INT. KANTOR POLISI–RUANG TUNGGU-SORE
MAIN CAST: ARYO, BAIM.
Adegan berlanjut pada Aryo yang sedang duduk diruang tunggu kepolisian dengan tangan yang sudah tidak terborgol.Baim menyeduhkan air mineral kepada rekannya tersebut.
BAIM
Minumlah dulu,
Tenangkan pikiranmu
Aryo langsung minum air mineral.
BAIM (CONT’D)
Yo, aku turut berduka cita
atas kepergian anakmu tapi lain
Kali jangan buat keributan kayak tadi apalagi
Kau ini kan polisi…
ARYO
Iya aku tahu,
tapi aku datang kesana bukan sebagai polisi.
Aku ini seorang ayah,Baim
BAIM
Tapi kan buktinya udah ada,
Jadi apa maumu sekarang, yo?
ARYO
Forensik itu bukan saksi mata tapi
hanya seorang saksi ahli yang berbasis data ilmiah dan
tidak menutup kemungkinan kalau mereka salah,
jadi Berikan aku sekarang surat ijin investigasi ulang,
Aku mau kita memeriksa TKP lagi!
Baim mentertawakan suasana, ia tak bisa lagi berkata apa-apa.
BAIM
Yo,gini ya kukasih tahu nih sebagai kawan,
Lebih baik kau mencoba mengikhlaskan saja
kepergian anakmu Lagian kasihan istrimu
jadi mendingan kau pulang Menghibur istrimu
dan jalani hidup baru lagi
Aryo berdiri sambil berkacak pinggang.
ARYO
Dan membiarkan pembunuhnya berkeliaran?
BAIM
Kau memang kepala batu yo,
Udah jelas-jelas tim kepolisian dan forensik
Bilang ari itu bunuh diri bukan pembunuhan
Jadi berhentilah berhalusinasi
dan terimalah kenyataan
Aryo menghela nafas Panjang.
ARYO
Huft..Apa buktinya kalau
anakku memang bunuh diri?
BAIM
Kau..Tunggu disini..
Baim pergi keruangannya dan datang membawa sebuah dokumen beserta foto TKP, ia menunjukkannya kepada Aryo.
BAIM ( COUNT’D)
Gini ya yo,kami cuman nemukan sidik jari
anakmu saja dibotol baygon dan
cairan baygon itu tidak menetes diwajahnya
yang sama aja itu artinya anakmu
minum baygon itu tanpa ada paksaan.
Baim menunjukkan foto jasad ari dan barang bukti.
BAIM (COUNT’D)
Kami juga udah melihat cctv dan
gak ada keanehan disana
ARYO
Kau yakin tidak ada yang ganjil?
Baim memeriksa ulang dokumen dan mengingat-ingat sesuatu.
BAIM
Gak ada yo,
kami udah introgasi satpam yang jaga semalam
Dan memang mereka udah minta ijin untuk
Mendekorasi kelas buat acara hari guru.
ARYO
Kapan waktu mereka pergi dan
jam berapa mereka keluar dari Gedung?
BAIM
Mereka terlihat dicctv memasuki Gedung pukul 08.00
Dan Keluar dari Gedung pukul 10.00
ARYO
Pukul berapa waktu kematian anakku?
BAIM
09.30
ARYO
09.30?
Jadi selama setengah jam itu
apa yang mereka lakuin?
BAIM
Benar juga kau yo,
jadi maksudmu salah satu diantara mereka
Pembunuhnya?
Aryo mengangguk saja dan mengembalikan dokumen itu ketangan Baim.
ARYO
Pertanyaanmu salah,
jika salah satu dari mereka membunuh
terus apa yang dilakukan siswa-siswa lainnya?
dan kupikir 30 menit itu cukup
untuk mengancam yang lainnya
Baim menatap serius kearah Aryo
ARYO (COUNT’D)
Aku yakin pembunuh anakku itu
lebih dari satu orang Karena satu orang
saja tidak akan bisa menutup mulut yang lainnya,
gimana sekarang kau percaya denganku?
BAIM
Astaga, bodoh kali aku sampe
Gak kepikiran kesitu!
ARYO
Sekarang lebih baik kau katakan pada atasan
Kalau kita mendapatkan bukti baru, jangan lupa
Minta surat izin investigasi untuk besok!
BAIM
Wah, maaf yo udah gak percaya samamu.
Aku harap kita bisa nemuin pelakunya supaya
Anakmu bisa tenang disana
Aryo hanya tersenyum, menepuk Pundak rekannya.
BAIM
Mending kau pulang dulu yo, nanti
Bakal kukabarin deh hasil keputusan atasan
Aryo hanya mengagguk saja, ia langsung berpamitan pulang.
CUT TO
INT. RUMAH ARYO –RUANG TAMU - MALAM
MAIN CAST: ARYO, ALYA.
Adegan dilanjutkan dengan FADE in dari pintu rumah sampai memperlihatkan Alya yang berdiri mematung menatap pintu seperti tengah menunggu seseorang akan datang.(SLOW MOTION)
ALYA
Ari, kapan kau datang nak?
Bunda udah buat kue kesukaanmu, kuenya sengaja Bunda
Taruh dikulkas takut nanti dimakan ayahmu
PAUSE
ALYA (COUNT’D)
Mereka bilang kau gak akan Kembali?
Tapi bunda gak percaya…
Alya terduduk dilantai, air matanya menetes deras.
ALYA
Ari, cepat Kembali…
Kau harus bantu bunda untuk mempersiapkan
Ulang tahun ayahmu hari ini…
Pintu terbuka membuat alya langsung berdiri seperti berharap kalau itu Ari,ternyata itu adalah aryo yang datang memasuki rumah.
ALYA
Kenapa harus kau, mas?
Kenapa bukan Ari yang datang?
Alya berteriak keras dan terjatuh lemas sambil bersujud, Aryo berjalan memeluk alya.
ARYO
Maafkan aku Al…
Aryo mencoba menahan air matanya karena tak ingin menambah kesedihan istrinya.
ALYA
Baru kemarin aku menggendong bayiku,
Kenapa mereka mengambilnya dariku?
Alya melepaskan pelukan Aryo.
ALYA (COUNT’D)
Kau sama aja mas,
Kalau kau gak maksa ari masuk
Asrama, gak akan kayak gini jadinya…
Kau udah membunuh Anakku!
Emosi Alya meledak.
ARYO
Maafkan aku…
Aku janji bakal nyari pembunuh Ari
ALYA
Percuma, aku gak peduli ari itu
bunuh diri atau
Apapun itu, kau gak akan bisa
Mengembalikan Anakku…
ARYO
Kau benar… aku gak pantas disebut ayah
Aku gak bisa ngelindungi anakku sendiri
ALYA
Pergilah mas, aku muak melihatmu!
Aku ingin sendirian disini…
Alya memalingkan wajahnya dari Aryo, aryo tidak bisa apa-apa dan berjalan pergi kekamar putranya.Ia mengambil seragam putranya dari dalam lemari dan memeluknya.
CUT TO
INT. RUMAH ARYO – KAMAR ARI – FLASHBACK – TENGAH MALAM
MAIN CAST: ARYO, ARI.
Ari tengah membaca buku dengan serius, tak lama aryo datang masuk kedalam kamarnya dan menutup buku yang dibaca ari.
ARYO
Tidurlah! Berhenti membaca
karena aku yakin kau pasti lulus.
Ari hanya mempelototi aryo, aryo membalasnya.
ARI
Kalau aku gak belajar
kayak mana aku bisa lulus!
Aryo duduk ditepi tempat tidur Ari.
ARYO
Apa kau benar-benar ingin masuk sana?
Itukan wajib berasrama…
ARI
Iya, jadi ayah katakan saja pada bunda
Kalau ayah yang menyuruhku biar aku diijinkan
ARYO
Emang kau bosan tinggal Bersama kami
Makanya ingin berasrama?
ARI
Memang… kalian terlalu memanjakanku
Jadi aku bosan dan ingin hidup mandiri…
ARYO
Eitss..Anak ini!
Kau tahu mendapatkanmu
itu sulit Jadi wajarlah kami
memberi kasih berlebih padamu…
ARI
Benarkah?
Wah..ternyata aku ini
anak yang spesial…
Aryo mengapit kepala ari sampai ari teriak memanggil nama bundanya.
ARI
Bunda… ayah menggangguku lagi!
CUT BACK TO
INT. RUMAH ARYO – KAMAR ARI – MALAM
MAIN CAST: ARYO, ALYA.
Aryo tersenyum memeluk seragam itu.
ARYO
Maafkan ayah,ari…
Aryo menangis kuat, adegan dilanjutkan dengan SPLIT SCREEN bersamaan dengan Alya yang menangis menatap pintu rumah mereka.
CUT TO