67 INT. RUMAH KELUARGA MARIO – KAMAR – MALAM
Beberapa buku dan kertas berserakan di lantai. Juga ada laptop yang sedang menyala. Magello sedang berbaring di tempat tidur. Ia tampak mengkhayal.
Mario masuk membawa dua gelas kopi. Ia meletakkannya di meja lalu mengumpulkan buku dan kertas yang berserakan sebelum mematikan laptopnya.
MARIO
Kalau kalian bertemu kembali, apa kau yakin Kirana masih mengenalmu?
MAGELLO
Jelas. Kenapa tidak?
Magello duduk di tepi tempat tidur. Mario menyodorkan gelas kopi kepadanya lalu duduk di samping Magello.
MARIO
Aku tidak yakin. Seperti ketika kalian bertemu pertama kali di bandara, ia juga pasti sudah lupa denganmu. Ingatannya kini pasti sudah kembali dan semua kejadian bersamamu sudah ia lupakan.
MAGELLO
Dia bilang dia mencintaiku.
MARIO
Gadis itu sakit, El. Kalau ingatannya sudah kembali, kau tidak akan ada lagi dalam memorinya. Dan kau harus menerima kenyataan itu. Ikhlaskan gadis itu.
MAGELLO
Sepertinya kau tidak percaya dengan kekuatan cinta?
MARIO
Aku percaya. Tapi kisah cinta kalian itu hanya seperti cinta monyet. Kau bahkan baru bersamanya beberapa hari.
MAGELLO
Apa kau tidak senang aku berhubungan dengan Kirana.
Mario tertawa ringan. Ia meletakkan kembali gelasnya di atas meja.
MARIO
Ini bukan tentang senang atau tidak senang. Aku ini sahabatmu. Aku mau melihatmu bahagia tapi kau juga mesti berpikir realistis. Lagi pula, apa sih masalahnya kalau kau menjomlo. Aku sudah dua dekade menjomlo dan kau bisa lihat sendiri aku baik-baik saja. Sendiri tidak semengerikan yang kau bayangkan, Kawan.
MAGELLO
Maksudmu aku harus mengikhlaskan kepergian Kirana kemudian berpura-pura kalau aku baik-baik saja, begitu?
MARIO
Kau tidak punya pilihan lain. Itulah takdirmu.
MAGELLO
Kalau begitu, aku akan melawan takdirku.
Mario berdeham.
MARIO
Kau berani?
Magello memandangi Mario tanpa berbicara. Setelah itu, ia buru-buru menghabiskan kopinya dan pulang.
CUT TO:
68 INT. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BANDUNG – AREA KAMPUS - SIANG
Mario sedang mengobrol di depan perpustakaan dengan DUA MAHASISWA lainnya ketika Magello muncul. Magello melambaikan tangannya lalu menghampiri Mario.
MAGELLO
Ikut denganku.
Magello menarik tangan Mario.
MARIO
Kemana?
MAGELLO
Ke kantin.
Mario berhenti.
MARIO
Kita tidak akan membahas Kirana lagi, bukan?
MAGELLO
Saat ini aku tidak punya bahan lain untuk dibicarakan selain dia.
MARIO
Itu namanya idiot, El. Sekarang ini Kirana mungkin sudah bersama kekasihnya. Bersenang-senang. Makan di restoran, berlibur ke luar negeri atau bahkan mungkin sedang mempersiapkan pernikahannya. Lalu, untuk apa memikirkan dia?
MAGELLO
Ini tentang masa depanku, Rio.
Seorang mahasiswi, RITA yang baru muncul mendekati mereka.
RITA
Rio, kau ditunggu dosen di jurusan.
Rita langsung pergi. Mario tersenyum ke arah Magello. Ia sudah punya alasan untuk meninggalkan Magello.
MARIO
Urusan masa depanku sepertinya lebih penting. Sorry, Bro. Aku harus konsultasi untuk ujian akhirku.
Mario meninggalkan Magello.
MAGELLO
Aku tunggu ya!?
MARIO
Tidak usah!
Mario menghilang di tangga. Magello menggaruk kepalanya.
CUT TO:
69 INT. RUMAH KELUARGA MAGELLO – RUANG TENGAH - MALAM
Magello sedang berkumpul di ruang tengah bersama keluarganya. Selain Bu Sinta, dan Dini adiknya, juga ada ayahnya, PAK MALIK.
Magello tampak termenung di kursi.
BU SINTA
Cari saja gadis lain. Kalau tidak mampu, biar ibu yang turun tangan. Di kantor ibu ada tiga mahasiswa magang. Kapan-kapan, ibu kenalkan mereka padamu. Mereka cantik dan cerdas. Ibu akan merestuimu.
MAGELLO
Tapi, Bu ....
BU SINTA
Ibu lagi sibuk. Klien ibu akan sidang lusa.
Bu Sinta berdiri dan masuk ke kamar. Magello menoleh kapada Dini.
DINI
Apa?
MAGELLO
Bantu aku, Din.
DINI
Boleh. Aku punya dua teman yang juga baru putus dengan pacarnya. Kakak tinggal pilih salah satunya. Setelah itu, serahkan padaku. Mereka pasti tidak akan menolak jadi kakak iparku. Bagaimana?
MAGELLO
Aku hanya ingin Kirana.
DINI
Kalau begitu, aku tidak bisa membantu kakak. Selamat malam. Aku sudah mengantuk.
Dini berdiri dan kabur ke kamarnya. Magello melirik ke ayahnya. Pak Malik berdiri dan menghampiri Magello.
PAK MALIK
Perjuangkan kalau kau mencintainya. Ayah akan mendukungmu. Jangan dengarkan ibumu. Perempuan memang kadang memilih jalan mudah dalam situasi seperti ini. Ingat, jangan lupa salat.
Pak Malik menyusul Bu Sinta ke kamar. Magello sekarang duduk sendiri di ruang tengah.
FADE IN:
START MONTASE
70 INT. RUMAH KELUARGA MAGELLO – KAMAR – SIANG
Magello sedang melamun sendiri di kamarnya. Ia memandangi foto Kirana di layar ponselnya.
DISSOLVE TO:
71 INT. KAMPUS SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BANDUNG – RUANG DOSEN – SIANG
Mario sedang berkonsultasi dengan SEORANG DOSEN di ruang dosen. Magello berdiri di pintu. Mario menyuruhnya pergi dengan menelengkan kepala.
CUT TO:
72 EXT. RUMAH KELUARGA MAGELLO – TERAS – SORE
Magello muncul dari dalam rumah dan menghampiri Dini yang sedang sibuk menelepon. Sesaat setelah Magello duduk di hadapannya, Dini langsung berdiri.
DINI
Kita lanjut besok di kampus, aku harus belajar.
CUT TO:
73 EXT. LAPANGAN GASIBU – AREA JOGGING – SORE
Tampak ORANG-ORANG sedang jogging. Magello yang mengenakan pakaian jogging hanya duduk di bawah pohon memperhatikan orang lalu lalang. Tampak DUA PEMUDA sedang bermain gitar dan menyanyikan lagu kenangan/sedih.
DISSOLVE TO:
END MONTASE