Kirim izin baca kepada penulis skrip ini?
Blurb
Setelah bertengkar dengan Adam, ibunya pergi dari rumah selama 3 hari 2 malam. Istri Adam bilang bahwa ibunya menginap di rumah sahabatnya. Adam semakin percaya setelah di WA ibunya sendiri.
Adam berpikir untuk merayakan ulang tahun ibunya saat dia pulang sebagai permintaan maaf. Namun, tak disangka, malam yang harusnya bahagia menjadi malam paling menyedihkan dalam hidup Adam.
Ibunya pulang dalam kondisi yang mengerikan. Matanya kosong, wajahnya membeku seperti orang trauma. Ibu Adam tidak mau cerita apa yang terjadi. Setiap Adam memaksa untuk mencari tahu, ibunya selalu memberontak seperti orang gila.
Apa yang terjadi dengan ibu Adam?
Apakah ada orang jahat yang menyakiti ibunya selama 3 hari itu?
Adam harus mencari tahu jawabannya.
Adam berpikir untuk merayakan ulang tahun ibunya saat dia pulang sebagai permintaan maaf. Namun, tak disangka, malam yang harusnya bahagia menjadi malam paling menyedihkan dalam hidup Adam.
Ibunya pulang dalam kondisi yang mengerikan. Matanya kosong, wajahnya membeku seperti orang trauma. Ibu Adam tidak mau cerita apa yang terjadi. Setiap Adam memaksa untuk mencari tahu, ibunya selalu memberontak seperti orang gila.
Apa yang terjadi dengan ibu Adam?
Apakah ada orang jahat yang menyakiti ibunya selama 3 hari itu?
Adam harus mencari tahu jawabannya.
Premis
Seorang dosen muda yang sangat posesif terhadap ibunya yang berusia 65 tahun, yang kini ibunya secara tiba-tiba mengalami trauma saat pulang menginap dari rumah sahabatnya selama 3 hari, sangat ingin mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi kepada ibunya selama 3 hari itu dengan cara meminta ibunya untuk menceritakan kejadian yang sebenarnya. Namun, ibunya justru memberontak dan merahasiakannya sehingga dia harus mengungkapnya sendiri melalui informasi dari kenalan-kenalan ibunya, yang mana hal itu justru mengubah hidupnya karena menemukan rahasia gelap yang disembunyikan ibunya selama bertahun-tahun.
Pengenalan Tokoh
Film ini menggunakan sudut pandang pemuda kelas menengah 33 tahun yang bernama Adam. Adam sangat sayang dan posesif terhadap ibunya, Puspa (65). Suatu ketika Adam dimarahi istri yang juga mantan pembantunya, Ifa (40) karena ibunya beser di lantai lagi. Adam akhirnya menegur ibunya agar memakai popok meskipun hal itu membuat Puspa sangat sedih dan kecewa dengan Adam.
Sore harinya, Adam berkunjung ke rumah Gaspar. Dia ngobrol santai dengan Gaspar dan istrinya, Lia. Di saat inilah Ibu Adam menginap ke rumah temannya, Marni tanpa sepengetahuan Adam. Puspa baru memberi tahu Adam keesokan harinya melalui WA.
Puspa menginap selama 3 hari. Di hari perginya ibunya, Adam tak sengaja menemukan koran tahun 1992 tentang kriminal penganiaya anak-anak bernama Susan di lemari ibunya.
Saat pulang dari menginap, Adam sangat terkejut melihat ibunya pulang dalam keadaan mengerikan seperti orang yang mengalami trauma. Adam akhirnya membawa ibunya ke psikiater atas saran dari Gaspar. Puspa akhirnya didiagnosis mengalami gangguan kecemasan umum dengan trauma sebagai penyebab utama. Puspa juga secara tidak sadar membenarkan jika ada orang yang membuatnya trauma. Namun, Puspa tidak mau mengaku pelakunya siapa.
Sembari merawat ibunya, Adam menemui Bu Marni untuk mencari tahu apa yang terjadi selama 3 hari itu. Namun, Bu Marni justru memberi tahu Adam bahwa ibunya hanya menginap selama 1 hari di rumahnya. Karena Adam ingat betul ibunya tidak pulang ke rumah selama 3 hari, Adam akhirnya mencari tahu ke rumah teman ibunya yang lain. Sayangnya, dia tidak mendapat petunjuk apa pun hingga akhirnya Bu Marni akhirnya mengaku bahwa Puspa pergi ke rumah lamanya. Bu Marni diminta Puspa menyembunyikan soal ini kepada Adam. Adam sontak kaget karena dia sendiri tidak tahu kalau ibunya punya rumah lama.
Adam akhirnya pergi ke rumah lama ibunya yang kebetulan sudah dihuni oleh orang lain. Penghuni baru rumah itu cerita bahwa tidak ada tamu yang datang ke sana 3 hari yang lalu. Mereka juga tidak kenal dengan ibu Adam. Namun, kedatangan Adam ke sana tidak sepenuhnya sia-sia. Dia mendapatkan album foto usang tentang keluarga pemilik lama rumah itu, dan informasi tentang orang yang tahu sejarah rumah lama itu.
Saat perjalanan pulang dari rumah lama itu, Adam tidak sengaja hampir menabrak wanita tua miskin seusia ibunya. Merasa bersalah, Adam mengantar wanita tua itu pulang ke rumahnya. Wanita itu kemudian bercerita tentang banyak hal, termasuk wajah Adam yang mengingatkan dengan anaknya yang sudah meninggal hingga rumor rumah lama Puspa.
Bukti dari album foto itu akhirnya membawa Adam untuk mengetahui rahasia ibunya bahwa ibunya bukan pemilik rumah itu. Dia hanya pembantu dari majikan yang bernama Harianto (ayah Adam) dan Sinta. Harianto selingkuh dan menikah dengan Puspa, kemudian pindah ke rumah yang ditinggali Adam sekarang. Sinta sudah meninggal karena kanker. Hanya Laila, rekan pembantu Puspa yang memiliki motif balas dendam karena dipecat majikannya karena Puspa. Laila sendiri sekarang tinggal di Surabaya.
Namun, selain motif yang kurang kuat, kecurigaan Adam terhadap Laila mulai runtuh ketika Istrinya memberi tahu bahwa Puspa sudah memiliki kebiasaan aneh sebelum pergi dari rumah. Puspa sering membaca koran tahun 1992 tentang kasus penganiayaan 2 anak bernama Hanif dan Fitri oleh pengasuh anak yang kejam bernama Susan di Surabaya. Bahkan, Puspa sering menangis ketika membaca koran itu.
Kejadian itu membuat Adam merasa ada yang salah dengan ibunya setelah Gaspar yang juga seorang dosen psikologi berkesimpulan bahwa Puspa mungkin memiliki gangguan jiwa karena obsesinya dengan kriminal di koran itu. Adam awalnya tidak percaya dengan Gaspar, namun dia membuktikan sendiri melalui kamera pengintai kecil yang dia pasang di kamar ibunya. Dia melihat ibunya membaca koran sambil menangis, bahkan berbicara dengan koran itu.
Adam akhirnya bertanya soal koran itu ke ibunya. Di saat yang sama, Puspa memberi tahu Adam bahwa kriminal di koran itu adalah teman Puspa. Namun, bukanlah Susan yang membuat Puspa trauma. Adam kemudian menunjukkan foto Laila ke ibunya. Puspa sangat kaget. Namun, bukan juga Laila pelakunya. Adam makin bingung karena ibunya tidak mau mengaku pelaku yang sebenarnya.
Di saat itu juga seorang pria bernama Hanif bertamu ke rumah Adam. Hanif mengaku sebagai anak kandung Puspa. Dia menceritakan masa lalu Puspa yang kejam karena telah meminta Susan untuk merawat Hanif dan Fitri ketika dia diajak Laila bekerja sebagai pembantu di rumah ayah Adam. Sesuai dengan berita di koran, Susan memang menyiksa Hanif dan Fitri dengan kejam. Ironinya, Susan melakukan penganiayaan itu karena mendapat izin dari Puspa. Namun, kehidupan Hanif dan Fitri perlahan membaik ketika Laila memutuskan merawat mereka setelah dipecat dari tempat kerjanya. Laila sendiri adalah adik dari Susan. Meskipun begitu, Laila tidak gila seperti kakaknya, dia merawat anak-anak korban kakaknya untuk menebus kesalahan kakaknya.
Hanif juga bercerita bahwa dia memberi telepon ancaman kepada Puspa untuk membongkar aib busuknya ke Adam. Puspa yang ketakutan, akhirnya datang ke Surabaya untuk mencegah Hanif melakukan itu. Hanif juga mengancam bahwa Fitri, adiknya, juga merencanakan balas dendam kepada Puspa. Hanif tidak mau memberi tahu siapa Fitri. Dia hanya mengaku bahwa Fitri tinggal di kompleks tempat tinggal Adam. Sontak Adam marah dan memukul Hanif hingga wajahnya berdarah, sekaligus merampas HP Hanif untuk mencari tahu keberadaan Fitri.
Keesokan harinya, Adam akhirnya mencari tahu keberadaan Fitri yang bisa membahayakan ibunya. Melalui HP Hanif, Adam akhirnya melihat bahwa istrinya mengirimkan kontak Puspa ke WA Hanif. Adam mencari istrinya dengan emosi karena merasa dikhianati. Namun, Ifa bukanlah Fitri yang Adam cari. Ifa akhirnya memberi tahu bahwa Fitri yang sebenarnya adalah Lia, istri Gaspar.
Adam bergegas ke rumah Gaspar untuk menemui Lia. Lia/Fitri akhirnya bercerita bahwa selama ini dia meminta Ifa untuk menganiaya Puspa selama bertahun-tahun tanpa sepengetahuan Adam. Fitri menunjukkan rekaman video penganiayaan kejam dan menjijikkan yang dilakukan Ifa kepada Puspa. Dia juga mengatakan bahwa Adam bukanlah anak kandung Puspa, melainkan anak kandung Sinta, majikan Puspa.
Setelah semua kejadian itu, kehidupan Adam berubah total. Dia menjadi benci dengan ibunya setelah mengetahui bahwa Sinta, ibu kandungnya, meninggal karena perselingkuhan Puspa dan ayahnya. Adam bertengkar dengan ibunya dengan sangat emosional hingga akhirnya ibunya menunjukkan sifat aslinya. Adam tidak percaya bahwa ibunya sesinting itu selama ini. Merasa kecewa dengan sifat asli ibunya, Adam akhirnya membuang ibunya ke panti jompo.
Pada akhirnya semua orang meninggalkan Adam. Dia hanya tinggal bersama anaknya. Adam juga pisah dengan istrinya. Hubungannya dengan Gaspar juga memburuk karena perbuatan Lia. Adam akhirnya memutuskan untuk mencari sosok ibu yang baru. Seorang wanita tua miskin yang pernah tak sengaja hampir dia tabrak beberapa hari yang lalu. Adam mengajak wanita tua itu pindah ke rumahnya, menjadi ibu barunya.
Sore harinya, Adam berkunjung ke rumah Gaspar. Dia ngobrol santai dengan Gaspar dan istrinya, Lia. Di saat inilah Ibu Adam menginap ke rumah temannya, Marni tanpa sepengetahuan Adam. Puspa baru memberi tahu Adam keesokan harinya melalui WA.
Puspa menginap selama 3 hari. Di hari perginya ibunya, Adam tak sengaja menemukan koran tahun 1992 tentang kriminal penganiaya anak-anak bernama Susan di lemari ibunya.
Saat pulang dari menginap, Adam sangat terkejut melihat ibunya pulang dalam keadaan mengerikan seperti orang yang mengalami trauma. Adam akhirnya membawa ibunya ke psikiater atas saran dari Gaspar. Puspa akhirnya didiagnosis mengalami gangguan kecemasan umum dengan trauma sebagai penyebab utama. Puspa juga secara tidak sadar membenarkan jika ada orang yang membuatnya trauma. Namun, Puspa tidak mau mengaku pelakunya siapa.
Sembari merawat ibunya, Adam menemui Bu Marni untuk mencari tahu apa yang terjadi selama 3 hari itu. Namun, Bu Marni justru memberi tahu Adam bahwa ibunya hanya menginap selama 1 hari di rumahnya. Karena Adam ingat betul ibunya tidak pulang ke rumah selama 3 hari, Adam akhirnya mencari tahu ke rumah teman ibunya yang lain. Sayangnya, dia tidak mendapat petunjuk apa pun hingga akhirnya Bu Marni akhirnya mengaku bahwa Puspa pergi ke rumah lamanya. Bu Marni diminta Puspa menyembunyikan soal ini kepada Adam. Adam sontak kaget karena dia sendiri tidak tahu kalau ibunya punya rumah lama.
Adam akhirnya pergi ke rumah lama ibunya yang kebetulan sudah dihuni oleh orang lain. Penghuni baru rumah itu cerita bahwa tidak ada tamu yang datang ke sana 3 hari yang lalu. Mereka juga tidak kenal dengan ibu Adam. Namun, kedatangan Adam ke sana tidak sepenuhnya sia-sia. Dia mendapatkan album foto usang tentang keluarga pemilik lama rumah itu, dan informasi tentang orang yang tahu sejarah rumah lama itu.
Saat perjalanan pulang dari rumah lama itu, Adam tidak sengaja hampir menabrak wanita tua miskin seusia ibunya. Merasa bersalah, Adam mengantar wanita tua itu pulang ke rumahnya. Wanita itu kemudian bercerita tentang banyak hal, termasuk wajah Adam yang mengingatkan dengan anaknya yang sudah meninggal hingga rumor rumah lama Puspa.
Bukti dari album foto itu akhirnya membawa Adam untuk mengetahui rahasia ibunya bahwa ibunya bukan pemilik rumah itu. Dia hanya pembantu dari majikan yang bernama Harianto (ayah Adam) dan Sinta. Harianto selingkuh dan menikah dengan Puspa, kemudian pindah ke rumah yang ditinggali Adam sekarang. Sinta sudah meninggal karena kanker. Hanya Laila, rekan pembantu Puspa yang memiliki motif balas dendam karena dipecat majikannya karena Puspa. Laila sendiri sekarang tinggal di Surabaya.
Namun, selain motif yang kurang kuat, kecurigaan Adam terhadap Laila mulai runtuh ketika Istrinya memberi tahu bahwa Puspa sudah memiliki kebiasaan aneh sebelum pergi dari rumah. Puspa sering membaca koran tahun 1992 tentang kasus penganiayaan 2 anak bernama Hanif dan Fitri oleh pengasuh anak yang kejam bernama Susan di Surabaya. Bahkan, Puspa sering menangis ketika membaca koran itu.
Kejadian itu membuat Adam merasa ada yang salah dengan ibunya setelah Gaspar yang juga seorang dosen psikologi berkesimpulan bahwa Puspa mungkin memiliki gangguan jiwa karena obsesinya dengan kriminal di koran itu. Adam awalnya tidak percaya dengan Gaspar, namun dia membuktikan sendiri melalui kamera pengintai kecil yang dia pasang di kamar ibunya. Dia melihat ibunya membaca koran sambil menangis, bahkan berbicara dengan koran itu.
Adam akhirnya bertanya soal koran itu ke ibunya. Di saat yang sama, Puspa memberi tahu Adam bahwa kriminal di koran itu adalah teman Puspa. Namun, bukanlah Susan yang membuat Puspa trauma. Adam kemudian menunjukkan foto Laila ke ibunya. Puspa sangat kaget. Namun, bukan juga Laila pelakunya. Adam makin bingung karena ibunya tidak mau mengaku pelaku yang sebenarnya.
Di saat itu juga seorang pria bernama Hanif bertamu ke rumah Adam. Hanif mengaku sebagai anak kandung Puspa. Dia menceritakan masa lalu Puspa yang kejam karena telah meminta Susan untuk merawat Hanif dan Fitri ketika dia diajak Laila bekerja sebagai pembantu di rumah ayah Adam. Sesuai dengan berita di koran, Susan memang menyiksa Hanif dan Fitri dengan kejam. Ironinya, Susan melakukan penganiayaan itu karena mendapat izin dari Puspa. Namun, kehidupan Hanif dan Fitri perlahan membaik ketika Laila memutuskan merawat mereka setelah dipecat dari tempat kerjanya. Laila sendiri adalah adik dari Susan. Meskipun begitu, Laila tidak gila seperti kakaknya, dia merawat anak-anak korban kakaknya untuk menebus kesalahan kakaknya.
Hanif juga bercerita bahwa dia memberi telepon ancaman kepada Puspa untuk membongkar aib busuknya ke Adam. Puspa yang ketakutan, akhirnya datang ke Surabaya untuk mencegah Hanif melakukan itu. Hanif juga mengancam bahwa Fitri, adiknya, juga merencanakan balas dendam kepada Puspa. Hanif tidak mau memberi tahu siapa Fitri. Dia hanya mengaku bahwa Fitri tinggal di kompleks tempat tinggal Adam. Sontak Adam marah dan memukul Hanif hingga wajahnya berdarah, sekaligus merampas HP Hanif untuk mencari tahu keberadaan Fitri.
Keesokan harinya, Adam akhirnya mencari tahu keberadaan Fitri yang bisa membahayakan ibunya. Melalui HP Hanif, Adam akhirnya melihat bahwa istrinya mengirimkan kontak Puspa ke WA Hanif. Adam mencari istrinya dengan emosi karena merasa dikhianati. Namun, Ifa bukanlah Fitri yang Adam cari. Ifa akhirnya memberi tahu bahwa Fitri yang sebenarnya adalah Lia, istri Gaspar.
Adam bergegas ke rumah Gaspar untuk menemui Lia. Lia/Fitri akhirnya bercerita bahwa selama ini dia meminta Ifa untuk menganiaya Puspa selama bertahun-tahun tanpa sepengetahuan Adam. Fitri menunjukkan rekaman video penganiayaan kejam dan menjijikkan yang dilakukan Ifa kepada Puspa. Dia juga mengatakan bahwa Adam bukanlah anak kandung Puspa, melainkan anak kandung Sinta, majikan Puspa.
Setelah semua kejadian itu, kehidupan Adam berubah total. Dia menjadi benci dengan ibunya setelah mengetahui bahwa Sinta, ibu kandungnya, meninggal karena perselingkuhan Puspa dan ayahnya. Adam bertengkar dengan ibunya dengan sangat emosional hingga akhirnya ibunya menunjukkan sifat aslinya. Adam tidak percaya bahwa ibunya sesinting itu selama ini. Merasa kecewa dengan sifat asli ibunya, Adam akhirnya membuang ibunya ke panti jompo.
Pada akhirnya semua orang meninggalkan Adam. Dia hanya tinggal bersama anaknya. Adam juga pisah dengan istrinya. Hubungannya dengan Gaspar juga memburuk karena perbuatan Lia. Adam akhirnya memutuskan untuk mencari sosok ibu yang baru. Seorang wanita tua miskin yang pernah tak sengaja hampir dia tabrak beberapa hari yang lalu. Adam mengajak wanita tua itu pindah ke rumahnya, menjadi ibu barunya.
Sinopsis
Disukai
0
Dibaca
801
Tentang Penulis
M. Faizal Armandika
pecinta film.
Bergabung sejak 2022-07-11
Telah diikuti oleh 37 pengguna
Sudah memublikasikan 4 karya
Menulis lebih dari kata
Rekomendasi dari Misteri
Skrip Film
INDUK
M. Faizal Armandika
Novel
Tum
Ais Aisih
Flash
Candala
godok
Flash
Pelukis Berbakat
Afri Meldam
Flash
Gadis Bergaun Merah
Vena G
Novel
Bad Girl Dangerous Zeura
Nisaaa
Flash
Anomali
Fajar R
Novel
Mayat Wanita Bercadar itu, Istriku (Bukan Pesona Cleopatra)
Alibnu A.
Flash
Sinar Tak Kunjung Padam
Iis Siti Napisah
Novel
be Antagonist
Antrasena
Flash
Kereta Terakhir
Afri Meldam
Flash
Kera di Hadapan Mata
Nuel Lubis
Novel
Jejak dan Cinta
Muntashary Zain
Cerpen
Kiamat
hyu
Novel
Bisakah Kita Melewatkan Perjumpaan
efde
Rekomendasi