87 INT. ONE EIGHTY COFFEE & MUSIC – DALAM – SORE
Magello dan Kirana sedang duduk di meja kolam. Bersantai sambil mengobrol diselingi tawa.
Magello menatap Kirana beberapa saat tanpa berkedip. Kirana balas memandangnya. Kirana mengerutkan hidungnya seperti seorang ibu yang sedang berusaha membuat bayinya tertawa.
MAGELLO
Kau kenal Liza dimana?
KIRANA
Di Jakarta.
MAGELLO
Teman kuliah?
KIRANA
Bukan.
MAGELLO
Terus kenal di mana?
KIRANA
Kami baru bertemu tadi di bandara.
MAGELLO
Jadi kau memang ingin ke sini hari ini?
Kirana tersenyum. Ia meraih tangan Magello.
KIRANA
Saat kita ke sini sebelumnya kau bilang kau selalu datang ke sini setiap tanggal 15 Agustus jam 4 sore. Makanya, tadi pagi aku menelepon Rio, mengabarkan kalau aku ingin datang. Kebetulan Liza juga mau ke sini, jadi kami barengan.
MAGELLO
Anak itu benar-benar keterlaluan. Ia bilang tidak pernah berkomunikasi denganmu dan katanya kita tidak akan bertemu lagi.
KIRANA
Kami ingin memberimu kejutan.
MAGELLO
Dan kalian berhasil membuatku menderita.
KIRANA
Serius, kau menderita karena kehilangan aku? Serius kau tidak bisa kehilangan aku?
Magello menatap mata Kirana.
MAGELLO
Kau mau bukti?
KIRANA
Boleh.
MAGELLO
Aku akan melamarmu.
KIRANA
Kapan?
MAGELLO
Setelah aku bekerja.
Kirana kembali mengerutkan wajahnya. Magello tersenyum. Ponsel Magello berbunyi. Ada pesan masuk dari Dini: Ibu menunggu di rumah. Pulang sekarang. Dini, Si Putri Cantik.
FADE OUT:
88 EXT. JALANAN KOTA BANDUNG – MOTOR – MALAM
Magello sedang membonceng Kirana dengan motornya. Tampak keduanya sangat bahagia. Gerimis mulai turun.
KIRANA
Kau akan bilang apa pada orangtuamu?
MAGELLO
Kau adalah tunanganku.
KIRANA
Mereka pasti akan terkejut.
MAGELLO
Kalau begitu, aku akan bilang kau pacar baruku.
Hujan mulai deras.
MAGELLO (CONT’D)
Kita akan basah.
KIRANA
Biarkan saja.
MAGELLO
Jangan, nanti kau sakit.
Magello menepikan motornya di depan sebuah ruko. Kirana sudah terlihat kedinginan. Magello membuka jaketnya dan membungkus tubuh Kirana.
MAGELLO
Kita naik taksi saja.
Kirana mengangguk. Magello mengeluarkan ponselnya dan memesan taksi online.
CUT TO:
89 EXT. JALANAN KOTA BANDUNG – TEPI JALAN – MALAM
Magello dan Kirana masih berteduh di depan ruko. Hujan semakin deras.
KIRANA
Kok kemarau bisa hujan sih?
MAGELLO
Mungkin Tuhan ingin melihat kita lebih romantis.
Kirana tertawa. Taksi online yang dipesan Magello muncul. Magello memarkir motornya kemudian memayungi kepala Kirana dengan jaket menuju taksi. Taksi langsung berangkat.
CUT TO:
90. EXT. JALANAN KOTA BANDUNG – TAKSI ONLINE 1 – MALAM
Kirana membersihkan air di wajah dan tangannya. Setelah itu, ia menatap Magello.
KIRANA
Ibumu seperti apa?
MAGELLO
Paling cantik di Bandung.
KIRANA
Galak, gak?
MAGELLO
Dia ibu terbaik se dunia.
KIRANA
Kau yakin ibumu akan menyukaiku?
MAGELLO
Semua yang aku sukai, pasti disukai ibuku.
Kirana tersenyum kemudian bergidik karena kedinginan. Ia meraih tangan Magello dan meremas-remasnya.
CUT TO:
91 EXT. RUMAH KELUARGA MAGELLO – TAKSI ONLINE 1 – MALAM
Taksi berhenti di depan rumah Magello.
KIRANA
Itu Ibu dan Ayahku!
Kirana langsung turun dari taksi dan berlari memasuki halaman rumah meninggalkan Magello yang duduk terpaku.
CUT TO:
92 EXT. RUMAH KELUARGA MAGELLO – TERAS – MALAM
Bu Devi sedang asyik mengobrol bersama Bu Sinta, Pak Malik, dan seorang pria paruh baya yang mengenakan jas lazimnya pengusaha. Dia adalah ayah Kirana, PAK RAHMAD. Kirana muncul dan memeluk Bu Devi serta Pak Rahmad. Setelah itu, Kirana menyalami Bu Sinta dan Pak Malik. Bu Sinta memegangi pipi Kirana lalu tersenyum. Setelah itu, ia mencium keningnya.
BU SINTA
Putrimu cantik sekali, Dev.
CUT TO:
93 EXT. RUMAH KELUARGA MAGELLO – TAKSI ONLINE 1 - MALAM
Magello tersenyum menyaksikan pemandangan di teras rumahnya dari atas taksi. Dia sudah siap-siap turun setelah membayar ongkos taksi. Namun, gerakannya mendadak terhenti. Sebuah taksi lain (TAKSI ONLINE 2) muncul dan berhenti di depan taksi yang ditumpangi Magello.
94 EXT. RUMAH KELUARGA MAGELLO – TAKSI ONLINE 2 – MALAM
Angga turun dari taksi yang baru saja berhenti di depan pagar rumah keluarga Magello. Dari arah belakang, terlihat Alena menyandarkan kepalanya di jendela taksi dengan putus asa. Ia melihat ke arah lain. Seakan-akan pemandangan di teras rumah Magello begitu menyakitkan baginya.
CUT TO:
95 EXT. RUMAH KELUARGA MAGELLO – TAKSI ONLINE 1 - MALAM
Magello menatap nanar ke arah Alena yang masih duduk di atas taksi lalu melihat ke arah teras rumahnya. Ia tidak paham apa yang sedang terjadi.
Di teras, orang-orang memanggil namanya dan Alena. Magello menutup pintu mobil lalu memerintahkan sopir untuk meninggalkan tempat itu.
FADE TO BLACK: