1 EXT. BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA – DEPAN – SORE
Suasana Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara tampak ramai. SEORANG GADIS yang baru keluar dari bandara berteriak kegirangan sambil melambaikan tangan ketika melihat DUA TEMANNYA yang datang menjemput. Mereka berpelukan di depan ruang kedatangan.
CUT TO:
2 EXT. BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA – DEPAN – SORE
Terdengar suara pengumuman kedatangan pesawat penerbangan Jakarta-Bandung. MAGELLO, pemuda berkaos oblong yang sedang menelepon di pelataran depan bandara bergegas ke depan pintu keluar ruang kedatangan.
CUT TO:
3 INT. BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA – RUANG KEDATANGAN – SORE
ALENA, 21 tahun berjalan menuju pintu keluar ruang kedatangan bandara sambil menarik koper berukuran sedang dengan tangan kanannya. Orang di sekitarnya tampak berjalan buru-buru ingin keluar.
CUT TO:
4 EXT. BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA – DEPAN - SORE
Magello tersenyum saat melihat Alena, kekasihnya. Ia mendekat ke arah pintu keluar ruang kedatangan untuk menyambut Alena. Namun, langkahnya terhenti ketika melihat seorang pemuda, ANGGA mendekat dan meraih tangan Alena. Magello mundur ke tengah-tengah kerumunan penjemput.
Magello berdiri terpaku menyaksikan Alena dan Angga keluar dari ruang kedatangan sambil bergandengan tangan. Ia mencoba mengikuti Alena dari belakang, namun seseorang memanggil namanya. Magello menoleh dan mendapati BU DEVI, seorang ibu dengan penampilan highclass dan berkacamata melangkah ke arahnya.
BU DEVI
Magello!
Bu Devi sekali lagi memanggil Magello. KIRANA, seorang gadis remaja berusia 19 tahun dengan gaya rambut feminin, setengah bagian terikat dan sisanya terurai pada saat bersamaan tiba-tiba muncul dan langsung memeluk Magello.
KIRANA
Kupikir Ibu berbohong padaku, El.
Magello terdiam, mematung. Perlahan-lahan Kirana melepaskan pelukannya. Ia mengangkat wajahnya. Matanya terlihat berbinar. Magello tampak kebingungan. Bibirnya sudah terbuka seperti ingin mengatakan sesuatu, tapi urung karena Bu Devi juga sudah berdiri di hadapannya.
BU DEVI
Ibu ingin bicara sebentar dengan tunanganmu.
Mata Magello membelalak. Kirana memandangnya dengan kening berkerut. Bu Devi buru-buru menarik tangan Magello, menjauh dari Kirana.
KIRANA
Jangan lama-lama, Bu!
BU DEVI
Iya.
Mereka sudah cukup jauh dari Kirana. Bu Devi dan Magello berhenti.
MAGELLO
Maaf, Ibu sepertinya salah orang.
Bu Devi melepaskan kacamatanya.
BU DEVI
Tolong kami, Nak. Ikutlah bersama kami ke hotel.
Bu Devi memelas di hadapan Magello. Magello menoleh ke arah Alena dan Angga. Angga terlihat merangkul bahu Alena dengan mesra.
MAGELLO
Tapi ...
BU DEVI
Aku mohon. Kami butuh pertolonganmu.
Magello melihat ke arah Kirana yang tersenyum kepadanya lalu kembali menoleh ke arah Alena dan Angga yang tampak asyik mengobrol di kejauhan. Sebuah mobil berhenti di depan gedung kedatangan.
BU DEVI (CONT’D)
Itu penjemput kami, ayo.
Magello sekali lagi menoleh ke arah Alena dan Angga yang sudah naik ke mobil dan pergi. Bu Devi menarik tangan Magello yang tampak pasrah dan menurut begitu saja ke mobil.
CUT TO:
5 EXT. JALANAN DI BANDUNG – MOBIL - SORE
Kirana menggelayut manja di lengan Magello di kursi tengah. Bu Devi yang duduk di kursi depan menoleh memperhatikan mereka kemudian tersenyum. Ia tampak bahagia.
CUT TO:
6 INT. HOTEL HILTON – DEPAN – SORE
Mobil berhenti di depan pintu masuk hotel. Bu Devi masuk dan langsung ke resepsionis. Kirana meraih tangan Magello dan menyusul masuk. Magello tampak kikuk dan masih kebingungan.
CUT TO: