44. EXT. KANTOR DEWI - DAY
Putri dan Dewi berdiri didepan kantor Dewi.
PUTRI
Gila kamu Wi, kamu mau dipecat!.
(Putri masuk ke dalam mobil kembali, tapi Dewi menarik Putri keluar lagi)
DEWI
Aku yakin hanya bu Cyntia yang tahu dimana mas Kevin berada sekarang?
PUTRI
Tapi Wi...
DEWI
Aku akan baik-baik saja Put, kamu sendiri yang dulu bilang kalau bu Cyntia sebenarnya baik orangnya.
(Putri terdiam)
DEWI
Setiap detik yang kamu lewatkan, setiap detik pula mas Kevin kesakitan tanpa dirimu disisinya.
(Putri menangis)
DEWI
Ayo.
(Dewi menarik tangan Putri)
(Putri mengikuti Dewi masuk kedalam kantornya)
CUT TO
45. INT. RUANG MEETING - DAY
Putri duduk sendirian dengan wajah tegang.
Dewi masuk ke ruangan dengan Cyntia.
Putri berdiri.
Dewi dan Cyntia hanya berdiri.
Cyntia menatap Putri dari ujung kaki hingga kepala.
PUTRI
Saya...
CYNTIA
Disitu Kevin menginap sekarang. Tiga hari lagi dia akan berangkat ke Labuhan Bajo.
(Cyntia menyerahkan secarik kertas pada Putri)
@Putri menerimanya)
PUTRI
Terima...
(Cyntia hendak membuka pintu tapi berhenti saat dia memegang handle pintu)
CYNTIA
Karena dia ingin berpetualang untuk terakhir kalinya sebelum tubuhnya mulai melemah dan tidak berdaya.
(Semua terdiam)
CYNTIA
Karena dia sudah menemukan seseorang yang ingin dia habiskan sisa hidupnya bersamanya.
Itulah dua alasan yang dia berikan padaku hingga membuatku ikhlas melepasnya.
(Hening)
CYNTIA
Kalian sudah mengunjungi tempat kami dibesarkan di Palembangkan?
(Putri terkejut)
(Cyntia tersenyum dingin)
CYNTIA
Dia adalah sahabat terbaikku. Kami saling menguatkan saat kami melewati masa-masa suram kami di panti asuhan.
Setelah sekian lama berpisah, kami akhirnya bertemu kembali dan melakukan hal bodoh dengan menikah demi sebuah janji dimasa lalu kami.
(Cyntia menunduk menahan emosinya)
CYNTIA
Itu bukan sebuah ciuman, baginya itu bukan sekedar sebuah ciuman, entah denganmu.
(Putri dan Dewi menitikkan air mata)
CYNTIA
Tolong jaga Kevin untukku. Dan berikan dia kebahagiaan terbaik disaat saat terakhirnya.
(Cyntia membuka pintu)
CYNTIA
Dan kamu Dewi, segera kembali ke kantor setelah kamu mengantar dia.
(Cyntia meninggalkan ruangan)
(Dewi menghampiri Putri yang menangis lalu memeluknya erat)
CUT TO
45. INT. HOTEL KARIMUN JAWA - DAY
Putri berjalan menuju meja receptionis.
PUTRI
Pagi mbak.
RECEPTIONIS
Pagi kak, bisa saya bantu?
PUTRI
Saya ingin bertemu dengan bapak Kevin.
RECEPTIONIS
Baik, mohon ditunggu sebentar ya kak.
(Putri menunggu dengan cemas)
(Receptionis mengecek lewat komputer)
RECEPTIONIS
Mohon maaf kak, bapak Kevin sudah check out tadi pagi.
(Putri tampak kecewa)
(Terdiam)
PUTRI
Jadwal ke Semarang jam berapa mbak kalau boleh tahu?
RECEPTIONIS
Kalau pesawat tadi pagi kak, hanya satu kali jadwalnya. Kalau untuk kapal ke Jepara baru besok pagi kak.
(Putri terdiam)
PUTRI
Saya pesan satu kamar standar untuk satu malam mbak.
RECEPTIONIS
Baik kak.
CUT TO
45. EXT. PANTAI KARIMUNJAWA - DAY
Putri menikmati sunset ditepi pantai.
Dia duduk di pasir putih sambil melamun, sesekali menyeka airmatanya.
Ombak membasahi kakinya.
Putri bangkit berdiri saat matahari sudah tenggelam.
Putri berbalik hendak meninggalkan pantai.
Kevin berdiri dihadapan Putri hanya beberapa meter.
Putri terkejut dan menitikkan airmata.
Kevin menitikkan air mata.
KEVIN
Aku tidak akan selamanya berada disisimu.
PUTRI
Aku tidak peduli.
KEVIN
Aku akan sakit, aku akan lemah dan emosiku tidak akan terkendali...
PUTRI
Aku tidak peduli.
KEVIN
Mungkin wajah dan fisikku tidak akan sama lagi.
PUTRI
Aku tidak peduli mas.
KEVIN
Aku akan meninggalkan luka yang terlalu dalam buatmu... Aku...
(Putri berlari kearah kevin, memeluknya erat dan menangis dipelukannya)
(Kevin membalas dengan memeluknya erat dan menciumi kepala Putri)
PUTRI
Aku tidak peduli mas, aku sayang kamu, aku cinta kamu dan ingin selalu menemanimu mas.
KEVIN
Aku juga sayang kamu Putri, aku jatuh cinta padamu.
Aku takut membebanimu dan membuatmu berduka terlalu dalam setelah kepergianku nanti.
(Mereka saling menatap
(Mereka saling menghapus air mata)
PUTRI
Saat ini, bahagiaku hanya disisimu mas,mendampingimu bagaimanapun keadaanmu nanti.
KEVIN
(Lirih)
Aku akan mati, kamu akan terluka...
PUTRI
Melihatmu kesakitan aku sudah terluka mas, tapi itu lebih baik daripada tidak melihatmu sama sekali. Aku akan berduka terlalu dalam setelah kepergianmu, tapi kenangan-kenangan bersamamu akan menguatkanku mas.
(Kevin mencium lembut bibir Putri)
PUTRI
Aku pikir, aku tidak akan melihatmu lagi mas.
KEVIN
(Tersenyum)
Cyntia mengabariku lewat email kalau kamu menyusulku kesini. Aku baru membukanya saat hendak boarding.
PUTRI
Kenapa begitu lama untuk menemuiku?
KEVIN
Mencari sesuatu.
Putri bingung.
PUTRI
Mencari sesuatu?
(Kevin tiba tiba berlutut dihadapannya dan menyodorkan sebuah cincin)
(Putri tampak terkejut)
PUTRI
Mas...?
KEVIN
Putri Nareswari... Perempuan yang dengan keji memporakporandakan hatiku dengan ciumananya pagi itu, terimaksih telah mengawali kisah indahku bersamamu, sekarang, maukah kamu menikah denganku...
(Putri menerima cincin dari Kevin dan memeluk Kevin)
PUTRI
Aku mau mas, aku mau menikah denganmu...
(Kevin mengenakan cincin dijari manis Putri, lalu menciumnya)
CUT TO