74 INT. RUMAH KELUARGA MAGELLO – KAMAR – SIANG
Magello sedang berbaring di kamarnya ketika ponselnya di atas meja berdering. Dengan malas ia bangun dan mengambil ponselnya lalu kembali ke tempat tidur. Tampak di layar nama Mario.
INTER CUT:
75 INT. RUMAH KELUARGA MARIO – RUANG TAMU – SIANG
Mario sedang menelepon. Panggilan pertamanya tidak diangkat. Ia kembali menghubungi Magello. Panggilannya tersambung.
MARIO
Aku paham kau sedang patah hati. Tapi itu bukan berarti kau sudah menutup diri untuk dunia luar dan tidak mau lagi menerima telepon siapapun.
MAGELLO
Aku bukan sedang patah hati. Aku Cuma malas bicara dengan orang yang tidak peduli dengan sahabatnya.
MARIO
Kata Ustaz, apa yang kita lihat itu belum tentu kebenaran. Skripsiku sudah beres, jadi sekarang aku sudah bisa mendengar curhatmu. Ayo datanglah ke sini. Aku tunggu sekarang.
Mario langsung memutus sambungan telepon.
CUT TO:
76 INT. RUMAH KELUARGA MAGELLO – DAPUR – SIANG
Sambil mengenakan jaketnya, Magello menemui Bu Sinta yang sedang sibuk membuat kue di dapur. Saat masuk ke dapur, ia langsung mengambil sepotong kue dan memakannya.
BU SINTA
Mau kemana?
MAGELLO
Cari teman curhat karena ibuku sudah tidak peduli lagi dengan perasaanku.
Magello mengambil sepotong kue lagi lalu menyalami Bu Sinta.
BU SINTA
Sebentar makan malam di sini, ya?
MAGELLO
Iya, Bu.
BU SINTA
Hanya Ibu?
MAGELLO
Iya Ibuku yang paling cantik.
Bu Sinta tersenyum. Magello langsung pergi.
CUT TO:
77 EXT. RUMAH KELUARGA MAGELLO – DEPAN – SIANG
Magello muncul di pintu sambil mengenakan helm. Ia berjalan ke arah motornya yang terparkir di samping rumah. Magello segera menghidupkan mesin motornya dan pergi.
Dini yang baru pulang mencegatnya di pintu pagar.
DINI
Mau kemana, Kak?
Magello berhenti sejenak.
MAGELLO
Nonton.
DINI
Persib?
MAGELLO
Bukan. Minggir. Aku buru-buru.
Dini menepi.
DINI
Nonton apa sih?
MAGELLO
Ciwalk.
Magello mempermainkan gas motornya lalu melesat keluar dari halaman. Dini berteriak memanggil.
DINI
Ikut, Kak El!
Magello melambaikan tangannya tanpa menoleh.
CUT TO:
78 EXT. JALANAN KOTA BANDUNG – MOTOR – SIANG
Motor Magello melaju di jalanan Kota Bandung. Di kaca spion terlihat wajahnya yang mengenakan helm. Tak beberapa lama, ia berhenti di lampu merah.
CUT TO:
79 EXT. RUMAH KELUARGA MARIO – DEPAN – SIANG
Mario sedang duduk di teras depan rumahnya. Magello muncul dengan motornya dan berbelok memasuki halaman rumah. Setelah memarkir motornya, Magello bergabung di teras bersama Mario.
Mario memandangi Magello dari ujung kaki ke kepala.
MARIO
Cinta memang berbahaya. Magello Malik sampai kurus dibuatnya.
Magello mendengus.
MAGELLO
Aku bukan kurus karena cinta.
MARIO
Tapi.
MAGELLO
Diet.
Mario tertawa mengejek.
MARIO
Aku sudah mengingatkanmu sejak awal. Tapi sudahlah. Nasi sudah jadi lemper. Kita keluar jalan-jalan.
Mario berdiri dari kursinya.
MAGELLO
Kemana?
MARIO
Keliling-keliling kota. Ya, siapa tahu ada lagi ibu-ibu kaya yang mau menitipkan anak gadisnya.
MAGELLO
Memangnya aku tempat penitipan anak gadis.
Magello menggerutu. Mario sudah masuk ke dalam rumah.
CUT TO:
80 EXT. RUMAH KELUARGA MARIO – DEPAN - SORE
Magello dan Mario sudah siap-siap berangkat. Mereka sudah di atas motor masing-masing dan menghidupkan mesin. Tapi ponsel Mario berdering. Mario mengeluarkan ponselnya.
MAGELLO
Siapa?
MARIO
Sepupuku.
Mario mematikan mesin motornya.
MAGELLO
Liza?
Mario mengangguk dan meminta Magello diam dengan kode tangan.
MARIO
Kamu di mana? ..... Oke aku ke sana sekarang ...... di rumah ...... Ada ..... Serius ...... Iya, setengah jam ..... Oke ...
Mario memutuskan sambungan telepon.
MAGELLO
Kapan Liza datang dari Jakarta?
MARIO
Satu setengah jam yang lalu.
MAGELLO
Dia di mana sekarang?
MARIO
Ikut saja, sebentar lagi kau akan tahu.
Mario langsung menghidupkan mesin motornya dan pergi. Magello menggeleng kemudian mengikuti Mario.
CUT TO: