYAN
Kok Bisa

 

IRFAN
Ya bisa.
 Ketika saya pulang bekerja, saya melihat istri saya dan selingkuhannya berada dalam satu selimut dalam keadaan telanjang.

 

KABAYAN
Lalu kenapa kamu tidak ikutan telanjang juga?

 

IRFAN
Lain lagi ceritanya kehed…

 

Mereka tertawa

 

IRFAN
Saat itu saya tidak bisa mengendalikan fikiran saya

 

KABAYAN
Memangnya fikiran ada stir nya ya?

 

IRFAN merasa dongkol

 

IRFAN
Emosi saya memuncak, saya ambil sebilah golok, dan seketika darah segar mengalir membanjiri ruangan tersebut.

 

IRFAN sedih mengingat kejadian itu, KABAYAN hanya bengong.

 

KABAYAN
Oh gitu yaa?
Sungguh tragis

 

IRFAN
Lalu sampailah saya berada disini
 pengadilan memvonis saya hukuman seumur
hidup

KABAYAN hanya bengong mendengar cerita IRFAN

 

IRFAN
Kang…
Kenapa bengong

 

KABAYAN
Gak apa apa kang.

 

IRFAN tersenyum

 

IRFAN
Udah kang, gak usah dipikirin, tapi dijalani.
Semakin dipikirin, nanti kita stress, sakit, belom sempet tobat eeh malah mati.
Namanya umur kang, nggak ada yang tau.

 

KABAYAN
Iya kang

 

IRFAN
Nah akang, kalau mau, dari pada galau, mampirlah ke perpustakaan,
Disana banyak sekali buku tentang agama, kebetulan, saya yang mengurus dan menjaga perpustakaan tersebut.

 

KABAYAN
Ia Kang, terimakasih

 

KABAYAN tersenyum bahagia...

CUT TO

60. EXT BLOCK CHARLY / KAMAR 2.7 - MALAM

TORO, TAMPING KUNCI, SUTRISNO, BRENGOS, EKSTRAS

 

Kamar neraka, suara mesin tato terdengar dari salah seorang anak kamar yang sedang mentato temannya, berbaur dengan suara desah SUTRISNO yang sedang di Fuck oleh beberapa orang BRENGOS kamar tersebut.

TORO duduk dipinggir tralis, menghisap sebatang rokok, dia amat terganggu dengan suara desah yang terlalu keras, TORO Melemparkan sebuah botol plastic kearah mereka.

 

TORO
Berisik bangsat

 

Seorang TAMPING KUNCI berjalan menelusuri block menuju kamar 2.7, dengan sangat hati-hati, melintasi kamar-demi kamar, beberapa orang menyapanya.

Sesampainya ditempat yang dituju, mereka lalu transaksi Shabu.

 

TORO
Hati-hati loe…
Jangan ngembet

 

TAMPING KUNCI mengangguk, lalu kembali masuk kekamarnya.

CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar