INT. MAYA HOUSE – MORNING
MAYA POV
Maya duduk di kasur sambil memegang piring yang berisikan jagung yang sudah di potong, ikan, kacang panjang, serta susu berada di meja samping kasur… ..
Maya turun dari tangga dengan piring dan gelas yang sudah kosong isinya, Maya berjalan ke depan cermin dan melihat seperti ada pembengkakan di salah satu bagian tubuhnya. Maya kembali ke kamarnya lalu membaringkan badannya ke kasur, ia masih memikirkan perkataannya terhadap Amay kemarin.
CUT TO
DAY 76
INT. PANTRY – KANTOR – SIANG
CAST: AMAY, MAYA.
Keadaan di luar sedang hujan lebat dan gemuruh petir mengisi ruangan pantry, Amay dan Maya duduk bersebrangan di meja makan dekat jendela, muka Amay terlihat sedang kecewa dengan seseorang sedangkan Maya seperti orang yang sangat bersalah..
Amay :
Kenapa gak ngomong sama gue sih? Gue pasti bisa bantu apapun itu, mau dari biaya pengobatan atau sekedar jagain pola hidup lo
Mereka terdiam sejenak…. Amay menyenderkan badannya ke kursi, Maya meminum furosemide.
Amay :
May, gue, Ando, sama Fitri temen lo sahabat lo, seenggaknya kasih tau kita kalo ada masalah apapun itu. Kita berempat udah seperti keluarga.
Maya :
May, bahkan keluarga gue yang di jogja aja gak tau gue kena gagal ginjal kronik…. ( beat ) iya kalian udah gue anggap keluarga sendiri juga, tapi….. kalian special terutama lo.
Amay :
Special dalam hal apa? Selama ini justru kita bertiga yang anggap lo special, lo buat kelompok kita jadi lebih fun, terus menikmati semua momen yang dihadapi apapun itu dengan senyuman. Kita juga….
Dipotong..
Maya :
Lo udah gue anggap layaknya adik gue sendiri… lo tuh kayak Rasha adik pertama gue
Amay seketika terdiam.
Maya :
Makanya gue gak mau ngerepotin lo atau Ando ataupun Fitri, tapi terutama lo May….. lo dan adik gue adalah orang pertama dalam keluarga gue yang tau tentang ini
Amay :
Adik lo yang kuliah di Australia?
Maya :
Yes adik gue sekarang kuliah di Australia, awalnya gue ngerahasiain ini juga tetapi gue beraniin bicara sama dia, dan responnya……. Sama kayak lo.
Amay :
Terus kenapa lo selalu senyum sih, walaupun lo lagi sakit kayak gini.
Maya exhales
Maya :
( beat )
Waktu gue masih stadium awal, dokter gue nganjurin buat cuci darah tapi gue gak mau, terus dia ngomong sama gue kalo itu bisa berdampak besar kedepannya kalo gue gak cuci darah…… setelah berminggu minggu setiap gue check up gue selalu menolak cuci darah
Amay :
Kenapa lo nolak?
Maya :
Karena biaya mahal May…. Gue yang dari keluarga mana sanggup bayarnya, saudara saudara gue juga mana mungkin bisa bantu mereka aja sering minta uang ke bokap gue.
Amay menundukkan kepalanya dan Maya melanjutkan ceritanya.
Maya :
Tau karena penyakit ini bisa bertambah parah gue berinisiatif untuk selalu senyum apapun yang terjadi…… jadi semua ekspresi yang kalian lihat selama ini palsu dan inilah ekspresi yang sebenarnya.
Maya menunjukkan ekspresi sedih seperti orang ingin mengakhiri hidupnya…. Maya lalu melihat jam tangan dan sudah menunjukkan pukul 13:00 waktu istirahat telah berakhir.
Maya :
May, ayo balik ke ruang kerja…
Amay terdiam, lalu mengambil Hp dari saku celananya ia tak menggubris ajakan Maya.
Maya :
May……
Lagi Amay tidak menggubris dan malah memainkan Hpnya, dengan perasaan sedih Maya meninggalkan Amay dari pantry seorang diri……
CUT BACK TO
DAY 77
INT. MAYA HOUSE – SETELAHNYA
CAST: AMAY, MAYA
MAYA POV
Terdengar suara bel pintu, Maya menuruni tangga lalu menuju depan pintu. Maya membuka pintu dan ternyata orang itu adalah Amay, Maya mempersilahkan Amay masuk dan mereka berdua duduk di ruang tamu….
mereka berdua terdiam tanpa keluar satupun kata, lalu….
Amay :
( bersalah )
May, sorry gue ngecuekin lo kemarin di pantry.
Maya :
Gak apa apa May, lo sangat pantas untuk kecewa pada saat itu. Sama kayak adik gue saat pertama kali dengar cerita tersebut….
Amay :
Sangat pantas untuk kecewa? ( smirk ) ayolah gue temen lo gak seharusnya…..
Dipotong
Maya :
Karena lo pikir gue treat lo seperti orang yang special buat lo…
Amay :
What? That’s no….. I’m really not thinking bout that
Maya :
Really? After I’m kiss you in your cheeks, and how bout you driving me into hospital and care about my own self disease? If it’s still out of the point? ( beat ) I’m treat you cause you really like my little brother…… I’m sorry…….
Amay terdiam di kursi, Amay exhales.
Maya :
We can still be a friend right?
Amay terdiam,dia lalu menyeringai.
Amay :
( beat )
I….. I think I’m going to home right now, oh….. tomorrow if you need help just call me, and…… bye have a nice day.
Amay keluar rumah Maya, ia berjalan kaki menyusuri jalanan Jakarta. Maya dari dalam rumah hanya memandangnya dari jauh dengan keadaan bersalah untuk kedua kalinya…..
Maya ( V.O ) :
Ini adalah kedua kalinya gue buat kecewa orang terdekat gue…. Bodoh banget sih gue!!!!
Maya menutup pintu rumah.
EXT. JAKARTA STREETS – LATER
Langit Jakarta kini mulai menjadi gelap, burung burung bertebrangan mencari tempat untuk menghindari datangnya hujan……… beberapa detik kemudian hujan turun, mereka langsung mengguyur seisi kota Jakarta, semua orang mencari tempat meneduh tetapi berbeda dengan Amay. Amay tetap melanjutkan perjalanannya walau diguyur hujan yang makin lama makin lebat, Amay menutupi kepalanya dengan tudung hoodie dan ketika dia melewati toko alat musik yang membuat dia dan Maya berteduh dia berhenti sejenak memandang toko itu.
FLASHBACK – AMAY, MAYA DAN PENGUNJUNG LAIN MENYANYIKAN LAGU DI TOKO TERSEBUT.
Setelah itu Amay melanjutkan jalannya, dari gelagat jalannya dia seperti sedang kesal…..
EXT. LAPANGAN BASKET – MALAM
CAST: MAYA, SHERYL
MAYA POV
Lampu menyorot dua perempuan yang sedang duduk di tengah lapangan, satu perempuan memeluk bola basket dengan pakaian basketnya sedang yang satu hanya membawa tas panda dan memakai pakaian casual, dua perempuan tersebut adalah Sheryl dan Maya….
Sheryl :
Jadi lo belum tau ya?
Maya hanya menggelengkan kepalanya.
Sheryl :
Sebetulnya Damar suka sama lo karena lo ada kemiripan sama crush SMA dia dulu
Maya :
Lavie?
Sheryl :
Nah itu tau……
Maya menundukkan kepalanya, lalu dia mengingat perkataan Amay
FLASHBACK – AMAY NGASIH CIRI CIRI LAVIE….
Sheryl memeluk Maya, Sheryl menawarkan jus yang ia bawa, Maya mengambil lalu meminumnya.
Sheryl :
Kalo lo mau penjelasan dia lebih lanjut kalo dia bener bener suka sama lo karena ada kemiripan dengan Lavie mending lo tanya aja. Btw besok kita mau sepedaan, mau ikut gak?
Maya :
Sepedaan jam berapa? Gak keluar dari kota kan?
Sheryl :
Gak cuma sekitar Jakarta aja, jam 5an paling.
Maya lalu terdiam lagi, Sheryl exhales.
Sheryl :
( beat )
Lo masih takut kalo Amay kesel sama lo?
Maya menganggukkan kepalanya
Sheryl :
Santai aja, dia itu kalo udah tidur pasti moodnya baik lagi.
Maya tersenyum
Maya kemudian berdiri sambil dibantu oleh Sheryl, lalu mereka berjalan ke luar lapangan basket.
FADE OUT
CUT TO