6. EXT. JALANAN. DEPAN PAGAR SEKOLAH – SIANG
Sebelum pukul 07:00 pagi, jalanan tampak sesak oleh beberapa siswa dan siswi terlihat berjalan menuju sekolah, beberapa dari mereka ada yang memakai kendaraan bermotor secara sendiri maupun berboncengan. Hari ini adalah hari pertama SMA tempat Ammar menimbah ilmu kedepan mulai aktif. Hari ini adalah Masa Orientasi Siswa. Sayangnya ia dan beberapa siswa lainnya harus terlambat.
RENDI
Ayolah Kak, beri kami kesempatan. Sekali ini saja untuk ikut MOS.
(Seorang siswa bernama Rendi sedikit memelas kepada security sekolah bernama Acong).
Permintaan Rendi diaminkan oleh siswa dan siswi lainnya yang ikut terlambat. Mereka juga minta di kasih kesempatan agar hari itu bisa mengikuti masa MOS di hari pertama. Tapi sayang security tersebut malah diam dan terus memasang wajah masam.
RENDI
Kalian ini tidak punya malu, sudah aku bilang tidak bisa. Terima saja resiko bagi yang tidak bisa disiplin di sekolah ini.
(Security itu memasang seringai yang membuat para siswa, semakin tidak terima).
Grek ... grek ... (Bunyi para siswa menggoyang-goyangkan pagar, seperti orang yang sedang berdemo di gedung DPR).
Dari kerumunan mereka, ada beberapa siswa yang sedang merencanakan loncat pagar. Di inisiasi oleh Rendi beberapa siswa juga sepakat untuk memaksa masuk lewat jalur loncat pagar, terutama Satria, yang juga mengajak Ammar.
AMMAR
Sudah, Sat. Kita jangan ikut-ikutan. Kita siswa baru, bahaya kalau sampe di cap nakal di sekolah ini.
SATRIA
(Tak mengindahkan ucapan Ammar, Satria nekat menjorokan tubuh Ammar untuk naik pagar sekolah yang tingginya hanya ukuran tubuh orang dewasa)
Sudah! Kau dulu biang nakal di SMP, kok malah berlagak kayak Ustad.
Beberapa siswa sudah memaksa masuk ke dalam pagar. Baik Ammar, Satria, Rendi dan yang lainnya sambil menyelinap masuk ke tengah lapangan, mereka berusaha untuk tidak terlihat sama security. Tapi sayup-sayup terdengar suara teriakan yang memanggil-manggil mereka.
SECURITY
Hey, kalian benar-benar berani, yah.
Seketika dia mengejar rombongan siswa yang memasuk halaman sekolah dengan cara memaksa. Aksi kejar-kejaran bak film action pun tak terelakan. Semua siswa kocar-kacir dan berpencar-pencar. Ada yang lari masuk kedalam hutan sekolah, ada yang masuk ke mushollah yang baru setengah jadi.
SECURITY
Siapapun yang berada di dalam mushollah, keluar!
(Dengan ekspresi yang marah)
Semua siswa keluar dengan wajah tertunduk,awalnya mereka saling menyalahkan, dan tidak ada yang berani keluar, termasuk Ammar, Rendi, Satria.
Semua di giring oleh Acong (Security Berwajah Garang) masuk ke dalam barisan yang mana semua siswa tampak bersiap mendengar pengumuman dari kepala sekolah, Pak Nurdin (40).
PAK NURDIN
Perhatikan wajah mereka dan kenali satu-satu. Jangan sampe kalian berteman dengan anak-anak nakal seperti mereka.
Seketika mereka di permalukan oleh Pak Nurdin di tengah-tengah siswa lainnya. Di samping Pak Nurdin juga tengah berdiri beberapa guru untuk membuka masa orientasi siswa tersebut. Salah satunya Acong yang tersenyum angkuh kepada Ammar dan yang lainnya. Sepanjang pidatonya Pak Nurdin terus memojokan mereka, sehingga memancing seorang guru untuk berbicara lantang.
PAK MANSUR
(Guru Agama yang baru menggantikan Guru Agama yang lama)
Biar aku ambil alih semua anak ini, Pak! Aku akan menghukum mereka dengan hukuman yang pas!
Pak Nurdin mengaminkan ucapan Pak Mansur, tapi sebelumnya mereka sempat berbisik-bisik ria lalu setelah selesai pidato Pak Nurdin pergi meninggalkan barisan (lapangan).
Semua siswa mulai membubarkan diri menuju kelas yang di tunjuk oleh panitia MOS. Kecuali rombongan Ammar yang berjumlah hampir sepuluh orang, mereka masih di jemur di tengah terik, sebelum akhirnya Security garang tadi menghampiri mereka.
SECURITY
Kalian beruntung Pak Mansur yang mengambil alih hukuman. Sebab jika aku yang ambil alih, kalian pasti akan tobat melakukan kenakalan tadi, dasar anak-anak nakal.
(Ucapnya sambil menyeringai ke satu-satu mereka)
Barulah setelah waktu yang agak lama mereka akhirnya di giring oleh Acong ke sebuah mushola yang sebelumnya mereka sempat singgahi pas menerobos masuk halaman sekolah.
SECURITY
Kalian harus membersihkan semua sudut mushollah ini tanpa terkecuali, sesuai permintaan dari Pak Mansur.
Tapi jangan senang dulu. Ini baru hukuman pertama. Masih banyak hukuman lain yang menunggu.
(Acong menunjuk beberapa sudut musholah yang masih berantakan karena baru selesai dibangun)