FADE IN:
1 INT. KAMAR NAYA - DAY
Terlihat ruangan kamar Naya (18), dinding-dinding dipenuhi foto dirinya, coretan puisi, tulisan motivasi dan jajaran novel Tere Liye di rak.
Naya memasang jilbab sambil berkaca, tertempel foto bersama 3 sahabatnya di kaca lemari. Naya buru-buru mengambil tas di kursi lalu keluar kamar.
2 INT. RUANG MAKAN - DAY
Terlihat bunda Naya (45) sedang menyiapkan sarapan sambil menyanyikan salah satu lagu Minang kesukaannya yang sedang ia putar di Youtube.
Yakin? Bunda masak ayam kesukaan kamu loh.
Naya berdiri, salim.
Baru berjalan dua langkah, Naya berbalik dan mengambil sepotong ayam di meja makan kemudian menyantapnya.
3 EXT. TERAS RUMAH - DAY
Terlihat pemandangan gunung dan sawah bertingkat dari teras rumah Naya. Dahlan (55) ayah Naya sedang membaca koran, di meja ada teh yang sudah diminum setengah gelas dan pisang goreng di piring.
Naya keluar dari ruang tamu, mulutnya masih mengunyah makanan.
Naya mengulurkan tangan, Dahlan hanya melirik tangan Naya lalu melanjutkan membaca koran.
Naya menarik kembali uluran tangannya, kemudian duduk di kursi sebelah ayahnya.
Ia mengintip koran bacaan ayahnya.
Di koran tertulis "MENINGKATNYA PERNIKAHAN DINI DI KOTA PADANG".
Naya beranjak, Dahlan menyodorkan teh.
Naya duduk lagi meminum teh, berdiri, kemudian salim.
Naya menghidupkan mesin motor dan beranjak berangkat sekolah.
4 EXT. JALANAN - DAY
Naya melintasi jalanan dengan motor Beatnya. Terlihat pemandangan gunung, sawah dan petani yang sedang mencangkul.
5 EXT. JALANAN - DAY
Naya melewati persawahan dan jalanan sedikit berlubang. Ia memelankan laju motornya.
6 EXT. RUMAH WINDA - DAY
Motor Naya berhenti, Naya mengklakson sambil memanggil nama Winda (18). Winda pun muncul dari dalam rumah dan langsung naik ke motor. Motor kembali melaju.
7 EXT. DEPAN GERBANG SEKOLAH - DAY
Jalanan ramai pagi itu. Anak-anak buru-buru masuk ke dalam gerbang sekolah. Motor Naya melewati gerbang yang segera ditutup oleh satpam.
8 EXT. PARKIRAN SEKOLAH - DAY
Naya memarkir motor bersamaan dengan lonceng sekolah berbunyi. Murid-murid, Winda dan Naya buru-buru masuk ke dalam kelas.
9 INT. RUANG KELAS - DAY
Ruangan kelas terlihat ramai, Naya duduk di bangku ke dua bersebelahan dengan sahabatnya Maryam (18). Winda dan Rara (18) duduk di bangku belakang Naya. Mereka mengeluarkan buku pelajaran.
Ditengah hiruk pikuk ruang kelas, Bu Rahma masuk ke kelas membawa map dan beberapa buku. Suasana kelas berubah menjadi hening.
Bu Rahma menaruh map dan buku yang dibawanya di meja. Ia berjalan ke depan ruangan kelas.
DISSOLVE TO:
10 INT. KANTIN SEKOLAH - DAY
Suasana kantin ramai seperti biasanya. Naya, Winda, Maryam dan Rara berjalan ke arah meja di bagian pojok, kemudian duduk di sana.
Ibu kantin datang membawa bakso dan meletakkan di atas meja mereka. Naya membaginya pada teman-temannya.
Naya memberikan bakso yang sayurnya paling banyak pada Maryam.
Naya lanjut mengambil bakso yang kuahnya paling banyak dan memberikan ke Rara.
Naya memberikan bakso tanpa kuah ke Winda.
Dan terakhir baksonya sendiri.
Rara menuangkan saos kecap. Mereka menyantap bakso.
Rara langsung menyantap baksonya bersamaan Naya menyeruput es tehnya.
Pandangan Rara beralih ke arah Feno (18) cowok berambut ikal di meja sebelah yang sedang bercanda tertawa bersama teman-temannya.
Rara tersentak.
Maryam, Rara dan Naya saling menatap satu sama lain. Ekspresi mereka berubah jadi ngga enak.
Winda menatap satu per satu ketiga temannya.
Maryam memecah keheningan.
Celetuk Maryam.
Mereka bertiga terdiam.
Rara dan Naya kompak menggeleng tegas. Winda tersedak, Naya langsung mengambilkan es teh dan meminumkan ke Winda.
Maryam mengelak.
Mereka berempat tertawa.
11 EXT. JALANAN - DAY
Naya boncengan dengan Winda, sedangkan Maryam boncengan dengan Rara. Mereka mengendarai motor di jalanan, bercanda dan tertawa.
12 EXT. SUNGAI - DAY
Terdengar suara air sungai yang mengalir deras.
Motor Naya dan Rara melaju menuju tepian sungai kemudian parkir disana. Terlihat pemandangan sungai yang luas, sepi, airnya mengalir deras. Mereka melepas sepatu dan berlari ke tepi sungai. Mereka bermain air, foto-foto, tertawa, bercanda dan duduk-duduk di batu yang besar sampai matahari hampir tenggelam.
FADE OUT:
13 INT. KAMAR NAYA - NIGHT
Terlihat beberapa piagam penghargaan lomba menulis terpajang di dinding dekat meja belajar Naya, ada sebuah celengan ayam besar di atas meja. Naya menggigit ujung pulpennya sambil membuka lembar pelajaran, kemudian mencatat sesuatu di bukunya.
Arumi membuka pintu kamar.
Arumi keluar kamar, lalu pintu tertutup kembali.
Handphone Naya berdering. Tertera nama Winda di layar, Naya segera mengangkat telepon.
Terdengar suara seseorang mengetuk pintu rumah Naya.
Naya mematikan panggilan, lalu keluar kamar.
14 EXT. TERAS - NIGHT
Naya membuka pintu, seorang wanita (42) berada di depan pintu membawa sebuah pot bunga kecil.
Naya menerima pot bunga kecil yang sudah dibungkus plastik.
Ibu susi langsung pergi, Naya masuk dan menutup lagi pintu rumahnya.
15 INT. RUANG KELAS - DAY
Naya sedang mengerjakan tugas. Rara menepuk-nepuk pundak Naya menggunakan pulpennya.
Maryam ikutan gabung.
Pak guru memukul meja. Mereka bertiga tersentak dan kembali fokus menulis di buku.
16 EXT. RUMAH WINDA - DAY
Naya mengetuk pintu rumah winda. Di samping kanan kirinya ada Maryam dan Rara yang menunggu kemunculan Winda.
Pintu terbuka. Muncul Zidan (15) adik Winda.
Zidan masuk ke dalam rumah, Naya dan teman-temannya menunggu di teras.
Winda keluar dari ruang tamu dengan tubuh lesu dan mata sembab, teman-temannya langsung menghampiri Winda.
Winda hanya terdiam. Rara memperhatikan raut wajah Winda.
Winda menghela napas, ia berjalan duduk di teras rumah disusul teman-temannya.
Winda menatap ke kejauhan.
Mereka bertiga memeluk Winda, Winda menyandarkan kepalanya ke bahu Naya dengan wajah sedih.