KABAYAN MASUK BUI
1. Kabayan Masuk Bui #1

01. ESTHABLISH SUASANA ALAM JAWA BARAT

Panorama persawahan, Alunan musik degung sunda mengalun, menyejukan hati

DISOLVE

02. EXT – AREA PERSAWAHAN - SIANG

ITEUNG, BEBERAPA WANITA SEBAYA


ITEUNG, Bersama beberapa temannya sedang menumbuk padi dengan cara

Tradisional menggunakan lesung, suara yang dihasilkan dari Alu yang dipukul merangkai

sebuah nada yang menyejukan.

 

WANITA 1
Gak nyangka yaa,
Kang KABAYAN bisa begitu

 

WANITA 2
Padahal mah, kang KABAYAN orang baik, lucu, suka menghibur

 

WANITA 1
ITEUNG, lebih baik mah, kamu cari laki-laki lain saja.

Kamu kan cantik, pasti banyak yang mau dengan kamu, dari pada kesepian gak ada yang ngelonin.

 

Beberapa WANITA tertawa

 

WANITA 2
Iya, itu denger-denger juragan kohar sedang mencari istri baru

 

ITEUNG
kamu aja atuh, kamu kan jomblo

 

WANITA 2
Embung ah.
Siapa yang mau jadi istri ke 7

 

Yang lain tertawa

 

ITEUNG
Kalau kamu saja tidak mau, apa lagi saya, yang sudah punya suami.
ITEUNG mah, cinta mati dengan kang KABAYAN
Moal aah cari pasangan lagi, ITEUNG pasti akan tunggu kang KABAYAN pulang dari sana.
Karena ITEUNG yakin, kalau kang KABAYAN tidak salah

 

DISOLVE

03. EXT – JALAN RAYA KOTA – SIANG

PENGAMEN

 

Suasana kota, Beberapa orang sedang ngamen dipinggir jalan perkotaan, ada juga beberapa gelandangan disana.

CUT TO

04. EXT – JALAN RAYA MENUJU LEMBAGA PEMASYARAKATAN – SIANG.

KABAYAN, BAKAR, RIAN, PARA TAHANAN, PETUGAS KEPOLISIAN, PENGAMEN.

 

Sebuah mobil tahanan kejaksaan meluncur, Didalam Mobil penuh sesak para TAHANAN yang di borgol satu dengan lainnya, hanya seorang saja tahanan yang tampak bebas tanpa diborgol, kita berinama BAKAR, berpakaian layaknya Habib., tiba saat lampu merah, mobil itu terhenti, beberapa PENGAMEN cilik memainkan gitar kecilnya diluar mobil

 

PENGAMEN CILIK 2
Ngapain ngamen di mobil itu?
Gak bakal ada duitnya, isi yang ada didalam itu, para penjahat.

 

PENGAMEN CILIK 1
Gak apa-apa.
Penjahat juga kan butuh hiburan.

 

Dua pengamen cilik itu lalu pergi

 

BAKAR
(melirik para pengamen, berbicara sendiri )
Katanya dipelihara oleh negara

 

Mobil itu melanjutkan perjalanannya, menuju lembaga pemasyarakatan, terdapat juga PETUGAS KEPOLISIAN yang mengawal, lengkap dengan senjata laras panjang.

KABAYAN, seorang pria lugu, sebagai terdakwa kasus illegal logging terlihat sangat sedih akan perkara fitnah yang dialaminya.

 

BAKAR
(kepada kabayan)
Kenapa kamu diam saja

 

KABAYAN
Saya diam, karena tidak ada yang mengajak bicara

 

BAKAR
Mukamu pucat,
Takut?

 

KABAYAN menggelengkan kepala, Bakar tersenyum, tak lama KABAYAN mengangguk

 

BAKAR
Kalau kamu takut, kamu sama saja merendahkan TUHANmu.
 Sementara TUHAN berada tidak jauh dari urat nadimu.

 

Mobil tahanan terus melaju, meliak-liuk dipersimpangan sampai membuat para TAHANAN yang berada didalam jatuh tersungkur.

CUT TO

05. EXT – DEPAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN – SIANG

KABAYAN, BAKAR, RIAN, PARA TAHANAN, PETUGAS PENJAGA.

 

Mobil tahanan sampai disebuah Lembaga Pemasyarakatan, Terlihat sebuat tulisan " LEMBAGA PEMASYARAKATAN OGAH MISKIN", semua tahanan turun dan berbaris rapi dengan kawalan ketat POLISI (conty 03) dibantu POLSUSPAS, kemudian dibukakannya borgol mereka satu per satu, mulailah mereka masuk kedalam pintu pertama Lapas dengan berjalan jongkok, tampak BAKAR menolak untuk berjalan jongkok.

 

PETUGAS
Jongkok, kamu, jongkok

 

Tahanan lain jongkok, mengikuti perintah PETUGAS, kecuali BAKAR

 

BAKAR
Tidak.
buat apa harus jalan jongkok?
Saya tidak cacat, dan Tuhan saya memberikan kaki ini untuk berjalan normal,
Bukan untuk jongkok

 

Para PETUGAS hanya diam, lalu mereka digelandang menuju pos selanjutnya.

CUT TO

06. EXT – PINTU UTAMA LEMBAGA PEMASYARAKATAN – SORE

KABAYAN, RIAN, BAKAR, PARA TAHANAN, TAMPING, PETUGAS POLSUSPAS, PARA NAPI, EKSTRAS.

 

Gerbang pintu kedua terbuka, suasanya begitu ramai oleh hilir mudik para NAPI, Tahanan mulai memasuki Lapas sambil berjalan jongkok, Kecuali BAKAR, disambut oleh beberapa napi yang dipertugaskan (Tamping) dan juga POLSUSPAS, para NAPI SENIOR memandang para tahanan yang baru datang dari balik pagar pembatas, sambil berkata-kata sinis.

 

NAPI 1
Woi kijang baru nih,
(TERIAK PADA KABAYAN ) woi culun, kasus cabul luh yaa

 

KABAYAN shock dengan suasana ramai para napi berteriak-teriak, Para petugas mulai mendata tahanan yang baru datang, beberapa TAMPING dan NAPI berkumpul, Tampak seorang CABUL Bernama RIAN ditanya oleh seorang NAPI 1

 

NAPI 1
WOI Kasus apaan loe?

 

RIAN, ragu-ragu menjawab

RIAN
Cabul bang
 

Sontak beberapa tangan melayangkan tamparan ke punggung SI CABUL RIAN, dia menjadi bulan-bulanan para TAMPING dan NAPI 1, tak lama kemudian semua tahanan dibawa ke kantor untuk proses registrasi dan foto. 

CUT TO

07. EXT – PEMATANG SAWAH – SORE

ABAH, AMBU, ITEUNG

 

ABAH sedang santai menikmati kopi dan singkong rebus, sambil bermain tataruncingan bersama AMBU.

 

ABAH
AMBU, ABAH punya tebakan.
Kucing-kucing naon anu pang romantisna

 

AMBU
Kucing naon atuh ABAH ?
 
ABAH
Kucing”ta AMBU

 

AMBU tertawa tersipu,

AMBU
ABAH bisaan wae
Sekarang giliran AMBU yaa.
Bola-bola naon yang bisa ceurik

 

ABAH
Bola kaki, karena ditendang terus

 

AMBU
Salah.
Bola mataku melihat kamu dengan dia

 

Mereka tertawa, ABAH mencolek AMBU, tak lama ITEUNG datang

 

ITEUNG
ABAH jeng AMBU, malah mesra-mesraan disini,
tidak mengerti gimana perasaan ITEUNG saat ini

 

ABAH
Kenapa atuh ITEUNG

 

AMBU
Kamu iri yaaa??
Yasudah kawin lagi aja biar bisa mesra-mesraan

 

ABAH dan AMBU tertawa

 

ITEUNG
AMBU jahat.

 

ITEUNG menangis, Gogoleran dipematang sawah

 

ITEUNG
Bukannya bantu ITEUNG, mencari solusi agar Kang KABAYAN cepat dibebaskan,
malah nyuruh kawin lagi?
Memanngnya gampang apa mencari sosok lalaki seperti kang KABAYAN,
Kuat makannya, kuat tidurnya, kuat segala-galanya.

 

AMBU
Lalaki seperti itu dibanggain.

 

ITEUNG
Ya jelas atuh, KABAYAN itu limited edision
 

ITEUNG, menangis menjadi-jadi

 

ABAH
Aduh ITEUNG, jangan gogoleran disini, malu atuh diliatin sama orang-orang.
ABAH dan AMBU janji, besok kita cari pengacara, untuk KABAYAN
(kepada AMBU) ya AMBU yaa

 

AMBU mengguk 

CUT TO

08. INT – KANTOR LEMBAGA PEMASYARAKATAN – SORE

KABAYAN, RIAN, BAKAR, PARA TAHANAN, BEBERAPA TAMPING DAN PETUGAS LAPAS.

 

Beberapa tahanan sedang difoto secara bergantian

KABAYAN difoto paling akhir, senyuman manis keluar dari wajahnya,

 

KABAYAN
Terimakasih bapak, KABAYAN merasa sangat terhormat sekali.
Sudah lama sekali KABAYAN tidak difoto, terakhir waktu KABAYAN buat KTP
Nanti kalau sudah dicuci, tolong kirim foto KABAYAN ke ITEUNG dirumah yaa, sekalian bilang kalau KABAYAN baik-baik saja

 

PETUGAS LAPAS hanya mengangguk

 

PETUGAS LAPAS
Untuk yang lain, ikut tamping menuju block,
ingat jangan berbuat macam-macam disana

 

lalu para tananan berbaris, tangannya bertumpu diatas pundak yang didepannya digiring oleh beberapa napi yang dipertugaskan (Tamping), BAKAR tampak berbincang dengan salah satu PETUGAS

 

PETUGAS LAPAS
Kasus apa pak ustad

 

BAKAR
Kritis, untuk mengkritik pemerintah
Katanya demokrasi,
Demokrasi ambigu.

 

PETUGAS LAPAS
Bapak ikut saya menuju kamar,
karena kamar bapak berbeda dengan kamar tahanan yang lain

 

BAKAR
Kenapa harus dibeda-bedakan?
 Bukankah setiap tahanan sama tanpa pengecualian.
Sama-sama orang bersalah,Saya bersama mereka saja

 

Lalu para tahanan berjalan menuju penampungan diiringi TAMPING dan PETUGAS.

CUT TO 

09. EXT – JALAN MENUJU KAMAR PENAMPUNGAN – SORE

KABAYAN, BAKAR, RIAN, PARA TAHANAN, TAMPING DAN PETUGAS LAPAS.

 

Di jalan menuju kamar penampungan mereka berjalan berbaris, tangan diatas bahu rekan didepannya, KABAYAN planga-plongo garuk-garuk, tiba-tiba sandal kabayan terinjak seseorang yang dibelakannya, kabayan terjatuh

 

KABAYAN
Aduh

 

TAMPING
Woi, jalan yang bener loe.
Jangan berlaga gila ya

 

KABAYAN
Iya bang, Selow atuh
KABAYAN jatuh gara-gara dia tuh,
 Seharusnya mah dia yang dimarahi, bukan KABAYAN

 

TAMPING
Banyak ngomong lu, ayo cepet bangun

 

KABAYAN lalu bangun dan melanjutkan perjalanan

CUT TO

10. EXT – LAPANAGAN – SORE

KABAYAN, BAKAR, RIAN, PARA TAHANAN, REGAR, SUTRISNO, BRENGOS BEBERAPA TAMPING DAN PETUGAS LAPAS.

 

Terlihat suasana riuh para napi bertanding sepak bola, REGAR seorang kepala kamar bertubuh kekar dan penuh Tato, memakai celana jeans, kacamata hitam serta topi koboy, dibibirnya terselip sebatang cerutu, seorang kepala kamar yang sangat disegani dilapas tersebut tampak memegang uang taruhan bola, didampingi beberapa BRENGOS (pengawal kepala kamar.

 

REGAR
Ayo, hajar, ah macam mana kau, bisa main atau tidak…
Ayo patahkan saja kakinya
Ach macam mana pula ini, bisa kalah banyak aku
Ah iya terus, gocek, sikat

 

BRENGOS
              Ah tolol banget

 

REGAR melotot, mencengkram pakaian BRENGOS.              

 

REGAR
Apa kau bilang?
Kau bilang aku tolol

 

BRENGOS
Bukan, maksud saya bukan abang, tapi tuh dia yang dilapangan

 

Disisi lain, SUTRISNO Seorang waria, yang memberi semangat bagaikan chillider

 

SUTRISNO
Ayo ayang-ayang kuh
Nanti kalau menang Teteh kasih susu…

 

SESEORANG
Susu basii?

 

SUTRISNO
Susu gantung dong

 

Beberapa NAPI, yang disekelilingnya, tampak tertawa dengan tingkah SUTRISNO.

 

SUTRISNO
Awas loe yaa, kalau minta nenen sama gua.

 

INSERT : Para tahanan yang baru datang terus digiring melintasi pinggir lapangan, beberapa NAPI dengan tubuh bertato memandang dengan pandangan sinis tahanan Yang melintasi.

 

TAHANAN
Assalamualaikum

 

NAPI BERTATO SERAM
Ucap salam karena takut, bukan karena agama yang menganjurkan
Gak usah pura-pura alim loe semua.

 

Para napi tertawa, BAKAR, yang mendengar ucapan tersebut langsung menghampiri dan berkata

 

BAKAR
Maksud ente apa?


NAPI BERTATO SERAM
(Mendorong bakar)
 Eh kijang baru, jangan berlaga gila loe yaa

 

Terjadilah dorong-mendorong antara BAKAR dan NAPI BERTATO SERAM , kerumunan terjadi disana, para TAMPING langsung melerai perkelahian tersebut, Tahanan yang baru datang digiring kembali kedalam Block.


NAPI BERTATO SERAM
Liat loe nanti, gua gulung loe

 

CUT TO

11. INT – KAMAR PENAMPUNGAN – SORE.

TORO, EKSTRAS

 

Seorang kepala kamar bernama TORO, sedang asik nyabu dikamar mandi.

 

TORO
Memet, met, loe awasin, klo ada petugas, kasih tau gua
 
MEMET
Siap bang

 

Asap shabu mengepul dikamar mandi, TORO sangat menikmatinya

CUT TO

12. EXT – BLOCK CHARLY – SORE

KABAYAN, BAKAR, RIAN, PARA TAHANAN, TAMPING DAN PETUGAS LAPAS.

 

Para tahanan berjalan menelusuri block, banyak orang-orang memperhatikan, Tampak seorang NAPI menoyor kepala RIAN.

 

NAPI
Eh cabul, kesini juga loe, mati loe nanti sama gua

 

Mereka hanya menunduk, terus berjalan menuju kamar

CUT TO

13. INT – KAMAR PENAMPUNGAN – SORE.

TORO, KABAYAN, BAKAR, RIAN, PARA TAHANAN, BRENGOS, TAMPING DAN PETUGAS LAPAS.

 

Para tahanan masuk kekamar penampungan yang penuh dan sesak, Seorang kepala kamar TORO yang bertampang sangar keluar dari kamar mandi, menyambut dengan suara kasar, bertanya pada setiap tahanan yang baru masuk, begitu juga kepada KABAYAN, dan membuat KABAYAN tampak grogi.

 

TORO
(teriak sok jagoan) Loe semua yang baru masuk,
jongkok sekarang.

 

Semua tahanan mengikuti apa yang diperintahkan TORO, kecuali BAKAR dia sibuk merapihkan barang bawaannya, KABAYAN tanpa sengaja dia kelepasan Buang angin,

 

TORO
Sial siapa yang kentut?

 

Semua tahanan terdiam, wajah KABAYAN tampak pucat ketakutan

 

TORO
Gak ada yang ngaku?
Push up kalian semua.

 

Serempak semua tahanan menunjuk kearah KABAYAN, KABAYAN hanya nyengir, TORO Mendekati KABAYAN, menatap wajahnya dan menghembuskan asap rokok.

 

TORO
Mau jadi jagoan

 

KABAYAN
KABAYAN, tidak mau jadi jagoan.
Tapi jagoan yang mau jadi KABAYAN.

 

KABAYAN nyengir.

Sementara itu, BAKAR sibuk merapikan barang bawaannya, tanpa menggubris apa yang sedang terjadi, TORO melirik kearah BAKAR, beberapa BRENGOS memandang dengan sinis kepada BAKAR,

 

TORO
Woi.
Ini bui, ikuti aturan bui

 

BAKAR celingak-celinguk mEencari sesuatu

 

BAKAR
Ente ngomong sama ane?

 

BRENGOS
Kehed sia

 

BAKAR
Yang buat peraturan di bui memangnya siapa?

 

TORO
Gua!

 

BAKAR
Selagi itu peraturan buatan orang,
gua gak takut!

 

Beberapa BRENGOS berdiri, Seseorang diantara mereka mengeluarkan SIKIM dari tumpukan barang-barang yang ada disana (Sebuah benda tajam yang terbuat dari batang sikat gigi)

 

BAKAR
Berani loe colek gua?
 patah semua tulang-tulang loe!

 

TORO memberi kode kepada beberapa BRENGOS untuk tenang, sementara BAKAR duduk dengan santai.

 

TORO
(bergumam) Gede juga nyalinya.

 

TORO kembali berbicara pada tahanan jongkok.

 

TORO
Pada dasarnya gue bukan orang yang suka pada kekerasan,
gw tanya baik-baik aja nih,
kalian kesini Ada yang bawa pelor gak?

 

Semua terdiam, saling pandang, wajah KABAYAN tampak ketakutan

 

TORO
Gua gak perlu periksa pantat loe satu-persatu yaa.
ini Bui semua pake duit.
Gua kepala kamar disini.

 

Salah seorang bernama RIAN menunjuk tangan

 

RIAN
Saya bawa Bang.


TORO
Dari tadi kek loe ngomong.
Kan gua gak perlu teriak-teriak.
cepet keluarin.

 

TORO lalu mempersilahkan RIAN kekamar mandi untuk mengelurka pelornya, ditemani seorang BRENGOS, yang mengawasi.

 

INSERT : Tampak ekspresi RIAN ngeden mengeluarkan pelor dari dalam anusnya

INSERT : Pelor dicuci oleh RIAN lalu dibuka, tampak uang lembaran 200 ribu, yang digulung kecil menyerupai kapsul

NOTE : PELOR ITU ADALAH SEBUAH UANG KERTAS YANG DIGULUNG BERBENTUK KAPSUL, LALU DILAPISI OLEH PLASTIK, AGAR DAPAT DITELAN ATAU DIMASUKAN KEDALAM ANUS.

Tak lama RIAN keluar kamar mandi dan memberikan uang tersebut kepada TORO

 

TORO
Kalian yang gak bawa duit tidur didekat kamar mandi,
elu, tidur disitu.


TORO menunjuk kebeberapa arah.

Sementara BAKAR mencari tempat yang terlihat agak nyaman.

Tahanan yang lain terdiam, merenungi nasib masing-masing


CUT TO

14. INT – KAMAR PENAMPUNGAN – MALAM

KABAYAN, BAKAR, PARA TAHANAN, RIAN, TORO, PETUGAS JAGA MALAM.

 

Malam pun tiba, suasana sangat hening, dingin menyelimuti LP tersebut, para tahanan sudah tertidur pulas, berdempet-dempetan, KABAYAN melamun dibalik trails, Beberapa PETUGAS hilir mudik mengontrol kamar demi kamar, tampak BAKAR, sedang melaksanakan Shalat Tahajut diantara selah-selah kaki para tahanan yang tertidur pulas, Selesai Shalat dia menegur KABAYAN.

 

BAKAR
(kepada kabayan) Semoga ALLAH mengampuni kamu yang merasa kesepian,
sementara Tuhanmu ada tidak jauh dari nadimu

 

KABAYAN menoleh kepada BAKAR

 

KABAYAN
KABAYAN teh kangen ITEUNG,
Wanita cantik, lugu, pokoknya bageur lah

 

BAKAR tertawa dengan ucapan KABAYAN

BAKAR
Wanita cantik ada dua kemungkinan,
yang pertama : dia matre.
Yang kedua : dia sudah menjadi ibu negara

 

BAKAR Tertawa sementara KABAYAN hanya tersenyum tipis

 

KABAYAN
Nyi ITEUNG teh istri KABAYAN

 

BAKAR
Ooh, istrimu toh.
Dari pada kamu melamun lebih baik kamu shalat.
 kamu harus tau,
ALLAH punya scenario terbaik agar hambanya tidak merasa terpuruk,
 meratapi nasib di malam buta seperti ini.
Jangan sia-siakan waktu malam,
malammu akan terhitung ibadah, apalagi diselingi oleh tahajud dan dzikir untuknya.
Doakan juga ITEUNG’Mu itu agar tabah menjalani cobaan ini.

 

KABAYAN tersenyum mendengar nasehat dari BAKAR

 

KABAYAN
Mendengar nasehat dari akan, saya jadi ingat ITEUNG

 

BAKAR
ITEUNG Dei ITEUNG dei
Tadi kan sudah bilang, kalau kang KABAYAN lagi inget ITEUNG,
sebelum saya ngobrol sama akang

 

KABAYAN
Iya yaah
Kenapa bisa begitu?

 

KABAYAN Lalu beranjak kekamar mandi

CUT TO

15. INT – KAMAR PENAMPUNGAN – PAGI

TORO, KABAYAN, BAKAR, PARA TAHANAN,RIAN, TORO, PETUGAS X, TAMPING KUNCI.

 

Dipagi hari, suara serine berbunyi menandakan apel pagi, Seorang petugas kita sebut PETUGAS X didampingi seorang TAMPING KUNCI mulai berkeliling dan menghitung jumlah tahanan/napi di tiap-tiap kamar sambil meminta jatah, TORO memerintahkan kepada anak kamarnya untuk berdiri berbaris, PETUGAS X datang dan mulai menghitung jumlah tahanan yang ada di kamar penampungan tersebut, melihat KABAYAN yang tampak takut,dia bertanya dari balik teralis besi.


PETUGAS X
Woi culun,
Ngapain kamu ada disini?

 

KABAYAN tidak mengerti apa maksud yang dikatakan PETUGAS X

 

PETUGAS X
Ia, kamu.
 Eh ini penjara, jangan planga-plongo.
ngapain kamu disini?

 

KABAYAN
Nggak ngapa-ngapain pak

 

Orang-orang tertawa dengan ucapan KABAYAN, Ia terlihat canggung dengan keadaan tersebut.


PETUGAS X
Yasudah baik-baik disini,
 banyak berdoa.

 

Lalu PETUGAS X berbicara pada TORO

 

PETUGAS X
Anak kamar ada yang bawa pelor gak?

 

TORO
Anak ilang semua pak.

 

Tampak Tangan TORO memberikan uang kertas 5000 kepada PETUGAS X, lalu pergi.

NOTE : PETUGAS X, MEWAKILI PUNGLI YANG TERJADI DIDALAM LAPAS, SETIAP HARI SAAT APEL, DIA SELALU MEMINTA JATAH PADA TIAP KAMAR, AGAR SIAPAPUN YANG MENGUNAKAN HANDPHONE TIDAK DILAPORKAN KEPADA KALAPAS.

CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Menarik alurnya
2 bulan 3 minggu lalu
nice, kebayang visualnya nanti pasti keren nih
1 tahun 6 hari lalu