22) EXT-INT. TERAS RUMAH KOS ADISA-RUMAH BELLA (RUMAH MEWAH DI KAWASAN ELIT) - JAM 1.30 SIANG
Layar ponsel Adisa menunjukkan hari Sabtu, 14 Oktober 2018, 13:30 PM. Adisa lalu keluar dari rumah kosnya dan menyalakan motornya untuk berangkat ke rumah Bella, sesuai janjinya untuk mengerjakan tugas kelompok.
30 menit kemudian, ia sampai di rumah besar bergaya modern-kontemporer milik Bella. Asisten rumah Bella membukakan gerbang rumahnya ketika Adisa sampai.
ART BELLA
Mbak Adisa… silahkan
ADISA
Mari mbak (menundukkan kepala)
Ketika Adisa masuk ke dalam rumah, ia melihat-lihat suasanya sekeliling. Terdapat beberapa foto keluarga Bella di berbagai negara, dan sebuah salib di tengah-tengahnya. Interior yang mewah itu membuatnya kagum. Ketika ia naik, tangga dengan railing kacanya juga membuat wajah datarnya menyiratkan kagum.
Shera dan Bella sudah menunggunya di lantai 2, di ruang tengah yang lapang dengan sofa dan meja yang menghadap balkon depan. Mereka langsung mulai bekerja setelah Adisa datang.
BELLA
Hai, Disa
ADISA
Hai, udah mulai?
SHERA
Belum. Skuy
Mereka lalu menyiapkan laptop dan alat tulis. Lalu mereka berdiskusi sambil mengerjakan tugasnya.
TIMELAPSE MENGERJAKAN TUGAS
SFX. MELODI SANTAI
45 menit kemudian, mereka menyelesaikan pekerjaan mereka.
SHERA
(Merebahkan diri di sofa) Akhirnya kelar juga…
BELLA
Guys, kalo pengen ngopi bikin aja di home bar ya.
ADISA
Boleh-boleh, Sher mau ga?
SHERA
Boleh, cappucino 1 ya mbak
ADISA
Baik kakak…
SHERA
(Tertawa) Heh, pelanggan bisa kabur tau gak kalo baristanya serem gitu
Adisa tertawa kecil.
ADISA (V.O)
Anak ini, meskipun blak-blakan dan ngeselin, aku akui dia sebenernya baik. Yah, kebetulan moodku sekarang lagi bagus
Adisa lalu menuju home bar di lantai yang sama, ke arah belakang. Terdapat dispenser, meja, rak berisi gelas, beberapa botol minuman dengan berbagai jenis, dan kumpulan kopi sachet.
Adisa mengambil dua gelas dan dua kopi sachet. Lalu di atas meja, tiba-tiba gelas di tangan kirinya jatuh tanpa sadar.
SFX. GELAS JATUH DI MEJA, TIDAK PECAH
SHERA
Eee ayam ayam!! (refleks berseru latah)
BELLA
(Kaget dan menoleh ke arah home bar)
Adisa tersentak sejenak lalu buru-buru memastikan, untungnya gelasnya tidak pecah. Ekspresinya hampir tidak berubah.
SHERA
Selow dong sista… Jangan ngegas gitu! (berseru dari sofa)
ADISA
Sori sori, gak pecah kok hehe.
BELLA
Iya sans, hati-hati Dis.
Adisa lalu mengambil air panas di gelas kopi yang sudah berisi bubuk, lalu membawanya ke meja tempat mereka berkumpul.
SHERA
Thank you, Disa. (Menoleh sebentar lalu melanjutkan bermain HPnya di sofa)
ADISA
Sama sama
Adisa meminum kopi panasnya
SHERA
Eh, tau gak sih, si artis yang baru ngerayain ulang tahun anaknya yang ke 4, gua suka dah sama gaya parentingnya. Bagus banget.
BELLA
Oh, yang itu. Iya tau
Adisa ikut mendengarkan
SHERA
Misal anaknya berantakin apa gitu, dia gak marahin. Tapi dikasih tau baik-baik, trus diajakin ngerapihin bareng. Liat deh.
Shera menunjukkan video di galeri artis yang dimaksud.
Video itu menunjukkan seorang anak (laki-laki/4) selebriti (wanita/28) yang baru saja selesai bermain. Mainan di sekitarnya berantakan.
ARTIS (DI VIDEO)
Sayang, itu mainannya berantakan. Kalau sudah selesai, kita bereskan bareng-bareng yuk
ANAK (DI VIDEO)
(Mengangguk)
ARTIS (DI VIDEO)
Pinter anak mama. Yuk kita bereskan yuk (Mulai membereskan mainan dengan tangan satunya masih merekam)
BELLA
Ih gemes banget
SHERA
Kalo gua mah, udah ditabok kali ama nyokap hahaha (Tertawa kecil)
Shera mencari video lainnya
SHERA
Nih ada lagi, pas anaknya nangis trus mamanya minta maaf. (menunjukkan video yang lain)
BELLA
(Tertawa kecil) Orangtuaku sih dulu juga gitu, minta maaf duluan kalo salah
SHERA
Wooow… pantesan lu baik hati dan anggun banget ya Bel hahaha
Adisa tersenyum tipis mendengarnya. Baginya, Bella benar-benar berasal keluarga yang beruntung.
BELLA
Apaan sih (tersipu)
SFX. ADZAN
Beberapa menit kemudian, adzan ashar berkumandang. Karena sudah hampir jam 3 sore, dan Adisa sudah berjanji untuk mengunjungi kakaknya, ia bersiap untuk pulang. Adisa mengecek ulang pekerjaan mereka, dan membawa gelas kosongnya dan mencucinya. Kemudian kembali ke meja untuk membereskan barang-barangnya.
ADISA
Guys, aku balik duluan ya, mau ke rumah kakakku
SHERA
Adzan tuh, lu gak sholat dulu? Gak papa kan Bel hahaha
BELLA
Sans
ADISA
Gak bawa mukena kalo sekarang, ntar di rumah kakak aja
BELLA
Oh, yaudah hati-hati Dis. Jangan ngebut
Adisa beranjak turun. Bella dan Shera mengikutinya sampai di depan pintu utama.
ADISA
Thanks Bel, Sher, duluan ya! (dari atas motor)
SHERA & BELLA (SEREMPAK)
Dadaah!
23) EXT-INT-EXT. RUMAH KONTRAKAN AVIA - SORE
Adisa sampai dalam 20 menit. Avia sudah menyambutnya di depan pintu saat ia datang.
AVIA
Welcome, sist (menyambut ramah)
ADISA
Hmm (dengan ekspresi datar, tetapi membalas sambutannya dengan matanya)
Rumah 3 kamar itu diisi oleh Avia dan 2 teman sesama dokternya. Di kamar Avia, Adisa melepas kerudung dan kaos kakinya untuk ambil wudhu dan sholat ashar. Avia tetap fokus dengan jurnalnya.
Selesai sholat dan membereskan mukena, Adisa mengambil snack di laci makanan Avia
ADISA
Aku makan ya
AVIA
He’em
Adisa mengambil HPnya sambil memakan snack untuk mencari akun selebriti yang disebut Shera tadi. Lalu ia menemukan salah satu galeri highlight story yang diberi judul “Parenting”. Adisa membaca pelan potongan kalimat itu
TULISAN (DI STORY)
“Kalau anak lagi nangis, tanyakan ke dia gimana perasaannya, biarkan dia menangis agar dia dapat mengerti jenis emosi. Menangis adalah salah satu cara berkomunikasi bagi anak kecil. Kalau anak lagi nangis malah dimarahin, suasana hatinya tambah gak karuan. Udah sedih, tambah dimarahin. Nanti anak bakal jadi orang yang gak pede mengeluarkan ekspresinya.”
SLOW MOTION
SFX. SOUND MELLOW-KECEWA
Adisa terdiam dengan ekspresi kecewa setelah melihat tulisan itu.
ADISA
(Merasa kecewa dengan orang tuanya)
Lalu Adisa menoleh ke Avia di meja kerjanya
ADISA
Kak… (PAUSE) Kalau diinget-inget ya kak, pas aku kecil tuh Ayah hobinya bentak-bentak gak sih? Ngelakuin ini salah, salah dikit langsung dibentak
Avia tetap fokus dengan pekerjaannya. Adisa menyadari itu
ADISA
Kak, hei!
AVIA
Iya iya aku dengerin
ADISA
Kalo menurut ilmu parenting, anak tuh gak boleh dibentak-bentak kalo salah. Nanti pas gede jadinya trauma. Kejadian deh di aku
Adisa memakan potongan snack
AVIA
Hmm… (sambil mengetik)
ADISA
Kak, kamu dengerin aku ga sih? Kalo adeknya curhat tuh didengerin dong!
Nada bicaranya meninggi
Adisa langsung menghabiskan makanannya dan melempar bungkusannya ke tong sampah di samping meja kakaknya.
ADISA
Ya udah, kelarin sana kerjaanmu
Adisa segera mengenakan jaket dan kerudungnya yang digantung, bersiap untuk pulang ke rumah kosnya. Kakaknya masih belum menggubrisnya.
AVIA
Hmm… (masih menghadap laptop)
ADISA
Aku pulang ke kos dulu, Assalamu’alaikum
Adisa langsung keluar dan menutup pintu.Beberapa detik kemudian, Avia tersadar
AVIA
Hei, Sa! Kok balik?
Avia langsung meraih kerudung di atas kasurnya dan mengejarnya sampai ke pagar rumah.
FX. Suara mesin motor yang semakin menjauh
Sayangnya, Adisa sudah melaju cukup jauh dari pandangannya. Ia melihat langit yang mulai mendung dan panik
AVIA
(Merasa bersalah) Duh, mana mendung lagi. Hati-hati ya Sa
FREEZE AVIA
SFX. SOUND PENYESALAN
24) JALAN RAYA-MINI MARKET - SORE, MENDUNG-HUJAN DERAS
Ketika Adisa berangkat dari rumah Avia, langit tiba-tiba mendung dan gerimis kecil. Adisa panik dan langsung menancap gas. Beberapa menit kemudian di jalan raya, gerimis bertambah deras tepat beberapa meter sebelum mini market. Adisa akhirnya berhenti di mini market untuk berteduh.
Di mini market, ada beberapa orang yang berteduh. Adisa dengan cepat menemukan kursi kosong dan duduk disana. Adisa menatap hujan
SFX. HUJAN DERAS
Tiba-tiba, perhatiannya dialihkan oleh sepasang kekasih (pria/25 dan wanita/23) yang duduk di meja sebelahnya. Mereka terlihat mesra dengan gombalannya
KEKASIH 1 (COWOK)
(Memandang pacarnya) Hujan… membawaku kembali pada ingatan di kala itu. Ketika pertama kali ku genggam tangan lembutmu, sayangku.
Adisa melihatnya dengan tatapan geli
KEKASIH 2 (CEWEK)
(Memandang jalanan) Hujan… membawaku ke masa dimana air mataku tumpah ruah sederas hujan ini…
Adisa mengalihkan pandangannya dari sana, lalu meminum air mineral botolnya. Namun seketika ia tersentak mendengar kalimat lanjutan dari sang wanita
KEKASIH 2 (CEWEK)
Mengingatkanku… waktu aku ditinggal cinta pertamaku… lima tahun lalu (ekspresi sedih memandang jalanan)
Wajah si pria langsung berubah sedih, lalu ia menangis bombay
KEKASIH 1 (COWOK)
Jadi… kamu masih ga bisa move on? Hiks… (terisak)
Si pria lalu beranjak ke tempat parkir minimarket di tengah hujan deras
KEKASIH 1 (COWOK)
Kita putus! (berseru)
Orang-orang di sekitar mereka memerhatikan dengan tatapan geli, sebagian tak acuh
ADISA
(Tertawa) Kok jadi kebalik hahaha
Lalu tawanya berhenti ketika menyadari orang-orang menatapnya dengan aneh karena bagi mereka, itu menggelikan dan tidak lucu
ADISA
(Menunduk malu) Duh, humorku anjlok
Hujan masih deras, Adisa menikmatinya