32. INT. KEDAI ES KRIM — NIGHT
Cast : Runi dan Rara
Rara dan Runi duduk berhadapan dengan es krim masing-masing di hadapannya.
Rara
(Melahap es krim)
Jadi lebih enak ya kalau gratis.
(Tertawa)
Runi ikut tertawa lalu memakan es krimnya juga.
Runi
By the way Ra, sebenernya kita udah jadi high value woman belum sih?
Rara
Ehmm.. ga yakin gue.
Runi
Loh, kok gitu?
Rara (O.S)
Untuk ukuran mahasiswa semester 4, prestasi kita lumayan banyak, penampilan kita juga udah jauh lebih baik sekarang, lebih dirawat. Sosial media kita juga rame followers-nya. Tapi,..
(Ditampilkan Foto dan video Runi dan Rara ketika mendapat berbagai penghargaan, penampilan mereka yang sekarang sering menyedot perhatian banyak orang di sekitar. Kemudian sosial media mereka yang setiap harinya selalu ada saja pengikut baru dan setiap kali mereka memposting apapun, nyaris selalu ramai notifikasi suka dan komentar)
Runi
Tapi apa, Ra?
Rara
Gue baru inget, kalau standar high value woman tiap orang itu beda-beda. Sah-sah aja kalo kita udah anggap diri kita sekarang high value woman, tapi jangan tersinggung kalau ada yang ga setuju sama pendapat kita.
Runi menatap Rara dengan tatapan kosong.
Runi
(Memundurkan badannya)
Jujur, gue ga ngerti apa yang lu omongin. Intinya, setelah kita berusaha ini itu, udah sampe di titik sekarang ini, tapi kenapa sampe sekarang kita masih aja jomblo Ra?
Rara membuka mulut dan menarik napas cepat.
Rara
Bener juga Lu. Iya ya, kenapa ga ada satu pun cowok yang deketin kita? Padahal kita udah banyak berubah?
Runi
Nah, aneh kan?
Rara memutar bola matanya.
Rara
Tenang, mungkin efeknya ga langsung Run. Bisa aja cowok baru dateng nanti. Jadi, kita tunggu aja. Makanya lu kalau ada yang dm, bales aja. Siapa tau cowok baik-baik. Jangan malah didiemin.
Runi
Oke. Kita tunggu.
Runi kembali melahap es krim dengan wajah serius.
Cut to:
33. INT. CAFFE — DAY
Cast : Runi dan Rara
Satu bulan kemudian.
Runi duduk dengan tatapan kosong dan sedih.
Runi
Ra, gimana nih, udah sebulan nunggu, ga ada tuh yang nongol!
Rara
Gue juga bingung, kenapa ya? Apa sekarang high value woman ga menarik lagi di mata cowok?
Runi
Tau ah! Kayanya kita bakal terus jomblo deh.
Rara
Hush! Jangan asal ngomong lu! Gue cari di google deh, apa aja kira-kira yang bikin kita tetep jomblo.
Rara membuka browser lalu mencari artikel tentang alasan mengapa seseorang belum mempunyai pacar.
Rara
(Menatap layar ponsel)
Nah, nah... Ada nih. Alasan mengapa kamu belum memiliki kekasih. Nomor tiga banyak belum diketahui!
Runi
Apa aja tuh?
Rara
No 1. Terlalu menutup diri.
(Ditampilkan artikelnya)
Runi
Perasaan gue selalu open sama siapapun!
Rara
Yang bener? Kejadian sama si Bayu itu apa kabar?
Runi
(Mengernyitkan dahi)
Bayu? (mengingat) Oh yang ketemu di parkiran?
Flashback
34. EXT. PARKIRAN KAMPUS — DAY
Cast : Runi dan Bayu
Runi membuka helm lalu turun dari motornya. Selanjutnya ia menyimpan helmnya di salah satu kaca spion. Lalu Runi berjalan menjauhi motor.
Bayu (O.S)
Runi! Seruni!
Runi menoleh ke sumber suara yang memanggilnya.
Bayu
Kamu Runi yang kemarin juara lomba karya tulis ya?
Runi
Iya betul. Ada apa ya?
Bayu
Ga ada sih. Cuma kemarin kebetulan saya salah satu panitia acaranya.
Runi
Oh.
Bayu
Iya hehe.
Hening dan canggung diantara keduanya.
Bayu (cont'd)
(Mengulurkan tangan kanannya)
Ah iya, kenalin, saya Bayu. Dari jurusan manajemen.
Runi
(Menjabat tangan Bayu)
Ohiya. Salam kenal.
Runi dan Bayu melepas jabatan tangan.
Bayu
(Salah tingkah)
Lagi sibuk ga? Kalo ada waktu, gimana kalo ngopi dulu sambil ngobrol-ngobrol?
Runi
Sorry ga bisa, hari ini gue ada mata kuliah full sampe malem.
Bayu menggaruk bagian belakang kepalanya walau sebenarnya tidak terasa gatal.
Bayu
Oh gitu ya. Kalo besok gimana?
Runi
Ga bisa juga. Ada kegiatan lain kebetulan.
Bayu
Kalo--
Runi
(Memotong)
Aduh sorry ya, gue udah telat masuk kelas nih. Bye, bay!
Bayu tertegun menyaksikan tingkah Runi yang pergi begitu saja meninggalkan dirinya.
Back to scene:
Runi
Itukan karena gue telat, anjir. Bukan bermaksud cuekin tuh orang apalagi menutup diri.
Rara
Kenapa lu ga bilang aja, 'nanti ya kita bahas lagi udah selesai kelas'. Terus lu ga sopan banget ninggalin dia gitu aja.
Runi
Tapi ga ada niatan nutup diri masalahnya. Lanjut aja, apalagi katanya?
Rara
Nomor 2, kurang bergaul sehingga hanya memiliki sedikit teman.
(Ditampilkan artikelnya)
Runi
Ga masuk juga nih. Kita kan punya banyak temen, Ra.
Rara
Banyak lu bilang? Liat! Kita kemana-mana berdua Run. Ga kaya orang-orang yang punya sirkel, geng, bestie.
Runi
Ya maksud gue, ada salsa, ada Gilang, ada temen lain di kelas, kelas lain juga itu kan temen kita.
Rara
Gak! Bukan temen gitu pokonya yang dimaksud disini.
Runi
Ga usah ngegas juga kali.
Rara
Lagian ngotot. Siapa yang baca siapa yang sok tahu.
Runi
Udah lanjut lagi, alasannya apa lagi?
Rara
No 3, memendam perasaan pada seseorang.
(Ditampilkan artikelnya)
Rara tertegun sejenak menatap layar ponselnya setelah membaca sebelum akhirnya menoleh ke Runi.
Runi
Apalagi ini! Kita kan ga punya crush. Udah lanjut aja!
Rara
Oke. Selanjutnya, no 4 jarang nongkrong, sehingga kurang pergaulan.
Runi
Wah ini sih yang paling ga cocok. Kita sering nongkrong kali. Sekarang aja kita di caffe.
Ditampilkan caffe secara keseluruhan yang diamna caffe tersebut merupakan cafee literasi yang lokasinya bersebelahan dengan perpustakaan.
Rara
Kenapa sih, lu kalau ngajak main tuh selalu yang deket buku. Kalo ga lu bawa buku dari rumah.
Runi
Karena gue cinta banget sama buku.
Rara
Oh cinta? Kenapa ga jadiin pacar aja sekalian?
Runi menyeringai.
Runi
Eh minggu depan UAS ya?
Rara
Tau! Tanya aja sama buku noh!
Cut to: