01. ESTHABLISH SUASANA ALAM JAWA BARAT
Panorama persawahan, Alunan musik degung sunda mengalun, menyejukan hati
DISOLVE
02. EXT – AREA PERSAWAHAN - SIANG
ITEUNG, BEBERAPA WANITA SEBAYA
ITEUNG, Bersama beberapa temannya sedang menumbuk padi dengan cara
Tradisional menggunakan lesung, suara yang dihasilkan dari Alu yang dipukul merangkai
sebuah nada yang menyejukan.
Kamu kan cantik, pasti banyak yang mau dengan kamu, dari pada kesepian gak ada yang ngelonin.
Beberapa WANITA tertawa
Yang lain tertawa
DISOLVE
03. EXT – JALAN RAYA KOTA – SIANG
PENGAMEN
Suasana kota, Beberapa orang sedang ngamen dipinggir jalan perkotaan, ada juga beberapa gelandangan disana.
CUT TO
04. EXT – JALAN RAYA MENUJU LEMBAGA PEMASYARAKATAN – SIANG.
KABAYAN, BAKAR, RIAN, PARA TAHANAN, PETUGAS KEPOLISIAN, PENGAMEN.
Sebuah mobil tahanan kejaksaan meluncur, Didalam Mobil penuh sesak para TAHANAN yang di borgol satu dengan lainnya, hanya seorang saja tahanan yang tampak bebas tanpa diborgol, kita berinama BAKAR, berpakaian layaknya Habib., tiba saat lampu merah, mobil itu terhenti, beberapa PENGAMEN cilik memainkan gitar kecilnya diluar mobil
Dua pengamen cilik itu lalu pergi
Mobil itu melanjutkan perjalanannya, menuju lembaga pemasyarakatan, terdapat juga PETUGAS KEPOLISIAN yang mengawal, lengkap dengan senjata laras panjang.
KABAYAN, seorang pria lugu, sebagai terdakwa kasus illegal logging terlihat sangat sedih akan perkara fitnah yang dialaminya.
KABAYAN menggelengkan kepala, Bakar tersenyum, tak lama KABAYAN mengangguk
Mobil tahanan terus melaju, meliak-liuk dipersimpangan sampai membuat para TAHANAN yang berada didalam jatuh tersungkur.
CUT TO
05. EXT – DEPAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN – SIANG
KABAYAN, BAKAR, RIAN, PARA TAHANAN, PETUGAS PENJAGA.
Mobil tahanan sampai disebuah Lembaga Pemasyarakatan, Terlihat sebuat tulisan " LEMBAGA PEMASYARAKATAN OGAH MISKIN", semua tahanan turun dan berbaris rapi dengan kawalan ketat POLISI (conty 03) dibantu POLSUSPAS, kemudian dibukakannya borgol mereka satu per satu, mulailah mereka masuk kedalam pintu pertama Lapas dengan berjalan jongkok, tampak BAKAR menolak untuk berjalan jongkok.
Tahanan lain jongkok, mengikuti perintah PETUGAS, kecuali BAKAR
Para PETUGAS hanya diam, lalu mereka digelandang menuju pos selanjutnya.
CUT TO
06. EXT – PINTU UTAMA LEMBAGA PEMASYARAKATAN – SORE
KABAYAN, RIAN, BAKAR, PARA TAHANAN, TAMPING, PETUGAS POLSUSPAS, PARA NAPI, EKSTRAS.
Gerbang pintu kedua terbuka, suasanya begitu ramai oleh hilir mudik para NAPI, Tahanan mulai memasuki Lapas sambil berjalan jongkok, Kecuali BAKAR, disambut oleh beberapa napi yang dipertugaskan (Tamping) dan juga POLSUSPAS, para NAPI SENIOR memandang para tahanan yang baru datang dari balik pagar pembatas, sambil berkata-kata sinis.
KABAYAN shock dengan suasana ramai para napi berteriak-teriak, Para petugas mulai mendata tahanan yang baru datang, beberapa TAMPING dan NAPI berkumpul, Tampak seorang CABUL Bernama RIAN ditanya oleh seorang NAPI 1
RIAN, ragu-ragu menjawab
Sontak beberapa tangan melayangkan tamparan ke punggung SI CABUL RIAN, dia menjadi bulan-bulanan para TAMPING dan NAPI 1, tak lama kemudian semua tahanan dibawa ke kantor untuk proses registrasi dan foto.
CUT TO
07. EXT – PEMATANG SAWAH – SORE
ABAH, AMBU, ITEUNG
ABAH sedang santai menikmati kopi dan singkong rebus, sambil bermain tataruncingan bersama AMBU.
AMBU tertawa tersipu,
Mereka tertawa, ABAH mencolek AMBU, tak lama ITEUNG datang
ABAH dan AMBU tertawa
ITEUNG menangis, Gogoleran dipematang sawah
ITEUNG, menangis menjadi-jadi
AMBU mengguk
CUT TO
08. INT – KANTOR LEMBAGA PEMASYARAKATAN – SORE
KABAYAN, RIAN, BAKAR, PARA TAHANAN, BEBERAPA TAMPING DAN PETUGAS LAPAS.
Beberapa tahanan sedang difoto secara bergantian
KABAYAN difoto paling akhir, senyuman manis keluar dari wajahnya,
PETUGAS LAPAS hanya mengangguk
lalu para tananan berbaris, tangannya bertumpu diatas pundak yang didepannya digiring oleh beberapa napi yang dipertugaskan (Tamping), BAKAR tampak berbincang dengan salah satu PETUGAS
Lalu para tahanan berjalan menuju penampungan diiringi TAMPING dan PETUGAS.
CUT TO
09. EXT – JALAN MENUJU KAMAR PENAMPUNGAN – SORE
KABAYAN, BAKAR, RIAN, PARA TAHANAN, TAMPING DAN PETUGAS LAPAS.
Di jalan menuju kamar penampungan mereka berjalan berbaris, tangan diatas bahu rekan didepannya, KABAYAN planga-plongo garuk-garuk, tiba-tiba sandal kabayan terinjak seseorang yang dibelakannya, kabayan terjatuh
KABAYAN lalu bangun dan melanjutkan perjalanan
CUT TO
10. EXT – LAPANAGAN – SORE
KABAYAN, BAKAR, RIAN, PARA TAHANAN, REGAR, SUTRISNO, BRENGOS BEBERAPA TAMPING DAN PETUGAS LAPAS.
Terlihat suasana riuh para napi bertanding sepak bola, REGAR seorang kepala kamar bertubuh kekar dan penuh Tato, memakai celana jeans, kacamata hitam serta topi koboy, dibibirnya terselip sebatang cerutu, seorang kepala kamar yang sangat disegani dilapas tersebut tampak memegang uang taruhan bola, didampingi beberapa BRENGOS (pengawal kepala kamar.
REGAR melotot, mencengkram pakaian BRENGOS.
Disisi lain, SUTRISNO Seorang waria, yang memberi semangat bagaikan chillider
Beberapa NAPI, yang disekelilingnya, tampak tertawa dengan tingkah SUTRISNO.
INSERT : Para tahanan yang baru datang terus digiring melintasi pinggir lapangan, beberapa NAPI dengan tubuh bertato memandang dengan pandangan sinis tahanan Yang melintasi.
Para napi tertawa, BAKAR, yang mendengar ucapan tersebut langsung menghampiri dan berkata
Terjadilah dorong-mendorong antara BAKAR dan NAPI BERTATO SERAM , kerumunan terjadi disana, para TAMPING langsung melerai perkelahian tersebut, Tahanan yang baru datang digiring kembali kedalam Block.
CUT TO
11. INT – KAMAR PENAMPUNGAN – SORE.
TORO, EKSTRAS
Seorang kepala kamar bernama TORO, sedang asik nyabu dikamar mandi.
Asap shabu mengepul dikamar mandi, TORO sangat menikmatinya
CUT TO
12. EXT – BLOCK CHARLY – SORE
KABAYAN, BAKAR, RIAN, PARA TAHANAN, TAMPING DAN PETUGAS LAPAS.
Para tahanan berjalan menelusuri block, banyak orang-orang memperhatikan, Tampak seorang NAPI menoyor kepala RIAN.
Mereka hanya menunduk, terus berjalan menuju kamar
CUT TO
13. INT – KAMAR PENAMPUNGAN – SORE.
TORO, KABAYAN, BAKAR, RIAN, PARA TAHANAN, BRENGOS, TAMPING DAN PETUGAS LAPAS.
Para tahanan masuk kekamar penampungan yang penuh dan sesak, Seorang kepala kamar TORO yang bertampang sangar keluar dari kamar mandi, menyambut dengan suara kasar, bertanya pada setiap tahanan yang baru masuk, begitu juga kepada KABAYAN, dan membuat KABAYAN tampak grogi.
Semua tahanan mengikuti apa yang diperintahkan TORO, kecuali BAKAR dia sibuk merapihkan barang bawaannya, KABAYAN tanpa sengaja dia kelepasan Buang angin,
Semua tahanan terdiam, wajah KABAYAN tampak pucat ketakutan
Serempak semua tahanan menunjuk kearah KABAYAN, KABAYAN hanya nyengir, TORO Mendekati KABAYAN, menatap wajahnya dan menghembuskan asap rokok.
KABAYAN nyengir.
Sementara itu, BAKAR sibuk merapikan barang bawaannya, tanpa menggubris apa yang sedang terjadi, TORO melirik kearah BAKAR, beberapa BRENGOS memandang dengan sinis kepada BAKAR,
BAKAR celingak-celinguk mEencari sesuatu
Beberapa BRENGOS berdiri, Seseorang diantara mereka mengeluarkan SIKIM dari tumpukan barang-barang yang ada disana (Sebuah benda tajam yang terbuat dari batang sikat gigi)
TORO memberi kode kepada beberapa BRENGOS untuk tenang, sementara BAKAR duduk dengan santai.
TORO kembali berbicara pada tahanan jongkok.
Semua terdiam, saling pandang, wajah KABAYAN tampak ketakutan
Salah seorang bernama RIAN menunjuk tangan
TORO lalu mempersilahkan RIAN kekamar mandi untuk mengelurka pelornya, ditemani seorang BRENGOS, yang mengawasi.
INSERT : Tampak ekspresi RIAN ngeden mengeluarkan pelor dari dalam anusnya
INSERT : Pelor dicuci oleh RIAN lalu dibuka, tampak uang lembaran 200 ribu, yang digulung kecil menyerupai kapsul
NOTE : PELOR ITU ADALAH SEBUAH UANG KERTAS YANG DIGULUNG BERBENTUK KAPSUL, LALU DILAPISI OLEH PLASTIK, AGAR DAPAT DITELAN ATAU DIMASUKAN KEDALAM ANUS.
Tak lama RIAN keluar kamar mandi dan memberikan uang tersebut kepada TORO
TORO menunjuk kebeberapa arah.
Sementara BAKAR mencari tempat yang terlihat agak nyaman.
Tahanan yang lain terdiam, merenungi nasib masing-masing
CUT TO
14. INT – KAMAR PENAMPUNGAN – MALAM
KABAYAN, BAKAR, PARA TAHANAN, RIAN, TORO, PETUGAS JAGA MALAM.
Malam pun tiba, suasana sangat hening, dingin menyelimuti LP tersebut, para tahanan sudah tertidur pulas, berdempet-dempetan, KABAYAN melamun dibalik trails, Beberapa PETUGAS hilir mudik mengontrol kamar demi kamar, tampak BAKAR, sedang melaksanakan Shalat Tahajut diantara selah-selah kaki para tahanan yang tertidur pulas, Selesai Shalat dia menegur KABAYAN.
KABAYAN menoleh kepada BAKAR
BAKAR tertawa dengan ucapan KABAYAN
BAKAR Tertawa sementara KABAYAN hanya tersenyum tipis
KABAYAN tersenyum mendengar nasehat dari BAKAR
KABAYAN Lalu beranjak kekamar mandi
CUT TO
15. INT – KAMAR PENAMPUNGAN – PAGI
TORO, KABAYAN, BAKAR, PARA TAHANAN,RIAN, TORO, PETUGAS X, TAMPING KUNCI.
Dipagi hari, suara serine berbunyi menandakan apel pagi, Seorang petugas kita sebut PETUGAS X didampingi seorang TAMPING KUNCI mulai berkeliling dan menghitung jumlah tahanan/napi di tiap-tiap kamar sambil meminta jatah, TORO memerintahkan kepada anak kamarnya untuk berdiri berbaris, PETUGAS X datang dan mulai menghitung jumlah tahanan yang ada di kamar penampungan tersebut, melihat KABAYAN yang tampak takut,dia bertanya dari balik teralis besi.
KABAYAN tidak mengerti apa maksud yang dikatakan PETUGAS X
Orang-orang tertawa dengan ucapan KABAYAN, Ia terlihat canggung dengan keadaan tersebut.
Lalu PETUGAS X berbicara pada TORO
Tampak Tangan TORO memberikan uang kertas 5000 kepada PETUGAS X, lalu pergi.
NOTE : PETUGAS X, MEWAKILI PUNGLI YANG TERJADI DIDALAM LAPAS, SETIAP HARI SAAT APEL, DIA SELALU MEMINTA JATAH PADA TIAP KAMAR, AGAR SIAPAPUN YANG MENGUNAKAN HANDPHONE TIDAK DILAPORKAN KEPADA KALAPAS.
CUT TO