EXT. PUNCAK – LATER
Sisi jalan yang tadi hanya berisi lahan kosong kini berubah menjadi pohon pohon yang hijau, kebun teh di pinggir jalan menjadi nilai plus dalam perjalanan ini…… Fitri membuka kaca pintu mobil lalu menghirup udara segar..
Fitri :
Inilah yang disebut dengan hidup….
Ando :
Udah selesai kan ngambeknya?
Fitri hanya membalas dengan senyum lalu mengeluarkan kamera dan mengabadikan pemandangan yang indah ini……. 15 menit berlalu akhirnya mereka sampai ditempat paralayang menguji nyali mereka.
EXT. PARALAYANG SPOT – PUNCAK – LATER
Ando keluar dari mobil lalu merentangkan kedua tangannya, Maya turun dari mobil langsung berlari menuju ke warung seperti anak kecil lalu Fitri mengikuti Maya dari belakang. Amay menuju mobil Sheryl.
Amay :
Lo tau kan villa yang gue tuju?
Sheryl :
Santai, yang punya villa temen bokap gue, jadi lo paling bayar setengahnya aja.
Amay :
Bagus deh, oiya gue boleh pinjem kupluk gak? Mulai dingin nih pala gue.
Sheryl turun dari mobil sambil memberi kupluk untuk Amay, mereka berdua menuju warung yang sedang ditempati Maya, Fitri, dan Ando. Sesampainya disana Amay lalu memesan minuman.
Amay :
( to Sheryl )
Lo mau apa?
Sheryl :
( answer )
Kopi susu anget aja Mar.
Amay :
( to pemilik warung )
Teh, kopi susu angetnya 1 sama bandrek 1 ya
Amay lalu duduk diantara Ando dan Sheryl, kopi panas yang baru saja dipesan Ando baru sampai, Ando pun meminumnya dan…..
Ando :
Panas anjir….. gue kira langsung dingin
Maya menghentikan makan jagungnya sementara karena melihat tingkah Ando yang meminum kopi panas, Fitri dari tadi hanya menikmati suasana hingga tiba tiba….
Fitri :
( to all )
Paralayang yuk
Maya :
Gak ah……. Takut muntah.
Ando :
Mahal gak?
Fitri :
Yaelah duit kan banyak Ndo, udah pokoknya kalian berdua wajib paralayang.
Ando dan Amay menatap satu sama lain, mereka seketika bete Fitri lalu berdiri dari duduknya dan menarik masing masing satu tangan Ando dan Amay ke tempat paralayang menyisakan Sheryl dan Maya, minuman yang di pesan Amay dan Sheryl tiba.
Amay :
Fit, minuman gue baru dateng rugi ceban gue.
Fitri :
Ceban doang elah….
Sheryl :
Tenang Mar, perut gue sepenuhnya kosong.
Maya baru menghabiskan jagung bakarnya yang tadi tiba tiba 2 jagung bakar dihidangkan kepada Maya lagi, dia memesan 2 jagung bakar lagi ternyata, Sheryl sempat shock melihat wanita seperti Maya ternyata makannya banyak, Maya menawarkan jagung bakar yang 1nya tetapi di tolak Sheryl.
Disisi lain Amay, Ando, dan Fitri sedang bersiap siap untuk paralayang. Fitri yang sangat siap ia sudah mengambil Gopronya dan bersiap untuk action, sedangkan Amay yang tidak terlalu suka dengan ketinggian merasa bete untuk melakukan paralayang begitu juga dengan Ando.
Giliran Fitri untuk meluncur pun tiba, karena mereka semua masih pemula jadi mereka harus di dampingi oleh operator.
Sebelum Fitri turun ia mengucapkan kata pada kedua temannya
Fitri :
See you in a minute.
Fitri meluncur…… kini giliran Ando, terlihat dari wajahnya Ando sangat tegang namun karena Ando mendapat operator yang tengil mereka langsung meluncur tanpa persetujuan Ando.
Setelah agak lama Ando meluncur kini giliran Amay, Amay melihat ke bawah seketika bulu kuduknya mengangkat, lalu sang operator mendekati Amay.
Operator :
Gimana udah siap?
Amay :
( takut )
Bang, ini gak bakal jatuh kan?
Operator :
Jatoh lah………
Amay :
Anjing yang bener aja bang.
Operator :
Ya kalo gak jatoh di atas terus bang gak turun turun….. siap gak nih, rugi loh bang udah bayar.
Amay :
Bentar bang pipis dulu gue.
Amay pergi ke toilet…… setelah 2 menit berlalu ia kembali dan mengatakan siap, Amay meluncur…………
30 menit berlalu…… Fitri yang sudah sampai di bawah telah siap dengan Gopronya untuk merekam wajah kedua temannya tersebut, Ando akhirnya mendarat, mukanya sangat pucat dia langsung muntah setelah mendarat, momen itu tentu langsung ditangkap oleh Fitri. Kemudian Amay mendarat, Fitri lalu mewawancarai Amay.
Fitri :
Jadi gimana rasanya terjun dari puncak?
Amay :
Rasanya seperti anda menjadi iron men….
Melihat Ando yang muntah Amay lalu menertawainya…….. setelah itu mereka menuju tempat awal paralayang menggunakan ojek.
EXT. PUNCAK – KEBUN TEH – SIANG
Walau sudah siang puncak masih terasa seperti jam 8 pagi, mereka yang kini berada di kebun teh mulai berjalan menyusuri kebun teh atau nama lainnya tea walk. Tidak seperti orang biasanya, mereka tea walk dengan berpencar, Maya dengan ipadnya untuk menulis note bersama Fitri, sedang Amay bersama Ando, dan Sheryl, sebelum berpencar mereka janjian di atas rumah pohon di ujung sana. Mereka melakukan tea walk……
Amay, Ando, dan Sheryl yang sedang tea walk melakukan pemberhentian sementara untuk sekedar mengabadikan momen. Mereka berfoto bergantian Amay dengan Sheryl, lalu Ando dengan Sheryl, kemudian Amay dengan Ando….. setelah banyak mengabadikan momen Sheryl cekikikan sendiri, Ando dan Amay melihat dengan bingung.
Sheryl berhenti cekikikan lalu melihat kedua teman SMAnya dengan senyum sambil memegang daun teh.
Sheryl :
Kalian masih ingat kan, waktu kita sekelas ke kebun teh, kita lari larian disekitaran tanaman teh. Gue dan Hendrik, terus Ando sama Mika, terus Damar sama……
Dipotong oleh
Amay :
Lavie…….
Ando lalu menyeringai lalu memegang bahu Sheryl.
Ando :
( singing )
And you’ll see me waiting for you on our corner of the tea……
So I’m not moving……
I’m not moving…….
Sheryl lalu memeluk Amay.
Sheryl :
Bercanda Mar, jangan dibawa baper……
Ando :
Waktunya berpelukan…….
Ando pun mengikuti Sheryl yaitu memeluk Amay, Amay memeluk mereka balik…… disaat mereka sedang asik berpelukan terdengar suara jepret foto.
SFX: CEKREK…….
Orang itu adalah Fitri dan Maya, mereka berdua lalu tertawa, walau begitu Amay, Ando, Sheryl tidak melepas pelukan mereka, Maya menghampiri mereka bertiga diikuti Fitri.
Sheryl :
Maya mau ikut pelukan gak?
Maya :
( childish )
Ikut…….
Maya berlari dan langsung ikut berpelukan, Fitri berjalan santai menuju mereka. Sesampainya dekat mereka Sheryl mengajak Fitri juga.
Sheryl :
Gak mau ikut?
Fitri :
Gak…
Ando tau Fitri jual mahal, ia menarik Fitri dan kini membuat mereka berlima saling berpelukan.
EXT. VILLA HOUSE – PUNCAK – SORE
Mereka disambut oleh penjaga villa dan langsung diarahkan ke rumah yang akan mereka tempati untuk malam ini, rumahnya besar cukup untuk 10 orang lebih beserta kolam renang di halaman belakang, penjaga villa yang bernama mas Ojan mempersilahkan mereka masuk ke dalam villa
INT. VILLA HOUSE – PUNCAK
Setelah masuk di dalam, interior seperti jaman 80’an dengan barang antiknya yang masih tersusun rapi dan terawat. Maya melihat lihat isi rak dan terkejut karena terdapat piringan hitam dari tahun 70an beserta gramofon, ketika ia hendak memutar piringan hitam dengan gramofon Ando tiba tiba melarangnya.
Ando :
Jangan….. gue gak mau ada vibe pengabdi setan. Liat lah rumah ini mirip banget suasananya sama kayak di film pengabdi setan.
Secara perlahan Maya memasukkan piringan hitam tersebut ke dalam rak, Sheryl yang baru turun dari kamar di lantai atas menyuruh mereka untuk membereskan barang barang
Sheryl :
Kita mau ke Grand Hill Bistro Café jadi barang barang langsung masukin ke kamar masing masing ya…… oiya sama satu lagi kalo lo gampang kedinginan gue sarananin pake baju tebel atau gak dobel dobel.
Ando :
Kamarnya kan lumayan banyak nih, kita sekamar berdua berdua atau sendiri sendiri?
Sheryl :
Up to you.
Ando langsung memasuki kamar yang berada di lantai bawah, kamar itu satu satunya di lantai bawah.
Maya :
Fitri kita berdua aja ya….. rada takut soalnya……
Fitri :
Lo kayaknya kalo diajak wisata alam jiwa bocahnya keluar ya.
Fitri dan Maya memilih kamar di samping kamar Sheryl, sedangkan Amay memilih kamar yang agak jauh dari kamar Sheryl serta kamar Fitri dan Maya.
Sesampainya di kamar Amay lalu menggunakan sweater serta hoodie karena ia tau kalau ia gampang kedinginan, lalu iya masuk kamar mandi di kamarnya dan sikat gigi…… setelah selesai Amay menuju ruang tamu menunggu mereka berempat.
EXT. GRAND HILL BISTRO CAFÉ – PUNCAK – LATER
Suasana café telah ramai dikarenakan para pengunjung telah menunggu momen sunset untuk diabadikan, rombongan Amay yang baru datang kebingungan untuk mencari tempat duduk karena sudah hampir penuh semua, lalu Maya menunjuk salah satu tempat duduk yang masih kosong. Mereka menuju tempat yang ditunjum Maya, setelah mereka sampai seorang pelayan datang menghampiri mereka dan memberikan daftar menu
Pelayan:
Silahkan dipilih
Tanpa melihat Menu Sheryl langsung memesan.
Sheryl :
Heineken beer 1
Ando :
( nyamber )
2
Pelayan :
Ada lagi.
Fitri membolak balikkan menu beserta Maya disampingnya, setelah agak lama Fitri memberikan menu ke Amay.
Fitri :
( to pelayan )
Zuppa soup 1.
Maya :
( nyamber )
2
Fitri ( CNT’D) :
Double espresso 1,
( to Maya )
lo mau juga?
Maya :
( answer )
Gue hot sweet tea aja.
Maya tersenyum canggung ke Fitri.
Pelayan :
Ada lagi ?
Amay :
Bandrek 1
Pelayan :
Apa ada lagi
Sheryl :
Cukup….
Pelayan :
Saya ulangi lagi pesanannya ya, 2 heineken beer, 2 zuppa soup, 1 double espresso, 1 hot sweet tea, sama 1 bandrek. Ditunggu 30 menit ya…
30 menit berlalu akhirnya pesanan mereka tiba, Ando langsung meneguk beer untuk menghangatkan tubuhnya, Sheryl melihat jam dan langsung menyuruh teman temannya untuk memfokuskan pandangan ke depan.
Sheryl :
Siap siap ya, kamera jangan lupa…
Maya mengeluarkan kameranya bersiap mengabadikan sunset, lalu Fitri mengajak Maya untuk mencari spot foto Ando mengikuti mereka meninggalkan Amay dan Sheryl. Amay pindah duduk ke samping Sheryl.
Sheryl :
Gue kira dari tadi Lavie…. Mirip banget sama tingkahnya kalo udah wisata alam gini.
Amay :
Lo buat gue inget masa lampau aja, rada nyesel sebetulnya gue ngeiyain ajakan lo..
Sheryl tertawa……. Setelah berhenti tertawa dia merangkul Amay.
Sheryl :
Mar, gue saranin lo habis tembak Maya lo pergi ke Bali.
Amay :
( bingung )
Mo ngapain? Syuting FTV?
Sheryl :
Tembak Lavie lah, ngapain lagi….
Amay :
( disagree )
Gila lo…..
Sheryl :
( explain )
Mar, ketika lo udah jatuh cinta sama seseorang, rasa cinta lo terhadap orang itu gak akan pudar, dan ketika rasa cinta lo itu udah setinggi gunung puncak jaya.. lo bakal susah cinta sama orang lain, ketika lo bisa cinta dengan orang lain cinta lo itu karena dia memiliki persamaan perilaku ataupun wajah ataupun factor eksternal dan internal lainnya…….
Sheryl meminum beernya lalu melanjutkan perkataannya.
Sheryl :
Dengan lo tembak dia dan tertolak maka rasa cinta lo akan menurun drastis, walaupun lo masih bisa baper sama dia kalo sesuatu dari dirinya mentrigger hati lo……
Sheryl melihat ke arah Maya
Sheryl :
Sekarang lo liat dia ( Maya ), mata lo melihat dia secara fisik itu adalah Maya tapi hati lo melihat dia secara fisik adalah Lavie….
Amay lalu melihat ke arah Maya, dan benar saja apa yang Amay sukai dari Maya karena dia seperti copycat Lavie.
MS – MAYA SEDANG BERPOSE, Amay lalu meminum bandreknya, Sheryl memegang beernya lalu berdiri dari duduknya kemudian ia berjalan menuju Ando, Fitri, dan Maya…….. seketika Sheryl berhenti lalu menghadap ke Amay.
Sheryl :
Gak usah malu malu…..
Amay tetap duduk sambil meminum bandreknya, lalu Sheryl menarik tangan Amay menuju Ando, Fitri, dan Maya…..
FADE OUT
CUT TO
INT. VILLA HOUSE – PUNCAK – MALAM
Dengan keadaan Lelah mereka berjalan menuju kamar masing masing, Ando paling duluan masuk kamar karena kamarnya di bawah lalu Sheryl, Fitri dan Maya masuk kamar meninggalkan Amay yang masih merebahkan badannya di sofa ruang tamu……
Perkataan Sheryl masih terngiang ngiang di kepala Amay, hingga akhirnya Amay memutuskan untuk melupakan perkataan Sheryl sejenak dan berjalan ke kamar….. sesaat melewati kamar Fitri dan Maya tiba tiba pintu kamar terbuka sedikit dan terlihatlah…… Maya.
Maya lalu menyenderkan badannya di daun pintu.
Maya :
May goodnight.
Amay freeze.
Setelah mengucapkan kata tersebut Maya menutup kamar……. Amay melanjutkan langkahnya ke kamar, sesampainya di kamar ia langsung membaringkan badannya di kasur lalu mengambil selimut lalu menyelimuti dirinya. Amay memejamkan matanya.
Amay :
( monologue )
Goodnight Maya
FADE OUT
BLACK
CUT TO