47. INT. PABRIK GARMENT - DAY
Kita diperlihatkan sebuah ruangan yang memproduksi pakaian. Banyak buruh wanita bekerja sesuai bagiannya masing-masing, ada yang memotong bahan, menjahit, finishing hingga packing pakaian ke dalam box.
Ferdi berdiri di antara beberapa orang yang sedang mengepak pakaian. Dia terlihat cekatan melipat pakaian dan memasukkannya ke dalam plastik pembungkus.
Dari jauh kita melihat Aurel berjalan, mengamati proses pembuatan pakaian dengan teliti.
Seorang lelaki (teman Ferdi) yang berdiri di samping Ferdi melihat Aurel dengan tatapan terpesona.
TEMAN FERDI
FERDI
Ferdi mengikuti arah telunjuk temannya. Dia tersenyum, melihat Aurel lewat di sekitarnya.
Ketika sampai di bagian packaging, tatapan mata Aurel tidak sengaja bertemu pandang dengan Ferdi.
AUREL (O.S.)
Aurel mengalihkan pandangan, bersembunyi di balik tumpukan kardus pakaian.
Ferdi melihat tumpukan kardus tersusun tak beraturan, seperti mau roboh disekitar tempat Aurel berdiri.
FERDI
Aurel melihat Ferdi berjalan mendekat ke arahnya.
AUREL (O.S.)
Aurel buru-buru berbalik badan, berjalan menjauhi Ferdi. Teman Ferdi bingung melihat mereka.
FERDI
Ferdi menarik tangan Aurel dengan cepat. Kita melihat beberapa kardus jatuh ke tanah, hampir mengenai kepala Aurel.
Aurel menutup mata, terkejut. Kita melihat Ferdi berdiri disamping Aurel yang terlihat syok. Suara tersebut membuat buruh yang lain menoleh ke arah mereka. Termasuk rekan kerja Ferdi.
FERDI (CONT'D)
Aurel mengeleng pelan. Dia (mata) melihat kardus-kardus di bawah kakinya itu rusak.
Dari jauh kita melihat Kepala Pabrik berjalan mendekati Aurel dan Ferdi.
KEPALA PABRIK
FERDI
KEPALA PABRIK
Buruh-buruh pabrik yang penasaran berjalan menghampiri.
BURUH PABRIK
REKAN KERJA FERDI
BURUH PABRIK
Kepala pabrik berbalik badan, melihat buruh-buruh pabrik berdiri sambil saling berbisik.
KEPALA PABRIK
Kepala pabrik bertolak pinggang. Buruh-buruh pabrik sontak menunduk, takut melihat kepala pabrik yang menatap mereka garang.
KEPALA PABRIK (CONT'D)
Ferdi melihat luka goresan di pergelangan Aurel. Dia reflek memegang lengan Aurel.
Aurel melepaskan cengkraman tangan Ferdi.
AUREL
FERDI
Aurel melihat pergelangan tangannya. Dia terlihat cuek dan tidak perduli dengan luka goresan itu.
AUREL
FERDI
Ferdi menarik pergelangan tangan Aurel, mengajaknya pergi.
CUT TO:
48. EXT. HALAMAN PABRIK - MOMENTS LATER
Aurel duduk sendiri di kursi panjang, melihat perban di tangannya. Ferdi berjalan mendekati Aurel, menempelkan botol air mineral ke wajah Aurel.
Aurel terkejut, menatap tajam ke arah Ferdi.
AUREL
FERDI
Aurel menjauhkan botol itu dari wajahnya.
AUREL
Ferdi memberikan isyarat mata (menyuruh Aurel mengambil botol minum ditangannya). Aurel mengambil botol itu. Ferdi duduk perlahan di samping Aurel.
FERDI
AUREL
FERDI
Ferdi mengeleng heran. Aurel menoleh, memperhatikan Ferdi (membuka botol lalu minum sambil memandang ke arah jalanan).
AUREL
FERDI
AUREL
FERDI
Ferdi berbicara dengan nada serius. Aurel kebingungan.
AUREL
FERDI
AUREL
Ferdi mengangguk, paham. Aurel menunduk, seperti sedang memikirkan sesuatu.
FERDI
AUREL
FERDI
Ferdi berdehem pelan sambil berdiri, lalu berbalik badan.
FERDI (CONT'D)
Ferdi melihat ke kanan dan ke kiri, terlihat gelisah. Aurel mendorong Ferdi menjauh darinya.
AUREL
FERDI
Aurel memandang punggung Ferdi yang berjalan semakin menjauh.
CUT TO:
49. INT. KANTIN PABRIK - AFTERNOON
Kita diperlihatkan suasana ramai kantin saat jam makan siang. Dimana terlihat beberapa buruh duduk di depan meja panjang, saling berhadapan, makan bersama mengobrol dan tertawa riang. Aurel terlihat duduk di ujung, makan dengan tenang.
Kita di perlihatkan sebuah antrian para buruh yang ingin mengambil jatah makan siang. Ferdi berdiri paling depan. Petugas catering membagikan nampan makanan ke Ferdi.
Ferdi berbalik badan, (matanya) melihat kesekeliling. Kita diperlihatkan meja-meja kantin yang terlihat sudah penuh ditempati para buruh dan anak magang.
FERDI (V.O.)
Ferdi tidak sengaja, melihat tempat duduk disebelah Aurel kosong. Dia lalu berjalan menghampiri Aurel.
Aurel menoleh saat Ferdi duduk di sebelahnya, lalu kembali melanjutkan makannya. Ferdi melihat pergelangan tangan Aurel. Kita diperlihatkan luka baret di pergelangan tangan Aurel yang sudah mengering.
FERDI (CONT'D)
AUREL
FERDI
Ferdi tertawa kecil, melihat Aurel memasang wajah kesal.
FERDI (CONT'D)
Aurel menghela napas berat, menatap Ferdi dengan tajam.
AUREL
Ferdi terkejut mendengarnya.
FERDI
AUREL
Ferdi merengut. Dia membuat gerakan tangan memutar di sekitar wajah Aurel, lalu mengepalkan erat kedua tangannya.
Kita diperlihatkan beberapa meja kosong (tidak ada orang yang duduk). Aurel melihat ke arah meja itu lalu berpindah ke Ferdi.
Ferdi mengikuti arah pandangan mata Aurel, lalu menghela napas. Dia pun berdiri sambil memegang nampan makanannya, berjalan menuju meja itu.
Vicky (yang duduk disebelah Aurel) melihat Ferdi berpindah tempat duduk, menatap Aurel heran.
VICKY
AUREL
Vicky mengeleng, heran sambil memandang Aurel yang sedang makan.
AUREL (CONT'D)
VICKY
AUREL
VICKY
Vicky terlihat sebal.
AUREL
VICKY
AUREL
VICKY
Aurel tersenyum senang.
AUREL
VICKY
Vicky ikut tersenyum dan kembali melanjutkan makan.
CUT TO:
50. INT. KAMAR TIDUR - RUMAH AUREL - NIGHT
Aurel duduk di depan meja belajar. Kita melihat meja belajar itu penuh dengan kertas-kertas dan buku yang terbuka. Aurel menulis sesuatu di kertas, lalu berhenti mengerakan pulpen.
Beats
Aurel mengeleng sambil merobek dan meremas kertas yang baru ditulis. Dia menulis sesuatu lagi di kertas berikutnya.
Beats
Aurel kembali mengeleng. Dia terlihat frustasi, menaruh kepala di atas meja sambil mengerang pelan.
INTERCUT TO: