Hello, Brother!
9. Bagian#7

40. EXT. DEPAN RUMAH - RUMAH - SORE

Oki menunggu seseorang di depan rumahnya. Dan Oki sudah gelisah karena tidak kunjung datang.

Lalu taklama kemudian motor seseorang mulai datang di depan rumahnya.

PAMUNGKAS

Gue minta maaf Ki, tadi gue sakit perut jadi harus bolak balik ke kamar mandi.

Oki hanya bisa mengangguk, percuma ia marah-marah, jadi ia langsung naik ke motor itu mulai meninggalkan kediaman rumahnya.

41. EXT. LAPANGAN BOLA - SORE

Hingga akhinya sampai di lokasi tersebut, dan mereka bergegas masuk membiarkan motor terparkir sembarangan.

Alhasil mereka di hukum dengan menggelingi lapangan 30 putaran.

PAMUNGKAS

Gue minta maaf ya Oki, gara-gara gue kita terlambat.

Oki tahu, dan ia hanya merespon menggelengkan kepala tanda tidak apa-apa. Setelah di hukum mereka langsung memulai latihan antar pemain.

Setelah itu mereka di lanjut dengan latihan mereka, tapi tidak dengan Oki, ia di panggil coach.

COACH

Oki

Oki berhenti dan mendekati sang coach.

COACH

Kamu lanjut latihan, biar Pamungkas yang istirahat.

PAMUNGKAS

Tapi coach.

Oki menahan Pamungkas untuk bicara dan menyuruh Pamungkas untuk istirahat sedangkan dirinya kembali latihan.

Pamungkas hanya bisa menurut, lalu Pamungkas ke pinggir lapangan dengan seorang cewek yang kebetulan ada disana.

PAMUNGKAS

Anggi! Lo disini? Bagian jadwal ya?

ANGGI

Iya Kas, jadwal gue hari ini. Dan kayaknya ada yang beda deh.

PAMUNGKAS

Iya, ada pemain baru, tambahan dari coach tapi ia mempunyai kekurangan yaitu Bisu, tapi mata dan telinganya masih berfungsi baik.

ANGGI

Namanya Oki kan?

PAMUNGKAS

(terkejut)

Kok lo tahu?

ANGGI

Temen gue SMAN

PAMUNGKAS

Ia sekokah formal, kirain sekolah khusus.

ANGGI

Awalnya gue mikir gitu, tapi ia dan abangnya Benny memilih sekolah formal walaupun mereka punya kekurangan tapi ia bisa beradaptasi dengan baik.


42. EXT. KORIDOR SEKOLAH - SEKOLAH - SIANG (FLASBACK)

Terlihat Benny dan Oki yang duduk di bangku SMAN keluar dari kelas, walaupun beda kelas tapi jam pulang tetap sama. Dan keadaan koridor sedang ramai orang yang lalu lalang bahkan ada yang masih nongkorong sambil membiacarkan mereka berdua ketika sedang jalan keluar pulang.

SISWA 1

Kasihan.

SISWA 2

Kenapa sih sekolah kita nerima orang cacat kayak mereka, bukan satu, dua malahan.

SISWA 3

Harusnya mereka di SLB gak sih, malah di sekolah formal! ngotorin citra sekolah aja yang famous gini

Bukan hanya tiga orang beberapa masih ada yang membicarakan Oki dan Benny.

SISWA 4

Percuma pinter kalo cacat juga.

SISWA 5

Pantas aja ayahnya kabur, malu mungkin punya anak cacar, yang satu tuli dan satu bisu.

SISWA 4

Gak ada kali yang mau sama mereka.

SISWA 6

Syut! Udah dong, nanti denger gimana?

(berbisik)

SISWA 5

Gak bakalan dong, kan yang satu tuli jadi gak bakal marah dan yang satu bisu, percuma marah karena gak bisa ngomong dia.

Oki dan Benny mendengar itu semua, tapi mereka mencoba tidak peduli dan berjalan keluar dari sekolah.


43. EXT. HALTE BUS - JALAN - SIANG (FLASBACK)

Mereka sampai di halte tempat dimana menunggu bus atau angkot, tapi sepertinya bisikan tadi masih ada. Karena geng anak berandalan ada di depan mereka.

KETUA GENG

WOY! Tuli...... Bisu....

(teriak)

Benny dan Oki hanya bisa menatap mereka, mencoba membiarkan.

ANGGOTA 1

Kalian cepet-cepet pindah sana, kita gak mau sekolah kita tercoreng gara-gara kecacatan kalian.

KETUA GENG

Percuma pinter tapi kami gak sudi orang seperti kalian menjadi kesayangan guru

Sebelum berlanjut tiba-tiba satu mobil berhenti di depan mereka.

ANGGI

Kalian berdua masuk.

Benny dan Oki ragu, tapi pada saat kaca mobil di buka dan melihat siapa yang ada disana, Oki langsung menarik tangan Benny untuk masuk.

Dan mobil itu berlanjut meninggalkan semuanya.


44. INT. DALAM MOBIL - SIANG (FLASBACK)

BENNY

Maaf sebelumnya, makasih banyak ya.

ANGGI

Iya sama-sama lagian gue udah muak dengan ocehan mereka, kalo perlu gue laporin mereka.

BENNY

Jangan!

(teriak)

ANGGI

Kenapa?

BENNY

Kita gak mau kena masalah

ANGGI

(sambil menghela napas)

Baiklah gue gak akan aduin mereka.


45. EXT. LAPANGAN BOLA - SORE

PAMUNGKAS

Terus?

ANGGI

Ya gue aduin mereka tetep. Mau mereka marah kek, kesel kek, gapapa yang penting mereka yang ngebully dapat efek jera

PAMUNGKAS

Respon mereka gimana?

ANGGI

Ya sempet marah sih, tapi dasar otak mereka komedi bawaannya jadi canda gurau deh.






Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar