35 EXT. GRAFIKA CIKOLE – CAMPING GROUND – PAGI
Kirana muncul dari dalam tenda. Ia menghirup udara kemudian meregangkan otot-ototnya dengan membentangkan tangan ke samping. Setelah itu, ia mendatangi tenda Magello yang masih terlelap dan membungkus dirinya dengan selimut.
Kirana mulai menjaili Magello. Kirana memasukkan ujung rambutnya ke hidung Magello yang seketika bersin-bersin dan terbangun. Wajah mereka tampak berdekatan. Mereka saling tatap.
KIRANA
Aku ...
Magello terdiam.
KIRANA (CONT’D)
Lapar.
CUT TO:
36 EXT. GRAFIKA CIKOLE – RUMAH MAKAN – PAGI
Rumah makan Saung Lesehan yang diapit dua bukit tempat outbound dan Flying fox terlihat masih sepi. Magello dan Kirana duduk di salah satu saung menikmati sarapan pagi.
Setelah menghabiskan sarapannya, Magello memesan segelas kopi. Sementara Kirana tampak kebingungan menentukan akan minum apa. Ketika PELAYAN PRIA muncul mengantarkan kopi pesanan Magello, ia masih sibuk membaca daftar menu. Magello menyesap kopinya sekali.
KIRANA
Enak?
Kirana bertanya sembari menatap Magello yang langsung mengangguk.
MAGELLO
Kalau tidak suka kopi, sebaiknya pesan teh atau jus saja.
Kirana berdiri dari kursinya lalu memberi kode ke pelayan. Ia juga meminta satu gelas kopi. Setelah itu, ia duduk kembali sambil mengamati Magello yang tampak menikmati kopinya.
KIRANA
Aku ingin menyesuaikan diri dengan kebiasaanmu.
MAGELLO
Alasannya?
KIRANA
Kalau nanti kita menikah kan repot kalau aku tidak suka kopi. Makanya, mulai hari ini aku harus belajar membiasakan diri. Ya, setidaknya mencoba beradaptasi dengan baunya dulu.
Pelayan datang membawa kopi pesanan Kirana.
PELAYAN
Ada lagi?
Magello dan Kirana menggeleng, pelayan itu segera beranjak meninggalkan mereka.
MAGELLO
Jadi ceritanya sekarang kau mulai mencintaiku?
KIRANA
Aku baru ingin belajar. Doakan saja. Semoga aku bisa segera mencintaimu.
CUT TO:
37 EXT. GRAFIKA CIKOLE – AREA ZIP COASTER – SIANG
Magello dan Kirana sedang berdiri di bawah area peluncuran Zip Coaster. Mereka terlihat sedang berdebat.
MAGELLO
Jangan. Kau sedang sakit. Zip Coaster berbahaya buatmu.
KIRANA
Yang bilang siapa?
MAGELLO
Ibumu.
KIRANA
Ibuku kan tidak ada di sini. Lagipula aku tidak apa-apa. Anak-anak saja berani main Zip Coaster.
MAGELLO
Tapi mereka tidak ...
Kirana mengabaikan Magello yang masih mengomel. Ia naik ke tangga. Magello menyusul, tampak panik, namun tidak bisa berbuat apa-apa karena Kirana sudah telanjur mengenakan perlengkapan Zip Coaster dibantu PEGAWAI PRIA.
KIRANA
Tunggu aku di bawah.
Magello menoleh ke pegawai Zip Coaster.
MAGELLO
Aman kan, Pak?
Pegawai tersebut mengangguk setelah itu ia melepaskan kunci Zip Coaster. Kirana meluncur dan seketika menjerit.
CUT TO:
38. EXT. GRAFIKA CIKOLE – AREA ZIP COASTER – SIANG
Kirana meluncur dengan Zip Coaster. Ia berteriak-teriak kegirangan. Sementara Magello berlari ke tempat perhentian Zip Coaster dengan wajah cemas.
Zip Coaster meluncur ke tempat penghentian. PEGAWAI PRIA menyambut Kirana bersama Magello.
KIRANA
Wuih, seru!
MAGELLO
Kau tidak apa-apa?
KIRANA
Asyik. Aku baru kali ini naik Zip Coaster.
MAGELLO
Serius kau tidak apa-apa?
Kirana tertawa bahagia sementara Magello tampak dongkol.
CUT TO:
39 INT. GRAFIKA CIKOLE – PENDOPO HUTAN - SIANG
Magello dan Kirana terlihat berada di restoran Pendopo Hutan yang dipenuhi ORANG-ORANG. Termasuk TIGA PRIA yang mengenakan jaket dan topi. Kirana terlihat sedang makan siang di meja yang tak jauh dari ketiga pria itu. Magello sementara itu sedang menelepon di salah satu sudut Pendopo Hutan.
MAGELLO
Aku serius.
INTER CUT:
40 INT. RUMAH KELUARGA MARIO – TERAS DEPAN – SIANG
Mario muncul dari dalam rumah dan duduk di kursi sambil memegang gelas dan buku di tangannya. Sementara ponselnya ia jepit dengan pundaknya. Setelah duduk, ia meletakkan gelas dan buku di meja lalu memegang ponselnya.
MARIO
Coba kau ceritakan.
MAGELLO
Dia malah berteriak-teriak kegirangan. Sama sekali tidak seperti gadis yang punya masalah jantung.
MARIO
Berarti ibunya berbohong padamu.
MAGELLO
Entahlah.
MARIO
Lalu, tas yang kau titip padaku itu isinya apa?
MAGELLO
Aku tidak tahu. Aku belum pernah membukanya. Mungkin baju, karena ibunya mengatakan itu hadiah. Tapi coba kau periksa. Kunci gemboknya ada di kantong samping.
MARIO
Baiklah. Aku telepon lagi nanti.
CUT TO:
41 INT. RUMAH KELUARGA MARIO – KAMAR – SIANG
Mario mengambil tas dari dalam lemarinya dan membukanya di atas tempat tidur. Seketika ia terperangah. Tas itu ternyata berisi uang dolar.
Mario merogoh ponsel dari saku celananya. Ia menghubungi Magello kembali. Tapi ponsel Magello sudah tidak aktif. Yang menjawab hanya mesin penjawab otomatis.
CUT TO:
42 EXT. GRAFIKA CIKOLE – HUTAN PINUS – SIANG
Kirana dan Magello sedang berada di tengah-tengah hutan pinus. Tidak ada orang lain selain mereka di tempat itu. Kirana menarik tangan Magello mengajaknya terus berjalan.
MAGELLO
Kita sudah terlalu jauh. Ayo kita kembali.
KIRANA
Sebentar. Kita jalan-jalan dulu.
MAGELLO
Tapi kita mau kemana?
KIRANA
Keliling-keliling, siapa tahu di sekitar sini ada air terjun atau tempat yang indah untuk berfoto.
MAGELLO
Tapi ...
Magello tidak meneruskan kalimatnya. Tiga pria yang tadi berada di Pendopo Hutan muncul dari balik pohon pinus dan mendekati mereka. Magello memperhatikan mereka dan mulai terlihat cemas.
PRIA 1
Serahkan gadis itu.
MAGELLO
Kalian siapa?
Magello berjalan mundur sambil berusaha melindungi Kirana.
PRIA 1
Kau tidak perlu tahu siapa kami. Kami tidak ada urusan denganmu. Kami hanya menginginkan gadis itu.
Magello menoleh kepada Kirana yang tampak ketakutan.
MAGELLO
Kau kenal mereka?
KIRANA
Tidak.
Ketiga pria itu semakin dekat. Magello memasang kuda-kuda. Dua pria yang berjalan di depan langsung menyerangnya.
MAGELLO
Cepat lari!
Sambil berteriak meminta Kirani kabur, Magello menangkis serangan dua pria itu. Ia berhasil membuat keduanya tersungkur di tanah.
Satu pria lainnya tampak mengejar Kirana yang berlari ke arah Grafika Cikole. Magello langsung mengejarnya. Magello berhasil menyusul pria itu dan menendangnya hingga terjatuh. Mereka bergumul. Magello berhasil melumpuhkannya.
CUT TO:
43 EXT. GRAFIKA CIKOLE – KAWASAN BUKIT – SIANG
Magello menarik tangan Kirana sambil berlari. Ketiga pria yang mengejar mereka sudah berdiri kembali. Magello dan Kirana menyelinap di antara pepohonan dan terus berlari.
KIRANA
Berhenti dulu, El. Aku tidak kuat lagi.
Magello dan Kirana berhenti. Kirana memegangi pinggangnya sambil satu tangannya memegang tangan Magello. Ketiga pria yang mengejar mereka semakin dekat.
MAGELLO
Ayo cepat, mereka akan menyusul kita!
Magello kembali menarik tangan Kirana. Ketiga pria itu terus mengejar mereka. Namun, Magello dan Kirana berhasil masuk kembali ke area Grafika Cikole. Ketiga pria itu tampak kesal Magello dan Kirana berhasil meloloskan diri. Mereka mengumpat lalu pergi.
CUT TO: